Artikel : Bulein Annur - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Keutamaan Amal di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Jumat, 01 Juli 22
**
Ibnu Abbas-ÑóÖöíó Çááåõ ÚóäúåõãóÇ-meriwayatkan dari Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-bahwa beliau bersabda,


ãóÇ ÇáúÚóãóáõ Ýöí ÃóíøóÇãò ÃóÝúÖóáó ãöäúåóÇ Ýöí åóÐöåö ÞóÇáõæÇ æóáóÇ ÇáúÌöåóÇÏõ ÞóÇáó æóáóÇ ÇáúÌöåóÇÏõ ÅöáøóÇ ÑóÌõáñ ÎóÑóÌó íõÎóÇØöÑõ ÈöäóÝúÓöåö æóãóÇáöåö Ýóáóãú íóÑúÌöÚú ÈöÔóíúÁò


“Tidak ada amal yang dilakukan pada hari-hari yang lebih utama daripada amal yang dilakukan pada hari-hari ini.”
Mereka (para sahabat) bertanya,’Tidak juga jihad ?’
Nabi menjawab, ‘Tidak juga jihad, secuali orang yang keluar (berjihad di medan perang) mempertaruhkan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan membawa apapun (HR. al-Bukhari, no.969)

Dalam riwayat at-Tirmidzi, Ibnu Abbas-ÑóÖöíó Çááåõ ÚóäúåõãóÇ-berkata, Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-bersabda,


ãóÇ ãöäú ÃóíøóÇãò ÇóáúÚóãóáõ ÇáÕøóÇáöÍõ Ýöíúåöäøó ÃóÍóÈøõ Åöáóì Çááåö ãöäú åóÐöåö ÇáúÃóíøóÇãö ÇáúÚóÔúÑö ÝóÞóÇáõæúÇ íóÇ ÑóÓõæúáó Çááåö æóáóÇ ÇáúÌöåóÇÏõ Ýöí ÓóÈöíúáö Çááåö ¿ ÝóÞóÇáó ÑóÓóæõáõ Çááåö Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æó Óóáøóãó æóáóÇ ÇáúÌöåóÇÏõ Ýöí ÓóÈöíúáö Çááåö ÅöáøóÇ ÑóÌõáñ ÎóÑóÌó ÈöäóÝúÓöåö æóãóÇáöåö Ýóáóãú íóÑúÌöÚú ãöäú Ðóáößó ÈöÔóíúÁò


“Tidak ada hari di mana amal shalih saat itu lebih dicintai Allah daripada hari-hari sepuluh ini.”
Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah?”
Beliau menjawab, “Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan membawa apa pun.” (Sunan at-Tirmidzi, no. 757)

Dalam riwayat ath-Thabraniy, Ibnu Abbas-ÑóÖöíó Çááåõ ÚóäúåõãóÇ-berkata, Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-bersabda,


ãóÇ ãöäú ÃóíøóÇãò ÃóÚúÙóãõ ÚöäúÏó Çááåö æóáóÇ ÃóÍóÈøõ Åöáóíúåö ÇáúÚóãóáõ Ýöíúåöäøó ãöäú ÃóíøóÇãö ÇáúÚóÔúÑö ÝóÃóßúËöÑõæúÇ Ýöíúåöäøó ãöäó ÇáÊøóÓúÈöíúÍö æóÇáÊøóÍúãöíúÏö æóÇáÊøóßúÈöíúÑö æóÇáÊøóåúáöíúáö


Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari ini. Maka perbanyaklah tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil. (al-Mu’jam al-Kabir, no. 11116)

Dan, dalam riwayat ad-Darimiy, Ibnu Abbas-ÑóÖöíó Çááåõ ÚóäúåõãóÇ-meriwayatkan dari Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-, bahwa beliau bersabda,


ãóÇ ãöäú Úóãóáò ÃóÒúßóì ÚöäúÏó Çááåö ÚóÒøó æó Ìóáøó æóáóÇ ÃóÚúÙóãó ÃóÌúÑðÇ ãöäú ÎóíúÑò íóÚúãóáõåõ Ýöí ÚóÔúÑö ÇáúÃóÖúÍóì Þöíúáó æóáóÇ ÇáúÌöåóÇÏõ Ýöí ÓóÈöíúáö Çááåö ÞóÇáó æóáóÇ ÇáúÌöåóÇÏõ Ýöí ÓóÈöíúáö Çááåö ÚóÒøó æó Ìóáøó ÇöÇøóö ÑóÌõáñ ÎóÑóÌó ÈöäóÝúÓöåö æóãóÇáöåö Ýóáóãú íóÑúÌöÚú ãöäú Ðóáößó ÈöÔóíúÁò


