| Konsultasi | Bulletin | Do'a | Fatwa | Hadits | Khutbah | Kisah | Mu'jizat | Qur'an | Sakinah | Tarikh | Tokoh | Aqidah | Fiqih | Sastra | Resensi |
| Dunia Islam | Berita Kegiatan | Kajian | Kaset | Kegiatan | Materi KIT | Firqah | Ekonomi Islam | Analisa | Senyum | Download |
 
Menu Utama
·Home
·Tentang Kami
·Buku Tamu
·Produk Kami
·Formulir
·Jadwal Shalat
·Kontak Kami
·Download Artikel
·Download Murattal

Aqidah
· Termasuk Kesyirikan atau Termasuk Sarana Kesyirikan (1)
· Menghina Sesuatu yang Mengandung Dzikrullah

Firqah (Aliran-aliran)
· JAMAAH ISLAMIYAH MESIR 5
· JAMAAH ISLAMIYAH MESIR 4

Analisa
· Kerancauan Ilmu Hisab Dalam Penentuan Awal & Akhir Ramadhan
· Studi Kritis Seputar Puasa Hari Sabtu

Ekonomi Islam
· KPR Bank Syariah Ternyata Penuh Dengan Riba
· Produk Al-Mudharabah (Bagi Hasil) Dalam Islam Sebagai Solusi Perekonomian Islam

Produk Kami

Informasi!
·Serial Buku Dakwah Al-Sofwa 2021
·Tebar Serial Buku Tauhid
·Tebar Buku Risalah Puasa Nabi dan Panduan Praktis Ramadhan

Liputan Kegiatan
·Konsultasi Islam
·Penyaluran Hewan Qurban
·Santunan Yatim

Konsultasi Online

Ust.Husnul Yaqin, Lc

Ust.Amar Abdullah

Ust.Saed As-Saedy, Lc

Fatwa Seputar Sholat

Berangkatnya Wanita Muslimah ke Masjid

Apa Hukum Shalat Wanita di Masjid

Haruskah Wanita Melaksanakan Shalat Lima Waktu di Dalam Masjid

Wanita di Rumah Berma'mum Kepada Imam di Masjid

Apakah Shalatnya Seorang Wanita di rumah Lebih Utama Ataukah di Masjidil Haram

Manakah yang Lebih Utama Bagi Wanita Pada Bulan Ramadhan, Melaksanakan Shalat di Masjidil Haram atau di Rumah

Shalatnya Kaum Wanita yang Sedang Umrah di Bulan Ramadhan

Apakah Shalat Seseorang di Masjidil Haram Bisa Batal Ketika Ia Ikut Berjama'ah Dengan Imam atau Shalat Sendirian Karena Ada Wanita yang Melintas di Hadapannya?

Bila Terdapat Pembatas (Tabir) Antara Kaum Pria dan Kaum Wanita, Maka Masih Berlakukah Hadits Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam (sebaik-baik shaf wanita adalah yang paling akhir dan seburuk-buruknya adalah yang paling depan)

Apakah Kaum Wanita Harus Meluruskan Shafnya Dalam Shalat

Benarkah Shaf yang Paling Utama Bagi Wanita Dalam Shalat Adalah Shaf yang Paling Belakang

Benarkah Shalat Jum'at Sebagai Pengganti Shalat Zhuhur

Hukum Shalat Jum'at Bagi Wanita

Hanya Membaca Surat Al-Ikhlas

Hukum Meninggalkan Shalat

Hukum Menangis Dalam Shalat Jama'ah

Jika seorang musafir masuk masjid di saat orang sedang shalat jama'ah Isya' dan ia belum shalat maghrib.

Bolehkah bagi kaum wanita untuk berkunjung ke rumah orang yang sedang terkena musibah kematian, kemudian melakukan shalat jenazah berjama'ah dirumah tersebut ?

Apabila seseorang tidak melakukan shalat fardlu selama 3 tahun tanpa uzur, kemudian bertaubat , apakah dia harus mengqodha shalat tersebut ?

Apabila suatu jama'ah melakukan shalat tidak menghadap qiblah, bagaimanakah hukumnya ?

Membangunkan Tamu Untuk Shalat Shubuh

Doa-Doa Menjelang Azan Shubuh

Bacaan Sebelum Imam Naik Mimbar Pada Hari Jum'at

Shalat Tasbih

Hukum Wirid Secara Jama'ah/Bersama-sama Setelah Setiap Shalat Fardhu

Hukum Meninggalkan Shalat Karena Sakit

Jika Telah Suci Saat Shalat Ashar atau Isya, Apakah Wajib Melaksanakan Shalat Zhuhur dan Maghrib

Jika Wanita Mendapatkan Kesuciannya di waktu Ashar Apakah Ia Harus Melaksanakan Shalat Zhuhur

Mendapatkan Haidh Beberapa Saat Setelah Masuk Waktu Shalat, Wajibkah Mengqadha Shalat Tersebut Setelah Suci

Urutan Shalat yang Diqadha

Seorang Wanita Mendapatkan Kesuciannya Beberapa Saat Sebelum Terbenamnya Matahari, Wajibkah Ia Melaksanakan Shalat Zhuhur dan Ashar?

Keutamaan Shaf Wanita Dalam Shalat Berjama'ah

Berkumpulnya Wanita Untuk Shalat Tarawih

Bolehkah Seorang Wanita Shalat Sendiri dibelakang Shaf

Bolehkah kaum Wanita Menetapkan Seorang Wanita Untuk Mengimami Mereka Dalam Melakukan Shalat di Bulan Ramadhan

Wajibkah Kaum Wanita Melaksanakan Shalat Berjama'ah di Rumah

Apa hukum Shalat Berjama'ah Bagi Kaum Wanita

Apakah Ada Niat Khusus Bagi Imam Yg Mengimami Shalat Kaum Pria & Wanita

Shalatnya Piket Penjaga ( Satpam )

Gerakan Dalam Shalat

Hukum Gerakan Sia-Sia Di Dalam Shalat

Hukum Gerakan Sia-Sia Di Dalam Shalat

Keengganan Para Sopir Untuk Shalat Jama’ah

Hukum Menangguhkan Shalat Hingga Malam Hari

Hukum Meremehkan Shalat

Hukum Menangguhkan Shalat Subuh Dari Waktunya

Dampak Hukum Bagi yang Meninggalkan Shalat

Hukum Shalat Seorang Imam Tanpa Wudhu Karena Lupa

Hukum Orang yang Tayammum Menjadi Imam Para Makmum yang Berwudhu

Posisi Kedua Kaki Ketika Berdiri Dalam Shalat

Hukum Meninggalkan Salah Satu Rukun Shalat

Jika Ketika Shalat Ragu Apakah Ia Meninggalkan Salah Satu Rukun

Shalat Bersama Imam, Tapi Lupa Berapa Rakaat Yang Telah Dikerjakan

Hukum Shalat di Belakang Orang yang Menulis Tamimah Untuk Orang Lain

Hukum Shalat di Belakang Orang yang Berinteraksi Dengan Tamimah dan Sihir

Mengumumkan Barang Hilang Di Dalam Masjid, Bolehkah?

Seputar Posisi Makam Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam Di Masjid Nabawi

Shalatnya Penjaga Piket/Satpam

Hukum Membaca Al-Qur'an Dalam Shalat Secara Berurutan

Haruskah Imam Menunggu Makmum Masbuk Ketika Ruku

Shalat Dengan Mengenakan Pakaian Transparan

Hukum Pergi Ke Masjid Yang Jauh Agar Bisa Shalat Di Belakang Imam Yang Bagus Bacaannya

Sahkah Shalat Di Belakang Imam Yang Bacaanya Tidak Bagus?

HUKUM BACAAN AL-QUR'AN SEBELUM ADZAN JUM'AT

Meluruskan Barisan Hukumnya Sunat

Shalatnya Piket Penjaga / Satpam

Shalat Fardhu Berma’mum Kepada Orang Yang Shalat Sunnat

Keengganan Para Sopir Untuk Shalat Berjama'ah

Bacaan Al-Qur’an Dengan Pengeras Suara Sebelum Shalat Subuh

Hukum Menangguhkan Shalat Hingga Malam Hari

Imam Menunggu Para Ma’mum Ketika Ruku’

Mendengar Adzan Tetapi Tidak Datang Ke Masjid

Menempatkan Dupa Di Depan Orang-Orang Yang Sedang Shalat

Kapan Dibacakannya Do’a Istikharah

Shalat Dengan Mengenakan Pakaian Bergambar

TATA CARA SHALAT DI PESAWAT

Menjama’ Shalat Dalam Kondisi Dingin

Menghadap Kiblat Ketika Buang Air

Hukum Shalat Bergeser Dari Arah Kiblat

Mendapatkan Najis Di Pakaian Setelah Melaksanakan Shalat

Sahkah Shalat Di Masjid Yang Ada Kuburan Di Dalamnya?

Doa Atau Dzikir Sebelum Adzan

Hukum Membaca Shalawat Kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam Secara Berjama’ah Di Setiap Akhir Shalat

Mana Yang Harus Didahulukan Mendengarkan Ta'lim Atau Tahiyatul Masjid?

Hukum Menahan Buang Angin Ketika Melaksanakan Shalat

Sahkah Shalat Seseorang Yang Terbuka Sebagian Kecil Dari Auratnya?

Beberapa Masalah Mengenai Sujud Syukur

Hukum Mengakhirkan Shalat Shubuh Hingga Terbit Matahari

Beberapa Masalah Tentang Shalat Jum'at Bagi Musafir

Aurat Terbuka Ketika Shalat

Wajibkah Mengqadha Puasa yang Tertinggal?

Do'a Qunut

Sunnah Sebelum Melaksanakan Shalat 'Ied

Membaca al-Qur'an di Rumah Selepas Shalat Subuh Sampai Terbit Matahari

Shalat Dua Rekaat Antara Adzan dan Iqamah

Shalatnya Piket Penjaga/Satpam

Gerakan dalam Shalat

Hukum Gerakan Sia-Sia di Dalam Shalat

Kacaunya Pikiran Ketika Shalat

Hukum Menangguhkan Shalat Hingga Malam Hari

Hukum Menangguhkan Shalat Shubuh dari Waktunya

Hukum Meremehkan Shalat

Bersalaman (Berjabat tangan) setelah shalat

Shalat dengan Mengenakan Pakaian Transparan

Shalat Fardhu Bermakmum Kepada Orang yang Shalat Sunnah

Hukum Mengambil Mushaf dari Masjid, Memanjangkan Punggung Ketika Sujud dan Melakukan Gerakan Sia-Sia di Dalam Shalat

Masbuq Pada Saat Tahiyat Akhir

Tata Cara Melaksanakan Shalat di Dalam Pesawat

Shalat Di Dalam Pesawat

Imam Menunggu Para Makmum Ketika Rukuk

Hikmah Dimasukkannya Kuburan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam Ke Dalam Masjid

Hukum Shalat di Masjid yang Ada Kuburannya 1

Hukum Shalat Di Masjid Yang Ada Kuburannya 2

Mendengar Adzan Tapi Tidak Datang ke Masjid

Hukum Menyepelekan Shalat Berjamaah

Waktu Mustajab pada Hari Jum'at

Memakan Bawang Putih Atau Bawang Merah Sebelum Shalat

Hukum Memakan Kuras (Daun Bawang), Bawang Putih atau Bawang Merah dan Datang ke Masjid

Kapan Dibacakannya Doa Istikharah

Shalat di Waktu Terlarang

Merubah Nada Suara Saat Doa Qunut

Merubah Nada Suara Saat Doa Qunut

Hukum Pergi ke Masjid yang Jauh Agar Bisa Shalat di Belakang Imam yang Bagus Bacaannya

Shalat Tarawih

Pembacaan al-Qur`an pada Hari Jum'at dan Bacaan-Bacaan Lainnya Sebelum Shubuh dengan Pengeras Suara

Memberi Kode kepada Imam Agar Menunggu

Berpindah Tempat untuk Melakukan Shalat Sunnah

Menempatkan Dupa di Depan Orang-Orang yang Shalat

Shalat Seorang Wanita Berjama’ah dengan Suaminya

Standar Panjang dan Pendeknya Shalat adalah Sunnah, Bukan Selera

Batasan Medapatkan Keutamaan Berjama’ah

Meluruskan Barisan Hukumnya Sunnah

Bermakmum kepada Orang yang Mencukur Jenggot dan Musbil

Memanjangkan Doa

Memanjangkan Doa

Berganti-ganti dalam Bermakmum

Menirukan Bacaan Orang Lain dalam Shalat Tarawih

Shalat Jamaah dan Mengakhirkan Shalat

Shalat jamaah dan mengakhirkan shalat

Shalat dengan Mengenakan Pakaian Bergambar

Musafir Selama Dua Tahun, Apakah Boleh Mengqashar Shalat?

