Orang-orang terdekat pemimpin muda Syiah Iraq, Muqtada ash-Shadr yang menghilang dari publik sejak sebulan lalu sebelum dimulainya agenda keamanan baru yang sekarang sedang dijalankan di Baghdad dan di pinggirannya mengatakan, Shadr masih menetap di Iran, tepatnya di propinsi Qum kuno, di rumah Syaikh Faeruz Kareme, teman lama ayahandanya.!!??

Kepada koresponden situs ‘Mufakkira el Islam’, sejumlah sumber terdekat Shadr menjelaskan, Shadr mengaku tidak akan keluar dari peritikafannya hingga Imam Mahdi memerintahkannya keluar sebagaimana pertama kali ia memerintahkannya untuk beritikaf.!!??

Sumber-sumber itu juga menambahkan, Shadr menyiratkan kepada asistennya, Hazem el Araji untuk mengoordinir dan memimpin urusan milisi el Mahdi selama ketidakhadirannya. Ia meminta asistennya itu terus melaporkan aktifitas-aktifitasnya secara seksama.

Seperti diketahui, Shadr yang baru berusia 28 tahun memimpin faksi politik yang berafiliasi kepada kelompok Shadr, pimpinannya, ditambah dengan aktifitasnya memimpin langsung milisi el Mahdi yang melakukan pembantaian setiap hari terhadap Ahlussunnah di Iraq.!!??

Koresponden situs Islam terkenal di TIMTENG itu, yang tengah berada di kota Nejef menyiratkan, para penduduk kota Syiah itu terus mengulang-ulang bahwa Imam Mahdi datang setiap malam menemui Shadr untuk menghindari penglihatan manusia. Mereka mengklaim, bila ada cahaya-cahaya disaksikan dari rumah Shadr yang terkunci, maka itu artinya bahwa Imam al Mahdi sedang berkumpul dengan Shadr. Orang-orang pun mulai bertakbir, bershalawat, bertasbih dan cepat-cepat menuju dinding-dinding rumah Muqtada. (ismo/AS)