Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Tidak Mengeluarkan Darah Setelah Melahirkan, Bolehkah Suaminya Mencampurinya?
Kamis, 01 April 04

Tanya :

Al-Lajnah Ad-Da’imah lil Ifta’ ditanya: Jika wanita hamil telah melahirkan dan tidak mengeluarkan darah, apakah boleh bagi suaminya untuk menggaulinya? Dan apakah wanita itu pun harus tetap melaksanakan shalat dan puasa atau tidak?

Jawab :

Jika wanita hamil telah melahirkan dan tidak mengeluarkan darah maka ia wajib mandi, shalat dan puasa, dibolehkan bagi suaminya untuk mencampurinya setelah mandi, karena pada umumnya kelahiran akan mengeluarkan darah walaupun sedikit yang mana darah itu keluar bersamaan dengan janin bayi yang dilahirkan atau setelah bayi itu dilahirkan.

Kelahiran pada seorang wanita bukanlah darah nifas melainkan darah istihadhah, maka wajib mandi baginya setelah empat puluh hari serta melaksanakan shalat dan puasa, ia pun harus berwudhu setiap kali akan shalat dan menggunakan kapas atau sejenisnya pada kemaluannya untuk mencegah menetesnya darah. Tidak ada kewajiban baginya untuk mengqadla shalat yang telah ia tinggalkan selama masa haidh dan masa nifasnya, yang wajib untuk diqadha oleh wanita itu adalah puasanya yang ia tinggalkan selama bulan Ramadhan yang disebabkan oleh haidh ataupun nifas. Lain halnya jika darah yang keluar itu adalah darah haidh yang menyusul habisnya darah nifas setelah empat puluh hari, maka dalam hal ini tidak boleh baginya untuk shalat dan puasa.
( Fatawa Al-Lajnah Ad-Da’imah, 5/416 )

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatfatwa&id=441