“Tidak ada amal yang lebih suci di sisi Allah azza wa jalla, tidak pula paling besar pahalanya daripada kebaikan yang dilakukan seseorang pada sepuluh adha (sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah).”
Ditanyakan (kepada Nabi),’Tidak juga jihad di jalan Allah ?’
Beliau pun menjawab, ‘ Tidak juga jihad di jalan Allah azza wa jalla, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan membawa apa pun.”
(Dan, perawi menambahkan), ia berkata :
Adalah Sa’id bin Jubair bila telah memasuki sepuluh hari pertama tersebut, beliau bersungguh-sungguh (untuk beramal) dengan sebuah kesungguhan yang sangat keras, hingga hampir-hampir saja ia tidak mampu untuk melakukannya. (Sunan ad-Darimiy, no.1774). Syaikh al-Albani- ÑóÍöãóåõ Çááåõ- di dalam Irwa-ul Ghalil, no.890 mengatakan, ‘Isnadnya hasan.’
**
Ibnu Rajab al-Hanbaliy- ÑóÍöãóåõ Çááåõ-di dalam kitabnya Fathul Baariy (9/11) mengatakan, ketika memberikan komentar terhadap hadis ini, ‘Hadis ini merupakan hadis yang agung lagi mulia.’

Dan, para ulama telah mencurahkan perhatian yang ekstra terhadap hadis ini baik dari aspek riwayat maupun dirayah, dan al-Hafizh Ibnu Katsir - ÑóÍöãóåõ Çááåõ- telah menyendirikannya dalam juz tersendiri, sebagaimana diisyaratkannya di awal tafsirnya (5/415) untuk surat al-Fajr.

Dan, banyak faedah yang dapat dipetik dari hadis Ibnu Abbas-ÑóÖöíó Çááåõ ÚóäúåõãóÇ- ini yang saya (Bakar al-‘Abdaniy) kumpulkan dari penjelasan para ulama seputar hadis ini, antara lain, yaitu,

1. Bahwa yang dimaksud dengan sepuluh hari itu adalah sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah.

2. Hadis ini merupakan motivasi yang sangat besar untuk melakukan amal-amal shaleh (pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah).

3. Bahwa keutamaan-keutamaan itu tidaklah didapatkan dengan dilakukannya percobaan demi percoban. Namun, keutamaan-keutamaan itu hanyalah merupakan bentuk kebaikan dari Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.

4. Bahwa bulan Dzulhijjah merupakan bulan haram yang paling utama dan yang paling agung kemuliaannya.

5. Keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah atas hari-hari lainnya dalam setahun.

6. Bahwa amal yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah itu lebih utama daripada amal yang dilakukan di hari-hari lainnya, tanpa dikecualikan oleh apa pun.

7. Kesemangatan para sahabat-ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõãú- untuk melakukan amal-amal kebaikan.

8. Disyariatkannya bertanya bagi orang yang belajar tentang sesuatu yang dirasa musykil menurutnya kepada orang yang mengetahuinya.

9. Keindahan cara Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- yang begitu kuat dalam upaya menggerakkan jiwa untuk melakukan ketaatan dan membangkitkan hati untuk memanfaatkan sebaik mungkin waktu-waktu nan utama dan musim-musim kebaikan ini.

10. Pembandingan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dengan seluruh hari-hari selainnya, layaknya seperti pembandingan tempat-tempat manasik dengan seluruh tempat selainnya.

11. Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah seluruhnya merupakan hari-hari yang dimuliakan dan diutamakan. Amal shaleh pun dilipatgandakan pahalanya.

12. Bahwa sepuluh hari pertama ini termasuk hari-hari di mana disyariatkan di dalamnya untuk melakukan amalan-amalan sunnah.

13. Penegasan keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan dorongan untuk melakukan taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-di dalamnya dengan melakukan berbagai macam bentuk ibadah.

14. Dianjurkannya memperbanyak amal-amal kebaikan di seluruh hari dari sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah secara umum.

15. Penetapan sifat mahabbah (cinta) bagi Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-.

16. Bahwa amal yang tidak lebih utama dapat menjadi lebih utama bila dilakukan di waktu yang utama, hingga dapat menjadi lebih utama daripada amal-amal yang utama karena keutamaan waktunya.

17. Yang dapat dipahami dari ungkapan ‘amal’ ketika disebutkan secara mutlak adalah ‘ibadah’. Namun, ibadah itu tidaklah menafikan tindakan yang merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan diri berupa makan, minum dan yang semisalnya.

18. Bahwa keadaan sesuatu tertentu lebih dicintai oleh Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- berkonsekwensi bahwa hal tersebut lebih utama dari hal yang lainnya.

19. Bahwa amal yang tidak lebih utama yang dilakukan di waktu utama dapat mengejar keutamaan amal yang utama yang dilakukan di selain waktu yang utama dan mengunggulinya karena adanya pelipatan ganda pahalanya dan balasannya.

