Artikel : Bulein Annur - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Tujuh Permohonan dalam Shalat

Jumat, 11 Nopember 22

***

Sesungguhnya Nabi dan Rasul kita yang terpilih diberi kemampuan untuk bertutur kata yang singkat namun padat maknanya, dan penuh dengan hikmah yang menawan. Beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-mengatakan kata-kata yang sedikit namun mengandung makna nan agung. Demikian pula dalam doa-doa yang dipanjatkannya. Beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- menyukai bila berdoa kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- menggunakan kata-kata yang ringkas namun padat maknanya, sebagaimana hal tersebut banyak disebutkan di dalam hadis-hadis.

Berangkat dari sinilah seyogyanya seorang muslim perhatian dan gemar untuk berdoa dengan doa-doa yang dipanjatkan oleh Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-, merenungkan makna-maknanya, berupaya mewujudkan tujuannya dan kandungannya. Karena sesungguhnya doa-doa yang dipanjatkan oleh Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- terlindungi dari ketergelinciran dan kesalahan, dan pada saat yang sama mencakup permintaan-permintaan yang tinggi dan maksud dan tujuan yang mulia. Karena itu, mengapa kita mencari gantinya, dan kita menggantinya dengan yang lainnya, sementara ia adalah doa-doa yang dipanjatkan oleh Nabi yang terjaga ?!

Berikut ini adalah renungan sejenak bersama sebuah doa nan agung, di mana Nabi -Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-memanjatkannya. Di dalamnya terkumpul berbagai aspek kebaikan, pintu-pintu kebaikan, asas-asas kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Imam ath-Thabrani-ÑóÍöãóåõ Çááåõ-meriwayatkan di dalam kitabnya Mu’jam al-Kabir dengan sanad yang valid dari Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- dari hadis Syaddad bin Aus –ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-, ia berkata, ‘Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- mengatakan kepadaku,


íóÇ ÔóÏøóÇÏõ Èúäö ÃóæúÓò º ÅöÐóÇ ÑóÃóíúÊó ÇáäøóÇÓó ÞóÏö ÇßúÊóäóÒõæÇ ÇáÐøóåóÈó æóÇáúÝöÖøóÉó ÝóÇßúäöÒú åóÄõáÇÁö ÇáúßóáöãóÇÊö :
Çááøóåõãøó Åöäøöí ÃóÓúÃóáõßó ÇáËøóÈóÇÊó Ýöí ÇúáÃóãúÑö , æóÇáúÚóÒöíãóÉó Úóáóì ÇáÑøõÔúÏö ¡
æóÃóÓúÃóáõßó ãõæÌöÈóÇÊö ÑóÍúãóÊößó æóÚóÒóÇÆöãó ãóÛúÝöÑóÊößó ¡
æóÃóÓúÃóáõßó ÔõßúÑó äöÚúãóÊößó , æóÍõÓúäó ÚöÈóÇÏóÊößó ¡
æóÃóÓúÃóáõßó ÞóáúÈðÇ ÓóáöíãðÇ æóáöÓóÇäðÇ ÕóÇÏöÞðÇ ¡
æóÃóÓúÃóáõßó ãöäú ÎóíúÑö ãóÇ ÊóÚúáóãõ ¡
æóÃóÚõæÐõ Èößó ãöäú ÔóÑøö ãóÇ ÊóÚúáóãõ ¡
æóÃóÓúÊóÛúÝöÑõßó áöãóÇ ÊóÚúáóãõ Åöäøóßó ÃóäúÊó ÚóáøóÇãõ ÇáúÛõíõæÈö


Wahai Syaddad bin Aus ! Apabila engkau melihat manusia benar-benar telah menjadikan emas dan perak sebagai barang simpanan, maka jadikanlah ungkapan kata-kata berikut ini sebagai simpanan.
(Pertama) Ya Allah ! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keteguhan dalam perkara ini, dan tekad yang kuat untuk meraih segala kebaikan dan kesuksesan.
(Kedua) Aku memohon kepada-Mu hal-hal yang mewajibkan datangnya rahmat-Mu dan ampunan-Mu.
(Ketiga) Aku memohon kepada-Mu kesyukuran terhadap nikmat-Mu, dan kebagusan dalam beribadah kapada-Mu.
(Keempat) Aku memohon kepada-Mu hati yang selamat dan lisan yang jujur.
(Kelima) Aku memohon kepada-Mu kebaikan yang Engkau ketahui
(Keenam) Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang Engkau ketahui
(Ketujuh) Dan Aku memohon ampunan kepada-Mu (dari dosa-dosa) yang Engkau ketahui. Sesungguhnya Engkaulah Dzat Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.

