Artikel : Bulein Annur - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Janji Setia dengan Orang-orang Munafik

Jumat, 08 Desember 23
**

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga tercurah atas baginda Muhammad-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-, penutup para Nabi dan imam para Rasul dan atas keluarganya serta para sahabatnya secara menyeluruh.

Saudara, saudariku,

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuhu

Wa ba’du,

Kita telah menyelesaikan pembahasan al-Qur’an tentang Bani Quraidhah dalam perang Ahzab, mari kita lihat sekarang pembahasan al-Qur’an tentang Yahudi Bani Nadzir.

Berikut surat al-Hasyr yang akan kita pelajari, agar kita paham apa yang ada di dalamnya dan bagaimana Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mengarahkan pertempuran sendiri, dengan hikmah-Nya, baik pertempuran itu berupa pengepungan atau dalam bentuk penghancuran atas beberapa pembesar Bani Nadzir atau dalam bentuk pengusiran orang-orang Yahudi dari kampung halaman atau dari negeri mereka.


ÓóÈøóÍó áöáøóåö ãóÇ Ýöí ÇáÓøóãóÇæóÇÊö æóãóÇ Ýöí ÇáúÃóÑúÖö æóåõæó ÇáúÚóÒöíÒõ ÇáúÍóßöíãõ


Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi ; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (al-Hasyr : 1)

Secara kondisional maupun secara ucapan langsung, seluruh yang ada di langit dan di bumi mensucikan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- dan Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- Maha Perkasa yang tidak terkalahkan lagi Maha Bijaksana yang setiap perbuatan-Nya senantiasa mengandung hikmah yang tinggi.


åõæó ÇáøóÐöí ÃóÎúÑóÌó ÇáøóÐöíäó ßóÝóÑõæÇ ãöäú Ãóåúáö ÇáúßöÊóÇÈö ãöäú ÏöíóÇÑöåöãú áöÃóæøóáö ÇáúÍóÔúÑö ãóÇ ÙóäóäúÊõãú Ãóäú íóÎúÑõÌõæúÇ


Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran kali yang pertama. Kamu tiada menyangka, bahwa mereka akan keluar (al-Hasyr : 2)

Semula Bani Nadzir hidup dalam kondisi mewah, kaya, keras, dengan persenjataan kuat, dilindungi benteng-benteng, penuh dengan kekuatan dan perlindungan. Mereka menyangka bahwa mereka tidak akan terkalahkan, demikian juga kalian menyangka bahwa mereka tidak akan terusir. Akan tetapi kerajaan adalah milik Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Bumi adalah milik Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-.


Åöäøó ÇáúÃóÑúÖó áöáøóåö íõæÑöËõåóÇ ãóäú íóÔóÇÁõ ãöäú ÚöÈóÇÏöåö æóÇáúÚóÇÞöÈóÉõ áöáúãõÊøóÞöíäó [ÇáÃÚÑÇÝ : 128]


Sesungguhnya bumi (ini) milik Allah, dipusakakan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa (al-A’raf : 128)


åõæó ÇáøóÐöí ÃóÎúÑóÌó ÇáøóÐöíäó ßóÝóÑõæÇ ãöäú Ãóåúáö ÇáúßöÊóÇÈö ãöäú ÏöíóÇÑöåöãú


“Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka.” (al-Hasyr : 2)

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menyebut mereka bahwa mereka telah kafir, karena mereka telah kafir terhadap Isa dan Injil. Mereka telah kafir terhadap Muhammad-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-dan al-Qur’an. Sebelumnya mereka telah menyembah anak sapi selain Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Sebelumnya pula mereka telah menuduh Maryam dengan tuduhan berzina, dan lain sebagainya sebagaimana yang telah kita isyaratkan dalam pembahasan sebelumnya. Bahkan mereka juga telah kafir terhadap Musa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-dan Taurat.


