Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
BILA FITNAH DATANG MENGHADANG
Kamis, 06 April 06
Åöäø ÇáúÍóãúÏó öááåö äóÍúãóÏõåõ æóäóÓúÊóÚöíúäõåõ æóäóÓúÊóÛúÝöÑõåõ æóäóÚõæúÐõ ÈöÇááåö ãöäú ÔõÑõæúÑö ÃóäúÝõÓöäóÇ æóÓóíøÆóÇÊö ÃóÚúãóÇáöäóÇ ãóäú íóåúÏöåö Çááåõ ÝóáÇó ãõÖöáø áóåõ æóãóäú íõÖúáöáú ÝóáÇó åóÇÏöíó áóåõ ÃóÔúåóÏõ Ãóäú áÇó Åöáåó ÅöáÇø Çááåõ æóÃóÔúåóÏõ Ãóäø ãõÍóãøÏðÇ ÚóÈúÏõåõ æóÑóÓõæúáõåõ

íóÇÃóíøåóÇ ÇáøÐóíúäó ÂãóäõæúÇ ÇÊøÞõæÇ Çááåó ÍóÞø ÊõÞóÇÊöåö æóáÇó ÊóãõæúÊõäø ÅöáÇø æóÃóäúÊõãú ãõÓúáöãõæúäó

íóÇÃóíøåóÇ ÇáäóÇÓõ ÇÊøÞõæúÇ ÑóÈøßõãõ ÇáøÐöí ÎóáóÞóßõãú ãöäú äóÝúÓò æóÇÍöÏóÉò æóÎóáóÞó ãöäúåóÇ ÒóæúÌóåóÇ æóÈóËø ãöäúåõãóÇ ÑöÌóÇáÇð ßóËöíúÑðÇ æóäöÓóÇÁð æóÇÊøÞõæÇ Çááåó ÇáóÐöí ÊóÓóÇÁóáõæúäó Èöåö æóÇúáÃóÑúÍóÇã ó Åöäø Çááåó ßóÇäó Úóáóíúßõãú ÑóÞöíúÈðÇ

íóÇÃóíøåóÇ ÇáøÐöíúäó ÂãóäõæúÇ ÇÊøÞõæÇ Çááåó æóÞõæúáõæúÇ ÞóæúáÇð ÓóÏöíúÏðÇ íõÕúáöÍú áóßõãú ÃóÚúãóÇáóßõãú æóíóÛúÝöÑúáóßõãú ÐõäõæúÈóßõãú æóãóäú íõØöÚö Çááåó æóÑóÓõæúáóåõ ÝóÞóÏú ÝóÇÒó ÝóæúÒðÇ ÚóÙöíúãðÇ¡ ÃóãøÇ ÈóÚúÏõ ...

ÝóÃöäø ÎóíúÑó ÇáúÍóÏöíúËö ßöÊóÇÈõ Çááåö¡ æóÎóíúÑó ÇáúåóÏúìö åóÏúìõ ãõÍóãøÏò Õáì Çááå Úáíå æÓáøã¡ æóÔóÑø ÇúáÃõãõæúÑö ãõÍúÏóËóÇÊõåóÇ¡ æóßõáø ãõÍúÏóËóÉò ÈöÏúÚóÉñ æóßõáø ÈöÏúÚóÉò ÖóáÇóáóÉð¡ æóßõáø ÖóáÇóáóÉö Ýöí ÇáäøÇÑö.


Jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah,

Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib menyeru kepada diri pribadi dan jama’ah pada umumnya, untuk senantiasa meningkatkan taqwa kepada Alloh serta menjaga hati, mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepada kita, baik yang kita rasakan ataupun tidak. Mengenai nikmat ini, banyak sekali disebutkan dalam a-Qur’an, di antaranya:

íóãõäøæúäó Úóáóíúßó Ãóäú ÃóÓúáóãõæÇ¡ Þõáú á ÊóãõäøæÇ Úóáóìø ÅöÓúáÇóãóßõãú¡ Èóáö Çááåõ íóãõäø Úóáóíúßõãú Ãóäú åóÏßõãú áöáÅöíúãóÇäöö Åöäú ßõäúÊõãú ÕóÇÏöÞöíúäó

Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu tentang keislaman mereka. Katakanlah, “Janganlah kalian merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislaman kalian. Sebenarnya Alloh-lah yang melimpahkan nikmat kepada kalian dengan menunjukki kepada keimanan, jika kamu orang yang benar.” (QS. Al-Hujurat: 17).

