Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Hakikat Jin dan Pengaruh Mereka Serta Mengobati Hal Itu
Senin, 27 Desember 10

Pertanyaan:

Apakah jin itu nyata? Apakah mereka dapat memberikan pengaruh? Dan, apakah solusi dari hal itu?

Jawaban:

Adapun hakikat kehidupan jin maka Allah-lah yang lebih mengetahuinya. Tetapi kita mengetahui bahwa jin itu sosok yang nyata, mereka diciptakan dari api, mereka makan dan minum serta menikah, dan mereka mempunyai anak keturunan. Sebagaimana Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman tentang setan,


ÃóÝóÊóÊøóÎöÐõæäóåõ æóÐõÑøöíøóÊóåõ ÃóæúáöíóÂÁó ãöä Ïõæäöí æóåõãú áóßõãú ÚóÏõæøñ

"Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripadaKu, sedang mereka adalah musuhmu." (Al-Kahfi: 50).

Mereka diberi tugas untuk beribadah. Allah telah mengutus Nabi Shallallaahu alaihi wasalam kepada mereka, dan mereka hadir untuk mendengarkan al-Qur'an, sebagaimana firman Allah Subhannahu wa Ta'ala ,


Þõáú ÃõæÍöìó Åöáóìøó Ãóäøóåõ ÇÓúÊóãóÚó äóÝóÑñ ãøöäó ÇáúÌöäøö ÝóÞóÇáõæÇ ÅöäøóÇ ÓóãöÚúäóÇ ÞõÑúÁóÇäðÇ ÚóÌóÈðÇ íóåúÏöí Åöáóì ÇáÑøõÔúÏö ÝóÆóÇãóäøóÇ Èöåö æóáóä äøõÔúÑößó ÈöÑóÈøöäó ÃóÍóÏðÇ

"Katakanlah (hai Muhammad), 'Telah diwahyukan kepadaku bahwasannya sekumpulan jin telah mendengarkan (al-Qur'an), lalu mereka berkata, 'Sesungguhnya kami telah mendengarkan al-Qur'an yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Rabb kami'." (Al-Jin: 1-2).

Dan, sebagaimana firman Allah,


æóÅöÐú ÕóÑóÝúäó Åöáóíúßó äóÝóÑðÇ ãøöäó ÇáúÌöäøö íóÓúÊóãöÚõæäó ÇáúÞõÑúÁóÇäó ÝóáóãøóÇ ÍóÖóÑõæåõ ÞóÇáõæÇ ÃóäÕöÊõæÇ ÝóáóãøóÇ ÞõÖöìó æóáøóæúÇ Åöáóì Þóæúãöåöã ãøõäÐöÑöíäó ÞóÇáõæÇ íóÇÞóæúãóäó ÅöäøóÇ ÓóãöÚúäóÇ ßöÊóÇÈðÇ ÃõäÒöáó ãöä ÈóÚúÏö ãõæÓóì ãõÕóÏøöÞðÇ áøöãóÇÈóíúäó íóÏóíúåö íóåúÏöí Åöáóì ÇáúÍóÞøö æóÅöáóì ØóÑöíÞò ãøõÓúÊóÞöíãò

"Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan al-Qur'an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata, 'Diamlah kamu (untuk mendengarkannya).' Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata, ‘Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (al-Qur'an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus'." (Al-Ahqaf: 29-30).

Diriwayatkan dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bahwa beliau berkata kepada jin yang datang kepada beliau dan meminta perbekalan kepada beliau,

"Untuk kalian (golongan jin) segala tulang yang disebut nama Allah atasnya (pada saat penyembelihannya), yang kalian dapatkan masih banyak dagingnya."

Mereka -yakni jin- akan menyertai manusia, jika makan dan tidak menyebut nama Allah atas makannya. Karenanya, menyebut nama Allah ketika makan adalah wajib, demikian pula ketika minum, sebagaimana Nabi Shallallaahu alaihi wasalam memerintahkan hal itu.

Atas dasar itu maka jin itu nyata, dan mengingkari keberadaan mereka adalah mendustakan al-Qur'an dan mengingkari Allah. Mereka diperintah dan dilarang serta mereka yang kafir akan masuk neraka, sebagaimana firman Allah Subhannahu wa Ta'ala,


ÞóÇáó ÇÏúÎõáõæÇ Ýöí Ãõãóãò ÞóÏú ÎóáóÊú ãöä ÞóÈúáößõã ãøöäó ÇáúÌöäøö æóÇúáÅöäÓö Ýöí ÇáäøóÇÑö ßõáøóãóÇ ÏóÎóáóÊú ÃõãøóÉñ áøóÚóäóÊú ÃõÎúÊóåóÇ

"Allah berfirman, 'Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (kedalam neraka), dia mengutuk kawannya (yang menyesatkannya)'." (Al-A'raf: 38).

Sedang mereka yang beriman akan masuk ke dalam surga juga, berdasarkan firmanNya,

"Dan bagi orang yang takut saat menghadap Rabbnya ada dua surga. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan. Kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan." (Ar-Rahman: 46).

Pernyataan tersebut berlaku bagi jin dan manusia. Dan, ber-dasarkan firmanNya,


íóÇãóÚúÔóÑó ÇáúÌöäøö æóÇúáÅöäÓö Ãóáóãú íóÃúÊößõãú ÑõÓõáñ ãöäßõãú íóÞõÕøõæäó Úóáóíúßõãú ÁóÇíóÇÊöí æóíõäÐöÑõæäóßõãú áöÞóÂÁó íóæúãößõãú åóÐóÇ ÞóÇáõæÇ ÔóåöÏúäóÇ Úóáóì ÃóäÝõÓöäóÇ æóÛóÑøóÊúåõãõ ÇáúÍóíóÇÉõ ÇáÏøõäúíóÇ æóÔóåöÏõæÇ Úóáóì ÃóäÝõÓöåöãú Ãóäøóåõãú ßóÇäõæÇ ßóÇÝöÑöíäó

"Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu dan memberi peringatan kepadamu terha-dap pertemuanmu dengan hari ini Mereka berkata, 'Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri,' kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir." (Al-An'am: 130).

Serta ayat-ayat dan nash-nash yang menunjukkan bahwa mereka diberi tugas. Mereka masuk surga jika beriman dan mereka masuk neraka jika tidak beriman.
Adapun pengaruh mereka terhadap manusia adalah kenyataan juga. Mereka memberi pengaruh kepada manusia, baik dengan masuk dalam tubuh manusia lalu menjadi gila atau sakit, maupun mempengaruhinya dengan menakut-nakutinya dan sejenisnya.

Untuk mengatasi pengaruh mereka ialah dengan wirid-wirid yang disyariatkan, misalnya membaca ayat Kursi (al-Baqarah: 255). Sebab, barangsiapa yang membaca ayat Kursi pada malam hari, maka ia senantiasa mendapatkan penjagaan, yaitu dijaga oleh malaikat Allah, dan setan tidak mendekatinya hingga pagi hari.

( Fatawa al-'Ilaj bi al-Qur’an wa as-Sunnah - ar-Ruqa wama yata'allaqu biha, Syaikh Ibnu Baz, Ibn Utsaimin, al-Lajnah ad-Da'imah, hal. 67-69. Dan, fatwa ini adalah fatwa Syaikh Muhammad bin Utsaimin )

Sumber : Fatwa-Fatwa Terkini, jilid 3, hal: 434-437, cet: Darul Haq Jakarta, di posting oleh Yusuf Al-Lomboky

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatfatwa&id=1320