Tergesa-Gesa untuk Shalat

Duduk Istirahat Tidak Wajib

Bermakmum kepada Orang yang Sedang Shalat Sendirian

Tidak Sah Shalat Sendirian di Belakang Shaf

Shalat Jahr dan Adzan Bagi yang Shalat Sendirian

Shalat Jamaah dan Mengakhirkan Shalat

Pembatas Di Depan Orang Yang Shalat

Mengikuti Dan Mendahului Imam

Mengikuti Dan Mendahului Imam

Bel Pintu Rumah Berbunyi Ketika Sedang Shalat

Bagusnya Suara Imam Memotivasi Para Makmum

Imam Tidak Bagus Bacaannya

Makmum yang Masbuq Berarti Shalat Sendirian Setelah Imam Salam, maka Tidak Boleh Membiarkan Orang Lain Lewat Di Depannya

Mengurutkan Surat dalam Membaca al-Qur`an

Melakukan yang Makruh dan Hukum Pelakunya

Shalat Berjamaah di Dalam Bangunan yang Terpisah dari Imam

Meninggalkan Shalat dengan Alasan yang Dibuat-Buat


Info Khusus

Cinta Rasul

Ada Apa Dengan Valentine's Day ?

Manisnya Iman

Hukum Merayakan Hari Valentine

Adakah Amalan Khusus di Bulan Rajab?

Asyura' Dalam Perspektif Islam, Syi'ah & Kejawen..!!

Ada Apa Dengan Valentine’s Day?


Kajian Islam
· Ada Apa Dengan Valentine's Day..??
· Mutiara Fiqih Islam
· KITAB TAUHID 3
· Untuk Diketahui Setiap Muslim

SMS Dakwah Hari Ini

áóíúÓó ßóãöËúáöåö ÔóíúÁñ æóåõæó ÇáÓóøãöíÚõ ÇáúÈóÕöíÑõ Allah berfirman,yang artinya, Tidak ada yang serupa dengan Dia dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.(QS.Asy-Syura:11)

( Index SMS Dakwah )

   


Telah Hadir & Terbit Kembali… SERIAL BUKU DAKWAH AL-SOFWA :: Telah Hadir & Terbit Kembali… SERIAL BUKU TAUHID :: Tebar Buku Risalah Puasa & Panduan Praktis Bulan Ramadhan ::

Artikel Tarikh Islam :

Penaklukan Kota Mekkah, Ramadhan 8 H (bagian-2)
Jumat, 10 Agustus 12

Ketika Rasulullah berhenti di Marru Adz-Dzahran, Al-Abbas bin Abdul Muththalib radhiyallahu 'anhu berkata:“Hati-hatilah hai oarang-orang Quraisy pagi ini. Demi Allah, jika Rasulullah memasuki Makkah dengan kekerasan dan sebelum itu mereka (orang-orang Quraisy) tidak datang meminta jaminan keamanan kepada beliau, maka itu adalah kehancuran mereka sepanjang zaman.”

Al-Abbas bin Abdul Muththalib berkata, ‘Setelah itu, aku duduk di atas Baghal milik Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang berwarna putih dan keluar dengan menaikinya. Ketika aku tiba di pohon 'Arak, aku berkata:‘Mudah-mudahan aku dapat bertemu salah seorang pencari kayu bakar, atau penggembala unta, atau penggembala kambing, atau orang yang mempunyai keperluan pergi ke Makkah, yang bisa menjelaskan kepada mereka keberadaan Rasulullah, kemudian mereka datang kepada beliau untuk meminta jaminan keamanan kepada beliau sebelum beliau memasuki ke tempat mereka dengan kekerasan.’

Demi Allah, aku terus berjalan di atas baghal milik Rasulullah dan mencari salah satu dari orang yang aku cari. Tiba-tiba aku mendengar ucapan Abu Sofyan bin Harb dan Budail bin Warqa’ yang sedang tukar pendapat. Abu Sofyan bin Harb berkata, ‘Aku tidak pernah melihat api dan markas tentara seperti pada malam ini’. Budail bin Warqa’ berkata: ‘Demi Allah, itu adalah kabilah Khuza’ah yang sedang menyalakan api.’ Abu Sofyan bin Harb berkata, ‘Api kabilah Khuza’ah dan markasnya tidak sebesar itu’.

Aku mengenali suara Abu Sofyan bin Harb. Aku berkata:‘Hai Abu Handzalah.’ Abu Sofyan bin Harb juga mengenali suaraku, kemudian ia berkata:‘Hai Abu Al-Fadhl.’ Aku berkata:‘Ya betul’ Abu Sofyan bin Harb berkata:‘Ayah-ibuku menjadi tebusanmu, apakah gerangan yang menimpamu?’ Aku berkata:‘Celakalah engkau wahai Abu Sofyan, inilah Rasulullah sedang bersama pengikutnya. Demi Allah, hati-hatilah orang-orang Quraisy pada pagi ini.’ Abu Sofyan bin Harb berkata:‘Ayah-ibuku menjadi tebusanmu, bagaimana cara menghindar dari itu semua?’ ‘Demi Allah, jika Rasulullah berhasil menangkapmu, beliau pasti memenggal lehermu. Oleh karena itu, naiklah di belakang baghal ini, hingga aku membawamu ke tempat Rasulullah, kemudian engkau meminta jaminan keamanan untukmu kepada beliau.’

Abu Sofyan bin Harb pun naik di belakangku, sedang kedua temannya pulang ke Makkah. Aku membawa Abu Sofyan bin Harb dan setiap kali aku melewati api kaum muslimin, mereka bertanya, ‘Siapa orang ini?’ Ketika mereka melihat Baghal milik Rasulullah dan aku berada di atasnya, mereka berkata, ‘Paman Rasulullah sedang mengendarai Baghal beliau’. Aku terus berjalan hingga melewati api Umar bin Khaththab. Ia berkata:‘Siapa ini?’ Ia mendekatiku dan ketika ia melihat Abu Sofyan bin Harb, ia berkata, ‘Abu Sofyan musuh Allah. Segala puji bagi Allah yang telah menaklukkanmu tanpa perjanjian sebelumnya.

Ketika Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu berlari menuju tempat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sedang aku memacu Baghal hingga mendahului Umar bin Khaththab seperti halnya hewan pelan yang mendahului orang yang jalannya pelan. Aku turun dari baghal kemudian masuk ke tempat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan pada saat yang sama Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu masuk ke tempat beliau. Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu berkata:‘Wahai Rasulullah, inilah Abu Sofyan. Allah telah menaklukkannya tanpa perjanjian sebelumnya. Oleh karena itu, izinkan aku memenggal lehernya.’ Aku berkata:‘Wahai Rasulullah, aku telah melindungi Abu Sofyan bin Harb.’ Setelah itu, aku duduk dekat Rasulullah dan memegang kepala beliau sambil berkata:‘Demi Allah, pada malam ini tidak boleh ada orang lain selian diriku yang berbicara denganmu.’ Ketika Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu banyak bicara tentang Abu Sofyan bin Harb, aku berkata:‘Tahan dirimu hai Umar. Demi Allah, seandainya Abu Sofyan bin Harb berasal dari Bani Adi bin Ka’ab, engkau tidak akan berkata seperti tadi. Engkau berkata seperti tadi, karena engkau tahu bahwa Abu Sofyan bin Harb berasal dari Bani Abdu Manaf.’ Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu berkata:‘Tahan dirimu, hai Al-Abbas. Demi Allah, ke-Islamanmu ketika engkau masuk Islam itu lebih aku sukai daripada ke-Islaman Khaththab jika ia masuk Islam. Aku juga tahu kalau ke-Islamanmu itu lebih disukai Rasulullah daripada ke-Islaman Khaththab jika ia masuk Islam.’ Rasulullah bersabda:‘Hai Al-Abbas, pergilah dengan Abu Sofyan bin Harb ke tempat istirahatmu dan menghadaplah kepadaku esok hari’.”

Al-Abbas bin Abdul Muththalib radhiyallahu 'anhu berkata:“Aku membawa pergi Abu Sofyan bin Harb ke tempat istirahatku dan ia menginap di tempatku. Esok paginya, aku membawa Abu Sofyan bin Harb ke tempat Rasulullah. Ketika beliau melihat Abu Sofyan bin Harb, beliau bersabda:‘Celakalah engkau wahai Abu Sofyan, apakah belum tiba waktu bagimu untuk mengetahui bahwa tidak ada Ilah (sesembahan) yang haq selain Allah?’ Abu Sofyan bin Harb berkata:‘Ayah-ibuku menjadi tebusan bagimu, engkau amat lembut, mulia, dan penyambung hubungan kekerabatan. Demi Allah, sungguh aku telah meyakini seandainya ada Tuhan lain selain Allah, maka Tuhan tersebut pasti mencukupiku dengan sesuatu’ Rasulullah bersabda:‘Celakalah engkau hai Abu Sofyan, apakah belum tiba bagimu untuk mengetahui bahwa aku adalah utusan Allah?’ Abu Sofyan bin Harb berkata:‘Ayah-ibuku menjadi tebusan bagimu, engkau amat lembut, mulia, dan penyambung kekerabatan. Adapun hal ini, demi Allah, di hatiku masih terdapat ganjalan hingga sekarang ini.’ Al-Abbas bin Abdul Muththalib berkata kepada Abu Sofyan bin Harb:‘Celakalah engkau, hai Abu Sofyan, masuk Islamlah. Bersaksilah bahwa tidak ada Ilah (sesembahan) yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah sebelum engkau dipenggal lehermu.’

Abu Sofyan bin Harb pun bersaksi dengan syahadat yang benar dan masuk Islam. Aku berkata:‘Wahai Rasulullah, Abu Sofyan bin Harb adalah orang yang senang dengan kebanggaan, oleh karena itu, berikan sesuatu kepadanya.’ Rasulullah bersabda:‘Ya, barangsiapa memasuki rumah Abu Sofyan bin Harb, ia aman. Barangsiapa menutup pintu rumah-nya, ia aman. Dan barangsiapa memasuki Masjidil Haram, ia aman’.”

“Ketika Abu Sofyan bin Harb telah pergi, Rasulullah bersabda:‘Hai Al-Abbas, tahan Abu Sofyan bin Harb di tempat sempit di depan gunung, agar pasukan Allah melewatinya dan ia melihat mereka.’ Aku segera keluar dan menahan Abu Sofyan bin Harb di tempat yang diperintahkan Rasulullah. Tidak lama kemudian, berbagai kabilah berjalan melewatinya dengan membawa bendera masing-masing. Setiap satu kabilah lewat, Abu Sofyan bin Harb berkata:‘Hai Al-Abbas, siapa ini?’ Aku berkata:‘Ini kabilah Sulaim.’ Abu Sofyan bin Harb berkata:‘Apa urusanku dengan kabilah Sulaim.’Kabilah lain lewat, kemudian Abu Sofyan bin Harb berkata:‘Hai Al-Abbas, ini siapa?’ Aku berkata:‘Ini kabilah Muzainah.’ Abu Sofyan bin Harb berkata:‘Apa urusanku dengan kabilah Muzainah.’ Setiap kali kabilah lewat, Abu Sofyan bertanya kepadaku tentang kabilah tersebut dan ketika aku telah menjelaskan kabilah tersebut kepadanya, ia berkata, ‘Apa urusanku dengannya’. Itulah hingga akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lewat dengan pasukannya yang berwarna hijau.

“Pasukan Rasulullah dikatakan hijau karena besinya banyak dan warna hijau lebih mendominasi pasukan ini”.