æóÅöäú ÊóÚõÏøæÇ äóÚúãóÉó Çááåö áÇó ÊõÍúÕõæúåóÇ
Dan jika kalian menghitung-hitung nikmat Alloh, niscaya kalian tak dapat menentukan jumlahnya. (QS Ibrahim: 34).

Dari sini kita tahu, betapa besar dan tak terkira nikmat Alloh yang dianugerahkan kepada hamba-Nya dalam bentuk keimanan, kesehatan, kecukupan, ketenangan, dan sebagainya. Tetapi perlu diingat bahwa kalimat terbesar yang dikaruniakan Alloh kepada hamba-Nya adalah diutusnya Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam

Diakui atau tidak, kedatangan beliau shollallahu ‘alaihi wa sallammembawa banyak perubahan struktural yang positif di berbagai aspek kehidupan.


Jama’ah yang dimuliakan Alloh,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib akan membahas permasalahan pelik yang sedang dihadapi umat Isla saat ini yaitu seputar “fitnah”.

Sebagian ulama mengartikan fitnah dengan :

ÅÏÎÇá ÇáÐåÈ Ýí ÇáäÇÑ áÊÙåÑ ÌæÑÊå ãä ÑÏÇÁÊå

Memasukan emas ke dalam tungku api untuk mengetahui kadar keaslian emas tersebut, sebagaimana yang telah dikemukakan ar-Raghib dalam Fathul Bari 14/491.

Ada juga yang berpendapat, fitnah adalah ÇáÅÎÊÈÇÑ artinya ujian, sebagaimana dikatakan Ibnul ‘Arabi, demikian juga dalam Lisanul Arab 13/317, Mu’jamul Wasith hal. 673. Tetapi yang dimaksud fitnah di sini adalah pendapat yang kedua, Allohu A’lam.

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan umatnya agar senantiasa berhati-hati dan siap siaga menghadapi fitnah, mengingat begitu besar dan dahsyatnya fitnah. Beliau telah mengilustrasikan dalam hadits beliau:

Úä ÃÈí åÑíÑÉ ÑÖí Çááå Úäå Ãä ÑÓæá Çááå Õáøì Çááå Úáíå æÓáøã ÞÇá: ÈÇÏÑæÇ ÈÇáÃÚãÇá ÝÊäÇ ßÞØÇÚ Çááíá ÇáãÙáã íÕÈÍ ÇáÑÌá ãÄãäÇ æíãÓí ßÇÝÑÇ æíãÓí ãÄãäÇ æíÕÈÍ ßÇÝÑÇ íÈíÚ Ïíäå ÈÚÑÖ ãä ÇáÏäíÇ.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berlomba-lombalah kalian dengan amalan (yang baik) sebelum datangnya potongan malam kelam, seorang laki-laki yang di pagi hari dalam keadaan mukmin tetapi di sore harinya menjadi kafir dan yang di sore hari mukmin tetapi di pagi harinya kafir, dia menjual agamanya dengan harga dunia yang tidak seberapa nilainya.” (HR. Muslim 118).

Nyatalah bagi kita dahsyatnya fitnah ini yang datang bagaikan kegelapan malam tanpa satupun cahaya menyinari, membuat orang kebingungan tidak tahu lagi kemana dia lari, dari pintu mana dia akan keluar dan terbebas darinya.

