Artikel Quran : Penyebutan Isim (Kata Benda) Dua Kali Senin, 30 Juli 12 Jika sebuah Isim (kata benda) disebutkan dua kali, maka ia memiliki empat macam keadaan. Karena, bisa jadi keduanya adalah sama-sama Ma’rifah, atau keduanya Nakirah, atau yang pertama Nakirah dan yang kedua Ma’rifah, atau sebaliknya (pertama Ma’rifah dan yang kedua Nakirah).
Jika keduanya Ma’rifah maka kebanyakan kata yang kedua adalah kata yang pertama. Contohnya, seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
ÇåúÏöäóÇ ÇáÕøöÑóÇØó ÇáúãõÓúÊóÞöíãó {6} ÕöÑóÇØó ÇáøóÐöíäó ÃóäúÚóãúÊó Úóáóíúåöãú … {7{
“ Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; …”(QS. Al-Fatihah: 6-7)
Jika keduanya Nakirah maka kebanyakan kata yang kedua adalah bukan kata yang pertama. Contohnya, seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Çááåõ ÇáøóÐöí ÎóáóÞóßõã ãøöä ÖóÚúÝò Ëõãøó ÌóÚóáó ãöä ÈóÚúÏö ÖóÚúÝò ÞõæøóÉð Ëõãøó ÌóÚóáó ãöä ÈóÚúÏö ÞõæøóÉò ÖóÚúÝðÇ æóÔóíúÈóÉð… {54}
“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) itu sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban….” (QS. Ar-Ruum: 54)
Maka yang dimaksud dengan ÖóÚúÝò yang pertama adalah an-nuthfah (air mani), yang kedua adalah ath-thufuliyyah (masa kanak-kanak) dan yang ketiga adalah asy-Syaikhuhah (masa tua).
Dan kedua jenis di atas (keduanya Ma’rifah dan keduanya Nakirah) terkumpul dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
ÝóÅöäøó ãóÚó ÇáúÚõÓúÑö íõÓúÑðÇ {5} Åöäøó ãóÚó ÇáúÚõÓúÑö íõÓúÑðÇ {6}
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Asy-Syarh atau Alam Nasyrah: 5-6)
(Kata ÇáúÚõÓúÑ diulang dua kali dengan Ma’rifah, sedangkan kata íõÓúÑðÇ dengan Nakirah).
Oleh sebab itu diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma (dalam tafsir ayat tersebut):
“áóäú íóÛúáöÈó ÚõÓúÑñ íõÓúÑóíúäö “
“Satu kesusahan tidak akan mengalahkan dua kemudahan.”
Karena ÇáúÚõÓúÑõ (kesulitan) yang kedua adalah ÇáúÚõÓúÑõ (kesulitan) yang pertama. Dan karena ÇáíõÓúÑõ (kemudahan) yang keduan bukanlah ÇáíõÓúÑõ (kemudahan) yang pertama maka dia (yang kedua) tidak diberi Çá
Jika yang pertama adalah Nakirah dan yang kedua adalah Ma’rifah, maka yang kedua adalah yang pertama, dalam rangka membawa kata benda yang kedua kepada makna yang sudah diketahui. Sebagaimana firman-Nya:
… ßóãóÂÃóÑúÓóáúäó Åöáóì ÝöÑúÚóæúäó ÑóÓõæáÇð {15} ÝóÚóÕóì ÝöÑúÚóæúäõ ÇáÑøóÓõæáó … {16}
“….Sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir’aun. Maka Fir’aun mendurhakai Rasul tersebut, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat.” (QS. Al-Muzzammil: 15-16)
Maka ÇáÑøóÓõæáó yang kedua adalah ÑóÓõæáÇ yang pertama.
Dan jika Isim yang pertama adalah Ma’rifah dan yang kedua adalah Nakirah, maka maksud dari kata yang kedua tergantung dari Qara’in (indikasi-indikasi), maka terkadang indikasi itu menunjukkan bahwa ada perbedaan antara makna kata benda yang kedua dengan yang pertama, seperti firman-Nya:
æóíóæúãó ÊóÞõæãõ ÇáÓøóÇÚóÉõ íõÞúÓöãõ ÇáúãõÌúÑöãõæäó ãóÇáóÈöËõæÇ ÛóíúÑó ÓóÇÚóÉò … {55}
“Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpah orang-orang yang berdosa; “mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja)”. Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran).” (QS. Ar-Ruum: 55)
Dan terkadang indikasi itu menunjukkan kesatuan maksud (bahwa yang kedua adalah kata yang pertama), seperti firman-Nya:
æóáóÞóÏú ÖóÑóÈúäóÇ áöáäøóÇÓö Ýöí åóÐóÇ ÇáúÞõÑúÁóÇäö ãöä ßõáøö ãóËóáò áøóÚóáøóåõãú íóÊóÐóßøóÑõæäó {27} ÞõÑúÁÇóäÇð ÚóÑóÈöíøðÇ …{28}
”Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam al-Qur’an setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran. (Ialah) al-Qur’an dalam bahasa Arab …” (QS. Az-Zumar: 27-28)
(Sumber: ãÈÇÍË Ýí Úáæã ÇáÞÑÂä karya Syaikh Manna’ al-Qaththan rahimahullah, cetakan Maktabah al-Ma’arif Riyadh, hal:204. Diterjemahkan dan diposting oleh Abu Yusuf Sujono)
Hit : 1 |
Index Quran |
Beritahu Teman |
versi cetak |
Bagikan
| Index Pengantar Ilmu Tafsir dan Quran |
|