Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Meninggalkan Penggunjing
Jumat, 18 Maret 05

Seorang teman seringkali membicarakan tentang kehormatan orang lain. Saya sering menasehatinya tapi tidak mempan. Tampaknya hal itu sudah menjadi kebiasaannya. Adakalanya pembicaraannya itu dilandasi niat baik. Apa boleh saya meninggalkannya?

Jawaban:
Membicarakan tentang kehormatan orang-orang Islam mengenai hal-hal yang tidak mereka sukai bila hal itu dibicarakan adalah kemungkaran besar dan termasuk gunjingan yang diharamkan, bahkan termasuk perbuatan yang berdosa besar, hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala,

ζσασΗ νσΫϊΚσΘϊ ΘσΪϊΦυίυγϊ ΘσΪϊΦπΗ ΓσνυΝφΘψυ ΓσΝσΟυίυγϊ Γσδϊ νσΓϊίυασ ασΝϊγσ ΓσΞφνεφ γσνϊΚπΗ έσίσΡφεϊΚυγυζευ ζσΗΚψσήυζΗ Ηααψσεσ Εφδψσ Ηααψσεσ ΚσζψσΗΘρ ΡσΝφνγρ [ΗαΝΜΡΗΚ : 12]


"Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain.Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. " (Al-Hujurat: 12).
Dan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya, dari Abu Hurairah , dari Nabi Shallallohu 'Alaihi Wasallam beliau bersabda,
"Tahukah kalian apa itu menggunjing (ghibah)?"
Para sahabat menjawab, "Allah dan RasulNya yang lebih tahu." Beliau bersabda,

ΠφίϊΡυίσ ΓσΞσΗίσ ΘφγσΗ νσίϊΡσευ

"Yaitu engkau membicarakan saudaramu tentang sesuatu yang ia tidak suka (bila hal itu dibicarakan). "
Ada yang bertanya, "Bagaimana bila yang aku katakan itu memang benar ada pada saudaraku? " Beliau menjawab,

Εφδϊ ίσΗδσ έφνϊεφ γσΗ Κσήυζϊαυ έσήσΟφ ΗΫϊΚσΘϊΚσευ ζσΕφδϊ ασγϊ νσίυδϊ έφνϊεφ έσήσΟϊ ΘσεσΚψσευ

"Jika memang benar bahwa yang kau katakan itu ada padanya, berarti engkau telah menggunjingnya, dan jika itu tidak ada padanya, berarti engkau telah berdusta tentangnya. "

Juga berdasarkan hadits shahih dari Nabi Shallallohu Alaihi Wasallam,

ασγψσΗ ΪυΡφΜσ Θνφ γσΡσΡϊΚυ Θφήσζϊγς ασευγϊ ΓσΩϊέσΗΡρ γφδϊ δυΝσΗΣς νσΞϊγυΤυζϊδσ ζυΜυζϊεσευγϊ ζσΥυΟυζϊΡσευγϊ έσήυαϊΚυ γσδϊ εΔυαΗσΑφ νσΗ ΜφΘϊΡφνϊαυ ήσΗασ εΔυαΗσΑφ ΗαψσΠφνϊδσ νσΓϊίυαυζϊδσ αυΝυζϊγσ ΗαδψσΗΣφ ζσνσήσΪυζϊδσ ένφ ΓσΪϊΡσΗΦφεφγϊ

"Ketika aku diperjalankan (pada peristiwa Isra' Mi'raj) aku melewati suatu kaum yang memiliki kuku-kuku yang terbuat dari kuningan, mereka mencakar-cakar wajah dan dada mereka, lalu aku bertanya, "Siapa mereka ya Jibril?" Jibril menjawab, "Mereka adalah orang-orang yang memakan daging manusia dan merusak kehormatan sesama manusia."

Al-Allamah Ibnu Muflih mengatakan, bahwa isnad hadits ini shahih. Abu Daud mengeluarkan riwayat lain dengan isnad hasan, dari Abu Hurairah secara marfu',
"Sesungguhnya di antara riba yang paling buruk adalah membicarakan kehormatan seorang muslim dengan cara yang tidak haq."

Karena itu, hendaknya anda dan kaum muslimin lainnya, tidak bergaul dengan orang yang suka menggunjing sesama muslim. Di samping itu hendaknya pula menasehatinya dan mengingkari perbuatannya, hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallohu 'Alaihi Wasallam,

γσδϊ ΡσΓσμ γφδϊίυγϊ γυδϊίσΡΗπ έσαϊνυΫσνψφΡϊευ ΘφνσΟφεφ έσΕφδϊ ασγϊ νσΣϊΚσΨφΪϊ έσΘφαφΣσΗδφεφ έσΕφδϊ ασγϊ νσΣϊΚσΨφΪϊ έσΘφήσαϊΘφεφ ζσΠαφίσ ΓσΦϊΪσέυ ΗϊαΕφνϊγσΗδφ

"Barangsiapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya, dan jika tidak mampu juga maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemahnya iman. "

Jika setelah dinasehati ia tidak menerima, maka tinggalkanlah, karena sikap ini termasuk kesempurnaan pengingkaran terhadap perbuatannya.

Semoga Allah memperbaiki kondisi kaum muslimin dan menunjukkan mereka kepada kebahagiaan dan keselamatan mereka di dunia dan akhirat.

Fatawa Hai'ah Kibar Ulama, Syaikh Ibnu Baz, juz 2, hal. 946

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatfatwa&id=960