Ibnu Ishaq berkata:“Dalam pasukan tersebut terdapat kaum Muhajirin dan Anshar. Mereka semua mengenakan baju besi. Abu Sofyan bin Harb berkata:‘Mahasuci Allah, wahai Al-Abbas, siapa mereka?’ Al-Abbas bin Abdul Muththalib menjawab: ‘Itulah Rasulullah bersama kaum Muhajirin dan Anshar.’ Abu Sofyan bin Harb berkata:‘Tidak ada satu pun orang yang mempunyai kekuatan untuk menghadapi mereka. Demi Allah, wahai Al-Abbas, kerajaan anak saudaramu besok pagi menjadi sangat agung’ Al-Abbas bin Abdul Muththalib berkata: ‘Hai Abu Sofyan, itulah kenabian.’ Abu Sofyan bin Harb berkata:‘Ya betul.’ Al-Abbas bin Abdul Muththalib berkata:‘Sekarang segeralah pergi kepada kaummu.’

Ketika Abu Sofyan bin Harb tiba di hadapan orang-orang Quraisy, ia berteriak dengan suara terkerasnya:‘Hai orang-orang Quraisy, inilah Muhammad datang kepada kalian dengan membawa pasukan yang tiada tandingannya. Oleh karena itu, barangsiapa memasuki rumah Abu Sofyan, ia aman.’ Hindun binti Utbah mendekat kepada Abu Sofyan bin Harb, memegang kumisnya, dan berkata: ‘Perangilah orang yang besar badannya, banyak lemaknya, dan orang sesat. Sungguh engkau sejelek-jelek pemimpin kaum.’ Abu Sofyan bin Harb berkata:‘Celakalah kalian, janganlah kalian tertipu oleh wanita ini. Sungguh Muhammad datang kepada kalian dengan pasukan yang tidak ada tandingannya. Barangsiapa memasuki rumah Abu Sofyan, ia aman.’ Orang-orang Quraisy berkata:‘Semoga Allah membunuhmu. Apa arti rumahmu bagi kami?’ Abu Sofyan bin Harb berkata:‘Barangsiapa menutup pintu rumahnya, ia aman. Dan barangsiapa memasuki Masjidil Haram, ia aman.’ Orang-orang Quraisy pun berpencar-pencar; ada yang pergi ke rumah-rumah mereka dan ada yang pergi ke Masjidil Haram”.

Abdullah bin Abu Bakr berkata kepadaku bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Dzi Thuwa, beliau berdiri di atas hewan kendaraannya, bersorban dengan separoh burdah dari Yaman yang berjahit dan berwarna merah. Beliau menundukkan wajah karena tunduk kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala ketika melihat penaklukan yang diberikan Allah kepada beliau, hingga jenggotnya nyaris menyentuh pelana bagian tengah.

Asma’ binti Abu Bakar, berkata:“Ketika Rasulullah berhenti di Dzithuwa, Abu Quhafah berkata kepada putri bungsunya: ‘Putriku, bawalah aku naik ke Gunung Abu Qais.’ Abu Quhafah sudah buta. Aku membawanya naik ke Gunung Qais. Ia berkata:‘Hai putriku, apa yang engkau lihat?’ Putrinya berkata:‘Aku lihat warna hitam yang berkumpul’ Abu Quhafah berkata:‘Itu pasukan berkuda.’ Putri bungsunya berkata:‘Aku juga melihat orang mondar-mandir berjalan di depan mereka.’ Abu Quhafah berkata:‘Putriku, dialah pengatur.’ Ia memerintahkan pasukan berkuda dan berada di depannya.’ Putrinya berkata:‘Demi Allah, warna hitam itu menyebar.’ Abu Quhafah berkata:‘Demi Allah, pasukan berkuda telah berjalan, oleh karena itu, bawa aku segera pulang ke rumah.’ Putri bungsu Abu Quhafah membawa Abu Quhafah turun dan bertemu pasukan berkuda tersebut sebelum tiba di rumah. Putri bungsu Abu Quhafah mengenakan kalung dari perak dan berpapasan dengan salah seorang dari pasukan berkuda kemudian memutus kalung tersebut dari lehernya.

Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memasuki Makkah dan Masjidil Haram, Abu Bakar datang menuntun ayahnya kepada beliau. Ketika beliau melihat ayah Abu Bakar, beliau bersabda:‘Hai Abu Bakar, kenapa engkau tidak membiarkan ayahmu di rumah dan aku saja yang datang kepadanya?’ Abu Bakar menjawab:‘Wahai Rasulullah, ayahku lebih berhak berjalan kepadamu daripada engkau datang kepadanya.’ Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendudukkan Abu Quhafah di depan beliau, mengusap dadanya, dan bersabda kepada-nya:‘Masuk Islamlah.’Abu Quhafah pun masuk Islam. Tidak lama setelah itu, Abu Bakar membawa ayahnya kepada Rasulullah dan kepalanya seperti tumbuh-tumbuhan Tsaqhamah. Beliau bersabda:‘Rubahlah warna rambutnya’Abu Bakar berdiri, memegang tangan saudara perempuannya, dan berkata:‘Aku bersumpah kepada Allah dan Islam, siapa yang mengambil kalung saudara perempuanku.’ Tidak ada satu pun orang yang menjawab pertanyaan Abu Bakar, kemudian ia berkata:‘Wahai saudara perempuanku, relakan kalungmu, demi Allah, kejujuran di manusia pada hari ini amat sedikit’.”

“Sandi kaum muslimin di penaklukan Makkah, Perang Hunain, dan Perang Thaif adalah sebagai berikut;

1. Sandi kaum Muhajirin adalah ya bani Abdurrahman.

2. Sandi kaum Al-Khazraj adalah ya bani Abdillah.

3. Sandi kaum Al-Aus adalah ya bani Ubaidillah”.

“Rasulullah telah berpesan kepada para komandan pasukannya –ketika beliau memerintahkan mereka memasuki Makkah– agar mereka tidak memerangi siapa pun kecuali orang-orang yang memerangi mereka dan beberapa orang yang harus dibunuh kendati orang-orang tersebut bergantung di kain Ka’bah.

Orang-orang tersebut adalah sebagai berikut:

1. Abdullah bin Sa’ad

Ia saudara Bani Amir bin Luay, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan para komandan perang membunuhnya, karena tadinya ia masuk Islam dan menulis wahyu untuk beliau, namun kemudian murtad dan pulang kepada orang-orang Quraisy. Abdullah bin Sa’ad lari kepada Utsman bin Affan –saudara susuannya– dan Utsman bin Affan menyembunyikannya kemudian membawanya kepada Rasulullah ketika kaum muslimin dan penduduk Makkah telah merasa tenang. Utsman bin Affan meminta jaminan keamanan kepada Rasulullah untuk Abdullah bin Sa’ad, namun beliau diam lama sekali, kemudian bersabda:‘Ya’ Ketika Utsman bin Affan telah meninggalkan Rasulullah, beliau bersabda kepada para sahabat yang ada di sekitar beliau: ‘Aku diam lama tadi karena aku berharap ada salah seorang dari kalian yang berdiri kemudian memenggal leher Abdullah bin Sa’ad.’. Salah seorang dari kaum Al-Anshar berkata:‘Kenapa engkau tidak memberi isyarat kepadaku, wahai Rasulullah?’ Rasulullah bersabda:‘Nabi itu tidak boleh membunuh dengan memberi isyarat.’

2. Abdullah bin Khathal

Ia salah seorang dari Bani Tamim bin Ghalib, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan pembunuhan terhadapnya, karena tadinya, ia muslim dan beliau mengutusnya sebagai petugas zakat ke salah satu daerah bersama salah seorang dari kaum Anshar dan mantan budak Abdullah bin Khaththal yang muslim. Ia berhenti di suatu tempat, kemudian menyuruh mantan budaknya menyembelih kambing hutan miliknya dan membuat makanan untuknya. Setelah itu, Abdullah bin Khaththal tidur. Ketika ia bangun, ia melihat mantan budaknya tidak membuatkan makanan untuknya, kemudian ia menyerangnya hingga tewas. Setelah itu, ia murtad. Ia mempunyai dua penyanyi wanita pelacur dan istri. Kedua penyanyi wanita yang pelacur tersebut bernyanyi menghina Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian beliau memerintahkan pembunuhan keduanya bersama Abdullah bin Khaththal.

3. Al-Huwairits bin Nuqaidz

Ia termasuk orang yang menyakiti Rasulullah di Makkah.

4. Miqyas bin Shubabah

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan pembunuhan terhadap Miqyas bin Shubabah, karena ia telah membunuh salah seorang dari kaum Anshar yang membunuh saudaranya dengan tidak sengaja dan karena ia pulang ke Quraisy dalam keadaan murtad.

5 dan 6. Sarah dan Ikrimah bin Abu Jahal

Sarah adalah mantan budak salah seorang dari Bani Abdul Muththalib, sedang Ikrimah adalah anak Abu Jahal. Sarah termasuk wanita yang menyakiti Rasulullah di Makkah. Adapun Ikrimah bin Abu Jahal, ia kabur ke Yaman, sedang istrinya, Ummu Hakim binti Al-Harits bin Hisyam, masuk Islam kemudian memintakan jaminan keamanan untuknya kepada Rasulullah, dan beliau mengabulkan permintaannya. Setelah itu, Ummu Hakim binti Al-Harits pergi mencari suaminya ke Yaman hingga akhirnya berhasil membawanya kepada Rasulullah dan masuk Islam.

Abdullah bin Khathal dibunuh Sa’id bin Harits Al-Makhzumi dan Abu Barzah Al-Aslami. Miqyas bin Shubabah dibunuh Numailah bin Abdullah, salah seorang dari kaumnya sendiri. Tentang pembunuhan Miqyas bin Shubabah, saudara perempuannya berkata:
‘Aku bersumpah, sungguh Numailah telah menghinakan kaumnya
Dan melukai tamu-tamu musim hujan dengan membunuh Miqyas
Sungguh indah mata yang melihat orang seperti Miqyas
Jika wanita-wanita nifas tidak dibuatkan makanan setelah melahirkan’

Sedang dua penyanyi wanita pelacur Abdullah bin Khathal, salah satu dari keduanya dibunuh, sedang satunya melarikan diri, kemudian meminta jaminan keamanan kepada Rasulullah dan beliau mengabulkan permintaannya.

Sarah juga meminta jaminan keamanan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau memberinya. Pada zaman pemerintahan Umar bin Khaththab, ia diinjak kuda salah seorang di salah satu Al-Abthah hingga ia meninggal dunia.

Sedang Al-Huwairits bin Nuqaidz, ia dibunuh Ali bin Abu Thalib”.

Ummu Hani’ binti Abu Thalib berkata “Ketika Rasulullah berhenti di Makkah Atas, dua orang dari paman-pamanku dari Bani Makhzum lari kepadaku –ketika itu, Ummu Hani’ diperistri Abu Habirah bin Abu Wahb Al-Makhzumi– kemudian saudaraku, Ali bin Abu Thalib, datang kepadaku dan berkata:‘Demi Allah, akan kubunuh dua orang ini.’ Aku tutup pintu rumahku untuk melindungi kedua orang tersebut, kemudian aku pergi ke tempat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Makkah Atas. Aku lihat beliau mandi dengan mangkok yang di dalamnya terdapat bekas adonan roti, sedang Fathimah menutupinya dengan kainnya. Setelah mandi, beliau mengambil baju, mengenakannya, mengerjakan shalat Dhuha sebanyak delapan raka’at, datang kepadaku, kemudian bersabda:‘Selamat datang wahai Ummu Hani’, kenapa engkau datang kemari?’ Aku jelaskan kepada beliau tentang dua orang yang berada di rumahku dan rencana Ali bin Abu Thalib untuk membunuh keduanya. Beliau bersabda:‘Aku lindungi orang yang engkau lindungi dan memberi keamanan kepada orang yang engkau beri keamanan. Oleh karena itu, Ali bin Abu Thalib jangan sekali-kali membunuh kedua orang tersebut.’

Shafiyyah binti Syaibah berkata:“Ketika Rasulullah turun ke Makkah dan manusia sudah merasa tenang, beliau pergi ke Baitullah dan thawaf di dalamnya sebanyak tujuh kali putaran di atas unta beliau dan mengusap rukun dengan tongkat. Usai melakukan thawaf, beliau memanggil Utsman bin Thalhah dan mengambil kunci Ka’bah darinya. Beliau membuka Ka’bah, memasukinya, mendapati patung burung merpati dari kayu, kemudian beliau memecahkannya dan membuangnya.”

“Setelah itu, Rasulullah berdiri di depan Ka’bah, sedang manusia berkumpul di Masjidil Haram”.