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam dengan jelas mengatakan seorang yang pagi harinya mukmin, di sore harinya menjadi kafir. Demikian juga di sore harinya menjadi mukmin tapi di pagi harinya kafir. Itu semua karena dia telah menjual agamanya dengan harga dunia yang tidak bernilai sama sekali (di hadapan Alloh). Dia menukar agamanya dengan mie instan. Dia rela menjual agamanya dengan jabatan yang tidak langgeng. Subhanallah …! Seakan-akan dien ini tidak berharga sama sekali, dalam satu hari seseorang dibuat murtad (keluar) dari agamanya.

Dalam riwayat lain disebutkan seorang laki-laki dari suatu kaum datang kepada Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallamuntuk mengingkari putusan beliau dalam masalah pembagian harta rampasan perang dari negeri Yaman. Maka Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Åä ãä ÖÆÖÁ åÐÇ ÞæãÇ íÞÑÄæä ÇáÞÑÂä áÇ íÌÇæÒ ÍäÇÌÑåã íãÑÞæä ãä ÇáÃÓáÇã ãÑæÞ ÇáÓåã ãä ÇáÑãíÉ íÞÊáæä Ãåá ÇáÅÓáÇã æíÏÚæä Ãåá ÇáÃæËÇä

Sesungguhnya akan datang dari sulbi orang ini (keturunannya), suatu kaum yang membaca al-Qur’an tetapi tidak melewati tenggorokan. Mereka keluar dari Islam laksana anak panah keluar dari sasarannya. Mereka membunuh orang-orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. (HR. Bukhari 7432, 3344).

MACAM-MACAM FITNAH

Jama’ah yang dimuliakan Alloh,

Fitnah ada beberapa macam di antaranya:

1. Fitnah Yahudi dan Nashrani
Fitnah yang dihembuskan musuh-musuh Alloh, Yahudi dan Nasrani, senantiasa ada di sepanjang zaman. Hal ini telah disinyalir dalam al-Qur’an, Alloh berfirman:

æóáóäú ÊóÑúÖì Úóäúßó ÇúáíóåõæúÏõ æóáÇó ÇáäóÕÑì ÍóÊøì ÊóÊøÈöÚó ãóáøÊóåõãú
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha hingga kalian mengikuti agama mereka. (QS. Al-Baqarah: 120)

Fitnah ini akan terus-menerus menguji kaum muslimin kapan saja dan di mana pun mereka berada. Tujuan mereka adalah menceburkan kaum muslimin dalam kubangan kehinaan, menjauhkan dari al-Qur’a dan as-Sunnah, serta menanamkan dalam benak kaum muslimin pemikiran-pemikiran dan gaya hidup yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Tidaklah mengherankan kalau sebagian kaum muslimin yang tidak berpijak di atas dasar (aqidah) yang kuat akan terombang-ambing oleh derasnya fitnah ini. Suatu contoh, kaum muslimin saat ini telah mengikuti langkah-langkah Yahudi yang dikemas dalam bentuk modernisasi. Salah satunya adalah fashion (gaya pemakaian) yang tidak senonoh.

Seakan-akan kita dipaksa mengikuti trend yang ada dengan dalih modernisasi. Sekali saja kita coba melawan arus, dengan berupaya tetap tegar di atas agama Alloh dengan mengenakan pakaian islami (pakaian yang menutup aurat), spontan kita akan dijuluki norak, kampungan, ketinggalan zaman dan sebagainya.

Sudah banyak orang Islam yang tidak memiliki pendirian menjadi korban, mereka terseret arus modernisasi buatan orang kafir.

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

áóÊóÊúÈóöÚõäø Óõäóäó ãóäú ßóÇäó ÞóÈúáßõãú ÔöÈúÑðÇ ÔöÈúÑóÇ æóÐöÑóÇÚðÇ ÐöÑóÇÚðÇ ÍóÊøì áóæú ÏóÎóáõæúÇ ÌõÍúÑó ÖóÈø ÊóÈöÚúÊóãõæåõãú. ÞõáúäóÇ: íóÇÑóÓõæúáó Çááåö ÇáúíóåõæúÏõ æóÇáäøÕóÇÑì¿ ÞóÇáó : Ýóãóäú¿
Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, setapak demi setapak, sampai sekiranya mereka masuk pada lubang biawak pun pastilah kalian akan mengikuti mereka. Kami (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu dari golongan Yahudi dan Nasrani?” Rasulullah menjawab, “Kalu bukan mereka, siapa lagi?” (HR. Bukhari 7320, 3456)