Ini adalah hadis yang shahih.

Imam an-Nasai-ÑóÍöãóåõ Çááåõ-dan yang lainnya telah meriwayatkannya juga. Dan, telah datang pada sebagian jalur periwayatan hadis ini bahwa Nabi -Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-memanjatkan doa ini di dalam shalatnya.

Sesungguhnya doa-doa ini merupakan doa-doa nan agung yang mengumpulkan kebaikan-kebaikan, alangkah butuhnya kita –demi Allah- untuk memperhatikannya dan menghafalkannya. Merenungi makna-makananya dan petunjuk-petunjuk yang terkandung di dalamnya.

Sungguh, doa-doa ini merupakan doa-doa yang mengumpulkan kebaikan seluruhnya, awal dan akhirnya, zhahir dan batinnya, kebaikan dunia dan kebaikan akhirat.

Sesungguhnya, doa ini termasuk ungkapan kata-kata yang ringkas namun padat makna-maknanya. Termasuk penyempurna-penyempurna doa dan mengumpulkan kebaikan-kebaikan.

Wahai hamba-hamba Allah !

Maka ini merupakan wasiat agar perhatian terhadap doa ini dan begitu pula halnya dengan setiap doa yang datang dari Rasulullah –Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- .

Wahai hamba-hamba Allah !

Doa merupakan pertanda kebahagiaan dan kunci setiap kebaikan dalam urusan dunia dan urusan akhirat.

Adapun sabda beliau–Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- dalam doa ini,


Çááøóåõãøó Åöäøöí ÃóÓúÃóáõßó ÇáËøóÈóÇÊó Ýöí ÇáÃóãúÑö


Ya Allah ! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keteguhan di dalam perkara ini.

Yakni, aku memohon ketetapan di atas agama Allah dan agar aku tetap lurus di atas ketaatan kepada Allah. Agar aku tidak berpaling ke kanan dan ke kiri.

Seperti ungkapan ini adalah sabda (doa) beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-,


íóÇ ãõÞóáøöÈó ÇáúÞõáõæÈö ËóÈøöÊú ÞóáúÈöí Úóáóì Ïöíäößó


Wahai Dzat yang membolak-balikan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.

Telah datang di dalam hadis Ummu Salamah-ÑóÖöíó Çááåõ ÚóäúåóÇ-ia berkata, ‘Sesungguhnya Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- memperbanyak mengucapkan,


íóÇ ãõÞóáøöÈó ÇáúÞõáõæÈö ËóÈøöÊú ÞóáúÈöí Úóáóì Ïöíäößó¡


Wahai Dzat yang membolak-balikan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.

Ummu Salamah-ÑóÖöíó Çááåõ ÚóäúåóÇ-mengatakan, ‘Aku pun berujar,


íóÇ ÑóÓõæáó Çááøóåö¡ æóÅöäøó ÇáúÞõáõæÈó áóÊóÊóÞóáøóÈõ¿¡


‘Wahai Rasulullah ! Apakah hati itu berbolak-balik ?’

Beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-pun menjawab,


äóÚóãú¡ ãóÇ ÎóáóÞó Çááøóåõ ãöäú Èóäöí ÂÏóãó ãöäú ÈóÔóÑò ÅöáøóÇ æóÞóáúÈõåõ Èóíúäó ÃõÕúÈõÚóíúäö ãöäú ÃóÕóÇÈöÚö Çááøóåö Åöäú ÔóÇÁó ÃóÞóÇãóåõ æóÅöäú ÔóÇÁó ÃóÒóÇÛóåõ


‘Iya’ (hati itu berbolak-balik). Tidaklah Allah menciptakan anak keturunan Adam melainkan hatinya berada di antara jari-jemari Allah. Jika Dia berkehendak, Dia luruskan hati itu (di atas kebenaran), dan jika Dia berkehendak Dia palingkan hati itu (dari kebenaran) (HR. ath-Thabraniy)

Maka, alangkah butuhnya kita-wahai hamba-hamba Allah- untuk memperbanyak memanjatkan doa ini agar Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- mengokohkan kita di atas ‘perkara ini’. Yang dimaksud dengan ‘perkara ini’ adalah ‘agama Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-’ yang Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- syariatkan untuk para hamba-Nya dan Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-perintahkan kepada mereka agar perpegang teguh dengannya.