Ibnu Ishaq berkata:”Salah seorang ulama berkata kepadaku bahwa Rasulullah berdiri di pintu Ka’bah, kemudian bersabda:‘Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah yang tidak ada sekutu bagiNya. Dia telah menepati janji, memenangkan hambaNya, dan menaklukkan pasukan sekutu sendirian. Ketahuilah, semua kemuliaan, atau darah, atau kekayaan yang didakwakan itu barada di bawah kedua kakiku ini, kecuali pelayan Ka’bah dan pemberi minuman kepada jama’ah haji. Ketahuilah, korban pembunuhan karena salah sasaran itu sama dengan pembunuhan semi sengaja dengan cambuk dan tongkat, maka diyatnya sangat diperberat yaitu seratus unta; empat puluh ekor daripadanya dalam keadaan hamil. Hai orang-orang Quraisy, sesungguhnya Allah telah menghilangkan semangat jahiliyah dan mengagung-agungkan nenek moyang dari kalian, karena semua manusia berasal dari Adam dan Adam berasal dari tanah.’

Rasulullah membaca firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:


íóÂÃóíõøåóÇ ÇáäóøÇÓõ ÅöäóøÇ ÎóáóÞúäóÇßõã ãöøä ÐóßóÑò æÃõäËóì æóÌóÚóáúäóÇßõãú ÔõÚõæÈðÇ æóÞóÈóÂÆöáó Åöäóø ÃóßúÑóãóßõãú ÚöäÏó Çááåö ÃóÊúÞóÇßõãú Åöäóø Çááåó Úóáöíãñ ÎóÈöíÑñ {13}

”Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling kenal-mengenal; sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kalian, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”(Al-Hujurat: 13)

Beliau bersabda lagi:‘Hai orang-orang Quraisy, menurut kalian apa yang akan aku perbuat terhadap kalian.’ Orang-orang Quraisy menjawab: ‘Kebaikan, karena engkau saudara yang baik dan anak saudara yang baik.; Rasulullah bersabda:‘Pergilah, kalian bebas.’ Setelah itu, Rasulullah duduk di Masjidil Haram, kemudian Ali bin Abu Thalib datang kepada beliau dengan membawa kunci Ka’bah. Ali bin Abu Thalib berkata:[]i‘Wahai Rasulullah, kumpulkan untuk kami penjaga Ka’bah dan pemberi air minum jama’ah haji, semoga Allah memberi shalawat kepadamu.’ Rasulullah bersabda:‘Mana Utsman bin Thalhah?’ Utsman bin Thalhah pun dipanggil, kemudian beliau bersabda: ‘Inilah kuncimu, hai Utsman. Hari ini hari kebaikan dan pemenuhan janji’.”

Ibnu Hisyam berkata:” Salah seorang ulama berkata kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memasuki Baitullah pada hari penaklukan Makkah, kemudian melihat gambar-gambar para malaikat dan lain-lain di dalamnya. Beliau juga melihat Nabi Ibrahim 'alaihissalam digambar dengan memegang dadu untuk undian. Beliau bersabda:‘Semoga Allah mematikan mereka. Mereka menjadikan orang tua kita, Nabi Ibrahim, mengundi dengan undian.’ Apa kaitan Ibrahim dengan undian, padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:


ãóÇßóÇäó ÅöÈúÑóÇåöíãõ íóåõæÏöíðøÇ æóáÇó äóÕúÑóÇäöíðøÇ æóáóßöä ßóÇäó ÍóäöíÝðÇ ãõøÓúáöãðÇ æóãóÇßóÇäó ãöäó ÇáúãõÔúÑößöíäó {67}

” Ibrahim bukan orang Yahudi dan bukan pula seorang Nashrani, akan tetapi dia orang yang lurus dan muslim dan dia sekali-kali tidak termasuk golongan orang-orang yang musyrik.” (Ali Imran: 67)

Setelah itu, beliau memerintahkan penghancuran gambar-gambar tersebut”.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memasuki Ka’bah pada hari penaklukan Makkah dengan ditemani Bilal, kemudian beliau menyuruh Bilal mengumandangkan adzan, sedang Abu Sofyan bin Harb, Attab bin Usaid, dan Al-Harits bin Hisyam duduk di halaman Ka’bah. Attab bin Usaid berkata:“Sungguh Allah telah memuliakan Usaid dimana tadinya tidak mendengar ini, namun sekarang mendengar apa yang dibencinya.’ Al-Harits bin Hisyam berkata:‘Demi Allah, jika aku tahu ia (Rasulullah) berhak atas ini semua, aku pasti mengikutinya.’ Abu Sofyan bin Harb berkata:‘Aku tidak mengatakan apa-apa, sebab jika aku mengatakan sesuatu, tongkat ini pasti berbicara mewakiliku.’ Rasulullah menemui ketiga orang tersebut dan bersabda: ‘Aku tahu apa yang kalian katakan tadi.’ Kemudian beliau menceritakan apa yang tadi mereka katakan. Al-Harits bin Hisyam dan Attab bin Usaid berkata:‘Kami bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah. Demi Allah, tidak ada seorang pun yang mengetahui hal ini kemudian menjelaskannya kepadamu’.”

Ibnu Hisyam rahimahullah berkata, dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma dia berkata:“Rasulullah memasuki Makkah pada hari penaklukannya dengan menaiki unta dan mengelilinginya. Di sekitar Ka’bah terdapat berhala-berhala yang diikat dengan timah, kemudian beliau memberi isyarat kepada patung-patung tersebut dengan potongan kayu di tangan beliau sambil membaca ayat:


… ÌóÂÁó ÇáúÍóÞõø æóÒóåóÞó ÇáúÈóÇØöáõ Åöäóø ÇáúÈóÇØöáó ßóÇäó ÒóåõæÞðÇ {81}

” …Kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap, sesungguhnya kebatilan adalah sesuatu yang pasti lenyap’.” (Al-Isra’: 81)

Setiap kali beliau memberi isyarat ke wajah berhala maka wajah berhala tersebut pasti jatuh ke arah tengkuknya dan setiap kali beliau memberi isyarat ke tengkuk berhala maka tengkuk tersebut jatuh ke arah wajahnya. Begitulah hingga semua berhala jatuh.

Dikatakan kepadaku bahwa Fadhalah bin Umair bin Al-Mulawwih Al-Laitsi hendak membunuh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sedang thawaf di Baitullah di hari penaklukkan Makkah. Ketika ia telah berdekatan dengan Rasulullah, beliau bersabda kepadanya:“Apakah engkau Fadhalah?” Fadhalah bin Umair menjawab: “Betul, wahai Rasulullah, aku Fadhalah.” Rasulullah bersabda:“Apa yang telah engkau katakan kepada dirimu?” Fadhalah bin Umair menjawab:“Aku tidak mengatakan apa-apa kepada diriku. Aku hanya dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.” Rasulullah tertawa kemudian bersabda:“Hai Fadhalah, beristighfarlah engkau kepada Allah.” Usai bersabda seperti itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangan ke dada Fadhalah bin Umair hingga hatinya tenang. Fadhalah bin Umair berkata:“Demi Allah, Rasulullah belum mengangkat tangannya dari dadaku, tiba-tiba beliau menjadi manusia yang paling aku cintai.’ Setelah itu, aku pulang ke rumah. Dalam perjalanan pulang ke rumah, aku berpapasan dengan wanita teman ngobrolku. Teman wanita berkata:‘Mari kita mengobrol.’ Aku berkata:‘Tidak.’”. Setelah itu, Fadhalah bin Umair berkata:“Wanita tersebut berkata:‘Mari kita mengobrol.’
Aku katakan:

‘Tidak, Allah dan Islam tidak memperkenankannya.
Seandainya engkau melihat Muhammad dan pengikutnya
Di hari penaklukan di saat berhala-berhala dipecahkan
Engkau pasti melihat agama Allah menjadi jelas
Dan wajah syirik ditutup dengan kegelapan.’

Ibnu Ishaq berkata:“Jumlah keseluruhan kaum muslimin yang menghadiri penaklukan Makkah adalah sepuluh ribu orang; dari Bani Sulaim sebanyak tujuh ratus orang -ada yang mengatakan seribu orang-, dan Bani Ghifar sebanyak empat ratus orang, dari Aslam sebanyak empat ratus orang, dan dari Muzainah sebanyak seribu tiga orang. Keseluruhan mereka berasal dari Quraisy, kaum Anshar, sekutu-sekutu mereka, dan kabilah-kabilah Arab dari Tamim, Qais, dan Asad”.

“Di antara syair yang diucapkan di penaklukan Makkah adalah syair Hassan bin Tsabit Al-Anshari radhiyallahu 'anhu Ia berkata:

‘Dzatul Ashabi’, Al-Jiwa, dan Adzra’ telah sirna*
Pemukimannya menjadi sunyi sepi
Negeri Bani Al-Hashas** tersebut sekarang lengang
Bekas-bekasnya dikikis angin dan hujan
Tinggalkan semua ini, namun siapakah yang membuatku tidak bisa tidur
Jika waktu Isya’ telah berlalu?
Untuk Sya’tsa’ yang tercinta
Hati tidak bisa sembuh tanpa dengannya
Sepertinya minuman keras dari Bait Ra’s***
Campurannya adalah madu dan air
Jika minuman-minuman disebutkan pada suatu hari
Maka minuman-minuman tersebut adalah tebusan bagi minuman keras tersebut
Kami nasabkan orang yang kami datangi kepada minuman keras tersebut
Karena sesuatu yang membuatnya harus dikecam
Jika telah terjadi perang dahsyat dan kecaman
Kami meminumnya, kemudian kami menjadi raja-raja
Dan singa-singa yang tidak takut perang
Kami kehilangan kuda-kuda jika kalian tidak melihatnya
Kuda-kuda tersebut menerbangkan debu dan tempat pertemuannya adalah Kida’****
Kuda-kuda kami membawa tombak-tombak dan ingin masuk ke medan laga
Di atas kuda-kuda tersebut terdapat para pemberani yang memegang tombak yang haus darah
Kuda-kuda kami berlari kencang
Karena yang ada hanyalah wanita-wanita yang menampar wajah kuda dengan kerudung
Kalian harus pergi sehingga kami bisa mengerjakan umrah
Dan itu adalah hari penaklukan dan hari tersikapnya tutup
Atau kalian bersabar untuk perang pada suatu hari
Dimana di dalamnya Allah menolong siapa yang dikehendakiNya
Jibril adalah utusan Allah kepada kami
Ia ruhul Kudus yang tidak mempunyai tandingan
Allah berfirman, ‘Aku telah mengirim seorang hamba
Ia berkata benar ujian itu berguna’.
Aku bersaksi untuknya, oleh karena itu, berdiri dan benarkan dia
Sedang kalian berkata, ‘Kami tidak membenarkan dan tidak ingin membenarkannya’.
Allah berfirman, ‘Aku telah mengirim tentara-tentara’.
Mereka itulah kaum Anshar yang terbiasa bertemu dengan musuh
Dalam setiap hari, kami mendapatkan kecaman, serangan, dan penghinaan dari Ma’ad
Kami luruskan dengan bait-bait syair orang yang menghina kami
Dan kami pukul di medan perang
Sampaikan suratku kepada Abu Sofyan
Bahwa segala misteri telah terbuka dengan jelas
Bahwa pedang-pedang kami membuatmu menjadi budak
Sehingga pemimpin Abduddaar adalah seorang budak
Engkau menghina Muhammad dan aku menjawab sebagai wakilnya
Dan pahalanya ada di sisi Allah
Pantaskah engkau menghinanya, padahal engkau tidak sepadan dengannya?
Orang jahat darimu berdua adalah tebusan bagi orang baik darimu berdua
Engkau menghina orang yang diberkahi, baik, lurus
Orang kepercayaan Allah dimana ciri khasnya adalah menepati janji
Apakah orang yang menghina Rasul dari kalian
Itu sama dengan orang yang memuji dan menolongnya?
Sesungguhnya ayah, kakekku, dan kehormatanku
Adalah benteng kehormatan Muhammad dari kalian
Lidahku tajam setajam pedang dan tidak ada salah di dalamnya
Dan lautku tidak bisa dibuat keruh oleh timba-timba’.”

