Alhamdulillah, segala puji bagi Alloh Dzat yang telah mengutus RosulNya yang memiliki rasa malu yang tinggi. Abu Sa'id al-Khudriy berkata,
ßÇä ÑÓæá Çááøóå Õóáøì Çááåõ Úóáóíúåö æÓóáøóã ÃóÔóÏøó ÍóíóÇÁó ãöäó ÇáúÚóÐúÑóÇÁö Ýí ÎöÏúÑöåóÇ ¡ ÝóÅÐóÇ ÑÃì ÔóíúÆÇð íóßúÑóåõå ÚóÑóÝúäóÇåõ Ýí æóÌúåöåö
”Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah sosok yang lebih pemalu daripada seorang gadis yang dipingit dalam rumah, apabila beliau melihat sesuatu yang tidak disukainya, maka kami akan mengetahui dari raut muka beliau."(HR.al-Bukhori)
Inilah salah satu sifat mulia nabi kita Muhammad shallallohu 'alaihi wasallam yang disampaikan oleh sabahabatnya yang mulia, Abu Sa'id al-Khudriy rodhiyallohu 'anhu.
Apa itu malu serta apa hakikatnya?
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Malu berasal dari kata hayaah (hidup), dan ada yang berpendapat bahwa malu berasal dari kata al-hayaa (hujan), karena hujan merupakan sumber kehidupan bagi bumi, tanaman-tanaman, dan hewan-hewan ternak. Maka dengan begitu dapat disebutkan bahwa kehidupan dunia dan kehidupan akhirat dinamai dengan al-hayaa’. Barangsiapa yang tidak memiliki malu dalam dirinya maka dia adalah mayat di dunia dan kesengsaraan di akhirat. (Madarijus Salikin, II/270)
Al-hafizh Ibnu Hajar berkata, hakikat malu ialah :
«ÎõáÞ íÈÚË ÕÇÍÈå Úáì ÇÌÊäÇÈ ÇáÞÈíÍ æíãäÚ ãä ÇáÊÞÕíÑ Ýí ÍÞ Ðí ÇáÍÞ» [ÝÊÍ ÇáÈÇÑí:1/68]
”sikap yang memotivasi pelakunya untuk meninggalkan keburukan dan mencegah sikap menyia-nyiakan hak pemiliknya.” (Fathul Bari, 1/68)
Pembaca yang budiman…
Sifat malu memiliki banyak keutamaan, di antaranya :
1. Malu merupakan bagian dari Iman
Úóäú ÓóÇáöãö Èúäö ÚóÈúÏö Çááøóåö Úóäú ÃóÈöíå Ãóäøó ÑóÓõæáó Çááøóåö Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ãóÑøó Úóáóì ÑóÌõáò ãöäú ÇáúÃóäúÕóÇÑö æóåõæó íóÚöÙõ ÃóÎóÇåõ Ýöí ÇáúÍóíóÇÁö ÝóÞóÇáó ÑóÓõæáõ Çááøóåö Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ÏóÚúåõ ÝóÅöäøó ÇáúÍóíóÇÁó ãöäú ÇáúÅöíãóÇäö
Dari Salim bin Abdullah dari Ayahnya bahwa Rosululloh shallallohu 'alaihi wasallam berjalan melewati seorang sahabat Anshar yang saat itu sedang memberi pengarahan saudaranya tentang malu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tinggalkanlah dia, karena sesungguhnya malu adalah bagian dari iman". (HR. al-Bukhori)
2. Malu merupakan cabang Iman
Úóäú ÃóÈöí åõÑóíúÑóÉó Ãóäøó ÑóÓõæáó Çááøóåö Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ÞóÇáó ÇáúÅöíãóÇäõ ÈöÖúÚñ æóÓóÈúÚõæäó ÈóÇÈðÇ ÃóÝúÖóáõåóÇ áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ Çááøóåõ æóÃóÏúäóÇåóÇ ÅöãóÇØóÉõ ÇáúÚóÙúãö Úóäú ÇáØøóÑöíÞö æóÇáúÍóíóÇÁõ ÔõÚúÈóÉñ ãöäú ÇáúÅöíãóÇäö
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Iman itu mempunyai tujuh puluh sekian cabang pintu, yang paling utama adalah ucapan; LAA ILAAHA ILLALLOH, dan yang paling ringan adalah membuang duri dari jalan, dan malu adalah cabang dari iman."(HR. Ahmad)
3. Malu mendatangkan kebaikan
Úóäú ÃóÈöí ÇáÓøóæøóÇÑö ÇáúÚóÏóæöíøö ÞóÇáó ÓóãöÚúÊõ ÚöãúÑóÇäó Èúäó ÍõÕóíúäò ÞóÇáó ÞóÇáó ÇáäøóÈöíøõ Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ÇáúÍóíóÇÁõ áóÇ íóÃúÊöí ÅöáøóÇ ÈöÎóíúÑò
Dari Abu As Sawwar Al 'Adawi dia berkata, saya mendengar 'Imran bin Hushain berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sifat malu itu tidak datang kecuali dengan kebaikan.(HR.al-Bukhori)
Ibnu al-Qoyyim –rahimahulloh- berkata,
«ÇáÍíÇÁ ÃÕá ßá ÎíÑ æÐåÇÈå ÐåÇÈ ÇáÎíÑ ÃÌãÚå» [ÇáÏÇÁ æÇáÏæÇÁ 96].
