Artikel : Bulein Annur - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Anda Memang Istimewa

Senin, 26 Nopember 18

Anda seorang muslim? Jika, “Ya”, sungguh Anda termasuk bagian dari ummat yang istimewa. Allah memberikan keistimewaan kepada Anda dan saudara Anda kaum muslimin di bumi Allah mana saja berada. Keistimewaan yang tersemat pada kaum muslimin ini baik di dunia maupun di akhirat. Apa keistimewaan yang Allah berikan kepada Anda kaum muslimin di dunia ini ? Inilah bahasan edisi kali ini.

Saudaraku, sungguh banyak keistimewaan yang Allah berikan kepada Anda dan saudara Anda kaum muslimin di dunia ini. Di antaranya yaitu,

Allah menjadikan bumi semuanya sebagai tempat sujud dan alat bersuci.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Aku telah diberi lima hal yang tidak pernah diberikan kepada seorangpun dari kalangan para nabi sebelumku; (satu diantaranya yang beliau sebutkan yaitu)


æóÌõÚöáóÊú áöíú ÇáÃóÑúÖõ ãóÓúÌöÏðÇ æóØóåõæúÑðÇ



(Bumi dijadikan untuk diriku sebagai masjid dan alat bersuci), maka siapapun orang dari umatku yang menjumpai waktu shalat, hendaklah shalat." (HR. Bukhori, no. 335 dan Muslim, no.521).

Ummat ini diistimewakan dengan “bolehnya melaksanakan shalat di semua bagian bumi kecuali di tempat yang dikecualikan oleh syariat (seperti ; WC, kandang unta, ed), atau di tempat yang diduga kuat atau dipastikan kenajisannya. (Umdatul Qari’, 4/9).

Boleh bertayamum ketika tidak didapati air atau tidak mampu menggunakannya.

Al-Hafizh Ibnu Katsir setelah menafsirkan firman Allah -yakni, Qs. al-Maidah : 6- mengatakan, “Oleh karena itu, ummat ini diberikan keistimewaan berupa “disyariatkannya melakukan tayammum” yang tidak diberikan kepada ummat lainnya sebagaimana telah valid di dalam Shahihain (Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim).

Dan, di antara hadits yang menunjukkan keistimewaan ini adalah apa yang diriwayatkan dari Abu Dzar, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,


ÇáÕóøÚöíúÏõ ÇáØóøíöøÈõ ØóåõæúÑõ ÇáúãõÓúáöãö æóÅöäú áóãú íóÌöÏö ÇáúãóÇÁó ÚóÔóÑó Óöäöíúäó



"Tanah yang suci adalah alat bersuci bagi seorang muslim sekalipun dia tidak mendapatkan air selama sepuluh tahun.” (HR. Nasa’i, no. 321, Tirmidzi, no. 124, Abu Daud, no. 332, dan Ahmad 5/180).

Allah menjadikan barisan kaum muslimin (ketika shalat berjama’ah) seperti barisan para malaikat.

Dari Khudzaifah bin al-Yaman, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,


ÝõÖøöáúäóÇ Úóáóì ÇáäøóÇÓö ÈöËóáÇóËò ÌõÚöáóÊú ÕõÝõæÝõäóÇ ßóÕõÝõæÝö ÇáúãóáÇóÆößóÉö æóÌõÚöáóÊú áóäóÇ ÇáÃóÑúÖõ ßõáøõåóÇ ãóÓúÌöÏðÇ æóÌõÚöáóÊú ÊõÑúÈóÊõåóÇ áóäóÇ ØóåõæÑðÇ ÅöÐóÇ áóãú äóÌöÏö ÇáúãóÇÁó



"Kita diberi kelebihan atas manusia dengan tiga hal ; barisan kita (ketika shalat berjama’ah) dijadikan seperti barisan para malaikat, bumi dijadikan untuk kita sebagai sempat untuk bersujud (shalat), dan tanahnya dijadikan untuk kita sebagai alat untuk bersuci bila kita tidak mendapatkan air." (HR. Muslim, no. 1193).

Diberkahi Waktu Paginya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,


ÈõæÑößó áÃõãøóÊöí Ýöí ÈõßõæÑöåóÇ



"Diberi keberkahan untuk ummatku di waktu paginya." (HR. Ath-Thabrani di dalam al-Mu’jam al-Ausath, 1/230).

Dihalalkan mengonsumsi dua jenis bangkai dan dua jenis darah.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,


ÃõÍöáøóÊú áóßõãú ãóíúÊóÊóÇäö æóÏóãóÇäö ÝóÃóãøóÇ ÇáúãóíúÊóÊóÇäö ÝóÇáúÍõæÊõ æóÇáúÌóÑóÇÏõ æóÃóãøóÇ ÇáÏøóãóÇäö ÝóÇáúßóÈöÏõ æóÇáØøöÍóÇáõ



“Dihalalkan bagi kalian dua jenis bangkai dan dua jenis darah. Adapun dua jenis bangkai tersebut adalah ikan dan belalang. Sedangkan dua jenis darah tersebut adalah hati (lever) dan limpa.” (HR. Ibnu Majah, no. 3314).

Tindakan tersalah, lupa dan karena dipaksa dimaafkan.

Allah berfirman, artinya, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (Qs. al-Baqarah : 286).

Abdullah bin Abbas berkata, tatkala turun ayat ini (artinya), “Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu”, Qs. al-Baqarah : 284), ia berkata, "Sesuatu telah masuk ke dalam hati-hati mereka karena hal tersebut dan tidak masuk ke dalam hati-hati mereka karena sesuatu." Lalu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Ucapkanlah oleh kalian, 'Kami mendengar dan kami taat, serta menerima(tunduk).'" Ibnu Abbas berkata, "Lalu Allah melemparkan keimanan ke dalam hati mereka. Maka Allah menurunkan ayat (yang artinya), "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah', Dia berfirman, “Telah Aku lakukan”, “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami“, Dia berfirman, “Telah Aku lakukan”. “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami”, Dia berfirman, “Telah Aku lakukan.” (HR. Muslim, no. 126).

