Åöäø ÇáúÍóãúÏó öááåö äóÍúãóÏõåõ æóäóÓúÊóÚöíúäõåõ æóäóÓúÊóÛúÝöÑõåõ æóäóÚõæúÐõ ÈöÇááåö ãöäú ÔõÑõæúÑö ÃóäúÝõÓöäóÇ æóÓóíøÆóÇÊö ÃóÚúãóÇáöäóÇ ãóäú íóåúÏöåö Çááåõ ÝóáÇó ãõÖöáø áóåõ æóãóäú íõÖúáöáú ÝóáÇó åóÇÏöíó áóåõ ÃóÔúåóÏõ Ãóäú áÇó Åöáåó ÅöáÇø Çááåõ æóÃóÔúåóÏõ Ãóäø ãõÍóãøÏðÇ ÚóÈúÏõåõ æóÑóÓõæúáõåõ
Çóááåõãø Õóáø æóÓóáøãú Úóáì ãõÍóãøÏò æóÚóáì Âáöåö æöÃóÕúÍóÇÈöåö æóãóäú ÊóÈöÚóåõãú ÈöÅöÍúÓóÇäò Åöáóì íóæúãö ÇáÏøíúä.
íóÇÃóíøåóÇ ÇáøÐóíúäó ÂãóäõæúÇ ÇÊøÞõæÇ Çááåó ÍóÞø ÊõÞóÇÊöåö æóáÇó ÊóãõæúÊõäø ÅöáÇø æóÃóäúÊõãú ãõÓúáöãõæúäó
íóÇÃóíøåóÇ ÇáäóÇÓõ ÇÊøÞõæúÇ ÑóÈøßõãõ ÇáøÐöí ÎóáóÞóßõãú ãöäú äóÝúÓò æóÇÍöÏóÉò æóÎóáóÞó ãöäúåóÇ ÒóæúÌóåóÇ æóÈóËø ãöäúåõãóÇ ÑöÌóÇáÇð ßóËöíúÑðÇ æóäöÓóÇÁð æóÇÊøÞõæÇ Çááåó ÇáóÐöí ÊóÓóÇÁóáõæúäó Èöåö æóÇúáÃóÑúÍóÇã ó Åöäø Çááåó ßóÇäó Úóáóíúßõãú ÑóÞöíúÈðÇ
íóÇÃóíøåóÇ ÇáøÐöíúäó ÂãóäõæúÇ ÇÊøÞõæÇ Çááåó æóÞõæúáõæúÇ ÞóæúáÇð ÓóÏöíúÏðÇ íõÕúáöÍú áóßõãú ÃóÚúãóÇáóßõãú æóíóÛúÝöÑúáóßõãú ÐõäõæúÈóßõãú æóãóäú íõØöÚö Çááåó æóÑóÓõæúáóåõ ÝóÞóÏú ÝóÇÒó ÝóæúÒðÇ ÚóÙöíúãðÇ¡ ÃóãøÇ ÈóÚúÏõ ...
ÝóÃöäø ÃóÕúÏóÞó ÇáúÍóÏöíúËö ßöÊóÇÈõ Çááåö¡ æóÎóíúÑó ÇáúåóÏúìö åóÏúìõ ãõÍóãøÏò Õóáøì Çááå Úóáóíúåö æóÓóáøãó¡ æóÔóÑø ÇúáÃõãõæúÑö ãõÍúÏóËóÇÊõåóÇ¡ æóßõáø ãõÍúÏóËóÉò ÈöÏúÚóÉñ æóßõáø ÈöÏúÚóÉò ÖóáÇóáóÉð¡ æóßõáø ÖóáÇóáóÉö Ýöí ÇáäøÇÑö.
Kaum Muslimin rahimakumullah
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sebenar-benar takwa, karena takwa merupakan cahaya hidayah. Dan Allah menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepada-Nya. Barangsiapa taat kepada-Nya maka Allah menjanjikan surga untuknya. Sebaliknya, barangsiapa bermaksiat dan enggan melaksanakan perintah-Nya maka dia terancam adzab yang sangat pedih.
