Artikel : Bulein Annur - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Buah Cinta Karena Allah

Senin, 10 Juni 13

Edisi Th. XVIII No. 918/ Jum`at II/Sya'ban 1434 H/ 14 Juni 2013 M.

Cinta karena Allah Ta'ala merupakan ikatan agama yang paling kuat. Ia merupakan jalan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada AllahTa'ala. Apa saja buah dari saling mencintai karena AllahTa'ala? Inilah tema bahasan kita pada edisi kali ini.
Pembaca yang budiman…
Cinta karena AllahTa'ala memiliki buah yang agung, di dunia dan di akhirat. Di antara buahnya yaitu;
1 Menjadi sebab seseorang masuk ke dalam Surga
AllahTa'ala berfirman, yang artinya, “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri. Masuklah kamu ke dalam Surga, kamu dan istri-istri kamu digembirakan. Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam Surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya.” Dan itulah Surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.” (QS. az-Zuhruf: 67-72)
2Pelakunya mendapat naungan Allah Ta'ala di hari Kiamat.
Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wasallam bersabda, “Ada 7 golongan orang yang akan Allah naungi dengan naungan-Nya di hari tidak ada naungan selain naungan-Nya -beliau Shalallahu 'alaihi Wasallam menyebutkan salah satunya, yaitu,


æóÑóÌõáÇóäö ÊóÍóÇÈóøÇ Ýöì Çááóøåö ÇÌúÊóãóÚóÇ Úóáóíúåö æóÊóÝóÑóøÞóÇ Úóáóíúåö

“Dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah” (HR.al-Bukhari dan Muslim)
3. Hal ini mendatangkan rasa aman bagi pelakunya dari kengerian yang dahsyat
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,


Åöäóø ãöäú ÚöÈóÇÏö Çááóøåö áÃõäóÇÓðÇ ãóÇ åõãú ÈöÃóäúÈöíóÇÁó æóáÇó ÔõåóÏóÇÁó íóÛúÈöØõåõãõ ÇáÃóäúÈöíóÇÁõ æóÇáÔõøåóÏóÇÁõ íóæúãó ÇáúÞöíóÇãóÉö ÈöãóßóÇäöåöãú ãöäó Çááóøåö ÊóÚóÇáóì ÞóÇáõæÇ íóÇ ÑóÓõæáó Çááóøåö ÊõÎúÈöÑõäóÇ ãóäú åõãú. ÞóÇáó åõãú Þóæúãñ ÊóÍóÇÈõøæÇ ÈöÑõæÍö Çááóøåö Úóáóì ÛóíúÑö ÃóÑúÍóÇãò Èóíúäóåõãú æóáÇó ÃóãúæóÇáò íóÊóÚóÇØóæúäóåóÇ ÝóæóÇááóøåö Åöäóø æõÌõæåóåõãú áóäõæÑñ æóÅöäóøåõãú Úóáóì äõæÑò áÇó íóÎóÇÝõæäó ÅöÐóÇ ÎóÇÝó ÇáäóøÇÓõ æóáÇó íóÍúÒóäõæäó ÅöÐóÇ ÍóÒöäó ÇáäóøÇÓõ ». æóÞóÑóÃó åóÐöåö ÇáÂíóÉó (ÃóáÇó Åöäóø ÃóæúáöíóÇÁó Çááóøåö áÇó ÎóæúÝñ Úóáóíúåöãú æóáÇó åõãú íóÍúÒóäõæäó

“Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat sekelompok manusia yang bukan para nabi dan bukan pula orang-orang yang mati syahid. Para nabi dan orang-orang yang mati syahid merasa iri kepada mereka pada Hari Kiamat karena kedudukan mereka di sisi Allah Ta’ala.” Mereka(para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah Anda akan mengabarkan kepada kami siapakah mereka? Beliau bersabda, “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai dengan ruh (dari) Allah tanpa ada hubungan kekerabatan di antara mereka, dan tanpa adanya harta yang saling mereka berikan. Demi Allah, sesungguhnya wajah mereka adalah cahaya, dan sesungguhnya mereka berada di atas cahaya, tidak merasa takut ketika orang-orang merasa takut, dan tidak bersedih ketika orang-orang merasa bersedih.” Dan beliau membaca ayat ini(yang artinya), “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (HR.Abu Dawud)
4.Memberikan Rasa Manisnya Iman
Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wasallam bersabda,


ËóáóÇËñ ãóäú ßõäóø Ýöíåö æóÌóÏó ÍóáóÇæóÉó ÇáúÅöíãóÇäö ãóäú ßóÇäó Çááóøåõ æóÑóÓõæáõåõ ÃóÍóÈóø Åöáóíúåö ãöãóøÇ ÓöæóÇåõãóÇ æóãóäú ÃóÍóÈóø ÚóÈúÏðÇ áóÇ íõÍöÈõøåõ ÅöáóøÇ áöáóøåö æóãóäú íóßúÑóåõ Ãóäú íóÚõæÏó Ýöí ÇáúßõÝúÑö ÈóÚúÏó ÅöÐú ÃóäúÞóÐóåõ Çááóøåõ ßóãóÇ íóßúÑóåõ Ãóäú íõáúÞóì Ýöí ÇáäóøÇÑö