CATATAN:
* Dzaatul Ashaabi' dan Al-Jiwaa' adalah dua tempat di wilayah Syam, disanalah tinggal Al-Harits bin Abi Syamar Al-Ghassani, orang yang dipuja oleh An-Nabighah. 'Adzraa' adalah sebuah kampung sekitar satu barid dari kota Damaskus
** Bani Al-Hashas adalah sebuah kabilah dari suku Bani Asad
*** Bait Ra's adalah nama sebuah tempat di Yordania yang lebih dikenal dengan sebutan Khamr Al-Jayyidah
**** Kida' adalah jalan lembah di dekat Makkah

Hit : 1 | Index Tarikh | Beritahu Teman | Versi cetak | Bagikan

| Index Sirah Nabawiyah

 
   
Statistik Situs
Kamis,16-5-2024 M 12:2:13 
Hijri: 8 Zulqo'dah 1445 H
Hits ...: 312612854
Online : 47 users

Pencarian

cari di  

 

Iklan

















Jajak Pendapat
Rubrik apa yang paling anda sukai di situs ini ?

Analisa
Buletin
Fatwa
Kajian
Khutbah
Kisah
Konsultasi
Nama Islami
Quran
Tarikh
Tokoh
Doa
Hadits
Mu'jizat
Sakinah
Akidah
Fiqih
Sastra
Resensi
Dunia Islam
Berita Kegiatan
Kaset
Kegiatan
Materi KIT
Firqah
Ekonomi Islam
Senyum
Download


Hasil Jajak Pendapat

Mutiara Hikmah

Mathraf bin Abdullah ibnusy Syakhir menulis surat balasan kepada sang Khalifah Umar bin Abdul Aziz, "Kepada hamba Allah, Umar, Amirul Mukminin, dari Mathraf bin Abdullah. Salamullah 'alaik, ya Amiral Mukminin, wa Rahmatullah wa Barakatuh. Sesungguhnya, aku mengajakmu memuji kepada Allah yang tidak ada tuhan yang hak selain Dia. Amma ba'du. "Jadikanlah rasa tenangmu bersama Allah ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì dan perhatian penuhmu kepada-Nya. Sesungguhnya, kaum yang merasa damai dengan Allah ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì dan sepenuhnya memberikan perhatiannya kepada-Nya, mereka merasa lebih damai bersama Allah ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì dalam kesendirian daripada beramai-ramai dengan jumlah yang banyak, mereka mematikan apa saja di dunia yang mereka khawatirkan akan mematikan hati mereka, mereka meninggalkan apa saja di dunia yang mereka ketahui bakal meninggalkannya, mereka menjadi musuh terhadap apa yang diterima manusia dari dunia. Semoga Allah menjadikan kita semua bagian dari mereka karena mereka sedikit jumlahnya di dunia. Wassalam." (Abdullah bin Abdul Hakam, al-Khalifah al-'Adil Umar bin Abdil Aziz, hal.182)

( Index Mutiara )


Fiqh Wanita

Benarkah Kaum Wanita Tidak Boleh Masuk Masjid Karena Mereka Adalah Najis

Jika Mendapat Kesucian Setelah Shubuh

Haid Datang Beberapa Saat Sebelum Matahari Terbenam

Merasa Ada Darah Tapi Belum Keluar Sebelum Matahari Terbenam

Hukum Wanita Yang Mandi Setelah Jima', Kemudian Keluar Cairan Dari Kemaluannya

Hukum Orang Yang Kentut Terus Menerus.

Shalat Dengan Pakaian Terkena Najis

Hukum Orang Haidh Berdiam di Masjid

Hukum air kencing anak yang mengenai pakaian wanita

Menggunakan air laut untuk berwudlu

Hukum Operasi Cesar

Menyentuh wanita dalam keadaan berwudhu'

Menyentuh wanita asing(selain isteri) dalam keadaan berwudhu'

Hukum membawa Mushaf ke dalam WC

Bersuci dari Air Kencing Bayi

Hukum Wudhunya Orang yang Menggunakan Kutek

Hukum Wudhunya Orang yang Menggunakan Inai (Pacar)

Hukum Wudhunya Wanita yang Tidak Menghilangkan Kutek

Membasuh Kepala Bagi Wanita

Hukum Mengusap Rambut yang Disanggul (dikepang)

Sifat Mandi Junub dan Perbedaan dengan Mandi Haidh

Melepaskan Ikatan Rambut Untuk Mandi Haidh

Haruskah Meresapkan Air ke Dalam Kulit Kepala Dalam Mandi Junub?

Samakah Wanita yang Memiliki Rambut Panjang yang Tidak Digulung dengan yang Digulung

Hukum Mengusap Kain Penutup Kepala Saat Mandi Junub

Haruskah Dua Kali Bersuci Karena Dua Hadats

Wajib Mandikah Wanita Yang Bermimpi (Mimpi Basah)

Jika Seorang Wanita Bermimpi dan Mengeluarkan Cairan yang Tidak Mengenai Pakaiannya, Apakah Ia Wajib Mandi

Wajib Mandikah Bila Keluarnya Mani Karena Syahwat Tanpa Bersetubuh

Berdosakah Seorang Wanita yang Mimpi Bersetubuh Dengan Seorang Pria

Wajib Mandikah Jika Seorang Wanita Memasukkan Tangannya ke Dalam Kemaluannya atau Jika Seorang Dokter Memasukkan Tangannya ke Dalam Kemaluannya

Jika Seorang Ragu Tentang Junubnya

Bolehkah Menunda Mandi Wajib Hingga Terbit Fajar

Bolehkah Orang yang Junub Tidur Sebelum Berwudhu

Mandi Junub Merangkap Mandi Jum'at, atau Merangkap Mandi Haidh dan Mandi Nifas

Apakah Penggunaan Inai Pada Masa Haidh Akan Mempengaruhi Sahnya Mandi Setelah Masa Haidh?

Apakah Tubuh Orang yang Sedang Junub Itu Najis Sebelum Ia Mandi Junub

Masa di Mana Para Wanita yang Sedang Nifas Tidak Boleh Melaksanakan Shalat

Pendapat yang Kuat Tentang Masa Nifas

Nifas, Suci Sebelum Empat Puluh Hari Lalu Berpuasa

Apakah Wanita Nifas yang Suci Sebelum Genap Empat Puluh Hari Tetap Wajib Melaksanakan Ibadah

Nifas, Jika Darah Terus Mengalir Setelah Empat Puluh Hari

Darah Nifas Berhenti Sebelum Empat Puluh Hari, Apakah Hal Ini Membolehkan Shalat Walaupun Darah Itu Kembali Lagi Pada Hari Keempat Puluh

Apakah Masa Nifas Itu Dapat Lebih dari Empat Puluh Hari?

Tidak Mengeluarkan Darah Setelah Melahirkan, Bolehkah Suaminya Mencampurinya?

Jika Wanita Hamil Keluar Darah Banyak Tapi Bayi yang Dikandungnya Tidak Keluar ( Keguguran )

Bila Seorang Wanita Hamil Mengalami Goncangan Namun Ia Tidak Tahu Apakah Kandungannya Keguguran atau Tidak, Dalam Keadaan Ia Mengalami Haidh

Hukum Darah yang Menyertai Keguguran Prematur Sebelum Sempurnanya Bentuk Janin dan Setelah Sempurnanya Janin

Hukum Darah yang Mengalir Terus Menerus Dalam Waktu yang Lama Setelah Keguguran

Keguguran Pada Umur Tiga Bulan Kehamilan, Apakah Tetap Wajib Shalat

Hukum Darah yang Keluar Setelah Keluarnya Janin ( Keguguran )

Keguguran Sebelum dan Setelah Terbentuknya Janin

Banyak Mengeluarkan Darah Saat Keguguran

Keguguran Pada Bulan Ketiga dari Masa Kehamilan, Kemudian Setelah Lima Hari Melaksanakan Puasa dan Shalat

Wajibkah Puasa dan Shalat Bagi Wanita yang Mengalami Keguguran

Kapankah Darah Keguguran Prematur Dianggap Darah Nifas

Mengeluarkan Darah Lebih dari Tiga Hari Sebelum Persalinan

Mengeluarkan Darah Lima Hari Sebelum Datangnya Masa Nifas

Mengeluarkan Darah Satu atau Dua Hari Sebelum Persalinan

Kewajiban Wanita Nifas Pada Akhir Masa Nifas

Darah Nifas Mengalir Kembali Setelah Empat Puluh Hari

Hukum Darah Nifas yang Keluar Lagi

Hal-hal yang Mewajibkan Mandi

Hukum Berhadats Kecil Dan Menyentuh Mushaf

Mencium Istri Tidak Membatalkan Wudhu’

Darah Nifas Berhenti Kemudian Kembali Lagi Setelah Empat Puluh Hari

Yang Dibolehkan Bagi Suami Terhadap Istrinya yang Sedang Nifas

Apakah Disyaratkan Empat Puluh Hari untuk Dibolehkannya Mencampuri Istri Setelah Melahirkan

Hukum Membaca Al-Qur’an Tanpa Wudhu’

Boleh Menyentuh Kaset Rekaman Al-Qur’an Bagi Yang Sedang Junub

Bersetubuh Setelah Tiga Puluh Hari Melahirkan

Darah yang Keluar dari Wanita yang Melahirkan Melalui Operasi

Apakah Tubuh Wanita Nifas Menjadi Najis

Apakah Tubuh Wanita Nifas Menjadi Najis

Cara Shalat Wanita yang Terus Mengeluarkan Darah

Seorang Wanita Meninggalkan Shalat Karena Mengeluarkan Darah, Lalu Beberapa Hari Kemudian Ia Mengeluarkan Da-rah Haidh yang Sebenarnya

Setelah Operasi dan Sebelum Masa Haidh Mengeluarkan Darah Hitam, Kemudian Setelah Itu Masa Haidh Datang

Seorang Wanita Telah Berhenti Masa Haidhnya Karena Usianya yang Sudah Lanjut Kemudian Dalam Suatu Perjalanan Ia Mengeluarkan Darah Terus Menerus

Wanita Mengeluarkan Darah yang Bukan Darah Haidh dan Bukan Pula Darah Nifas

Setelah Bersuci dari Haidh yang Biasanya Selama Sem-bilan atau Sepuluh Hari, Keluar Lagi Darah Pada Waktu-waktu yang Tidak Tentu

Di Bulan Ramadhan Mengeluarkan Darah Sedikit yang Terus Berlanjut Sepanjang Bulan

Setelah Nifas Mengeluarkan Darah Sedikit yang Bukan di Masa Haidh

Cara Bersucinya Wanita Mustahadhah

Perbedaan Antara Darah Haidh dan Darah Istihadhah

Penjelasan Tentang Cairan Berwarna Kuning dan Cairan Keruh Serta Hukumnya, Juga Tentang Cairan Putih (Keputihan)

Penggunaan Pil-pil Pencegah Kehamilan Mengakibatkan Timbulnya Cairan Keruh yang Merusak Haidh

Mengeluarkan Cairan Keruh Sehari atau Dua Hari Sebelum Datangnya Masa Haidh

Hukum Cairan Kuning yang Keluar Sehari atau Dua Hari Sebelum Masa Haidh

Meninggalkan Shalat Karena Mengeluarkan Cairan Keruh Sebelum Haidh

Hukum Cairan Kuning yang Keluar dari Wanita Setelah Suci

Mengeluarkan Tetasan Bening yang Berwarna Agak Kuning di Luar Waktu Haidh

Apakah Cairan yang Keluar dari Wanita Itu Najis dan Membatalkan Wudhu

Hukum Orang yang Yakin Bahwa Cairan-cairan Itu Tidak Membatalkan Wudhu

Jika Wanita yang Mengeluarkan Cairan Terus Menerus Itu Berwudhu, Bolehkah Ia Melakukan Shalat Sunat dan Membaca Al-Qur'an

Jika Wanita yang Mengeluarkan Cairan Terus Menerus Itu Berwudhu, Tapi Kemudian Setelah Berwudhu Itu dan Sebelum Shalat Cairan Itu Keluar Lagi

Bolehkah Wanita yang Terus Mengeluarkan Cairan Melakukan Shalat Dhuha Dengan Wudhu Shalat Shubuh

Bolehkah Melakukan Shalat Tahajud Dengan Wudhu Shalat Isya Bagi Wanita yang Terus Mengeluarkan Cairan?

Cukupkah Membasuh Anggota Wudhu Bagi Wanita Yang Terus Mengeluarkan Cairan?