Kaum Muslimin rahimakumullah
Manusia, siapapun orangnya pasti tidak akan luput dari perbuatan dosa. Dosa-dosa yang dilakukan para hamba itu sangat banyak serta variasi, ada dosa besar seperti dosa syirik. Tentang dosa ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan peringatan keras:
Åöäøó Çááåó áÇóíóÛúÝöÑõ Ãóä íõÔúÑóßó Èöåö æóíóÛúÝöÑõ ãóÇÏõæäó Ðóáößó áöãóä íóÔóÂÁõ æóãóä íõÔúÑößú ÈöÇááåö ÝóÞóÏö ÇÝúÊóÑóì ÅöËúãðÇ ÚóÙöíãðÇ
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. 4:48)
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa menjaga kita semua agar tidak terjatuh dalam perbuatan syirik.
Itulah diantara dosa besar yang dilakukan oleh hamba. Dosa syirik, tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala kecuali dengan taubat begitu juga dosa-dosa besar lainnya, tidak akan diampuni kecuali jika si pelaku bertaubat kepada Allah. Adapun dosa-dosa kecil, maka dosa-dosa itu bisa terhapus dengan amal shalih.
Dosa-dosa yang dilakukan para hamba itu sangat banyak dan variasi, sehingga ada yang dosanya menggunung.
Diantara dosa-dosa itu ada yang berkaitan dengan hati, seperti meyakini bahwa selain Allah ada yang dapat memberikan manfaat dan madharat; ada yang berkaitan dengan ucapan, seperti berdo'a kepada selain Allah; ada yang berkaitan dengan fi'liyah (perbuatan), seperti: thawaf di atas kuburan, dan lain-lain.
Kaum Muslimin rahimakumullah
Sekalipun dosa anak Adam itu sangat banyak, tetapi kasih sayang Allah sangat luas terhadap hamba-Nya. Oleh sebab itu Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan hamba-Nya untuk melakukan ketaatan sehingga dosa-dosanya dapat diampuni. Nabi Subhanahu wa Ta'ala yang mulia bersabda:
æóãóäú áóÞöíóäöì ÈöÞõÑóÇÈö ÇáÃóÑúÖö ÎóØöíÆóÉð áÇó íõÔúÑößõ Èöì ÔóíúÆðÇ áóÞöíÊõåõ ÈöãöËúáöåóÇ ãóÛúÝöÑóÉð
Barangsiapa menjumpai-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi sedangkan dia tidak menyekutukan-Ku sedikitpun, maka Aku akan menjumpainya dengan ampunan sepenuh bumi.(HR. Muslim)
Itulah tauhid. Tauhid memiliki pengaruh dan peran penting dalam penghapusan dosa-dosa bagi orang yang merealisasikannya dengan benar.
Juga bagi orang-orang yang tidak berbuat syirik, terbuka kesempatan untuk mendapatkan ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala yaitu ada dua hari dalam satu minggu, dimana pada waktu itu Allah mengampuni setiap Muslim yang tidak menyekutukan-Nya sedikitpun dan tidak melakukan dosa besar. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
ÊõÝúÊóÍõ ÃóÈúæóÇÈõ ÇáúÌóäøóÉö íóæúãó ÇáÇöËúäóíúäö æóíóæúãó ÇáúÎóãöíÓö ÝóíõÛúÝóÑõ áößõáøö ÚóÈúÏò áÇó íõÔúÑößõ ÈöÇááøóåö ÔóíúÆðÇ ÅöáÇøó ÑóÌõáÇð ßóÇäóÊú Èóíúäóåõ æóÈóíúäó ÃóÎöíåö ÔóÍúäóÇÁõ ÝóíõÞóÇáõ ÃóäúÙöÑõæÇ åóÐóíúäö ÍóÊøóì íóÕúØóáöÍóÇ ÃóäúÙöÑõæÇ åóÐóíúäö ÍóÊøóì íóÕúØóáöÍóÇ ÃóäúÙöÑõæÇ åóÐóíúäö ÍóÊøóì íóÕúØóáöÍóÇ!
"Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis; Setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka dia akan diampuni dosanya, kecuali seorang yang bermusuhan dengan saudaranya maka dikatakan baginya, "Tangguhkanlah dua orang ini sampai mereka berdamai".(HR Muslim)
Kaum Muslimin rahimakumullah
Shalat dan semua rangkaian amalan yang mengawalinya yang dilakukan oleh setiap Muslim secara rutin juga bisa menjadi sarana penghapus dosa yang efektif bagi seorang hamba. Adzan yang dikumandangkan oleh sang muadzin, menyebabkan dosanya diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Juga orang yang mendengarkannya dan menjawabnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa membaca kalimat (berikut ini) saat mendegar adzan muadzin, maka dosanya akan diampuni (yaitu):
ÃóÔúåóÏõ Ãóäú áÇó Åöáóåó ÅöáÇøó Çááøóåõ æóÍúÏóåõ áÇó ÔóÑöíßó áóåõ æóÃóäøó ãõÍóãøóÏðÇ ÚóÈúÏõåõ æóÑóÓõæáõåõ ÑóÖöíÊõ ÈöÇááøóåö ÑóÈøðÇ æóÈöãõÍóãøóÏò ÑóÓõæáÇð æóÈöÇáÅöÓúáÇóãö ÏöíäðÇ
Kaum Muslimin rahimakumullah
Amalan lain yang biasa dilakukan oleh seorang Muslim saat akan menunaikan shalat dan bisa menjadi sebab terhapusnya dosa orang yang melakukannya adalah wudhu'. Barangsiapa berwudhu' dengan sempurna, maka dosa-dosanya akan keluar bersama tetesan air atau diakhir tetesan air wudhu'nya. Jika setelah wudhu', dia kemudian melakukan shalat, maka dia akan menjadi seperti bayi baru lahir, tanpa dosa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika ditanya tentang keutamaan wudhu' oleh salah seorang sahabat, beliau menjawab: "Tidak ada seorang pun diantara yang mendekatkan air wudhu'nya lalu dia berkumur, memasukkan air ke hidungnya lalu mengeluarkannya kecuali akan berjatuhan kesalahan-kesalahan wajahnya, kesalahan-kesalahan mulutnya dan kesalahan-kesalahan hidungnya. Jika dia mencuci wajahnya sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah, kesalahan-kesalahan wajahya akan berjatuhan bersama tetesan air dari ujung jenggotnya. Kemudian mencuci kedua tangannya sampai siku, kecuali kesalahan-kesalahan tangannya akan berjatuhan bersama air lewat jari-jemarinya. Kemudian jika ia mengusap kepala, maka kesalahan-kesalahan kepalanya akan berjatuhan melalui ujung rambutnya bersama air. Lalu jika dia mencuci kakinya sampai mata kaki, maka kesalahan kedua kakinya akan berjatuhan melalui jari-jari kakinya bersama tetesan air. Jika kemudian, ia berdiri lalu shalat, kemudian dia memuji Allah menyanjung dan mengagungkan-Nya dengan pujian dan sanjungan yang menjadi hak-Nya dan mengosongkan hatinya hanya untuk Allah kecuali dia terlepas dari kesalahan-kesalahannya seperti pada hari ia dilahirkan dari perut ibunya."(HR. Muslim)
Kaum Muslimin rahimakumullah
Amalan lain yang juga bisa menjadi penghapus dosa adalah langkah seorang Muslim menuju masjid. Jadi menyempurnakan wudhu' dalam segala koldisi, langkah menuju masjid, dan menunggu waktu shalat dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat juga akan dido'akan oleh para malaikat.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
áÇ íÒÇá ÃÍÏßã Ýí ÕáÇÉ ãÇ ÏÇã íäÊÙÑåÇ æáÇÊÒÇá ÇáãáÇÆßÉ ÊÕáí Úáì ÃÍÏßã ãÇ ÏÇã Ýí ÇáãÓÌÏ Çááåã ÇÛÝÑ áå ¿ Çááåã ÇÑÍãå ãÇ áã íÍÏË
Senantiasa salah seorang dari kalian terhitung dalam keadaan shalat selama ia menunggunya, dan senantiasa para malaikat mendo'akan salah seorang diantara kalian selama dia masih berada dalam masjid, "Ya Allah ampunilah dia! Ya Allah sayangilah ia ! Selama ia tidak berhadats.(Sunan At-Tirmidzi)
ÃÞæá ãÇ ÊÓãÚæä æÃÓÊÛÝÑ Çááå áí æáßã æáÓÇÆÑ ÇáãÓáãíä ÝÃÓÊÛÝÑæå Åäå åæ ÇáÛÝæÑ ÇáÑÍíã
Khutbah kedua:
ÇáÍãÏ ááå æßÝì æÇáÕáÇÉ æÇáÓáÇã Úáì ÇáäÈí ÇáãÕØÝì æÚáì Âáå æÕÍÈå æãä æÇáÇå¡ ÃãÇ ÈÚÏ
Apa yang disebutkan di atas merupakan bukti kasih sayang Allah kepada para hamba-Nya. Dan itu baru sebagian amalan yang mengawali ibadah shalat yang rutin dilakukan oleh setiap Muslim.
