Artikel : Bulein Annur - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Tabiat yang Culas

Jumat, 22 Desember 23
**

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga tercurah atas baginda Muhammad-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-penutup para nabi dan imam para rasul dan atas keluarganya serta para sahabatnya secara menyeluruh.

Saudara, saudariku,

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuhu

Wa ba’du,

Siapakah yang memberi air yang kita minum ?

Siapakah yang memberi makanan yang kita makan ?

Siapa yang memberi kita panas matahari dan cahaya rembulan ?

Siapa yang menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi ?

Jika kita hitung nikmat Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, niscaya kita tidak akan mampu menghitungnya, lalu bagaimana seharusnya kita bersyukur atas nikmat-nikmat ini ?

Segala puji bagi Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, karena kita mengerti hal itu dan mengetahui bahwa kita senantiasa bergelimang dengan nikmat-nikmat Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-.

Akan tetapi orang-orang Yahudi, yang dilaknat Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berkata,


áóíúÓó ÚóáóíúäóÇ Ýöí ÇáúÃõãøöíøöíäó ÓóÈöíáñ [Âá ÚãÑÇä : 75]


Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi (buta huruf) (Ali Imran : 75)

Berdasarkan logika untuk kepentingan sendiri, mereka menghalalkan pertumpahan darah selain mereka, mengambil harta selain mereka dan menciderai kehormatan selain mereka.

Hingga mereka merusak tempat-tempat suci kita dan sumber daya-sumber daya kita, dengan dasar keyakinan yang tidak ada dasarnya sama sekali. Mereka sebelumnya bahkan memusuhi Pencipta mereka, tidak cukup hanya dengan menyembah anak sapi selain Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, akan tetapi mereka berkata,


íóÏõ Çááøóåö ãóÛúáõæáóÉñ


Tangan Allah terbelenggu (al-Maidah : 64)

Sebuah ucapan yang membuat anak kecil beruban karena katakutan, membuat badan gemetaran karenanya. Karena itulah Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-.menjawab mereka dalam firman-Nya,


ÛõáøóÊú ÃóíúÏöíåöãú æóáõÚöäõæÇ ÈöãóÇ ÞóÇáõæÇ Èóáú íóÏóÇåõ ãóÈúÓõæØóÊóÇäö íõäúÝöÞõ ßóíúÝó íóÔóÇÁõ


”Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua tangan Allah terbuka ; Dia memberi rizki sebagaimana Dia kehendaki.” (al-Maidah : 64)

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-.telah menurunkan kepada Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- tentang kesucian Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, bukti-bukti logis tentang keberadaan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. dan keesaanNya. Akan tetapi madu di mulut sebagian orang sakit terasa pahit, sebagaimana disebutkan seseorang,


æóãóäú íóßõ ÐóÇ Ýóãò ãõÑøò ãóÑöíúÖò íóÌöÏú ãõÑøðÇ Èöåö ÇáúãóÇÁó ÇáúÒõáóÇáðÇ


Barang siapa mempunyai mulut yang pahit karena sakit,

Ia dapati air segar pun terasa pahit

Meski apa yang diturunkan kepada Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- mengajak kepada keimanan dan tauhid, serta penyucian terhadap Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, akan tetapi dampaknya pada diri mereka tidak sedemikian, karena tabiat mereka telah menyimpang. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


æóáóíóÒöíÏóäøó ßóËöíÑðÇ ãöäúåõãú ãóÇ ÃõäúÒöáó Åöáóíúßó ãöäú ÑóÈøößó ØõÛúíóÇäðÇ æóßõÝúÑðÇ æóÃóáúÞóíúäóÇ Èóíúäóåõãõ ÇáúÚóÏóÇæóÉó æóÇáúÈóÛúÖóÇÁó Åöáóì íóæúãö ÇáúÞöíóÇãóÉö


”Dan al-Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu pasti akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai Hari Kiamat.” (al-Maidah : 64)

Kita telah mendengar akhir-akhir ini berubah-ubahnya pandangan para anggota perlemen Israil, Knesset, antara berbagai partai. Kadang mereka berpihak ke sini, kadang memusuhinya, kadang memutuskan hubungan dengan ini, lalu kadang menjalin hubungan dengannya. Mereka tidak mempunyai logika dan tidak mempunyai rencana.


æóÃóáúÞóíúäóÇ Èóíúäóåõãõ ÇáúÚóÏóÇæóÉó æóÇáúÈóÛúÖóÇÁó Åöáóì íóæúãö ÇáúÞöíóÇãóÉö ßõáøóãóÇ ÃóæúÞóÏõæÇ äóÇÑðÇ áöáúÍóÑúÈö ÃóØúÝóÃóåóÇ Çááøóåõ


”Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari Kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya.” (Al-Maidah : 64)

Seperti Syas bin Qais yang dengan adu dombanya telah menyulut api permusuhan antara kaum Aus dan kaum Khazraj, kemudian Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-memadamkan api permusuhan itu dan mengembalikan kaum Ashar kepada Kitabullah dan kepada sunnah Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- serta mengajak mereka untuk memegang teguh tali Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, dan melarang mereka untuk bercerai berai,


æóíóÓúÚóæúäó Ýöí ÇáúÃóÑúÖö ÝóÓóÇÏðÇ æóÇááøóåõ áóÇ íõÍöÈøõ ÇáúãõÝúÓöÏöíäó


”Dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.” (al-Maidah : 64)

Padahal dakwah Islam sama sekali tidak memberatkan mereka lebih dari sekedar melihat kepada kitab-kitab mereka seperti yang diturunkan kepada mereka dan yang ada dalam kitab mereka. Akan tetapi mereka memalsukan kitab-kitab ini, merubahnya dan menggantinya.