“Tiga hal, barangsiapa memilikinya niscaya ia akan mendapatkan manisnya iman; (1) Barangsiapa Allah dan RasulNya adalah yang paling dicintainya,(2) Barangsiapa yang mencintai seorang hamba, ia tidak mencintainya melainkan karena Allah, (3) Barangsiapa yang tidak suka kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya seperti halnya ia tidak suka bila dilemparkan ke dalam api.” (HR.al-Bukhari dan Muslim)
5.Mendapatkan kecintaan Allah Ta'ala
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, Allah Ta'ala berfirman,


æóÌóÈóÊú ãóÍóÈóøÊöí áöáúãõÊóÍóÇÈöøíäó Ýöíóø æóÇáúãõÊóÌóÇáöÓöíäó Ýöíóø æóÇáúãõÊóÒóÇæöÑöíäó Ýöíóø æóÇáúãõÊóÈóÇÐöáöíäó Ýöíóø

“Wajiblah cinta-Ku bagi orang-orang yang saling mencintai karena Aku, orang-orang yang saling berteman karena Aku, orang-orang yang saling mengunjungi karena Aku dan orang-orang yang saling berkorban karena Aku” (HR. Ahmad)
6/ Mendapatkan kemuliaan dari Allah Ta'ala
Dari Abu Umamah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,


ãóÇ ÃÍóÈó ÚóÈÏñ ÚóÈÏðÇ Ýöí Çááåö ÚóÒóø æó Ìóáóø ÅöáÇ ÃßÑóãóåõ Çááå

“Tidaklah seorang hamba mencintai seorang hamba karena Allah melainkan Allah akan memberikan kemuliaan kepadanya.” (HR.al-Baihaqi di dalam Syu’abul Iman)
7. Menyempurnakan Keimanan
Dari Abu Umamah Radhiyallahu 'anhu , ia berkata, Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa mencintai (seseorang) karena Allah, membenci (seseorang) karena Allah, memberi karena Allah, tidak memberi karena Allah, sungguh ia telah menyempurnakan keimanan.” (Shahihul Jami’, no.5965 dan ash-Shahihah, no.380)
8.Menjadikan muka pelakunya bercahaya
Dari Abu Darda Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Sungguh Allah akan membangkitkan sekelompok orang pada hari kiamat, (dalam kondisi) pada wajah-wajah mereka terdapat cahaya, orang-orang(yang melihat mereka) merasa ingin seperti mereka. Mereka itu bukanlah dari golongan para nabi, bukan pula dari golongan para syuhada. Perawi berkata, “Lalu, ada seorang A’rabiy menepuk kedua lutut beliau, dan berkata, beritahukan kepada kami hingga kami mengetahui siapa mereka! Beliau Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,


åõãõ ÇáãõÊóÍóÇÈõæäó Ýöí Çááåö ãöä ÞóÈÇóÆöáò ÔóÊìóø æóÈöáÇóÏò ÔóÊóøì íóÌÊóãöÚõæäó Úóáóì ÐößÑö Çááåö íóÐßõÑõæäóåõ

“Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, berasal dari suku yang berbeda-beda, dari negara yang berbeda-beda, mereka berkumpul di atas zikir kepada Allah, mereka mengingat-Nya.” (HR. at-Thabrani dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih at-Targhib wa at-Tarhib, no.1509)
9. Menjadikan pelakunya berkumpul bersama dengan orang yang dicintainya.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu ,(ia berkata) bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam ,kapan terjadinya Kiamat? Beliau Shalallahu 'alaihi wasallam balik bertanya, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?” Lelaki tersebut menjawab, “Tak ada sesuatu pun, kecuali sungguh aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Lalu beliau shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,


ÃóäúÊó ãóÚó ãóäú ÃóÍúÈóÈúÊó

“Engkau akan bersama orang yang engkau cintai.” (HR.al-Bukhari dan Muslim, hadits ini terdapat di dalam Shahih at-Targhib, no.3032).
Demikianlah 9 buah cinta karena Allah Ta'ala yang bisa kami sebutkan. Semoga Allah Ta'ala mengaruniakan kepada kita rasa saling cinta karena Allah bukan karena tendensi apapun dari kepentingan duniawi. Aamiin. (Redaksi)

[Sumber: Diringkas dari kitab, Al-Hubbu Fillah; Tsamaratuhu wa Asbabuhu, Abu Ahmad Abduh bin Ahmad al-Aqra’. Penerbit: Daar Ibnu Rajab. Cet.I Th.1425 H/2005 M. Diberi pengantar oleh Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, pengajar dan pemberi nasihat di Masjid Nabawi asy-Syarif di Madinah al-Muthahharah]

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatannur&id=732