Ada lagi amalan yang bisa menghapuskan dosa dan ini termasuk bagian dari praktik ibadah shalat itu sendiri yaitu mengamini bacaan al-Fatihah imam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
ÅÐÇ Ããä ÇáÅãÇã ÝÃãäæÇ ÝÅäå ãä æÇÝÞ ÊÃãíäå ÊÃãíä ÇáãáÇÆßÉ ÛÝÑ áå ãÇ ÊÞÏã ãä ÐäÈå
"Apabila imam mengucapkan amiin, maka ucapkanlah amin! Karena barangsiapa yang aminnya bersamaan dengan aminnya malaikat, maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."(Muttafaqun'alaihi).
Dan masih banyak amalan dalam shalat yang bisa menjadi penyebab terhapusnya dosa-dosa yang dilakukan oleh manusia. Adapun amalan-amalan setelah shalat yang juga menghapuskan dosa, dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya yang artinya:
"Barangsiapa bertasbih(mengucapkan,"subhanalloh"-ed) setelah shalat 33x, bertahmid (mengucapkan,"Alhamdulillah-ed) 33x, dan bertakbir(mengucapakan,"Allohu akbar) 33x, maka semuanya berjumlah 99 dan apabila ia menggenapkannya hingga menjadi 100 dengan mengucapkan
áÇ Åáå ÅáÇ Çááå æÍÏå áÇ ÔÑíß áå áå Çáãáß æáå ÇáÍãÏ æåæ Úáì ßá ÔìÁ ÞÏíÑ
Niscaya dosa-dosanya akan diampuni sekalipun dosa-dosanya itu sebanyak buih di lautan. (HR. Muslim)
Kaum Muslimin rahimakumullah
Itulah diantara amalan harian yang biasa dilakukan oleh setiap Muslim. Amalan-amalan yang sangat dibutuhkan oleh manusia yang beriman. Karena sepapun orangnya, mesti dia tidak akan lepas dari perbuatan dosa. Denagn amal-amalan ini, kita sangat berharap kepada Allah subhanahu wa ta'ala agar berkenan mengampuni dosa-dosa kita yang telah lewat dan berkenan terus-menerus memberikan hidayah-Nya kepada kita semua.
Çóááøóåõãøó Õóáøö Úóáóì ãõÍóãøóÏò æóÚóáóì Âáö ãõÍóãøóÏò ßóãóÇ ÕóáøóíúÊó Úóáóì ÅöÈúÑóÇåöíúãó æóÚóáóì Âáö ÅöÈúÑóÇåöíúãó¡ Åöäøóßó ÍóãöíúÏñ ãóÌöíúÏñ. æóÈóÇÑößú Úóáóì ãõÍóãøóÏò æóÚóáóì Âáö ãõÍóãøóÏò ßóãóÇ ÈóÇÑóßúÊó Úóáóì ÅöÈúÑóÇåöíúãó æóÚóáóì Âáö ÅöÈúÑóÇåöíúãó¡ Åöäøóßó ÍóãöíúÏñ ãóÌöíúÏñ
ÑóÈøóäóÇ áÇó ÊõÄóÇÎöÐúäóÇ Åöäú äøóÓöíúäóÇ Ãóæú ÃóÎúØóÃúäóÇ¡ ÑóÈøóäóÇ æóáÇó ÊóÍúãöáú ÚóáóíúäóÇ ÅöÕúÑðÇ ßóãóÇ ÍóãóáúÊóåõ Úóáóì ÇáøóÐöíúäó ãöä ÞóÈúáöäóÇ¡ ÑóÈøóäóÇ æóáÇó ÊõÍóãøöáúäóÇ ãóÇáÇó ØóÇÞóÉó áóäóÇ Èöåö¡ æóÇÚúÝõ ÚóäøóÇ æóÇÛúÝöÑú áóäóÇ æóÇÑúÍóãúäóÇ ÃóäÊó ãóæúáÇóäóÇ ÝóÇäÕõÑúäóÇ Úóáóì ÇáúÞóæúãö ÇáúßóÇÝöÑöíúäó
æÇáÍãÏ ááå ÑÈ ÇáÚÇáãíä¡ æÃÞã ÇáÕáÇÉ
[Sumber : Majalah As-Sunnah, Edisi perdana tahun XVII, Jumadil Akhir 1434, Mei 2013]