Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Apakah maksud dua kalimat syahadat ?
Sabtu, 27 Maret 04

Tanya :

Apakah maksud dua kalimat syahadat ?

Jawab :

Dua kalimat syahadat " kesaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan kesaksian bahwa Muhammad adalah utusan Allah" adalah kunci masuk Islam, dan tidak mungkin seseorang masuk kedalam Agama Islam kecuali dengan keduanya, oleh karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan Mu'adz bin Jabal ketika mengutusnya ke Yaman agar memulai da'wahnya dengan mengajak manusia untuk mengucapkan dua kalimat syahadat ( yaitu kesaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah ). Adapun kalimat yang pertama " kesaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah " maksudnya adalah seseorang mengakui dengan lisan dan hatinya bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah 'Azza wa Jalla, karena kata ilaah berarti yang disembah. Dan maksudnya adalah tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Ta'ala, kalimat ini mengandung "nafi" yang berarti meniadakan dan "itsbat" yang berarti menetapkan, adapun nafi yaitu kata-kata " laa ilaaha" yang berarti tiada tuhan yang berhak disembah, adapun Itsbat yaitu pada kata-kata " illa Allah" yang berarti kecuali Allah. Dan kesaksian tersebut merupakan pengakuan dengan lisan setelah beriman dengan kata-kata yang diucapkan itu dengan hati, kalimat ini mengandung memurnikan ibadah hanya untuk Allah semata dan meniadakan kebolehan beribadah kepada selain Allah. Adapun kalimat yang kedua " kesaksian bahwa Muhammad adalah utusan Allah" maksudnya adalah pengakuan dengan lisan dan menyakini dengan hati bahwa Muhammad bin Abdullah adalah utusan Allah kepada seluruh makhluk-Nya baik jin atau manusia sebagaimana Allah berfirman :{ Katakanlah (hai Muhammad) wahai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kamu semua, (Allah) Yang miliknya kerajaan langit dan bumi tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Dia Yang Menghidupkan dan Mematikan, Maka berimanlah kamu sekalian kepada Allah dan Rasul-Nya nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kalimat-Nya dan ikutilah dia agar kamu mendapat petunjuk} al-'araaf :58. Kesaksian ini menuntut orang yang mengucapkannya untuk membenarkan apa yang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam kabarkan, dan mentaati perintah-perintahnya dan menjauhi segala larangannya dan tidak beribadah kepada Allah kecuali sesuai dengan syariat yang dibawanya, dan syahadat ini juga menuntut agar tidak berkeyakinan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mempunyai hak dalam ketuhanan dan untuk mengatur alam semesta dan mempunyai hak untuk disembah, akan tetapi dia adalah seorang hamba yang tidak boleh disembah, seorang rasul yang tidak pernah dusta dan tidak boleh didustakan, dan tidak dapat mendatangkan kebaikan atau menangkal bahaya dari dirinya atau dari orang lain kecuali dengan kehendak Allah Ta'ala sebagaimana Allah berfirman { Katakanlah : aku tidak mengatakan kepada kalian , bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak pula aku mengetahui yang ghaib dan tidak pula aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.} al-An'aam : 50. Dia adalah seorang hamba yang diperintahkan yang mengikuti apa yang diperintahkan. Dan Allah berfirman : { katakanlah : sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemaudharatan-pun kepadamu dan tidak pula sesuatu keemanfa'atan. Katakanlah : sesungguhnya aku sekli-kali tiada seorangpun yang dapat melindungiku dari azab Allah dan sekali-kali tiada akan memperoleh tempat berlindung selain dari-Nya.} al-Jinn : 21-22. Wallahu a'lam. Fatwa, 28 dzulhijjah ,Majmu' Fatawa, Syaikh 'Utsaimin, Jilid 12, hal, 415

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatfatwa&id=91