Sabda beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-


(( æóÇáúÚóÒöíãóÉó Úóáóì ÇáÑøõÔúÏö ))


dan (aku memohon kepada-Mu) tekad yang kuat untuk meraih segala kebaikan dan kesuksesan.

Ini merupakan permintaan nan agung, dan alangkah butuhnya kita kepadanya.

Wahai hamba-hamba Allah !

Adapun ‘Ar-Rusyd’- adalah segala kebaikan dan kesuksesan di dunia dan akhirat.

Betapa banyak dan sering kita mendegarkan hadis-hadis dan wejangan-wejangan yang bermanfaat, hanya saja tekad kuat kita menurun, dan kesemangatan kita pun melemah. Maka, betapa butuh setiap kita untuk memohon kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- tekad yang kuat untuk meraih setiap kebaikan dan kesuksesan. Yakni, apabila telah sampai kepadamu kebaikan itu dan engkau pun telah mengetahuinya, agar engkau bertekad kuat untuk meraihnya, dan bersemangat pula untuk melakukan tindakan nyata untuk meraihnya supaya engkau termasuk orang yang benar-benar dapat meraihnya.

Adapun sabda beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- ,


((æóÃóÓúÃóáõßó ÔõßúÑó äöÚúãóÊößó ))


dan aku memohon kepada-Mu untuk dapat mensyukuri nikmat-Mu

Kesyukuran terhadap kenikmatan-wahai hamba-hamba Allah- termasuk karunia yang paling agung dan pemberian yang paling besar. Sungguh, termasuk karunia yang paling agung dan pemberian yang paling besar adalah Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-membagikan kepadamu kemampuan untuk mensyukuri nikmat-nikmat-Nya.

Adapun mensyukuri nikmat-nikmat-Nya itu dibangun di atas beberapa rukun.

Hati, bersyukur kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- (atas nikmat-nikmat-Nya itu) dengan mengakui kenikmatan-kenikmatan itu.

Lisan, bersyukur kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-dengan memperbincangkan nikmat-nikmat Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- tersebut, menyanjung dan memuji-Nya karena Dia-lah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- Dzat yang berhak atas hal tersebut.

Sedangkan anggota badan, maka bersyukur kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- dengan menggunakan kenikmatan-kenikmatan itu untuk mentaati-Nya.

Adapun sabda beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- ,


((æóÍõÓúäó ÚöÈóÇÏóÊößó))


Dan (aku memohon kepada-Mu) kebagusan untuk beribadah kepada-Mu

Kebagusan untuk beribadah (kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- ) merupakan permintaan nan besar dan tujuan nan mulia. Bahkan, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-tidak akan menerima ibadah melainkan apabila ibadah tersebut tersifati dengan hal tersebut. Oleh karena ini, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- berfirman,


áöíóÈúáõæóßõãú Ãóíøõßõãú ÃóÍúÓóäõ ÚóãóáðÇ [Çáãáß : 2]


untuk menguji kalian, siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya.(al-Mulk : 2)

Sementara, amal itu tidak akan baik kecuali dengan memenuhi dua hal ; yaitu, (pertama) dilakukan dengan memurnikan amal tersebut hanya untuk Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- semata, dan (kedua) dilakukan dengan mengikuti petunjuk Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-.

Dengan demikian, ucapanmu,


((æóÍõÓúäó ÚöÈóÇÏóÊößó))


Dan (aku memohon kepada-Mu) kebagusan untuk beribadah kepada-Mu

mencakup keikhlasan untuk Dzat yang diibadahi dan mutaba’ah (mengikuti) Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-.

Adapun sabda beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- , dalam rangkaian doanya ini,


((æóÃóÓúÃóáõßó ÞóáúÈðÇ ÓóáöíãðÇ ))


Dan aku memohon kepada-Mu hati yang selamat.

Yakni, hati yang bersih, suci, bersih dari noda-noda kesyirikan, kenifakan, dendam, kedengkian, dan segala macam penyakit-penyakit hati lainnya.