”Rasa malu merupakan asal segala kebaikan. Kepergiannya (dari diri seseorang) merupakan kepergian kebaikan yang telah dikumpulkannya.” ( ad-Daa-u wa ad-dawaa-u, hal.96)
4. Malu senantiasa bersama Iman
Abdullah bin Umar berkata,
Åä ÇáÍíÇÁ æÇáÅíãÇä ÞÑäÇ ÌãíÚÇ ÝÅÐÇ ÑÝÚ ÃÍÏåãÇ ÑÝÚ ÇáÂÎÑ
“Malu dan iman senantiasa bersama. Apabila salah satunya dicabut, maka hilanglah yang lainnya.” (HR. al-Bukhori di dalam al-Adab al-Mufrod)
5. Malu merupakan akhlaq Islam
Úóäú ÇÈúäö ÚóÈøóÇÓò ÞóÇáó ÞóÇáó ÑóÓõæáõ Çááøóåö Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó Åöäøó áößõáøö Ïöíäò ÎõáõÞðÇ æóÅöäøó ÎõáõÞó ÇáúÅöÓúáóÇãö ÇáúÍóíóÇÁõ
Dari Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya setiap agama itu memliki akhlaq, sedangkan akhlak Islam adalah rasa malu." (HR. Ibnu Majah)
6. Malu menghiasi sesuatu
Úóäú ÃóäóÓò ÞóÇáó ÞóÇáó ÑóÓõæáõ Çááøóåö Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ãóÇ ßóÇäó ÇáúÝõÍúÔõ Ýöí ÔóíúÁò ÞóØøõ ÅöáøóÇ ÔóÇäóåõ æóáóÇ ßóÇäó ÇáúÍóíóÇÁõ Ýöí ÔóíúÁò ÞóØøõ ÅöáøóÇ ÒóÇäóåõ
Dari Anas, ia berkata, Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda, "Tidak ada perbuatan atau perkataan keji dalam sesuatu melainkan hal itu akan memperburuknya, dan tidak ada malu dalam sesuatu melainkan hal itu akan menghiasnya." (HR. Ahmad)
7. Rasa malu merupakan penutup segala bentuk keburukan.
Abu Mas'ud berkata, Rosululloh shallallohu 'alaihi wasallam bersabda,
Åöäøó ãöãøóÇ ÃóÏúÑóßó ÇáäøóÇÓõ ãöäú ßóáóÇãö ÇáäøõÈõæøóÉö ÇáúÃõæáóì ÅöÐóÇ áóãú ÊóÓúÊóÍúíö ÝóÇÕúäóÚú ãóÇ ÔöÆúÊó
"Sesungguhnya di antara hal yang diperoleh manusia dari ucapan kenabian yang pertama adalah jika kamu tidak mempunyai rasa malu, maka berbuatlah sesukamu." (HR.al-Bukhori)
Ibnu al-Qoyyim berkata,
ÎõáÞ ÇáÍíÇÁ ãä ÃÝÖá ÇáÃÎáÇÞ æÃÌáåÇ æÃÚÙãåÇ ÞÏÑðÇ æÃßËÑåÇ äÝÚðÇ Èá åæ ÎÇÕÉ ÇáÅäÓÇäíÉ¡ Ýóãóä áÇ ÍíÇÁ Ýíå ÝáíÓ ãÚå ãä ÇáÅäÓÇäíÉ ÅáÇ ÇááÍã æÇáÏã æÕæÑÊåãÇ ÇáÙÇåÑÉ ßãÇ Ãäå áíÓ ãÚå ãä ÇáÎíÑ ÔíÁ» [ãÝÊÇÍ ÏÇÑ ÇáÓÚÇÏÉ 227[.
”Akhlak rasa malu termasuk akhlaq yang paling utama, dan paling mulia serta paling agung kedudukannya, paling banyak manfaatnya. Bahkan ia merupakan sesuatu yang inheren (menyatu) pada diri seseorang. Maka, barangsiapa yang tidak memiliki rasa malu, maka sesungguhnya tak ada bersamanya sifat kemanusiaan kecuali daging dan darah serta gambar keduanya yang nampak, sepertinya tak ada kebaikan sedikitpun bersamanya.” (Miftah Daaru as-Sa'adah, hal.227)
8. Rasa malu dicintai Alloh
Úóäú íóÚúáóì Èúäö ÃõãóíøóÉó ÞóÇáó ÞóÇáó ÑóÓõæáõ Çááøóåö Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó Åöäøó Çááøóåó ÚóÒøó æóÌóáøó íõÍöÈøõ ÇáúÍóíóÇÁó æóÇáÓøóÊúÑó
Dari Ya'la bin Umayyah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla menyukai sifat malu dan As Satr (tertutup)." (HR. Ahmad)
Pembaca yang budiman…
Demikianlah bahasan singkat tentang rasa malu dan beberapa keutamaannya. Semoga Alloh mengaruniakan akhlaq mulia yang satu ini kepada kita serta memperoleh keutamaan-keutamaannya.Aamiin Wallohu a'lam.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi kita Muhammad, beserta keluarga dan para sahabat beliau. (Redaksi)
Sumber : Disarikan dari beberapa sumber.