Ýóæóíúáñ áöáøóÐöíäó íóßúÊõÈõæäó ÇáúßöÊóÇÈó ÈöÃóíúÏöíåöãú Ëõãøó íóÞõæáõæäó åóÐóÇ ãöäú ÚöäúÏö Çááøóåö áöíóÔúÊóÑõæÇ Èöåö ËóãóäðÇ ÞóáöíáðÇ Ýóæóíúáñ áóåõãú ãöãøóÇ ßóÊóÈóÊú ÃóíúÏöíåöãú æóæóíúáñ áóåõãú ãöãøóÇ íóßúÓöÈõæäó


”Maka celakalah bagi orang-orang yang menulis al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya, “Ini dari Allah,” (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka celakalah bagi mereka, karena tulisan tangan mereka, dan celakalah mereka karena apa yang mereka perbuat.” (al-Baqarah : 79)

Mereka telah memalsukannya, merubahnya dan menggantikannya, agar mereka berpegang pada hujjah.

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


æóáóæú Ãóäøó Ãóåúáó ÇáúßöÊóÇÈö ÂãóäõæÇ æóÇÊøóÞóæúÇ áóßóÝøóÑúäóÇ Úóäúåõãú ÓóíøöÆóÇÊöåöãú æóáóÃóÏúÎóáúäóÇåõãú ÌóäøóÇÊö ÇáäøóÚöíãö . æóáóæú Ãóäøóåõãú ÃóÞóÇãõæÇ ÇáÊøóæúÑóÇÉó æóÇáúÅöäúÌöíáó æóãóÇ ÃõäúÒöáó Åöáóíúåöãú ãöäú ÑóÈøöåöãú áóÃóßóáõæÇ ãöäú ÝóæúÞöåöãú æóãöäú ÊóÍúÊö ÃóÑúÌõáöåöãú ãöäúåõãú ÃõãøóÉñ ãõÞúÊóÕöÏóÉñ æóßóËöíÑñ ãöäúåõãú ÓóÇÁó ãóÇ íóÚúãóáõæäó


”Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami hapus kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka ke dalam surga-surga yang penuh kenikmatan. Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) taurat, Injil dan (al-Qur’an) yang diturunkan kepada mereka dari Rabbnya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.” (al-Maidah : 65-66)

Kalaulah mereka menjalankan dengan sungguh-sungguh hukum Taurat dan Injil, niscaya orang-orang Yahudi mengetahui dari Taurat, dan orang-orang Nasrani mengerti dari Injil bahwa Muhammad-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- adalah utusan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, karena Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- telah berfirman,


ÇáøóÐöíäó íóÊøóÈöÚõæäó ÇáÑøóÓõæáó ÇáäøóÈöíøó ÇáúÃõãøöíøó ÇáøóÐöí íóÌöÏõæäóåõ ãóßúÊõæÈðÇ ÚöäúÏóåõãú Ýöí ÇáÊøóæúÑóÇÉö æóÇáúÅöäúÌöíáö íóÃúãõÑõåõãú ÈöÇáúãóÚúÑõæÝö æóíóäúåóÇåõãú Úóäö ÇáúãõäúßóÑö æóíõÍöáøõ áóåõãõ ÇáØøóíøöÈóÇÊö æóíõÍóÑøöãõ Úóáóíúåöãõ ÇáúÎóÈóÇÆöËó æóíóÖóÚõ Úóäúåõãú ÅöÕúÑóåõãú æóÇáúÃóÛúáóÇáó ÇáøóÊöí ßóÇäóÊú Úóáóíúåöãú


”(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.” (al-A’raf : 157)

Akan tetapi mereka ingkar terhadap Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-, padahal mereka mengetahuinya sebagaimana mereka mengetahui anak-anak mereka. Karena itulah Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


Þõáú íóÇ Ãóåúáó ÇáúßöÊóÇÈö áóÓúÊõãú Úóáóì ÔóíúÁò ÍóÊøóì ÊõÞöíãõæÇ ÇáÊøóæúÑóÇÉó æóÇáúÅöäúÌöíáó æóãóÇ ÃõäúÒöáó Åöáóíúßõãú ãöäú ÑóÈøößõãú


”Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan (al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu.” (al-Maidah : 68)

Pernahkah kalian ketahui ada sebuah agama yang mengajak kepada pengikut agama-agama sebelumnya kepada kesungguhan untuk mengikuti apa yang diturunkan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-kepada mereka ? Cukuplah ini sebagai bukti bahwa semua agama dari Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, dan cukuplah ini sebagai petunjuk bahwa semua nabi-nabi dipilih oleh Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Cukuplah ini sebagai dalil bahwa semua rasul-rasul itu adalah utusan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Akan tetapi mereka telah memalsukan, merubah dan mengganti, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman tentang mereka,