Hadist ini memberikan gambaran, begitu rentannya kondisi kaum muslimin di akhir zaman. Umat Islam telah mengikuti langkah Yahudi dan Nasrani. Yang lebih tragis lagi, mereka menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai kiblat dalam segala aspek kehidupan. Subhanallah, kita berlindung kepada Alloh dari makar serta tipu daya musuh-musuh Alloh.

2. Fitnah Kebodohan & Kemaksiatan

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Åäø Èíä íÏí ÇáÓÇÚÉ áÃíãÇ íäÒá ÝíåÇ ÇáÌåá æíÑÝÚ ÝíåÇ ÇáÚáã æíßËÑ ÝíåÇ ÇáåÑÌ
Sesungguhnya mendekati datangnya hari kiamat benar-benar ada hari yang di dalamnya tumbuh kebodohan, diangkatnya ilmu, dan banyaknya pembunuhan. (HR. Bukhari 7063)

Faedah yang dapat kita ambil dari hadits di atas antara lain; Pertama, tatkala ilmu telah diangkat dengan diwafakannya para ulama. Dengan berkurangnya ulama itulah akan bermunculan orang-orang bodoh yang mengaku ulama. Kedua, sebagian ulama memberikan makna “al-haraj” pada hadits di atas dengan banyaknya pembunuhan, ikhtilath, fitnah di akhir zaman, banyaknya kedustaan, dan tiadanya perhatian serius terhadap suatu hal. (Fathul Bari, kitabul fitan hal. 511)

3. Fitnah diabaikannya amanah

Orang yang memiliki akal sehat tentu tidak akan mengingkari pentingnya sebuah amanah.
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam telah mengkhabarkan,

ÓóíóÃÊöí Úóáóì ÇáäøÇÓö ÓóäóæóÇÊð ÎóÏøÇÚóÇÊð íõÕóÏøÞõ ÝóíúåóÇ ÇáúßóÇÐöÈõ æóíõßóÐøÈõ ÝóíúåóÇ ÇáÕøÇÏöÞõ æóíõÄúÊóãóäõ ÝóíúåóÇ ÇáúÎóÇÆöäõ æóíõÎóæøäõ ÝöíúåóÇ ÇáÃóãöíúäõ æóíóäúØöÞõ ÝóíúåóÇ ÇáÑõæóíúÈööÖóÉõ. Þóíúá: æóãóÇ ÇáÑõæóíúÈöÖóÉõ¿ ÞóÇáó : ÇáÑøÌõáõ ÇáÊóÇÝöåõ íóÊóßóáøãõ Ýöí ÃóãúÑö ÇáúÚóÇãóÉö.

Akan datang pada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan, dibenarkan orang yang berdusta dan didustakan orang yang jujur, dipercaya orang yang khianat dan dikhianati orang yang amanah, serta orang-orang “ruwaibidhah” telah berani angkat suara. Ditanyakan (kepada Rasulullah), “Siapakah ruwaibidhah itu?”Beliau menjawab, “Orang yang tidak tahu apa-apa tetapi berani berbicara masalah umat.” (HR. Ibnu Majah 4042, disahihkan al-Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah 1887)

Úä ÃÈí åÑíÑÉ ÑÖí Çááå Úäå : ÞóÇáó ÑóÓõæúáõ Çááåö Õáøì Çááå Úáíå æÓáøã ÅöÐóÇ ÖõíøÚóÊö ÇúáÃóãóÇäóÉõ ÝóÇäúÊóÙöÑö ÇáÓøÇÚóÉó. ÞóÇáó: ßóíúÝó ÅöÖóÇÚóÊõåóÇ íóÇ ÑóÓõæúáõ Çááåö¿ ÞóÇáó: ÅööÐóÇ ÃõÓúäöÏó ÇúáÃóãúÑõ Åóáóì ÛóíúÑö ÃóåúáöåóÇ ÝóÇäúÊóÙöÑö ÇáÓøÇÚóÉó