Bagaimana Hukumnya Jika Cairan Itu Mengenai Bagian Tubuh

Tidak Berwudhu Saat Mengeluarkan Cairan Itu Karena Tidak Tahu

Mengapa Tidak Ada Riwayat dari Rasulullah SAW yang Menyatakan Bahwa Cairan yang Keluar dari Wanita Dapat Membatalkan Wudhu, Sementara Para Shahabiyah Sangat Menjaga Cairan yang Keluar ?

Apa Betul Syaikh Ibnu Utsaimin Berpendapat Bahwa Cairan Tidak Membatalkan Wudhu ?

Mengeluarkan Cairan Setelah Mandi Junub dan Setelah Bangun Tidur

Wanita Hamil Mengeluarkan Cairan Sejak Satu Bulan

Cairan Kuning yang Keluar dari Wanita Perawan dan Janda Tanpa Mimpi

Keluarnya Mani Beserta Air Kencing Kemudian Setelah Itu Keluar Mani Tanpa Syahwat

Saya Mengeluarkan Cairan Putih dan Terkadang Cairan Itu Keluar Ketika Saya Sedang Shalat

Hukum Cairan yang Keluar Setetes Demi Setetes

Hukum Membaca Kitab Tafsir Bagi Wanita Haidh

Bagaimana Shalat Orang Yang Mengidap Penyakit Kencing Netes?

Hukum Kencing Berdiri

Panas Matahari Tidak Menghilangkan Najis

Terkena Najis Setelah Berwudhu

Doa Membasuh Muka Pada Saat Berwudhu.

Doa Mandi Junub

Terkena Najis Setelah Berwudhu

Apakah Menyentuh Wanita Membatalkan Wudhu?

Hukum Mimpi (junub) Namun Tidak Keluar Mani

Menyisir Rambut dan Memotong Kuku Saat Haidh

Hukum Berhadats Kecil dan Menyentuh Mushaf


Senyum
Tes Kecerdasan !
Jawablah pertanyaan dibawah ini tanpa melihat kunci jawaban terlebih dahulu !

Pertanyaan pertama: jika anda sedang mengikuti lomba lari, kamudian anda bisa mendahului pelari yang kedua, maka pada urutan berapakah anda sekarang?????

Jawaban !
jika anda menjawab bahwa anda diurutan pertama
Maka jawaban anda salah
Sebab jika anda mendahului pelari kedua maka anda hanya menggantikan posisinya diurutan kedua tidak menggantikan posisi pelari urutan pertama.

Sekarang soal kedua: tapi jawablah dengan cepat gak pake lama, oke ?

Pertanyaan: jika anda mendahului pelari terakhir, maka anda diurutan …… ????

Jawaban:
Jika jawaban anda adalah terakhir atau sebelum akhir, maka jawaban anda salah

Karena bagaimana mungkin anda mendahului pelari terakhir padahal yang terakhir itu adalah anda !!!?


Fatwa Puasa

Kapan Remaja Putri Diwajibkan untuk Berpuasa?

Remaja Putri Berusia Dua Belas atau Tiga Belas Tahun Tidak Berpuasa di Bulan Ramadhan

Tidak Berpuasa Selama Masa Haidh, dan Setiap Kali Tidak Berpuasa Ia Memberi Makan, Apakah Wajib Qadha Baginya

Istri Saya Hamil dan Mengeluarkan Darah Pada Permulaan Ramadhan

Mendapat Kesucian dari Haidh atau dari Nifas Sebelum Fajar dan Tidak Mandi Kecuali Setelah Fajar

Seorang Wanita Mendapat Kesuciannya dari Nifas Dalam Satu Pekan, Kemudian Ia Berpuasa Bersama Kaum Muslimin, Setelah Itu Darah Tersebut Datang Lagi

Mendapat Kesucian Setelah Tujuh Hari Melahirkan Lalu Berpuasa di Bulan Ramadhan

Setelah Empat Puluh Hari Sejak Melahirkan, Darah yang Keluar Berubah, Apakah Saya Harus Shalat dan Puasa

Melahirkan di Bulan Ramadhan dan Tidak Mengqadha Setelah Bulan Ramadhan Karena Ada Kekhawatiran Pada Bayi, Kemudian Pada Bulan Ramadhan Selanjutnya Ia Melahirkan Lagi

Bagaimana Hukumnya Wanita Hamil Dan Menyusui Jika Tidak Berpuasa Pada Bulan Ramadhan

Bagaimana Hukumnya Jika Wanita Menyusui Tidak Berpuasa Pada Bulan Ramadhan

Bolehkah Wanita Hamil Tidak Berpuasa

Bagaimana Hukumnya Wanita Hamil yang Tidak Puasa Karena Khawatir Terhadap Janinnya

Meninggalkan Puasa Dengan Sengaja Selama Enam Hari di Bulan Ramadhan Karena Ujian Sekolah

Memaksa Isteri untuk Tidak Berpuasa Dengan Cara Mencampurinya

Memaksa Istri untuk Tidak Berpuasa

Seorang Pria Musafir Tiba di Rumahnya Pada Siang Hari Ramadhan Lalu Ingin Menggauli Istrinya

Apakah Keluar Darah dari yang Hamil Termasuk yang Membatalkan Shaum

Suami Mencium dan Mencumbui Istrinya di Siang Hari Ramadhan

Mencampuri Istri di Siang Hari Ramadhan -1

Mencampuri Istri di Siang Hari Ramadhan -2

Mencampuri Istri di Siang Hari Ramadhan - 3

Hukum Menggunakan Celak Mata dan Perlengkapan Kecantikan Lainnya di Siang Hari Ramadhan -1

Hukum Menggunakan Celak Mata dan Perlengkapan Kecantikan Lainnya di Siang Hari Ramadhan -2

Hukum Menggunakan Celak Mata dan Perlengkapan Kecantikan Lainnya di Siang Hari Ramadhan -3

Menggunakan Inai Pada Rambut Saat Berpuasa

Mengobati Pilek dengan Obat yang Dihirup Melalui Hidung

Apakah Keluarnya Air Ketuban Dapat Membatalkan Puasa

Mengqadha Puasa Bagi yang Tidak Puasa Karena Hamil

Tidak Mampu Mengqadha Puasa

Tidak Berpuasa Karena Sakit Lalu Meninggal Beberapa Hari Setelah Ramadhan

Orang Meninggal yang Mempunyai Tanggungan Puasa

Sekarang Berusia Lima Puluh Tahun, Dua Puluh Tujuh Tahun yang Lalu Tidak Menjalankan Puasa Ramadhan Selama Lima Belas Hari

Beberapa Tahun yang Lalu Tidak Berpuasa Ramadhan Karena Haidh dan Belum Mengqadhanya

Mempunyai Utang Puasa Selama Dua Ratus Hari Karena Ketidaktahuannya dan Sekarang Sedang Sakit

Minum Obat Beberapa Saat Setelah Fajar

Di Depan Keluarganya Ia Berpuasa, Namun Sebenarnya Dengan Cara Sembunyi-sembunyi Ia Tidak Berpuasa Selama Tiga Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan Kedua Telah Datang Tapi Ia Belum Mengqadha Puasa Ramadhan yang Lalu

Tidak Pernah Mengqadha Puasa yang Ditinggalkannya Karena Haidh Sejak Diwajibkan Baginya Berpuasa

Tidak Berpuasa Karena Menyusui Anaknya Dan Belum Mengqadhanya, Kini Anak Itu Telah Berusia Dua Puluh Empat Tahun

Belum Mengqadha Puasa yang Ditinggalkan Pada Dua Tahun Pertama Sejak Menjalankan Puasa Wajib

Menunda Qadha Puasa Hingga

Hikmah dari Diwajibkannya Mengqadha Puasa Tanpa Mengqadha Shalat Bagi Wanita Haidh

Tidak Berpuasa Selama Dua Ramadhan Karena Sakit, Kemudian Pada Ramadhan Ketiga Ia Berpuasa, Apa yang Harus Dilakukan untuk Dua Ramadhan yang Telah Lewat

Meninggalkan Puasa Ramadhan Selama Empat Tahun Karena Gangguan Kejiwaan

Ibu Saya Telah Lanjut Usia, Ia Berpuasa Selama Lima Belas Hari Kemudian Tidak Berpuasa Karena Tak Sanggup Puasa

Mencegah Haidh Agar Bisa Berpuasa

Saya Pernah Bertanya Kepada Seorang Dokter, Ia Mengatakan, Bahwa Pil Pencegah Haidh Itu Tidak Berbahaya

Mengkonsumsi Pil Pencegah Haidh Agar Bisa Berpuasa Bersama Orang-Orang Lainnya

Hukum Mencicipi Makanan Ketika Berpuasa

Mengeluarkan Darah Selama Tiga Tahun, Apa yang Harus Dilakukan di Bulan Ramadhan

Bernadzar untuk Berpuasa Selama Satu Tahun

Hukum Mengisi Bulan Ramadhan Dengan Begadang, Berjalan-jalan di Pasar dan Tidur

Faktor-faktor yang Mendukung Wanita di Bulan Ramadhan

Apa Hukum Berbicara Dengan Seorang Wanita atau Menyentuh Tangannya di Siang Hari Ramadhan

Mengakhirkan Qadha Puasa Ramadhan Hingga Datang Ramadhan Berikutnya.

Berlebihan Dalam Hidangan Buka Puasa

Nilai Sosial Puasa

Apa Yang Lazim Dan Yang Wajib Dilakukan Orang Yang Berpuasa?

Tetesan Obat Mata Tidak Merusak Puasa

Menelan Pil Pencegah Haid

Mencampuri Isteri Pada Hari yang Diragukan

Memberi Makan Kaum Miskin Sebagai Pengganti Puasa Orang Lanjut Usia

Orang yang Tidak Mampu Berpuasa

Terapi di Bulan Ramadhan

Berbukanya Musafir

Berbukanya Wanita Hamil dan Wanita yang Menyusui

Onani/Masturbasi dan Bersetubuh di Siang Bulan Ramadhan

Hukum Darah yang Keluar dari Orang yang Sedang Berpuasa

Masih makan dan minum saat fajar karena ia tidak tahu.

Menonton Televisi Bagi yang Berpuasa

Seorang Musafir Tidak Berpuasa Lalu Ia Memaksa Isterinya yang Sedang Berpuasa untuk Berhubungan Badan

Wajib Puasa Bagi Wanita yang Telah Haidh

Bila Seorang Wanita Melanjutkan Puasanya Kendatipun Keluar Darah Haidh

Mengqadha’ Puasa Beberapa Tahun

Menyepelekan Puasa Sejak Pertama Kali Mengalami Haidh

Berbuka Karena Kesibukannya Dalam Bangunan dan Persiapan Nikah

Orang yang Meninggal di Bulan Ramadhan Tidak Wajib Mengqadha Sisa Harinya

Puasa dan Terapi

Sekitar Nadzar Puasa

Bertekad Puasa Tiga Hari (Tgl 13, 14, 15)

Puasa Pada Hari Sabtu

Hukum Puasanya Orang Yang Tidak Shalat Tarawih

Hukum Mencium Bagi yang Berpuasa

Darah yang Merusak Puasa

Hukum Berbekam Bagi yang Berpuasa dan Hukum Keluarnya Darah

Meninggal Pada Bulan Ramadhan

Terlihatnya Hilal (Bulan) Ramadhan Atau Syawwal di Suatu Negara Tidak Mengharuskan Negara-Negara Lain Mengikutinya

Tidur Sepanjang Hari Ketika Puasa

Berkumur Sampai Airnya Masuk ke Tenggorokan

Hukum Menggunakan Minyak Wangi di Siang Bulan Ramadhan

Makan Karena Lupa Ketika Puasa

Banyak Mandi Ketika Puasa

Tidak Mengqadha Puasa Karena Menghawatirkan Bayinya

Laksanakan Puasa Qadha Lebih Dulu

Panjangnya Malam dan Siang Saat Ramadhan

Negara yang Terlambat Terbenamnya Matahari

Anak Kecil Tidak Wajib Puasa Tapi Disuruh Melaksanakannya

Berbuka Berdasarkan Pemberitahuan Penyiar

Puasa Wishal

Hukum “Hidangan Orang Tua”

I’tikaf dan Syaratnya

Hukum Makan Sahur Ketika Adzan Subuh Atau Beberapa Saat Setelahnya

Tanda Subuh Adalah Terbitnya Fajar

Berpedoman Pada Ru’yat (Penglihatan) Biasa

Puasa Berdasarkan Satu Ru’yat (Penglihatan)

Minum Karena Tidak Tahu Sudah Subuh

Menggunakan Pasta Gigi Saat Berpuasa

Penderita Mag Dan Puasa

Jika Seorang Wanita Suci Setelah Subuh, Maka Ia Harus Berpuasa Dan Mengqadha’

Puasa Dan Junub

Puasanya Orang Yang Meninggalkan Shalat. Berpuasa Tapi Tidak Shalat

Bersetubuh Di Siang Hari Ramadhan Ketika Safar

Sahur Setelah Subuh

Minum Setelah Adzan Subuh

Minum Ketika Adzan Subuh

Suntikan Di Siang Hari Ramadhan

Hukum Mengeluarkan Darah Dari Orang Yang Sedang Berpuasa

Hukum Cuci Darah Bagi Yang Berpuasa

Hukum Menggunakan Krim Kulit

Hukum Menggunakan Inhaler Bagi Yang Berpuasa

Apakah Debu Membatalkan Puasa?