æóáóíóÒöíÏóäøó ßóËöíÑðÇ ãöäúåõãú ãóÇ ÃõäúÒöáó Åöáóíúßó ãöäú ÑóÈøößó ØõÛúíóÇäðÇ æóßõÝúÑðÇ ÝóáóÇ ÊóÃúÓó Úóáóì ÇáúÞóæúãö ÇáúßóÇÝöÑöíäó


”Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Rabbmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang kafir itu.” (al-Maidah : 68)

Saudara dan saudariku,

Sesungguhnya pembahasan tentang kefasikan dan pengingkaran Bani Israil terhadap perjanjian-perjanjian mereka, menempati ruang yang besar serta batas yang banyak dari al-Qur’an. Semoga hal itu mengingatkan kita akan tingkat bahayanya mereka. Semoga hal itu membangunkan kita dan membuka mata kita akan tingkat kefasikan mereka, tingkat pengingkaran mereka dan posisi mereka yang semuanya datang sebagai gambaran dari penyembah hawa nafsu, selain Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-.

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


áóÞóÏú ÃóÎóÐúäóÇ ãöíËóÇÞó Èóäöí ÅöÓúÑóÇÆöíáó æóÃóÑúÓóáúäóÇ Åöáóíúåöãú ÑõÓõáðÇ


”Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul.” (al-Maidah : 70)

Yang diminta dari kita hendaknya kita menyerahkan jiwa, wajah dan beban kita kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-.


æóãóäú íõÓúáöãú æóÌúåóåõ Åöáóì Çááøóåö æóåõæó ãõÍúÓöäñ ÝóÞóÏö ÇÓúÊóãúÓóßó ÈöÇáúÚõÑúæóÉö ÇáúæõËúÞóì æóÅöáóì Çááøóåö ÚóÇÞöÈóÉõ ÇáúÃõãõæÑö


“Dan barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.” (Lukman : 22)

Akan tetapi mereka memandang kerasulan dengan pandangan hawa nafsu,


ßõáøóãóÇ ÌóÇÁóåõãú ÑóÓõæáñ ÈöãóÇ áóÇ Êóåúæóì ÃóäúÝõÓõåõãú ÝóÑöíÞðÇ ßóÐøóÈõæÇ æóÝóÑöíÞðÇ íóÞúÊõáõæäó


“Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh.” (al-Maidah : 70)

Dari gambaran ini, mereka bukanlah hamba-hamba Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-yang bahagia, baik saat ini maupun masa yang akan datang. Mereka adalah kaum kafir yang menyerahkan kepentingan mereka untuk hawa nafsu dan memandang para rasul dengan pandangan hawa nafsu, apakah kerasulan ini mengeyangkan syahwat mereka ? Apakah memuaskan nafsu mereka ? Apakah menuntaskan keinginan-keinginan mereka ? Apabila demikian halnya –dan hal itu tidak mungkin terjadi selamanya-mereka meridhainya. Apabila yang mereka dapat dari kerasulan itu tidak demikian, maka mereka menentang terhadap para Nabi; mendustakan sebagian dan membunuh sebagian yang lain, sebagaimana disebutkan oleh al-Qur’an.


æóÍóÓöÈõæÇ ÃóáøóÇ Êóßõæäó ÝöÊúäóÉñ ÝóÚóãõæÇ æóÕóãøõæÇ


”Dan mereka mengira bahwa tidak akan terjadi suatu bencanapun (terhadap mereka dengan membunuh nabi-nabi itu), maka (karena itu) mereka menjadi buta dan tuli.” (al-Maidah : 71)

Mereka tidak mengambil faedah dari penglihatan dan pendengarannya, mereka terus menerus dalam kekafiran dan berkubang dalam kesesatan. Kemudian Allah -ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-memberi mereka kesempatan,


Ëõãøó ÊóÇÈó Çááøóåõ Úóáóíúåöãú


Kemudian Allah menerima taubat mereka (al-Maidah : 71)

Akan tetapi mereka tidak mengambil manfaat dari taubat itu,


Ëõãøó ÚóãõæÇ æóÕóãøõæÇ ßóËöíÑñ ãöäúåõãú æóÇááøóåõ ÈóÕöíÑñ ÈöãóÇ íóÚúãóáõæäó


“Kemudian kebanyakan dari mereka buta dan tuli (lagi). Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (al-Maidah : 71)

Wahai saudaraku, sesungguhnya Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-telah menyeru kepada Bani Israil yang dengannya seluruh alasan mereka menjadi batal dan seluruh hujjah mereka menjadi tidak bernilai.

Kita akan bertemu lagi untuk membahas lebih jauh keterangan al-Qur’an, isya Allah. sampai bertemu,

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Wallahu A’lam

(Redaksi)

Sumber :

Al-Yahud Fi al-Qur’an al-Karim, Syaikh Shalah Abu Ismail, hal. 187-194

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatannur&id=1053