Apabila hati telah bersih dan menjadi baik niscaya anggota tubuh lainnya akan menjadi baik pula. Sungguh, telah datang di dalam doa Ibrahim al-Khalil,- Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-seraya mengatakan,


íóæúãó áóÇ íóäúÝóÚõ ãóÇáñ æóáóÇ Èóäõæäó (88) ÅöáøóÇ ãóäú ÃóÊóì Çááøóåó ÈöÞóáúÈò Óóáöíãò (89) [ÇáÔÚÑÇÁ : 88 ¡ 89]


(Yaitu) pada hari ketika tidak berguna (lagi) harta dan anak-anak. Kecuali, orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (asy-Syu’ara : 88-89)

Yakni, bersih dari kesyirikan dan kenifakan, bersih dari riya dan lain sebagainya. Bersih dari penyakit-penyakit hati dan hal-hal yang menodai kebersihannya, di mana hal-hal tersebut sangatlah banyak, beragam dan beraneka ragam bentuknya.

Apabila hati telah bersih niscaya akan diikuti oleh anggota badan dalam kebersihan dan kesehatannya. Oleh karena ini, Rasulullah -Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- bersabda,


((ÃóáóÇ æóÅöäøó Ýöí ÇáúÌóÓóÏö ãõÖúÛóÉð ÅöÐóÇ ÕóáóÍóÊú ÕóáóÍó ÇáúÌóÓóÏõ ßõáøõåõ æóÅöÐóÇ ÝóÓóÏóÊú ÝóÓóÏó ÇáúÌóÓóÏõ ßõáøõåõ ÃóáóÇ æóåöíó ÇáúÞóáúÈõ)) .


Ketahuilah ! Bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Apabila segumpal daging itu baik, niscaya akan baik pula jasad seluruhnya. Dan apabila segumpal darah itu rusak, niscaya akan rusak pula jasad seluruhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.

Adapun sabda beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- , dalam rangkaian doanya ini,


(( æóáöÓóÇäðÇ ÕóÇÏöÞðÇ ))


Dan (aku memohon kepada-Mu) lisan yang jujur.

Yakni, selamat dan bebas dari kedustaan. Lisan yang dapat menjaga kejujuran dan bersungguh-sungguh memeliharanya dalam perkataan-perkataannya dan pembicaraan-pembicaraannya.

Apabila lisan itu benar atau jujur tutur katanya, niscaya anggota badan seluruhnya akan mengikutinya di atas kelurusannya. Hal tersebut ditunjukkan oleh sebuah hadis shahih dari Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-bahwa beliau pernah bersabda,


((ÅöÐóÇ ÃóÕúÈóÍó ÇÈúäõ ÂÏóãó ÝóÅöäøó ÇáúÃóÚúÖóÇÁó ßõáøóåóÇ ÊõßóÝøöÑõ ÇááøöÓóÇäó ÊóÞõæáõ : ÇÊøóÞö Çááøóåó ÝöíäóÇ ÝóÅöäøóãóÇ äóÍúäõ Èößó ÝóÅöäú ÇÓúÊóÞóãúÊó ÇÓúÊóÞóãúäóÇ æóÅöäú ÇÚúæóÌóÌúÊó ÇÚúæóÌóÌúäóÇ )) .


Kala anak Adam memasuki waktu pagi, sesungguhnya seluruh anggota tubuhnya mengingatkan lisan seraya mengatakan,’Bertakwalah kamu kepada Allah terkait dengan urusan kami, karena kami hanyalah senantiasa bersamamu, jika engkau lurus, niscaya kami pun akan ikut lurus, namun jika kamu bengkok, kami pun akan ikut bengkok pula.’

Adapun sabda beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- , dalam rangkaian doanya ini,


((æóÃóÓúÃóáõßó ãöäú ÎóíúÑö ãóÇ ÊóÚúáóãõ ¡ æóÃóÚõæÐõ Èößó ãöäú ÔóÑøö ãóÇ ÊóÚúáóãõ ))


Dan aku memohon kepada-Mu segala kebaikan yang Engkau ketahui, dan aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan yang Engkau ketahui.

Ini termasuk doa dengan ungkapan nan singkat namun padat akan makna lagi lengkap, di mana beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- meminta dalam ungkapan kalimat ini kebaikan seluruhnya, zhahirnya dan batinnya, yang tersembunyi dan yang nyata, apa-apa yang terdapat di dunia dan apa-apa yang terdapat di akhirat. Karena, sesungguhnya sabda beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-,


((æóÃóÓúÃóáõßó ãöäú ÎóíúÑö ãóÇ ÊóÚúáóãõ ))


Dan aku memohon kepada-Mu segala kebaikan yang Engkau ketahui,

Mengumpulkan kebaikan itu seluruhnya di dunia dan di akhirat.