Hukum Orang Yang Puasa Dan Shalat Hanya Pada Bulan Ramadhan

Hukum Orang Yang Puasa Tapi Tidak Shalat

Menggunakan Siwak Di Bulan Ramadhan

Hukum Bersiwak Bagi Yang Berpuasa Setelah Tergelincirnya Matahari

Apakah Tanggalnya Gigi Geraham Orang Yang Sedang Berpuasa Membatalkan Puasanya?

Hukum Berenang Bagi Orang Yang Sedang Berpuasa

Mencicipi Makanan Oleh Orang Yang Sedang Berpuasa

Menunda Qadha’ Puasa Hingga Tiba Ramadhan Berikutnya

Menghadiahkan Pahala Puasa Untuk Orang Yang Sudah Meninggal

Orang Yang Meninggal Dengan Menanggung Qadha’ Puasa

Apakah orang yang meninggal dengan menanggung utang qadha’ puasa boleh dipuasakan untuknya (diqadha’kan)?

Hukum Mengqadha Enam Hari Puasa Syawwal

Mengqadha Enam Hari Puasa Ramadhan di Bulan Syawwal, Apakah Mendapat Pahala Puasa Syawwal Enam Hari

Apakah Suami Berhak untuk Melarang Istrinya Berpuasa Sunat

Hukum Puasa Sunnah Bagi Wanita Bersuami

Hukum Zakat Yang Diserahkan Ke Lembaga Zakat Atau Instansi Pemerintah

Wajibnya Zakat Pada Perhiasan Wanita Yang Digunakan Sebagai Pehiasan Atau Dipinjamkan, Baik Berupa Emas Maupun Perak

Wajibnya Zakat Pada Perhiasan Wanita Jika Mencapai Nishab Dan Tidak Diproyeksikan Untuk Perdagangan

Apakah Seorang Wanita Harus Menggabungkan Perhiasan Putri-Putrinya Ketika Hendak Mengeluarkan Zakat Perhiasannya?

Apa Hukum Zakat Perhiasan Yang Dikenakan

Hukum Buka Warung Di Siang Hari Bulan Ramadhan

Lupa Meniatkan Puasa Bulan Syawwal Dari Sejak Malam Hari, Sah Tidak?

BAGAIMANA MENENTUKAN AWAL PUASA

HIKMAH DIWAJIBKAN MENGQADHA PUASA TETAPI TIDAK MENGQADHA SHALAT

BAGAIMANA PUASA YANG BENAR?

NIAT BERBUKA,TAPI BELUM MAKAN DAN MINUM APAKAH MEMBATALKAN PUASA?

beberapa tanda Lailatul Qadr

Puasa Muharram dan 'Asyura

Nilai Sosial Puasa

Apa Yang Lazim Dan Yang Wajib Dilakukan Orang Yang Berpuasa

Tetesan Air Mata Tidak Merusak Puasa

Menelan Pil Pencegah Haid

Berlebihan Dalam Hidangan Buka Puasa

Hukum Makan Sahur Ketika Adzan Subuh Atau Beberapa Saat Setelahnya

Menggunakan Pasta Gigi Saat Berpuasa

Penderita Mag Dan Puasa

Bersetubuh Di Siang Hari Ramadhan Ketika Safar

Suntikan Di Siang Hari Ramadhan

Hukum Mengeluarkan Darah Dari Orang Yang Sedang Berpuasa

Hukum Berenang Bagi Orang Yang Sedang Berpuasa

Mencicipi Makanan Oleh Orang Yang Sedang Berpuasa

HUKUM ORANG YANG PUASA TETAPI TIDAK SHOLAT

Meninggal Pada Bulan Ramadhan

Hukum Orang Yang Mengakhirkan Qadha Puasa Hingga Datang Ramadhan Berikutnya

Perbedaan Ru-yah

Shaum (Berpuasa) Berdasarkan Hisab.

Hukum Puasa Bagi Orang Yang Melanjutkan Makan Sahurnya Setelah Adzan?

Hukum Shiam (Puasa) Yang Dilakukan Pada Masa Nifas.

Mengqadha Shiyam (Puasa) Yang Telah Terlupakan Selama Sepuluh Tahun

Bolehkah Membatalkan Shiyam (Puasa) Yang Diqhadha?

Kafarat Bagi Orang Yang Mengumpuli Istrinya Di Siang Hari Bulan Ramadhan

Mengqadha Shiyam Yang Terlupakan Jumlahnya

Beberapa Permasalahan Wanita Dalam Melakukan Shiyam.

Penentuan Hari dan Shiyam (Puasa) Arafah Pada Tiap Negara

Bid’ahkah Puasa 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah ?

Hisab Dijadikan Acuan Dalam Menentukan Awal dan Akhir Ramadhan

Masalah-Masalah Yang Berkaitan Dengan Niat Dalam Melaksanakan Shiyam (Puasa)

Makan Sahur Ketika Fajar Terbit Tanpa Disadari

Air Yang Masuk Ke Tenggorokan Tanpa Sengaja Ketika Berwudhu

KADAR FIDYAH BAGI ORANG YANG TIDAK MAMPU BERPUASA KARENA TUA ATAU SAKIT

Memakai Obat Mata Dan Telinga Ketika Berpuasa

Permasalahan-Permasalahan Yang Berkaitan Dengan I'tikaf

Apakah Ada Perselisihan Pendapat Tentang Dianjurkannya Puasa Di Sembilan Hari Awal Bulan Dzulhijah

Menyikapi Dua Hadits Yang Bertentanggan Dalam Masalah Puasa 1-9 Dzulhijjah

Hukum Tidak Berpuasa Karena Alasan Pekerjaan

Hukum tetap berpuasa selama masa haidh karena tidak tahu

Menelan Pil Pencegah Haid

Apakah malam lailatul qadar jatuh pada malam ke-27 dari bulan Ramadhan

Hukum mengakhirkan qadha puasa Ramadhan sebelumnya sampai memasuki bulan Ramadhan yang baru?

Orang Yang Meninggal Dengan Menanggung Qadha' Puasa

Antara Berbuka atau Berpuasa Saat Safar (Bepergian)

Jika Terjadi Perbedaan Hari Arafah

Jika Puasa Arafah Jatuh Pada Hari Sabtu..?

Berpuasa Tapi Meninggalkan Shalat

Antusias Ibadah Saat Ramadhan Saja

Kesalahan Sebagian Muda-Mudi Saat Puasa

Apa yang Lazim dan yang Wajib Dilakukan Orang yang Berpuasa?

Tetesan Obat Mata Tidak Merusak Puasa

Menelan Pil Pencegah Haid

Hukum Makan Sahur Ketika Adzan Subuh atau Beberapa Saat Setelahnya

Tanda Subuh adalah Terbitnya Fajar

Berpedoman pada Ru'yah [Penglihatan] Semata

Puasa Berdasarkan Satu Ru'yah [Penglihatan]

Minum Karena Tidak Tahu Sudah Subuh

Menggunakan Pasta Gigi Saat Berpuasa

Penderita Maag dan Puasa

Jika Seorang Wanita Suci Setelah Shubuh, maka Ia Harus Berpuasa dan Mengqadha'

Puasa dan Junub

Puasanya Orang yang Meninggalkan Shalat. Berpuasa Tapi Tidak Shalat

Bersetubuh di Siang Hari Ramadhan ketika Safar

Sahur Setelah Subuh

Minum Setelah Adzan Subuh

Minum ketika Adzan Subuh

Suntikan di Siang Hari Ramadhan

Hukum Mengeluarkan Darah dari Orang yang Sedang Berpuasa

Hukum Cuci Darah bagi yang Berpuasa

Hukum Menggunakan Krim Kulit

Hukum Menggunakan Inhaler bagi yang Berpuasa

Apakah Debu Membatalkan Puasa?

Hukum Orang yang Puasa dan Shalat Hanya pada Bulan Ramadhan

Hukum Orang yang Puasa Tapi Tidak Shalat

Menggunakan Siwak di Bulan Ramadhan

Hukum Bersiwak bagi yang Berpuasa Setelah Tergelincirnya Matahari

Apakah Tanggalnya Gigi Geraham Orang yang Sedang Berpuasa Membatalkan Puasanya?

Hukum Berenang bagi Orang yang Sedang Berpuasa

Mencicipi Makanan oleh Orang yang Sedang Berpuasa

Menunda Qadha Puasa Hingga Tiba Ramadhan Berikutnya

Menghadiahkan Pahala Puasa untuk Orang yang Sudah Meninggal

Orang yang Meninggal dengan Menanggung Qadha Puasa

Apa Petunjuk Rasul dan Para Sahabat di Bulan Ramadhan ?

Keadaan Para Sahabat di Musim-musim Kebaikan

Makna Berpuasa Karena Iman dan Mengharap Pahala

Hal-hal yang Hendaknya Dilakukan Orang yang Berpuasa

Sebelum Rakaat Terakhir Shalat Witir Berniat Puasa

Banyak Berbicara Saat Berpuasa


Puasa Asyura Terlewatkan Karena Lupa


Kajian Ramadhan

Menyambut Bulan Ramadhan

Keutamaan Bulan Ramadhan

Penentuan Awal dan Akhir Ramadhan

Kiat-Kiat Menghidupkan Bulan Ramadhan...!

Panduan Ringkas Puasa Ramadhan

Hikmah dan Manfa'at Puasa

Qiyam Ramadhan

Adab Shalat Tarawih Bagi Wanita

Nuzulul Qur'an Sebagai Peringatan atau Pelajaran

I'tikaf Hukum dan Keutamaanya

Menggapai Lailatul Qadar

Ramadhan Bersama al-Qur'an

Kesalahan-Kesalahan Dalam Bulan Ramadhan (1)

Kesalahan-Kesalahan Dalam Bulan Ramadhan (2)

Zakat Fitrah

Kebahagiaan Bersama Iedul Fithri

Ramadhan Telah Berlalu

Keutamaan Puasa Enam Hari Syawal

Waspada Terhadap Hadits-Hadits Dha'if (Lemah) Seputar Ramadhan


Fatwa Haji & Qurban

Apa hikmah thawaf(disekitar Ka'bah)? Apakah hikmah mencium Hajar Aswad adalah tabarruk (memohon barakah) kepadanya?

Disyari'atkannya menyembelih hewan qurban

Hukum menyembelih hewan qurban dan cara membagikan dagingnya

Mana yang lebih utama, berqurban dengan menyembelih sapi atau domba?

