Artikel : Analisa Islam - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits - NULL,

Jajak Pendapat Tentang Poligami
oleh : Abu Muthiah

Kepribadian, Antara Kekuatan dan Kelemahan

Saya memandang kisah di atas cukup menyentuh perasaan Anda, membuat cemburu agama dan pemeluknya serta membuat Anda terharu ketika mendengarnya. Seandainya Anda memperhatikan kenyataan yang terjadi, apa yang mendorong laki-laki itu dan juga yang lainya untuk memilih jalan yang rendah! Maka enkau akan mendapati, bahwa engkau, saya, dan yang lainya dari kalangan wanita telah ikut andil dalam kenyataan yang menimpa para laki-laki. Sejak awal kalian semua telah mengatakan: “ Bagaimana saya membohongi diri saya sendiri, dan melanjutkan kehidupan bersamanya dengan kehadiran istri ke-dua atau saya menjadi istri yang taat kepadanya, dan sayalah yang mengancamnya dengan perceraian dan sayalah yang menghadapkan kehidupannya pada kehancuran dan permasalahan jika ia menikah lagi. Bahkan bagaimana saya meneruskan perjalanan bersamanya di jalan yang penuh dengan duri di sekitar padang gembala”.

Al-Ustadz Hamid Al-Bilaly akan menjelaskan kepada engkau dengan perkataan beliau: “Sesunguhnya jiwa manusia mempunyai kecenderungan untuk sombong dan menentang. Ia tidak akan melepaskan pendapat yang ia belanya kecuali dengan kelembutan, sehingga ia tidak merasa mendapat kekalahan, dan cepat sekali bercampur nilai sebuah pendapat ke dalam jiwa, dan nilai itu ada di sisi orang lain, maka melepaskan pendapat (yang dibelanya) dianggap telah menurunkan kewibawaan jiwa, kemuliaannya, dan keberadaannya, maka berdebat dengan cara yang baik dialah yang mampu meletakkan sensitifitas kesombongan. Dengan demikian orang yang didebat akan merasa bahwa dirinya terjaga, dan harga dirinya dihormati. Dan sesungguhnya seorang penyeru tidaklah bermaksud lain kecuali untuk menyingkap kebenaran”.

Dan seorang guru psikologi akan membantah Anda dengan cara yang baik, menjelaskan kepada Anda mengenai kepribadian yang seimbang dengan perkataanya: “
Sesungguhnya kepribadian yang seimbang itu adalah, apabila pemiliknya mampu mengarahkan dan melepaskan kejengkelan atau sakit hatinya dengan hati yang teguh, berani serta hikmah. Adapun menyerang atau membuat orang lain lebih buruk karena kejengkelan, kebingungan, atau menyalahkan orang lain, hal itu tidak menunjukkan pada pribadi yang seimbang. Kepribadian yang seimbang adalah di mana pemiliknya melihat kehidupan dengan pandangan nyata penuh kesungguhan, dengan segala apa yang ada di dalamnya berupa perhiasan, pengalaman, keburukan, kekerasan serta jauh dari khayalan, buaian, serta keragu-raguan yang jauh dari kenyataan.

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=indexanalisa&id=1§ion=an001