Artikel Tarikh Islam : Sifat, Tabi’at dan Keutamaan Nabi ‘Isa ‘alaihissalam (bagian 4) Kamis, 13 September 12 Imam al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwasanya dia berkata:” Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"ÃäÇ Ãæáì ÇáäÇÓ ÈÇÈä ãÑíã¡ æÇáÇäÈíÇÁ ÃæáÇÏ ÚáÇÊ áíÓ Èíäí æÈíäå äÈí "
”Aku adalah orang yang paling dekat dengan Ibnu Maryam (‘Isa), para Nabi adalah anak-anak dari bapak yang satu, antara dia dengan aku tidak ada seorang Nabi pun.”
Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dia berkata:” Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" ÃäÇ Ãæáì ÇáäÇÓ ÈÚíÓì Úáíå ÇáÓáÇã æÇáÇäÈíÇÁ ÅÎæÉ ÃæáÇÏ ÚáÇÊ¡ æáíÓ Èíäí æÈíä ÚíÓì äÈí ".
”Aku adalah orang yang paling dekat dengan ‘Isa 'alaihissalam, para Nabi adalah bersaudara, (mereka) anak-anak dari bapak yang satu, antara aku dengan ‘Isa tidak ada seorang Nabi pun.” (Musnad Ahmad III/463 dan sanadnya adalah shahih dengan syarat al-Bukhari dan Muslim)
Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" ÇáÇäÈíÇÁ ÅÎæÉ áÚáÇÊ¡ æÏíäåã æÇÍÏ æÃãåÇÊåã ÔÊì¡ æÃäÇ Ãæáì ÇáäÇÓ ÈÚíÓì Èä ãÑíã áÇäå áã íßä Èíäí æÈíäå äÈí¡ æÅäå äÇÒá ÝÅÐÇ ÑÃíÊãæå ÝÇÚÑÝæå¡ ÝÅäå ÑÌá ãÑÈæÚ Åáì ÇáÍãÑÉ æÇáÈíÇÖ¡ ÓÈØ ßÃä ÑÃÓå íÞØÑ æÅä áã íÕÈå Èáá Èíä ãÎÕÑÊíä ¡ ÝíßÓÑ ÇáÕáíÈ æíÞÊá ÇáÎäÒíÑ æíÖÚ ÇáÌÒíÉ æíÚØá Çáãáá ÍÊì Êåáß Ýí ÒãÇäå ßáåÇ ÛíÑ ÇáÇÓáÇã¡ æíåáß Çááå Ýí ÒãÇäå ÇáãÓíÍ ÇáÏÌÇá ÇáßÐÇÈ¡ æÊÞÚ ÇáÇãäÉ Ýí ÇáÇÑÖ ÍÊì ÊÑÊÚ ÇáÇÈá ãÚ ÇáÇÓÏ ÌãíÚÇ æÇáäãæÑ ãÚ ÇáÈÞÑ æÇáÐÆÇÈ ãÚ ÇáÛäã æíáÚÈ ÇáÕÈíÇä æÇáÛáãÇä ÈÇáÍíÇÊ áÇ íÖÑ ÈÚÖåã ÈÚÖÇ ÝíãßË ãÇ ÔÇÁ Çááå Ãä íãßË¡ Ëã íÊæÝì ÝíÕáì Úáíå ÇáãÓáãæä æíÏÝäæäå.
”Para Nabi adalah bersaudara dari satu ayah, agama mereka satu sedangkan ibu mereka berbeda-beda. Dan Aku adalah orang yang paling dekat dengan ‘Isa bin Maryam, karena antara Aku dengannya tidak ada satu Nabi pun. Sesungguhnya dia akan turun, lalu jika kalian melihatnya maka kenalilah dia, (ciri-cirinya) dia adalah seorang laki-laki yang sedang (tidak terlalu tinggi dan tidak pendek) berkulit putih kemerahan. Rambutnya lurus dan sekan-akan meneteskan air sekalipun tidak basah, bertopang pada dua tongkat. Lalu dia mematahkan salib, membunuh babi, menghapuskan jizyah, menghapuskan semua agama-agama hingga semuanya binasa di zamannya kecuali Islam. Pada zamannya Allah membinasakan al-Masih al-Kadzdzab (Dajjal), tercipta keamanan di bumi sehingga onta dan singa merumput bersama demikian juga harimau bersama sapi dan serigala bersama kambing. Anak-anak kecil bermain bersama ular, dan sebagian mereka tidak membahayakan sebagian yang lain. Kemudian dia tinggal (di bumi) sesuai dengan kehendak Allah, kemudian dia wafat dan dishalatkan serta dikuburkan oleh kaum Muslimin.” (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Hibban dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban, adz-Dzahabi, Ibnu Hajar dan al-Albani rahimahumullah)
Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, lalu beliau menyebutkan hadits yang serupa dengan di atas dan berkata:
ÝíãßË ÃÑÈÚíä ÓäÉ¡ Ëã íÊæÝì æíÕáì Úáíå ÇáãÓáãæä
”Lalu dia menetap (tinggal di bumi) selama empat puluh tahun, lalu dia meninggal dan kaum Muslimin menyalatinya.”