ãóÇ ÙóäóäúÊõãú Ãóäú íóÎúÑõÌõæÇ æóÙóäøõæÇ Ãóäøóåõãú ãóÇäöÚóÊõåõãú ÍõÕõæäõåõãú ãöäó Çááøóåö ÝóÃóÊóÇåõãõ Çááøóåõ ãöäú ÍóíúËõ áóãú íóÍúÊóÓöÈõæÇ


Kamu tiada menyangka, bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin, bahwa benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah.; maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka.” (al-Hasyr : 2)

Di antara perbuatan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- yang luar biasa, Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- memberi rizki kepada orang yang bertakwa dari arah yang tidak disangka-sangkanya, dan Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mendatangkan hukuman kepada orang-orang zalim dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Karena itulah Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


ÝóÃóÊóÇåõãõ Çááøóåõ ãöäú ÍóíúËõ áóãú íóÍúÊóÓöÈõæÇ æóÞóÐóÝó Ýöí ÞõáõæÈöåöãõ ÇáÑøõÚúÈó


Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah mencampakkan ketakutan ke dalam hati mereka.” (al-Hasyr : 2)

Ketika mereka yakin dalam hati mereka bahwa mereka akan terusir, akan meninggalkan rumah-rumah mereka, mulailah mereka membakar rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dari dalam, sementara orang-orang beriman membakarnya dari arah luar.


íõÎúÑöÈõæäó ÈõíõæÊóåõãú ÈöÃóíúÏöíåöãú æóÃóíúÏöí ÇáúãõÄúãöäöíäó ÝóÇÚúÊóÈöÑõæÇ íóÇ Ãõæáöí ÇáúÃóÈúÕóÇÑö


Sehingga mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang beriman. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan.” (al-Hasyr : 2)

Saya pernah melihat sebagian pemukiman zionis di bukit Sina seperti pemukiman mati. Ketika Yahudi ingin meninggalkan pemukiman itu karena situasi tertentu, mereka membakarnya, menghancurkannya dan meratakannya, karena mereka tidak menginginkan orang lain memanfaatkan sesuatu darinya setelah itu. Mereka membolehkan diri mereka memanfaatkan segala sesuatu milik orang lain, sementara mereka tidak memperbolehkan orang lain menikmatinya, padahal mereka mampu memberikannya. Inilah tabiat mereka sejak dulu, demikian pula tabiat mereka sekarang.


íõÎúÑöÈõæäó ÈõíõæÊóåõãú ÈöÃóíúÏöíåöãú æóÃóíúÏöí ÇáúãõÄúãöäöíäó ÝóÇÚúÊóÈöÑõæÇ íóÇ Ãõæáöí ÇáúÃóÈúÕóÇÑö . æóáóæúáóÇ Ãóäú ßóÊóÈó Çááøóåõ Úóáóíúåöãõ ÇáúÌóáóÇÁó


Sehingga mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang beriman. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan. Dan jikalau tidaklah karena Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka (al-Hasyr : 2-3)

Keluarnya mereka dari Madinah karena pengingkaran mereka agar Islam menjadi murni dan ketenangan kembali kepada Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó –dan orang-orang beriman bersama beliau.


áóÚóÐøóÈóåõãú Ýöí ÇáÏøõäúíóÇ æóáóåõãú Ýöí ÇáúÂÎöÑóÉö ÚóÐóÇÈõ ÇáäøóÇÑö


Benar-benar Allah akan mengazab mereka di dunia. Dan bagi mereka di akhirat azab neraka (al-Hasyr : 3)

Apa sebabnya ?

Kenapa Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mengazab mereka ? Kenapa Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- menetapkan pengusiran terhadap mereka ? Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-telah menerangkan sebabnya dalam firman-Nya,


Ðóáößó ÈöÃóäøóåõãú ÔóÇÞøõæÇ Çááøóåó æóÑóÓõæáóåõ æóãóäú íõÔóÇÞøö Çááøóåó ÝóÅöäøó Çááøóåó ÔóÏöíÏõ ÇáúÚöÞóÇÈö


“Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan rasul-Nya. Barangsiapa menentang Allah, maka sesungguhnya Allah sangat keras hukumanNya.” (al-Hasyr : 4)

Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-telah memerintahkan untuk menebang pohon kurma yang biasa dipanen oleh orang-orang Yahudi di luar benteng-benteng mereka dan membakarnya. Linah adalah pohon kurma yang dekat dengan tanah (masih pendek), sementara kurma mereka sangat terkenal karena mutunya yang baik. Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-memerintahkan untuk membakar pohon kurma orang-orang Yahudi, kemudian mereka teriak dan berkata, “Bukankah engkau mengatakan bahwa engkau adalah Nabi maka tidak membuat kerusakan di bumi ?” Maka Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menurunkan ayat ini,


ãóÇ ÞóØóÚúÊõãú ãöäú áöíäóÉò Ãóæú ÊóÑóßúÊõãõæåóÇ ÞóÇÆöãóÉð Úóáóì ÃõÕõæáöåóÇ ÝóÈöÅöÐúäö Çááøóåö æóáöíõÎúÒöíó ÇáúÝóÇÓöÞöíäó


Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya, maka (semua itu) adalah dengan izin Allah ; dan karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik (al-Hasyr : 5)

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-ingin menerangkan kepada mereka bahwa harta mereka yang mulia dan milik mereka yang selama ini mereka usahakan dibakar di hadapan mereka, sementara mereka tidak kuasa untuk memadamkannya, agar mereka menjadi murka dan menampakkan kelemahan mereka dan sebagai bentuk pelecehan terhadap mereka. Kemudian Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berkehendak membedakan antara fai’ dan ghanimah. Ghanimah adalah rampasan yang diperoleh dari peperangan, sementara fai’ adalah rampasan yang didapat tanpa peperangan.

Penduduk Madinah bersama Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- hanya berjalan dua mil saja menuju Bani Nadzir, tanpa mendapat perlawanan dan halangan. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-telah mengeluarkan orang-orang Yahudi Bani Nadzir dalam kondisi ketakutan.

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-telah menolong NabiNya-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-dengan menimbulkan ketakutan di hati musuhnya dalam jarak sebulan perjalanan. Ketakutan telah mengisi hati mereka, maka mereka minta keamanan, minta keluar dan diusir, maka rampasan yang diperoleh selanjutnya adalah fai’, karena tanpa pertempuran.
Ada perbedaan antara hukum fai’ dan ghanimah, seperlimanya untuk Allah dan rasulNya sebagaimana diterangkan dalam surat Al-Anfal dan untuk berbagai pihak yang disebutkan di surat itu. Inilah hukum ghanimah. Karena itu Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


æóãóÇ ÃóÝóÇÁó Çááøóåõ Úóáóì ÑóÓõæáöåö ãöäúåõãú ÝóãóÇ ÃóæúÌóÝúÊõãú Úóáóíúåö ãöäú Îóíúáò æóáóÇ ÑößóÇÈò


Dan apa saja harta rampasan (fai) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) mereka, maka untuk mendapatkan itu kamu tidak mengerahkan seekor kudapun dan (tidak pula) seekor unta pun.” (al-Hasyr : 6)

Dalam menguasainya, tidak ada satupun kuda yang dikerahkan atau unta yang dipacu.


æóáóßöäøó Çááøóåó íõÓóáøöØõ ÑõÓõáóåõ Úóáóì ãóäú íóÔóÇÁõ æóÇááøóåõ Úóáóì ßõáøö ÔóíúÁò ÞóÏöíÑñ


Tetapi Allah yang memberikan kekuasaan kepada RasulNya terhadap siapa yang dikehendakiNya. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (al-Hasyr : 6)

Maka hukumnya kembali kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-karena untuk memperolehnya kalian tidak bersusah payah, tidak ada setetes darah pun yang mengalir atau setetes pun keringat yang menetes.