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,


Åöäøó Çááåó æóÖóÚó Úóäú ÃõãøóÊöí ÇáúÎóØóÃó¡ æóÇáäøöÓúíóÇäó¡ æóãóÇ ÇÓúÊõßúÑöåõæúÇ Úóáóíúåö



“Sesungguhnya Allah telah memaafkan dari umatku kekeliruan, kealpaan dan apa-apa yang dipaksa untuk melakukannya." (HR. Ibnu Majah, no. 2045).

Paling sedikit amalnya namun paling banyak ganjarannya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Perumpamaan kalian dan dua golongan ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani) adalah seperti seorang yang menyewa pekerja-pekerja. Ia berkata, 'Siapakah yang mau bekerja untukku dari pagi hingga pertengahan siang dengan upah satu qirath?' Maka, bekerjalah Yahudi. Lalu ia berkata, 'Siapakah yang mau bekerja untukku dari pertengahan siang hingga shalat Ashar dengan upah satu qirath?' Maka bekerjalah Nasrani. Kemudian ia berkata, 'Siapa yang mau bekerja untukku dari Ashar hingga tenggelam matahari dengan upah dua qirath?' Maka, bekerjalah suatu kaum, dan kalianlah orangnya. Marahlah si Yahudi dan si Nasrani. Mereka berkata, 'Kenapa kami yang lebih banyak pekerjaannya tetapi upahnya lebih sedikit?' Allah berfirman, 'Apakah Aku mengurangi hak kalian?' Mereka berkata, 'Tidak.' Allah berfirman, 'Itulah keutamaan-Ku, Aku berikan kepada siapapun yang Aku kehendaki.'"(HR. al-Bukhari, no. 2148).

Isnad

Abdullah bin Abbas berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,


ÊóÓúãóÚõæúäó æóíõÓúãóÚõ ãöäúßõãú æóíõÓúãóÚõ ãöãøóäú ÓóãöÚó ãöäúßõãú



“Sekarang kalian mendengar, dan kalian nanti akan didengarkan, dan akan didengar pula dari orang yang mendengar dari kalian.” (HR. Abu Dawud, no. 3659).

Ibnu Taimiyah mengatakan, "Allah memberikan keistimewaan kepada ummat Islam berupa "periwayatan (hadis) dan isnadnya (silsilah orang-orang yang meriwayatkan hadis tersebut)" yang dengannya seorang kritikus hadits dapat membedakan antara yang benar dan yang salah, yang jujur dan yang dusta. Dan, Dia menjadikan warisan ini diemban oleh orang-orang yang kredibel dalam hal ilmu dan agama, mereka mengingkari penyelewengan yang dilakukan oleh orang-orang yang melampaui batas, mengingkari tindakan plagiat yang dilakukan oleh orang-orang yang membatalkan (keabsahan sebuah hadis), dan meluruskan kekeliruan penakwilan terhadap makna hadis yang dilakukan oleh orang-orang yang bodoh. Kesemuanya itu dimaksudkan agar dengan sebab mereka (orang-orang yang kredibel dalam masalah ilmu dan agama-pen) nikmat bagi ummat akan tetap berkesinambungan, dengan sebab mereka pula akan nampak cahaya di tengah kondisi yang gelap gulita. Dengan sebab mereka pula agama Allah yang dibawa oleh RasulNya Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam akan senantiasa hidup. Allah memberikan penjelasan tentang jalanNya melalui usaha mereka."(Kutub Wa Rasa-il Wa Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah,1/3).

Abu Hatim ar Razi mengatakan, "Belum pernah di dapati -pada suatu ummat dari ummat-ummat yang ada sejak zaman Allah menciptakan Adam- orang-orang yang terpercaya yang menjaga perkataan atau perbuatan para Rasul kecuali pada ummat ini." (Taarikh Madinatu Dimasq, 38/30), yakni, ummat Muhammad.

Saudaraku, kaum muslimin-semoga Allah merahmati kita semua-, itulah beberapa keistimewaan yang diberikan kepada ummat Muhammad di dunia ini yang mana Anda termasuk bagian dari ummat beliau. Jadi, Anda memang istimewa di dunia ini karena keistimewaan yang Allah berikan kepada Anda. Oleh kerena itu, bersyukurlah kepada Allah -Dzat yang telah mengaruniakan keistimewaan tersebut kepada Anda- dengan cara tetap menjaga kemurnian dan kebersihan aqidah Anda dari noda-noda yang akan dapat mengotorinya, tetaplah Anda hanya menyembah Allah saja, janganlah Anda menyekutukanNya dengan sesuatu apapun hingga akhir kehidupan Anda di dunia yang fana ini, Rabb Anda berpesan kepada Anda dalam firmanNya,


æóÇÚúÈõÏú ÑóÈøóßó ÍóÊøóì íóÃúÊöíóßó ÇáúíóÞöíäõ



"Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)." (Qs. al-Hijr : 99)

Sumber :

Diringkas dari “Khasha-ish al-Ummah al-Islamiyyah Wa Risalatuha ad Da’awiyyah“ al-Mabhats al-Awwal : Khasha-ishu al-Ummah al-Islamiyyah Fii ad-Dunya, Dr. Muhammad bin Ibrahim bin Sulaiman ar-Rumiy, Dosen di Kulliyatul Mu’allimin di Riyadh, King Soud University
Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatannur&id=788