Sementara sabda beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-,


((æóÃóÚõæÐõ Èößó ãöäú ÔóÑøö ãóÇ ÊóÚúáóãõ ))


dan aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan yang Engkau ketahui.

Termasuk permohonan perlindungan yang sempurna, singkat lagi padat makna. Sesungguhnya Anda, dalam ungkapan kalimat ini, Anda memohon perlindungan diri kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-dari segala keburukan, segala bala dan segala yang membahayakan. Karena sesungguhnya sabda beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-,


((æóÃóÚõæÐõ Èößó ãöäú ÔóÑøö ãóÇ ÊóÚúáóãõ ))


dan aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan yang Engkau ketahui.

Mengumpulkan segala bentuk permohonan perlindungan diri kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-seluruhnya.

Adapun sabda beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- di penutup doa beliau ini,


((æóÃóÓúÊóÛúÝöÑõßó áöãóÇ ÊóÚúáóãõ ))


Dan aku memohon ampunan kepada-Mu untuk dosa-dosa yang Engkau ketahui.

Di dalamnya terdapat pengakuan seorang hamba akan dosa-dosanya dan kesalahan-kesalannya, pengakuan betapa dosa dan kesalahan itu amatlah banyak dan beragam bentuknya. Dan, bahwa di sana ada banyak dosa yang tidak diketahuinya, atau seorang hamba melupakannya, akan tetapi,


ÃóÍúÕóÇåõ Çááøóåõ æóäóÓõæåõ [ÇáãÌÇÏáÉ : 6]


Allah menghitungnya meskipun mereka telah melupakannya.

Maka betapa indahnya seorang yang memohon ampunan (kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-) ia mengucapkan dalam permohonannya,


" æóÃóÓúÊóÛúÝöÑõßó áöãóÇ ÊóÚúáóãõ "


(dan aku memohon ampunan kepada-Mu untuk dosa-dosa yang Engkau ketahui)

Karena ilmu Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- (pengetahuan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-) meliputi segala hal yang dirahasiakan, segala hal yang dinyatakan, segala hal yang tersembunyi, segala hal yang nampak. Ilmu Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- meliputi segala dosa-dosa yang telah lalu yang telah dilakukan dan segala dosa-dosa yang akan datang yang belum dilakukan bagaimana hal-hal tersebut jika dilakukan. Ilmu-Nya-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- meliputi segala sesuatu, karena sesungguhnya Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- Maha Mengetahui segala yang gaib, Dzat yang tidak ada sesuatu pun di bumi tidak pula di langit yang tersembunyi dari-Nya. Oleh karena itu, Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-menutup doanya ini dengan bertawasul kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-dengan sabdanya,


((Åöäøóßó ÃóäúÊó ÚóáøóÇãõ ÇáúÛõíõæÈö ))


Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.

Yakni, ilmu-Mu meliputi segala hal yang gaib dari (pengetahuan) kami. Adapun pada hak Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, maka perkara gaib di sisi-Nya adalah nampak, perkara rahasia di sisi-Nya adalah nyata, tidak ada sesuatu pun atas-Nya yang tersembunyi.

Maka, ini –wahai hamba-hamba Allah- merupakan wasiat agar kita perhatian terhadap doa yang agung dan singkat ini. Di samping kita perhatian terhadap doa ini, juga hendaknya kita berusaha merenungkan petunjuk-petunjuknya dan memahami makna-maknanya.

Semoga Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- memberikan taufik kepada kita semua kepada setiap kebaikan dan membimbing kita semuanya ke jalan yang benar. Sesungguhnya Dia-ÊóÈóÇÑóßó æóÊóÚóÇáóì-Maha Mendengar doa dan Dia-lah -ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-Dzat yang layak menjadi tumpuan harapan, dan cukup Dia-lah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-yang menjadi penolong untuk kita dan Dia-lah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- sebaik-baik pelindung bagi kita.

Amin

Wallahu A’lam

(Redaksi)

Sumber :

Syarh Du’a ‘ Allahumma Inni As-aluka ats-Tsabata Fil Amri, Wal ‘Azimata ‘Ala ar-Rusydi’, Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-'Abbad-ÍóÝöÙóåõ Çááåõ ÊóÚóÇáóì.





Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatannur&id=997