ãóÇ ÃóÝóÇÁó Çááøóåõ Úóáóì ÑóÓõæáöåö ãöäú Ãóåúáö ÇáúÞõÑóì Ýóáöáøóåö æóáöáÑøóÓõæáö æóáöÐöí ÇáúÞõÑúÈóì æóÇáúíóÊóÇãóì æóÇáúãóÓóÇßöíäö æóÇÈúäö ÇáÓøóÈöíáö


Apa saja harta rampasan (fai) yang diberikan Allah kepada RasulNya yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan (al-Hasyr : 7)

Kenapa Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mengkhususkan mereka dalam pembagian fai dan melarang yang lainnya menikmatinya ? Alasannya adalah firman-Nya,


ßóíú áóÇ íóßõæäó ÏõæáóÉð Èóíúäó ÇáúÃóÛúäöíóÇÁö ãöäúßõãú æóãóÇ ÂÊóÇßõãõ ÇáÑøóÓõæáõ ÝóÎõÐõæåõ æóãóÇ äóåóÇßõãú Úóäúåõ ÝóÇäúÊóåõæÇ æóÇÊøóÞõæÇ Çááøóåó Åöäøó Çááøóåó ÔóÏöíÏõ ÇáúÚöÞóÇÈö


“Supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah ; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukumanNya.” (al-Hasyr : 7)

Al-Qur’an menjelaskan bahwa kelompok Muhajirin yang fakir telah mengorbankan harta dan rumah mereka, mereka keluar untuk hijrah dan telah mengeluarkan harta.


íóÈúÊóÛõæäó ÝóÖúáðÇ ãöäó Çááøóåö æóÑöÖúæóÇäðÇ æóíóäúÕõÑõæäó Çááøóåó æóÑóÓõæáóåõ


(karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan(Nya) dan mereka juga menolong Allah dan RasulNya. (al-Hasyr : 8)


ÃõæáóÆößó åõãõ ÇáÕøóÇÏöÞõæäó


Mereka itulah orang-orang yang benar (al-Hasyr : 8)

Mereka inilah yang lebih pantas untuk menikmati sebagian dari harta fai ini, sebagai pengganti dari yang telah mereka korbankan di jalan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Kemudian Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- memuji kelompok Anshar dalam firman-Nya,


æóÇáøóÐöíäó ÊóÈóæøóÁõæÇ ÇáÏøóÇÑó æóÇáúÅöíãóÇäó ãöäú ÞóÈúáöåöãú íõÍöÈøõæäó ãóäú åóÇÌóÑó Åöáóíúåöãú æóáóÇ íóÌöÏõæäó Ýöí ÕõÏõæÑöåöãú ÍóÇÌóÉð ãöãøóÇ ÃõæÊõæÇ æóíõÄúËöÑõæäó Úóáóì ÃóäúÝõÓöåöãú æóáóæú ßóÇäó Èöåöãú ÎóÕóÇÕóÉñ æóãóäú íõæÞó ÔõÍøó äóÝúÓöåö ÝóÃõæáóÆößó åõãõ ÇáúãõÝúáöÍõæäó .
æóÇáøóÐöíäó ÌóÇÁõæÇ ãöäú ÈóÚúÏöåöãú íóÞõæáõæäó ÑóÈøóäóÇ ÇÛúÝöÑú áóäóÇ æóáöÅöÎúæóÇäöäóÇ ÇáøóÐöíäó ÓóÈóÞõæäóÇ ÈöÇáúÅöíãóÇäö æóáóÇ ÊóÌúÚóáú Ýöí ÞõáõæÈöäóÇ ÛöáøðÇ áöáøóÐöíäó ÂãóäõæÇ ÑóÈøóäóÇ Åöäøóßó ÑóÁõæÝñ ÑóÍöíãñ


Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang-orang Muhajirin) ; dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa, “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang. “ (al-Hasyr : 9-10)

Kemudian Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mulai membahas orang-orang munafik dan membeberkan sumpah yang ada di antara mereka dengan orang-orang Yahudi Bani Nadzir, dalam firman-Nya,


Ãóáóãú ÊóÑó Åöáóì ÇáøóÐöíäó äóÇÝóÞõæÇ íóÞõæáõæäó áöÅöÎúæóÇäöåöãõ ÇáøóÐöíäó ßóÝóÑõæÇ ãöäú Ãóåúáö ÇáúßöÊóÇÈö


Apakah kamu tiada memperhatikan orang-orang yang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab.” (al-Hasyr : 11)

Mereka mendorong agar tetap teguh menghadapi Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó -dan memancingnya untuk memerangi kaum Muslimin, mereka berkata,