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika amanah telah disia-siakan meka tunggulah hari kiamat. Abu Hurairah bertanya, “Bagaimana (bentuk) menyia-nyiakan amanah?” Beliau menjawab, “Jika suatu perkara diserahkan kepada bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya.” (HR. Bukhari 6496, 59)

Cukuplah bagi kita dua hadits di atas untuk mengetahui bagaimana fitnah dalam bentuk amanah ini telah disia-siakan begitu saja. Dan masih banyak lagi fitnah yang belum kami sebutkan mengingat terbatasnya waktu. Kita memohon kepada Alloh agar dijadikan hamba-hamba yang dapat memikul serta mengemban amanah ini dengan baik. Amiin.

Khutbah Kedua

Åöäøó ÇáúÍóãúÏó áöáøóåö äóÍúãóÏõåõ æóäóÓúÊóÚöíúäõåõ æóäóÓúÊóÛúÝöÑõåú æóäóÚõæÐõ ÈöÇááåö ãöäú ÔõÑõæúÑö ÃóäúÝõÓöäóÇ æóãöäú ÓóíøöÆóÇÊö ÃóÚúãóÇáöäóÇ¡ ãóäú íóåúÏöåö Çááåõ ÝóáÇó ãõÖöáøó áóåõ æóãóäú íõÖúáöáú ÝóáÇó åóÇÏöíó áóåõ. ÃóÔúåóÏõ Ãóäú áÇó Åöáóåó ÅöáÇøó Çááåõ æóÍúÏóåõ áÇó ÔóÑöíúßó áóåõ æóÃóÔúåóÏõ Ãóäøó ãõÍóãøóÏðÇ ÚóÈúÏõåõ æóÑóÓõæúáõåõ Õóáøóì Çááåõ Úóáóì äóÈöíøöäóÇ ãõÍóãøóÏò æóÚóáóì Âáöåö æóÃóÕúÍóÇÈöåö æóÓóáøóãó ÊóÓúáöíúãðÇ ßóËöíúÑðÇ. ÞóÇáó ÊóÚóÇáóì: íóÇ ÃóíøõåÇó ÇáøóÐöíúäó ÁóÇãóäõæÇ ÇÊøóÞõæÇ Çááåó ÍóÞøó ÊõÞóÇÊöåö æóáÇó ÊóãõæúÊõäøó ÅöáÇøó æóÃóäÊõãú ãøõÓúáöãõæúäó. ÞóÇáó ÊóÚóÇáóì: {æóãóä íóÊøóÞö Çááåó íóÌúÚóá áøóåõ ãóÎúÑóÌðÇ} æóÞóÇáó: {æóãóä íóÊøóÞö Çááåó íõßóÝøöÑú Úóäúåõ ÓóíøöÆóÇÊöåö æóíõÚúÙöãú áóåõ ÃóÌúÑðÇ}
Ëõãøó ÇÚúáóãõæúÇ ÝóÅöäøó Çááåó ÃóãóÑóßõãú ÈöÇáÕøóáÇóÉö æóÇáÓøóáÇóãö Úóáóì ÑóÓõæúáöåö ÝóÞóÇáó: {Åöäøó Çááåó æóãóáÇóÆößóÊóåõ íõÕóáøõæúäó Úóáóì ÇáäøóÈöíøö¡ íóÇ ÃóíøõåÇó ÇáøóÐöíúäó ÁóÇãóäõæúÇ ÕóáøõæúÇ Úóáóíúåö æóÓóáøöãõæúÇ ÊóÓúáöíúãðÇ}.