Mengenai turunnya ‘Isa 'alaihissalam pada akhir zaman akan dijelaskan di dalam kitab al-Malaahim (di kitab al-Bidayah wan Nihayah), sebagaimana hal itu juga kami uraikan dalam kitab at-Tafsir (Tafsir Ibnu Katsir) pada penafsiran firman Allah dalam surat an-Nisaa’:
æóÅöä ãöøäú Ãóåúáö ÇáúßöÊóÇÈö ÅöáÇóøáóíõÄúãöäóäóø Èöåö ÞóÈúáó ãóæúÊöåö æóíóæúãó ÇáúÞöíóÇãóÉö íóßõæäõ Úóáóíúåöãú ÔóåöíÏðÇ {159}
”Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An-Nisaa’: 159)
Juga firman-Nya:
æóÅöäóøåõ áóÚöáúãñ áöøáÓóøÇÚóÉö … {61}
”Dan sesungguhnya (turunnya) Isa itu benar-benar tanda (dekatnya) hari kiamat…” (QS. Az-Zukhruf: 61)
’Isa 'alaihissalam akan turun di menara putih di kota Damaskus, pada saat shalat Shubuh akan dilaksanakan. Imam kaum muslimin saat itu berkata kepadanya:”Majulah ke depan wahai Ruhullah dan shalatlah (untuk menjadi imam kami).” Lalu beliau 'alaihissalam berkata:”Sesungguhnya iqamat shalat ini didirikan untuk anda.” Kemudian ‘Isa 'alaihissalam ikut shalat bersama mereka.
Selanjutnya, dia berangkat bersama kaum Muslimin untuk mencari al-Masih Dajjal, hingga akhirnya dia mendapatkannya berada di pintu gerbang Lud, lalu dia (‘Isa) membunuhnya (Dajjal) dengan tangannya yang mulia.
Telah kami sebutkan sebelumnya bahwa telah besar harapan ketika menara timur di Dimasyq (Damaskus) ini dibangun dengan menggunakan batu putih. Dan telah dibangun juga dengan harta orang Nashrani ketika mereka membakar apa yang telah hancur dan apa-apa yang ada di sekitarnya. Lalu turun ‘Isa bin Maryam 'alaihissalam kemudian membunuh babi, mematahkan salib, dan tidak menerima agama apapun dari manusia kecuali Islam. Dan bahwasanya dia akan keluar dari Fajj ar-Rauhaa dalam keadaan haji atau ‘umrah dan menetap di bumi selama empat puluh tahun. Kemudian wafat lalu dikuburkan oleh kaum Muslimin.” Dikatakan bahwa dia dkuburkan di kamar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di sisi kuburan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan dua orang shahabatnya.
Imam al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dari Salman radhiyallahu 'anhu, dia mengatakan:”Jarak antara masa ‘Isa 'alaihissalam dan Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah enam ratus tahun.” dan dari Qatadah:”Jarak antara keduanya adalah lima ratus enam puluh tahun.” Ada juga yang mengatakan:” Jarak antara keduanya adalah lima ratus empat puluh tahun.” Dan dari adh-Dhahhak menyebutkan:”Jarak antara keduanya adalah empat ratus tiga puluh tahun.”. Riwayat yang masyhur adalah enam ratus tahun.
Tetapi ada pula yang menyatakan bahwa jarak antara keduanya adalah enam ratus dua puluh tahun menurut hitungan tahun Qamariyyah, enam ratus tahun menurut hitungan tahun Syamsiyyah. Wallahu A’lam.
(Sumber: Diringkas dari Qashashul Anbiyaa’ Ibnu Katsir, Dar Ibnul Jauzi, Mesir, Hal. 505-508. Diterjemahkan dan diposting oleh Abu Yusuf Sujono)
Hit : 1 |
Index Tarikh |
Beritahu Teman |
Versi cetak |
Bagikan
| Index Qashashul Anbiyaa |
|