áóÆöäú ÃõÎúÑöÌúÊõãú áóäóÎúÑõÌóäøó ãóÚóßõãú æóáóÇ äõØöíÚõ Ýöíßõãú ÃóÍóÏðÇ ÃóÈóÏðÇ æóÅöäú ÞõæÊöáúÊõãú áóäóäúÕõÑóäøóßõãú æóÇááøóåõ íóÔúåóÏõ Åöäøóåõãú áóßóÇÐöÈõæäó . áóÆöäú ÃõÎúÑöÌõæÇ áóÇ íóÎúÑõÌõæäó ãóÚóåõãú æóáóÆöäú ÞõæÊöáõæÇ áóÇ íóäúÕõÑõæäóåõãú æóáóÆöäú äóÕóÑõæåõãú áóíõæóáøõäøó ÇáúÃóÏúÈóÇÑó Ëõãøó áóÇ íõäúÕóÑõæäó


Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersama kamu ; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapa pun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu.” Dan Allah menyaksikan, bahwa mereka benar-benar pendusta.” Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tiada akan keluar bersama mereka, dan sesungguhnya jika mereka diperangi ; niscaya mereka tiada akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya niscaya mereka akan berpaling lari ke belakang, kemudian mereka tiada akan mendapat pertolongan.” (al-Hasyr : 11-12)

Orang-orang munafik ini takut kepada manusia sebagaimana mereka takut kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, atau bahkan lebih takut lagi.


áóÃóäúÊõãú ÃóÔóÏøõ ÑóåúÈóÉð Ýöí ÕõÏõæÑöåöãú ãöäó Çááøóåö Ðóáößó ÈöÃóäøóåõãú Þóæúãñ áóÇ íóÝúÞóåõæäó


Sesungguhnya kamu dalam hati mereka lebih ditakuti daripada Allah. Yang demikian itu karena mereka adalah kaum yang tiada mengerti. (al-Hasyr : 13)

Kemudian Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-membeberkan cara-cara Yahudi.


áóÇ íõÞóÇÊöáõæäóßõãú ÌóãöíÚðÇ ÅöáøóÇ Ýöí ÞõÑðì ãõÍóÕøóäóÉò Ãóæú ãöäú æóÑóÇÁö ÌõÏõÑò


Mereka tiada akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok (al-Hasyr : 14)

Mereka adalah kaum yang penakut, paling tamak terhadap kehidupan dunia, mereka tidak mempunyai sikap kesatria dan keberanian.


áóÇ íõÞóÇÊöáõæäóßõãú ÌóãöíÚðÇ ÅöáøóÇ Ýöí ÞõÑðì ãõÍóÕøóäóÉò Ãóæú ãöäú æóÑóÇÁö ÌõÏõÑò ÈóÃúÓõåõãú Èóíúäóåõãú ÔóÏöíÏñ ÊóÍúÓóÈõåõãú ÌóãöíÚðÇ æóÞõáõæÈõåõãú ÔóÊøóì


Mereka tiada akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu sedang hati mereka berpecah belah. (al-Hasyr : 14)

Di daerahnya, mereka adalah orang yang menderita, munafik, penuh permusuhan, pertentangan dan kemurkaan. Akan tetapi kita menganggap mereka seakan-akan mereka berada dalam satu hati.


Ðóáößó ÈöÃóäøóåõãú Þóæúãñ áóÇ íóÚúÞöáõæäó


Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tiada mengerti. (al-Hasyr : 14)

Demikian sampai akhir surat al-Hasyr tentang mereka yang telah diusir Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-dari Madinah dari kalangan Yahudi Bani Nadzir.

Dan kita insya Allah akan segera berhasil mengusir mereka dari tanah Masjidil al-Aqsha, saat kita telah kembali kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- dengan jujur, kembali kepada Islam dan al-Qur’an serta kembali kepada rasa kasih yang jujur terhadap Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-,dan hari itu terjadi tidak lama lagi.

Hal itu bagi Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-adalah mudah.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu

(Redaksi)

Sumber :

Al-Yahud Fi al-Qur’an al-Karim, Syaikh Shalah Abu Ismail, hal. 146-156


Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatannur&id=1051