Çóááøóåõãøó Õóáøö Úóáóì ãõÍóãøóÏò æóÚóáóì Âáö ãõÍóãøóÏò ßóãóÇ ÕóáøóíúÊó Úóáóì ÅöÈúÑóÇåöíúãó æóÚóáóì Âáö ÅöÈúÑóÇåöíúãó¡ Åöäøóßó ÍóãöíúÏñ ãóÌöíúÏñ. æóÈóÇÑößú Úóáóì ãõÍóãøóÏò æóÚóáóì Âáö ãõÍóãøóÏò ßóãóÇ ÈóÇÑóßúÊó Úóáóì ÅöÈúÑóÇåöíúãó æóÚóáóì Âáö ÅöÈúÑóÇåöíúãó¡ Åöäøóßó ÍóãöíúÏñ ãóÌöíúÏñ. Çóááøóåõãøó ÇÛúÝöÑú áöáúãõÓúáöãöíúäó æóÇáúãõÓúáöãóÇÊö¡ æóÇáúãõÄúãöäöíúäó æóÇáúãõÄúãöäóÇÊö ÇúáÃóÍúíóÇÁö ãöäúåõãú æóÇúáÃóãúæóÇÊö¡ Åöäøóßó ÓóãöíúÚñ ÞóÑöíúÈñ. Çóááøóåõãøó ÃóÑöäóÇ ÇáúÍóÞøó ÍóÞøðÇ æóÇÑúÒõÞúäóÇ ÇÊøöÈóÇÚóåõ¡ æóÃóÑöäóÇ ÇáúÈóÇØöáó ÈÇóØöáÇð æóÇÑúÒõÞúäóÇ ÇÌúÊöäóÇÈóåõ. ÑóÈøóäóÇ ÂÊöäóÇ Ýöí ÇáÏøõäúíóÇ ÍóÓóäóÉð æóÝöí ÇáÂÎöÑóÉö ÍóÓóäóÉð æóÞöäóÇ ÚóÐóÇÈó ÇáäøóÇÑö. ÑóÈøóäóÇ åóÈú áóäóÇ ãöäú ÃóÒúæóÇÌöäóÇ æóÐõÑøöíøóÇÊöäóÇ ÞõÑøóÉó ÃóÚúíõäò æóÇÌúÚóáúäóÇ áöáúãõÊøóÞöíäó ÅöãóÇãðÇ. ÓõÈúÍóÇäó ÑóÈøößó ÑóÈøö ÇáúÚöÒøóÉö ÚóãøóÇ íóÕöÝõæúäó¡ æóÓóáÇóãñ Úóáóì ÇáúãõÑúÓóáöíúäó æóÇáúÍóãúÏõ áöáøóåö ÑóÈøö ÇáúÚóÇáóãöíúäó.
æóÕóáøóì Çááåõ Úóáóì ãõÍóãøóÏò æóÚóáóì Âáöåö æóÕóÍúÈöåö æóÓóáøóãó. æóÃóÞöãö ÇáÕøóáÇóÉó.
Jama’ah yang dimuliakan Alloh,
Setelah kita sebutkan pada khutbah pertama, dahsyatnya fitnah yang menerpa kaum muslimin, pada khutbah kedua ini akan kita paparkan beberapa solusi atas masalah tersebut, di antaranya:

1.Kembali menelaah serta mempelajari agama kta, yang sudah banyak dilupakan orang.

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Úä ÇÈä ÚãÑ ÑÖí Çááå Úäå ÞÇá: ÞÇá ÑÓæá Çááå Õáøì Çááå Úáíå æÓáøã ÅöÐóÇ ÊóÈóÇíóÚúÊõãú ÈöÇúáÚöíúäóÉö æóÃóÎóÐúÊõãú ÃóÐúäóÇÈó ÇáúÈóÞóÑö æóÑóÖöíúÊõãú ÈöÇáÒøÑúÚö æóÊóÑóßõãõ ÇáúÌöåóÇÏó ÓóáøØó Çááåõ Úóáóíúßõãú ÐõáÇø áÇóíóäúÒöÚõåõ ÍóÊøì ÊóÑúÌöÚõæúÇ Åöáóì Ïöíúäößõãú
Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhu dia berkata, “Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Jika kalian telah melakukan jual beli sistim ‘ienah (salah satu jual beli riba), kalian disibukkan oleh ternak dan ladang kalian, serta kalian telah meninggalkan jihad, maka Alloh akan timpakan pada kalian suatu kehinaan. Dan Alloh tidak akan mencabut kehinaan itu hingga kalian kembali ke agama kalian”. (HR. Abu Dawud 3458 dan dishahihkan al-Albani dalam silsilah Ahadits Shahihah 11).