Menyembelih seekor sapi untuk tujuh orang

Seekor unta untuk satu orang

Umur hewan qurban

Hewan Yang Tidak Sah Dijadikan Hewan Qurban

Berqurban dengan harga hewan qurban

Penerima daging hewan qurban

Membagikan hewan qurban kepada orang kafir

Menyembelih sebelum Imam menyembelih

Barang siapa ingin berqurban, maka janganlah mengambil(memotong) rambut dan kukunya

Hukum wanita yang melakukan haji tanpa mahram

Hukum orang yang ingin melakukan haji namun masih memiliki hutang

Mahram Tidak Sanggup Mendampingi Dalam Ibadah Haji

Wanita Yang Mengaku Islam Ingin Menunaikan Haji

Apakah Suami Seorang Perempuan Bisa Menjadi Mahram Bagi Bibi Perempuan Tersebut

Wanita Ingin Haji Didampingi Anak Laki-Lakinya Yang Belum Baligh

Pergi Haji Hanya Ditemani Wanita Yang Dipercaya

Mahram Wanita Meninggal Pada Saat Ibadah Haji

Izin Suami Untuk Pergi Haji

Hukum Haji Bagi Wanita Tidak Mendapat Izin Dari Suaminya

Biaya Haji Ditanggung Wanita

Mengganti Haji Wanita Tua Lagi Buta

Wanita Haji Bersama Lelaki Yang Bukan Mahram

Wanita Pergi Haji Bersama Lelaki Shalih Yang Disertai Keluarganya

Seorang Wanita Mendatangkan Ibunya Untuk Diajak Pergi Haji

Anak Laki-Laki Yang Sudah Mumayyiz Menjadi Mahram

Wanita Pergi Haji Dengan Harta Suaminya

Wanita Haid Melewati Miqat Dengan Tidak Ihram

Puasa di Jeddah Lalu Berihram Haji Tanggal Delapan

Wanita Niat Haji Tamattu', Kemudian Tidak Memungkinkan Thawaf Dan Sa'i Kemudian Dia Menuju Ke Mina Dan Arafah

Mencium Hajar Aswad Pada Waktu Mulai Thawaf

Wanita Shalat di Belakang Maqam Ibrahim

Wanita Mendaki Shafa dan Marwah

Apakah lari-lari kecil pada tiga putaran pertama dari thawaf qudum khusus bagi laki-laki saja

Apakah Wanita Mempercepat Sa'i Tatkala Berada

Wanita Menyesal Karena Berumrah, Tapi Tidak Men-ziarahi Makam Rasul

Wanita Mencium Hajar Aswad

Wanita Keluar Dari Muzdalifah

Wanita Mencukur Rambut Pada Saat Haji Dan Umrah

Bentuk Pakaian Ihram Bagi Wanita

Wanita Telah Menyelesaikan Semua Manasik Haji Kecuali Melempar Jumrah Karena Punya Anak Kecil

Wakil Dalam Melempar Jumrah

Wanita Telah Selesai Dari Seluruh Manasik Kecuali Menggunting Rambut

Thawaf Ifadhah Diganti Dengan Thawaf Wada'

Hikmah Dilarang Mengenakan Pakaian Berjahit Saat Ihram

Melaksanakan Ibadah Haji Tanpa Ihram

Menggauli Istri Disaat Ibadah Haji

Menggauli Istri Setelah Tahallul Awal

Wanita Haid Tinggal di Jeddah Sebelum Thawaf Ifadhah dan Thawaf Wada' Setelah Suci Digauli Suaminya

Wanita Meletakkan Kayu atau Pengikat Untuk Mengangkat Jilbab Dari Wajahnya

Rambut Kepala Rontok Dengan Sendirinya

Wanita Pulang ke Negerinya Sebelum Thawaf Ifadhah

Pakaian Ihram Wanita Dan Hukum Mengenakan Cadar dan Sarung Tangan

Hukum Sarung Tangan Dan Kaos Kaki Saat Ihram

Hukum Mengenakan Purdah Dan Masker Saat Ihram

Hukum Membuka Wajah Dan Telapak Tangan

Menggauli Istri Setelah Selesai Ihram

Hukum Ihram Disaat Haid

Wanita Berihram Dari Miqat Sebelum Suci

Wanita Ihram Bersama Suaminya Dalam Keadaan Haid dan Tatkala Ia Telah Suci, Ia Umrah Sendirian

Wanita Dalam Kondisi Haid Dan Nifas Saat Akan Ihram

Ihram Dari Sail Dalam Keadaan Haid Lalu Pergi ke Jeddah dan Setelah Suci Menyempurnakan Ibadah Haji

Pemalsuan Pasport Tidak Mempengaruhi Keshahan Ibadah Haji

Fadhilah Ibadah Haji Itu Sangat Besar

Tidak Wajib Melakukan Ibadah Haji Kecuali Orang Yang Mampu

Suatu Masalah Penting Bagi Orang Yang Thawaf

Setiap Orang Dari Anda Wajib Bayar Fidyah

Anda Mempunyai Dua Pilihan

Tidak Apa-Apa Istirahat Sejenak Di Waktu Thawaf

Shalat Sunnat Dua Rakaat Thawaf Boleh Di Lakukan Di Setiap Masjid

Hajinya Orang Yang Meninggalkan Shalat

Berihram Dengan Dua Haji Atau Dua Umrah Tidak Boleh?

Perempuan Haid Sebelum Melaksanakan Thawaf Ifadhah Dan Tidak Bisa Menunggu Hingga Suci

Hukum Melontar Dengan Kerikil Bekas Pakai

Apa Yang Sebaiknya Dilakukan Oleh Orang Yang Berkesempatan Menunaikan Ibadah Haji?

Ketaatan-Ketaatan Itu Mempunyai Ciri Yang Tampak Pada Pelakunya

Kewajiban Orang Yang Telah Kembali Ke Kampung Halamannya Terhadap Keluarganya Seusai Melaksanakan Ibadah Haji

Perempuan Telah Berniat Padahal Ia Sedang Haid Atau Nifas

Menghajikan Orang Tua (Ayah) Dengan Harta Yang Telah Diwasiatkan

Melaksanakan Haji Dibiayai Suatu Yayasan

Menunaikan Ibadah Haji Dengan Hutang Atau Kredit

Pakain Berjahit Yang Dilarang Adalah Jahitannya Yang Meliputi Seluruh Tubuh

Mendahulukan Sa’i Daripada Thawaf

Cukur Rambut Itu Gugur Bagi Orang Yang Berkepala Botak (Tidak Berambut)

Harus Melakukan Thawaf Wada’ (Perpisahan) Jika Kepulangannya Tertunda Di Mekkah

Hukum Melontar Jumroh Aqabah Di Malam Hari

Sanggahan Terhadap Orang Yang Berpendapat Bahwa Jeddah Adalah Miqat

Ini Termasuk Sunnah Yang Dilupakan

Tutuplah Kepala Anda... Anda Wajib Bayar Fidyah

Sa’i Itu Adalah Salah Satu Rukun Haji

Nabi Tidak Pernah Menentukan Do’a Khusus Untuk Thawaf

Tidak Ada Kewajiban Bagi Anda

Yang Wajib Adalah Tinggal Di Perkemahan Paling Akhir

Inilah Hari-Hari Tasyriq

Ini Adalah Maksiat Besar

Bagi Orang Yang Akan Menunaikan Ibadah Haji Atau Umrah Wajib Mempelajari Hukum-Hukumnya

Keteladanan Itu Ada Pada Rasulullah

Saat Thawaf atau Sa'i Afdhalnya Adalah Menyibukkan Diri Dengan Dzikir

Hukumnya Berbeda, Tergantung Kepada Perbedaan jenis Iddah

Anda Wajib Bertobat Kepada Allah Dan Mengulangi Thawaf

Anda Wajib Menundukkan Pandangan

Thawaf Wada’ Itu Adalah Nusuk Wajib

Tersentuh Tubuh Wanita Tidak Membatalkan Thawaf

Tidak Boleh Bagi Jama’ah Haji Keluar Ke Jeddah Pada Hari ‘Idul Adha

Bagi Orang Yang Sehat Tidak Boleh Mewakilkan Di Dalam Melontar Jumroh

Jama’ah Haji Pergi Ke Jeddah

Seputar Sa’i Dan Thawaf

Hukum Melontar Jumroh Pada Hari-Hari Tasyriq Sekaligus

Tidak Mabit Di Muzdalifah Apakah Mewajibkan Hadyu?

Waktu Melontar Jumroh ‘Aqabah

Menghadiahkan Pahala Amal Seperti Thawaf

Hak Allah Lebih Penting Daripada Hak Suami

Larangan-Larangan Ihram

Menggunakan Pil Pencegah Haid Untuk Ibadah Haji

Hikmah Di Balik Mencium Hajar Aswad

Hukum Meletakkan Surat Pada Kelambu Ka’bah Dan Menujukannya Kepada Rasulullah a Atau Selain Beliau

Kepergian Wanita Untuk Haji Atau Umrah Tanpa Didampingi Mahramnya

An-Nusuk dan Macam-macamnya

Kepergian Wanita Untuk Haji Atau Umrah Tanpa Didampingi Mahramnya

Hukum Ibadah Haji

Hukum Ibadah Umrah

Kewajiban Melaksanakan Ibadah Haji Itu Segera, Ataukah Dapat Ditunda

Syarat Wajib Haji dan Umrah

Syarat Ijza’ (Tertunaikannya Kewajiban) di Dalam Melaksanakan Ibadah Haji

Etika Bepergian untuk Menunaikan Haji

Apa yang Harus Dipersiapkan Oleh Seorang Muslim untuk Menunaikan Haji dan Umrah?

Mempersiapkan Diri Dengan Taqwa

Waktu Musim Haji

Hukum Melakukan Ihram Haji Sebelum Ketentuan Waktunya Tiba

Penjelasan Tentang Miqat Haji (Tempat-tempat Berihram)

Hukum Berihram Sebelum Sampai di Tempat Ihram (Miqat)

Hukum Orang yang Melalui Miqat Dengan Tidak Berihram

Perbedaan Antara Ihram Sebagai Kewajiban dan Ihram Sebagai Rukun Haji

Hukum Melafalkan Niat di Saat Berihram

Tata Cara Berihramnya Orang yang Datang ke Mekkah Melalui Udara

Tata Cara Melakukan Ibadah Haji

Rukun Umrah

Rukun Haji

Hukum Meninggalkan Salah Satu Rukun Haji atau Umrah

Kewajiban-kewajiban Haji

Hukum Mengabaikan Salah Satu dari Kewajiban Haji atau Umrah

Cara Menunaikan Haji Qiran

Hukum Melakukan Umrah Sesudah Beribadah Haji

Hukum Berpindah Niat dari Satu Bentuk Ibadah Haji ke Bentuk Ibdah Haji yang Lain

Hukum dan Ketentuan-ketentuan Mewakilkan Kepada Orang Lain di Dalam Menunaikan Haji

Syarat Seorang Pengganti Dalam Menunaikan Ibadah Haji

Mencari Uang Dengan Cara Menghajikan Orang Lain yang Niatnya Hanya Mencari Uang Semata

Apakah Orang yang Mengerjakan Haji untuk Orang Lain Mendapat Pahala Sebagian Amalan Haji?

Arti Mewakili Sebagian Amalan Haji

Mengkiaskan Perwakilan Dalam Melontar Kepada Amalan/ Manasik Haji Lainnya

Tidak Mampu Menyempurnakan Salah Satu Manasik, Apa yang Harus Dilakukan?

Hukum Orang yang Wafat di Saat Sedang Ihram Menunaikan Manasik

Cara Bersyarat Jika Tak mampu Menyempurnakan Amalan Haji

Kalimat Bersyarat

Pantangan Ihram

Hukum Meletakkan Sesuatu yang Menempel di Kepala Orang yang Sedang Ihram

Perbedaan Antara Niqab dengan Burqa’

Bagaimana Cara Wanita yang Sedang Berihram Menutup Wajahnya di Hadapan Laki-Laki

Haji Yang Bagaimana Yang Dapat Menghapus Dosa Itu?

Berkurban Untuk Mayit, Bolehkah?

Mengucapkan NIAT Ketika BERQURBAN

Menyembelih Kurban Bagi Seorang Yang Melaksanakan Haji Untuk Orang Lain

Tuntunan Melaksanakan Ibadah Haji

Manusia Berhaji Sebelum Kedatangan Islam

Hukum Berkurban dan Berserikat dalam Berkurban

Mengulangi Haji dan Umrah


Kurban Satu Ekor Kambing untuk Dua Orang Saudara Sekandung dalam Satu Rumah

Apabila Hari Arafah Berbeda

 
YAYASAN AL-SOFWA
Jl.Raya Lenteng Agung Barat No.35 PostCode:12810 Jakarta Selatan - Indonesia
Phone: 62-21-78836327. Fax: 62-21-78836326. e-mail: info@alsofwah.or.id | website: www.alsofwah.or.id | Member Info Al-Sofwa
Artikel yang dimuat di situs ini boleh dicopy & diperbanyak dengan syarat mencantumkan sumber: http://alsofwah.or.id serta tidak untuk komersil.