Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Hukum Meletakkan Tulisan Ayat-ayat al-Qur`an di Air dan Meminumnya
Rabu, 13 Juli 11

Pertanyaan:

Apabila seseorang yang menderita penyakit meminta ruqyah, dan dituliskan untuknya beberapa ayat al-Qur`an dan peruqyah berkata, "Letakkanlah di air dan minumlah." Apakah hal ini boleh atau tidak?


Jawaban:

Telah keluar fatwa dari al-Lajnah ad-Da`imah li al-Buhuts al-Ilmiyah wal Ifta' yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan senada dengan pertanyaan ini. Inilah fatwa tersebut:

Menulis sesuatu dari al-Qur`an di gelas, atau kertas putih, lalu membasuh dan meminumnya dibolehkan berdasarkan keumuman Firman Allah Subhanahu Wata’ala,


æóäõäóÒøöáõ ãöäó ÇáúÞõÑúÁóÇäö ãóÇåõæó ÔöÝóÂÁñ æóÑóÍúãóÉñ áøöáúãõÄúãöäöíäó æóáÇóíóÒöíÏõ ÇáÙøóÇáöãöíäó
ÅöáÇøóÎóÓóÇÑðÇ

"Dan Kami turunkan dari al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Al-Isra`: 82).

Al-Qur`an adalah penawar untuk hati dan badan, dan berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh al-Hakim dalam al-Mustadrak dan Ibnu Majah dari Ibnu Mas'ud Radiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,


Úóáóíúßõãú ÈöÇáÔøöÝóÇÁíúäö ÇáúÚóÓóáö æóÇáúÞõÑúÂäö.

"Ambillah dua penawar, madu dan al-Qur`an."

HR. Ibnu Majah, Kitab ath-Thibb, no. 3452; dan al-Hakim dalam al-Mustadrak, no. 4/200 dan 403.

Dan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Ali Radiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau bersabda,


ÎóíúÑõ ÇáÏøóæóÇÁö ÇáúÞõÑúÂäõ.

"Sebaik-baik obat adalah al-Qur`an."

HR. Ibnu Majah, Kitab ath-Thibb, no. 3501.

Ibnu as-Sunni meriwayatkan dari Ibnu Abbas Radiyallahu ‘anhu, (ia berkata), "Apabila perempuan susah melahirkan, ambillah bejana yang bersih, lalu tulis atasnya, { HR. Ibnu as-Sunni dalam 'al-Yaum wa al-Lailah', no. 619.}

Dan Allah Subhanahu Wata’ala berfirman,



íóæúãó íóÑóæúäó ãóÇíõæÚóÏõæäó

"Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan." (Al-Ahqaf: 35).


íóæúãó íóÑóæúäóåóÇ áóãú íóáúÈóËõæÇ

"Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka seakan-akan tidak tinggal (di dunia)." (An-Nazi'at: 46).


áóÞóÏú ßóÇäó Ýöí ÞóÕóÕöåöãú ÚöÈúÑóÉñ áÃõæúáöí ÇúáÃóáúÈóÇÈö

"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal." (Yusuf: 111).

Kemudian ia mencucinya, meminumkannya dari air itu dan memercikkan (sisanya) di atas perut dan mukanya.

Ibnul Qayyim berkata dalam Zad al-Ma'ad jilid. III hal. 183, "Al-Khalal berkata, 'Abdullah bin Ahmad menceritakan kepadaku ia berkata, 'Aku melihat bapakku menuliskan untuk perempuan apabila susah melahirkan di gelas putih atau sesuatu yang bersih, ia menulis hadits Ibnu Abbas Radiyallahu ‘anhu,


áóÇ Åöáåó ÅöáøóÇ Çááøåõ ÇáúÍóáöíúãõ ÇáúßóÑöíúãõ¡ ÓõÈúÍóÇäó Çááøåö ÑóÈøö ÇáúÚóÑúÔö ÇáúÚóÙöíúãö¡ ÇóáúÍóãúÏõ áöáøåö ÑóÈøö ÇáúÚóÇáóãöíúäó.

"Tiada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah, Yang Maha Penyantun, lagi Maha Pemurah. Mahasuci Allah, Rabb Arasy yang besar. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam."


íóæúãó íóÑóæúäó ãóÇíõæÚóÏõæäó áóãú íóáúÈóËõæÇ ÅöáÇøóÓóÇÚóÉð ãøöä äøóåóÇÑò

"Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup." (Al-Ahqaf: 35).


íóæúãó íóÑóæúäóåóÇ áóãú íóáúÈóËõæÇ ÅöáÇøó ÚóÔöíøóÉð Ãóæú ÖõÍóÇåóÇ

"Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi." (An-Nazi'at: 46).

Al-Khalal berkata, "Abu Bakar al-Marwadzi memberitahukan kepada kami bahwa Abu Abdillah didatangi oleh seorang laki-laki, ia berkata, 'Wahai Abu Abdillah, maukah Anda menulis untuk perempuan yang susah melahirkan sejak dua hari.' Ia berkata, 'Katakanlah kepadanya (agar) datang dengan (membawa) gelas besar dan za'faran.' Dan aku melihatnya menulis bukan hanya untuk satu orang."

Ibnul Qayyim berkata pula, "Sekelompok salaf berpendapat agar ditulis untuknya ayat-ayat al-Qur`an dan meminumkan kepadanya (perempuan)." Mujahid berkata, "Tidak ada larangan menulis ayat al-Qur`an, membasuhnya dan meminumkannya kepada orang yang sakit. Dan riwayat serupa dari Abu Qilabah. Hingga di sini perkataan Ibnul Qayyim.

Semoga rahmat dan kesejahteraan Allah tercurah atas Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

{Majallah al-Buhuts al-Islamiyah, no. 27 hal. 51-52; dan Fatwa al-Lajnah ad-Da`imah.}

Sumber : Fatwa-Fatwa Terkini, jilid 3, hal:180-181, cet: Darul Haq Jakarta, diposting oleh Rifki Solehan

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatfatwa&id=1391