2. Berpegang kepada jama’ah kaum muslimin, sebagaimana dikemukakan dalam potongan hadits Hudzaifah bin al-Yaman radhiallahu ‘anhu:

ÞáÊ : ÝãÇ ÊÃãÑäí Åäø ÃÏÑßäí Ðáß¿ ÞÇá: ÊáÒã ÌãÇÚÉ ÇáãÓáãíä æÅãÇãåã. ÞáÊ: ÝÅä áã íßä áßã ÌãÇÚÉ æáÇ ÅãÇã¿ ÞÇá: ÝÇÚÊÒáí Êáß ÇáÝÑÇÞ ßáøåÇ æáæ ÊÚÖø ÈÃÕá ÔÌÑÉ ÍÊøì íÏÑßß ÇáãæÊ æÃäÊ Úáì Ðáß
Saya (Hudzaifah) berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang engkau perintahkan jika aku mendapati kekeruhan tersebut?” Beliau berkata, “Pegang erat-erat jama’ah kaum muslimin dari kepemimpinan mereka.” Saya berkata, “Bagaimana jika mereka tidak memiliki jama’ah dan kepemimpinan?” Beliau berkata, “Tinggalkan seluruh kelompok yang ada walaupun engkau akan menggigit akar pohon sampai kematian datang menjemputmu dan kamu tetap di atas itu.” (HR. Muslim 1847)

Nyatalah bagi kita, wahai jama’ah kaum muslimin, hanya dengan kembali kepada agama Alloh –dengan menaati perintah Alloh, mengikuti sunnah Nabinya, serta berpegang kepada jama’ah kaum muslimin- insya Alloh, kita akan selamat dari fitnah ini. Dan akhirnya, marilah kita memohon kepada Alloh agar diberi kekuatan menjalankan agama Alloh dan diselamatkan dari gelombang fitnah ini. Amiin ya Rabbal ‘aalamin.

Çóááøåõãø ÇÛúÝöÑú áöáúãõÓúáöãöíúäó æóÇúáãõÓúáöãóÇÊö æóÇáúãõÄúãöäöíúäó æóÇáúãõÄúãöäðÇÊö ÇóáÃóÍúíóÇÁö ãöäúåõãú æóÇáÃóãúæóÇÊö Åöäøßó ÓóãöíúÚñ ãõÌöíúÈõ ÇáÏøÚóæóÇÊö
Çááåãø ÅöäøÇ äóÓúÃóáõßó Ãóäú ÊõúÌöäøíúäóÇ ÇáúÝöÊóäó ãóÇ ÙóåóÑó ãöäúåóÇ æóãóÇ ÈóØóäó æóÃóäú ÊóÑúÒõÞó ÇáúãõÓúáöãöíúäó ÕóáÇóÍðÇ Ýöí ÃóäúÝõÓöåöãú æóÝöí æõáÇóÊöåöãú æóÃóäú ÊóÏõáøåõãú Úóáóì ÇáÑøÔóÇÏö æóÃóäú ÊóÈóÇÚóÏó Èóíúäóåõãú æóÈóíúäó Ãóåúáö ÇáÒíÚ æóÇáúÝóÓóÇÏö íóÇÑóÈø ÇáúÚóÇáóãöíúäó
æóÃóÎöíúÑõ ÏóÚúæóäóÇ æóÇáúÍóãúÏõ ááåö ÑóÈø ÇáúÚóÇáóãöíúäó


Sumber: Majalah Al-Fuqon, Pebruari 2006 M


Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatkhutbah&id=77