Artikel Tarikh Islam : Yang Populer Namun Tidak Shahih Dalam Sirah Nabi: Jumat, 30 Nopember 12 Imam al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, beliau radhiyallahu 'anhuma berkata:
ÓóÌóÏó ÇáäóøÈöíóø Õóáóøì Çááóøåõ Úóáóíúåö æóÓóáóøãó ÈöÇáäóøÌúãö æóÓóÌóÏó ãóÚóåõ ÇáúãõÓúáöãõæäó æóÇáúãõÔúÑößõæäó æóÇáúÌöäõø æóÇáúÅöäúÓõ
" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukan sujud tilawah ketika membaca surah An-Najm. Dan sujud pula bersama Beliau kaum Muslimin, musyrikin, bangsa jin & manusia." (HR. al-Bukhari, kitab at-Tafsiir, Tafsir surat an-Najm, bab ÝÇÓÌÏæÇ ááå æÇÚÈÏæÇ)
Dan diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu, beliau radhiyallahu 'anhu berkata:
Ãóæóøáõ ÓõæÑóÉò ÃõäúÒöáóÊú ÝöíåóÇ ÓóÌúÏóÉñ {æóÇáäóøÌúãö} ÞóÇáó ÝóÓóÌóÏó ÑóÓõæáõ Çááóøåö Õóáóøì Çááóøåõ Úóáóíúåö æóÓóáóøãó æóÓóÌóÏó ãóäú ÎóáúÝóåõ ÅöáóøÇ ÑóÌõáðÇ ÑóÃóíúÊõåõ ÃóÎóÐó ßóÝðøÇ ãöäú ÊõÑóÇÈò ÝóÓóÌóÏó Úóáóíúåö ÝóÑóÃóíúÊõåõ ÈóÚúÏó Ðóáößó ÞõÊöáó ßóÇÝöÑðÇ æóåõæó ÃõãóíóøÉõ Èúäõ ÎóáóÝò
" Surat yang pertama kali turun, yang di dalamnya terdapat ayat sajdah adalah surat An Najm. Dia (Ibnu Mas'ud) berkata:" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan orang-orang yang berada di belakang beliau pun bersujud, kecuali seorang laki-laki yang aku lihat ia mengambil segenggam tanah lalu ia bersujud di atasnya. Maka setelah kejadian itu aku melihat orang itu terbunuh dalam keadaan kafir (pada perang Badr). Ia adalah Umayyah bin Khalaf." (HR. al-Bukhari, kitab at-Tafsiir, Tafsir surat an-Najm, bab ÝÇÓÌÏæÇ ááå æÇÚÈÏæÇ)
Dan imam Muslim juga meriwayatkannya, namun tanpa disertai penyebutan Umayyah.
Sebagian ahli Tafsir ketika membahas firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala:
ÃóÝóÑóÃóíúÊõãõ ÇááóøÇÊó æóÇáúÚõÒóøì (19)
" Maka kabarkanlah kepadaku (hai orang-orang musyrik) tentang Al-Lata dan Al-Uzza, (apakah keduanya bisa memberikan manfaat)?.." (QS. An-Najm: 19)
Mereka menyebutkan atsar (riwayat), bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca ayat tersebut kemudian bersabda:" Itu adalah "al-Gharaniq al-'Ula" (al-Gharaniq adalah bentuk jamak dari nama burung sejenis bangau), dan sesungguhnya syafa'at mereka benar-benar diharapkan." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersujud, dan bersujudlah kaum Musyrikin. Dan mereka berkata:" Sesunggunya dia tidak pernah menyebut tuhan-tuhan kita dengan kebaikan sebelum hari ini, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan firman-Nya:
æóãóÇ ÃóÑúÓóáúäóÇ ãöäú ÞóÈúáößó ãöäú ÑóÓõæáò æóáóÇ äóÈöíòø ÅöáóøÇ ÅöÐóÇ Êóãóäóøì ÃóáúÞóì ÇáÔóøíúØóÇäõ Ýöí ÃõãúäöíóøÊöåö ÝóíóäúÓóÎõ Çááóøåõ ãóÇ íõáúÞöí ÇáÔóøíúØóÇäõ Ëõãóø íõÍúßöãõ Çááóøåõ ÂóíóÇÊöåö æóÇááóøåõ Úóáöíãñ Íóßöíãñ (52)
" Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimaksud oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Hajj: 52)
Dan ini adalah pernyataan yang batil, tidak benar penisbatannya (penyandarannya) kepada seseorang yang tidak berbicara dengan hawa nafsunya (maksudnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam).
Betapa indah apa yang diucapkan oleh imam besar, Isma'il bin Katsir (Ibnu Katsir), ketika menafsirkan ayat ini:" Banyak kalangan ahli tafsir menyebutkan kisah Gharanniq di sini (di tafsir ayat ini), dan apa yang terjadi (saat itu) berupa kepulangan banyak orang dari kaum Muhajirin dari Habasyah (Ethiopia), karena mereka mengira bahwa kaum Musyrik Quraisy telah masuk Islam. Akan tetapi kisah/riwayat tersebut datang dari jalur-jalur yang semuanya mursal, dan aku tidak melihat satu jalurpu yang musnad (bersambung) dari sisi yang shahih. Wallahu A'lam." (Tafsiri Ibnu Katsir 3/230)
Syaikh al-Albani rahimahullah telah menyusun sebuah risalah tentang kebatilan kisah ini (kisah Gharaniq), dengan judul:äÕÈ ÇáãÌÇäíÞ áäÓÝ ÞÕÉ ÇáÛÑÇäíÞ
(Sumber:ãÇ ÔÇÚ æáã íËÈÊ Ýí ÇáÓíÑÉ ÇáäÈæíÉ hal. 61-62. Diterjemahkan dengan sedikit perubahan dan diposting oleh Abu Yusuf Sujono)
Hit : 1 |
Index Tarikh |
Beritahu Teman |
Versi cetak |
Bagikan
| Index Sirah Nabawiyah |
|