20. Bahwa hadis ini juga menunjukkan adanya pemberian nilai lebih pada sebagian waktu atas sebagian waktu yang lainnya. Seperti halnya dalam hal tempat (seperti Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-memberikan keutamaan tehadap Makkah dan Madinah atas tempat-tempat yang lainnya di seluruh penjuru dunia)

21. Bahwa setiap hari dari hari-hari sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini lebih utama dari hari-hari yang lainnya dalam setahun, baik hari Jum’at atau pun bukan, dan hari Jum’at pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah lebih utama daripada hari Jum’at di selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, karena terkumpulkan dua keutamaan padanya. Wallahu A’lam

22. Bahwa amal yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah lebih utama daripada amal yang dilakukan pada setiap sepuluh hari yang lainnya dari hari-hari dunia.

23. Bahwa amalan-amalan wajib yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah lebih utama daripada amalan-amalan wajib yang dilakukan pada sepuluh hari yang lainnya. Demikian pula amalan-amalan sunnah yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah lebih utama daripada amalan-amalan sunnah yang dilakukan pada sepuluh hari yang lainnya.

24. Disunnahkan untuk memperbanyak tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

25. Hendaknya memperbanyak bersyukur kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-atas nikmat ini (nikmat diutamakannya amal yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah atas amal-amal yang dilakukan pada hari-hari lainnya.)

26. Hadis ini juga menunjukkan pengetahuan para sahabat tentang keutamaan jihad di jalan Allah, bahwasanya jihad termasuk amal yang paling besar pahalanya, oleh karena itu mereka bertanya kepada Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-.

27. Terkumpulnya induk ibadah pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

28. Sebagian kalangan ahli ilmu menyukai untuk mengqadha puasa Ramadhan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini karena keutamaan hari-harinya.

29. Apabila amal yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah lebih utama dan lebih dicintai oleh Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- daripada amal yang dilakukan di hari-hari lainnya sepanjang tahun seluruhnya, maka amal yang dilakukan di dalamnya meskipun tidak lebih utama dari yang lainnya menjadi lebih utama dari amal lainnya yang dilakukan di hari-hari lainnya sekalipun amal tersebut lebih utama dari amal-amal lainnya.

30. Bahwa seutama-utama amal adalah amal yang paling banyak disertai dengan dzikrullah (mengingat Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-) di dalamnya.

31. Dorongan untuk mengambil dan memanfaatkan kesempatan secara baik di hari-hari nan agung ini, dan bersegera untuk beramal, sebelum ajal datang menyerang. Karena boleh jadi kesempatan semacam ini tak tergantikan.

32. Hendaknya bergembira dengan adanya musim-musim untuk memperbanyak melakukan ketaatan, karena hal tersebut akan semakin menguatkan hubungan antara seorang hamba dengan Dzat yang telah memberikan kesempatan kepadanya untuk hidup di musim-musim tersebut.

33. Hal ini juga merupakan pengingat bagi orang-orang yang belum mampu menunaikan ibadah haji di sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah ini agar mereka mengerahkan segenap kesungguhan untuk melakukan ketaatan dan menunaikan apa yang menjadi hak-hak Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- yang telah diketahuinya, serta bertekad kuat untuk mentaati-Nya, memperbanyak amal-amal shaleh untuk mengejar ketertinggalannya.

34. Hal ini juga merupakan peringatan bahwa amal shaleh itu tidak akan sempurna, bahkan tidak akan terwujud sebagai bentuk amal shaleh melainkan bila mana amal tersebut murni semata-mata dilakukan karena Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-dan juga benar dengan mengikuti sunnah (petunjuk) Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-. Dan juga merupakan penegasan bahwa sebaik-baik para hamba itu adalah mereka yang menempuh jalan Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-.

Akhirnya, kita memohon kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-semoga menjadikan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini dan hari-hari setelahnya sebagai hari-hari penuh kebaikan dan penuh keberkahan bagi kita dan kaum Muslimin semuanya. Semoga pula Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mengaruniakan taufik-Nya kepada kita semua-Nya untuk beramal shaleh sebanyak-banyaknya di dalamnya. Amin

Segala puji bagi Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga Dia -ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-curahkan kepada Nabi kita Muhammad, beserta segenap keluarganya, dan para sahabatnya semuanya.

Wallahu A’lam

(Redaksi)
Sumber :
60 Faidatan Min Hadiitsi ‘Maa Min Ayyamin al-‘Amalu ash-Shalihu Fii Hinna Ahabbu Ilallahi Min Haadzihi al-Ayyami al-‘Asyr’, Bakar al-‘Abdaniy-ÍóÝöÙóåõ Çááåõ . Dengan gubahan




Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatannur&id=980