Artikel Fatwa : Ucapan, Senin, 30 Agustus 21 Pertanyaan:
Saya teringat sebuah kisah di salah satu stasiun radio saat salah seorang anak bertanya kepada ayahnya tentang Allah, lalu sang ayah menjawab bahwa Allah berada di setiap tempat (di mana-mana). Pertanyaan yang ingin saya ajukan, "Bagaimana hukum syariat terhadap jawaban yang seperti ini?"
Jawaban:
Itu adalah jawaban yang batil dan termasuk ucapan ahli bid'ah seperti Jahmiyyah, Mu'tazilah dan orang yang sejalan dengan madzhab mereka.
Jawaban yang tepat dan sesuai dengan manhaj Ahlussunnah wal Jamaah adalah bahwa Allah-ÓÈÍÇäå æÊÚÇáì- berada di langit, di Arasy, di atas seluruh makhlukNya dan ilmuNya meliputi semua tempat sebagaimana yang didukung oleh ayat-ayat al-Qur`an, hadits-hadits Nabi dan ijma' ulama Salaf. Di dalam al-Qur`an, Allah berfirman,
Åöäøó ÑóÈøóßõãõ Çááøóåõ ÇáøóÐöí ÎóáóÞó ÇáÓøóãóÇæóÇÊö æóÇáúÃóÑúÖó Ýöí ÓöÊøóÉö ÃóíøóÇãò Ëõãøó ÇÓúÊóæóì Úóáóì ÇáúÚóÑúÔö
"Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy." (Al-A'raf: 54).
Hal ini ditegaskan oleh Allah dengan mengulang-ulangnya dalam enam ayat yang lain di dalam kitabNya.
Makna istiwa' menurut Ahlussunnah adalah tinggi dan naik di atas Arasy sesuai dengan keagungan Allah -ÓÈÍÇäå æÊÚÇáì-, tidak ada yang mengetahui caranya selainNya. Hal ini sebagaimana ucapan Imam Malik -ÑÖí Çááå Úäå-. ketika ditanya tentang hal itu,
ÇóáÇöÓúÊöæóÇÁõ ãóÚúáõæúãñ¡ æóÇáúßóíúÝõ ãóÌúåõæúáñ¡ æóÇáúÅöíúãóÇäõ Èöåö æóÇÌöÈñ¡ æóÇáÓøõÄóÇáõ Úóäúåõ ÈöÏúÚóÉñ
"(Yang namanya) Istiwa' itu sudah dimaklumi sedangkan caranya tidak diketahui, beriman dengannya adalah wajib dan bertanya tentangnya adalah bid'ah."
Yang dimaksud oleh beliau adalah bertanya tentang bagaimana caranya. Ucapan semakna berasal pula dari syaikh beliau, Rabiah bin Abdurrahman. Demikian juga sebagaimana yang diriwayatkan dari Ummu Salamah -ÑÖí Çááå Úäå-. Ucapan semacam ini adalah pendapat seluruh Ahlussunnah; para sahabat dan para tokoh ulama Islam setelah mereka.
Allah telah menginformasikan dalam ayat-ayat yang lain bahwa Dia berada di langit dan di ketinggian, seperti dalam firman-firmanNya,
ÝóÇáúÍõßúãõ áöáøóåö ÇáúÚóáöíøö ÇáúßóÈöíÑö
"Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar." (Ghafir: 12).
Åöáóíúåö íóÕúÚóÏõ Çáúßóáöãõ ÇáØøóíøöÈõ æóÇáúÚóãóáõ ÇáÕøóÇáöÍõ íóÑúÝóÚõåõ
"KepadaNyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang shalih dinaikkanNya." ( Fathir: 10).
æóáóÇ íóÆõæÏõåõ ÍöÝúÙõåõãóÇ æóåõæó ÇáúÚóáöíøõ ÇáúÚóÙöíãõ
"Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar." (Al-Baqarah: 255).
ÃóÃóãöäúÊõãú ãóäú Ýöí ÇáÓøóãóÇÁö Ãóäú íóÎúÓöÝó Èößõãõ ÇáúÃóÑúÖó ÝóÅöÐóÇ åöíó ÊóãõæÑõ (16) Ãóãú ÃóãöäúÊõãú ãóäú Ýöí ÇáÓøóãóÇÁö Ãóäú íõÑúÓöáó Úóáóíúßõãú ÍóÇÕöÈðÇ ÝóÓóÊóÚúáóãõæäó ßóíúÝó äóÐöíÑö (17)
"Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang, atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu? Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatanKu." (Al-Mulk: 16-17).
Allah telah menjelaskan secara gamblang dalam banyak ayat di dalam kitabNya yang mulia bahwa Dia berada di langit, di ketinggian dan hal ini selaras dengan indikasi ayat-ayat seputar 'istiwa''.
Dengan demikian, diketahui bahwa perkataan ahli bid'ah bahwa Allah-ÓÈÍÇäå æÊÚÇáì- berada di setiap tempat (di mana-mana) tidak lain adalah sebatil-batil perkataan. Ini pada hakikatnya adalah madzhab 'al-Hulul' (semacam reinkarnasi, pent.) yang diada-adakan dan sesat bahkan merupakan kekufuran dan pendustaan terhadap Allah -ÓÈÍÇäå æÊÚÇáì- serta pendustaan terhadap RasulNya -Õáì Çááå Úáíå æÓáã- di mana secara shahih bersumber dari beliau menyatakan bahwa Rabbnya berada di langit, seperti sabda beliau,
ÃóáóÇ ÊóÃúãóäõæúäöíú æóÃóäóÇ Ãóãöíúäõ ãóäú Ýöí ÇáÓøóãóÇÁö¿
"Tidakkah kalian percaya kepadaku padahal aku ini adalah amin (orang kepercayaan) Dzat Yang berada di langit?"
Demikian pula yang terdapat di dalam hadits-hadits tentang Isra' dan Mi'raj serta selainnya.
Majalah ad-Da’wah, vol.1288, Fatwa Syaikh Ibnu Baz
Sumber: 'al-Fatawa asy-Syar'iyyah Fi al-Masail al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama al-Balad al-Haram,'
(Fatwa-Fatwa Syar'i Terhadap Permasalahan Kontemporer Oleh Para Ulama Kota Suci dari syaikh Khalid bin Abdurrahman al-Juraisiy) Hit : 2800 |
Index Fatwa |
Beritahu teman |
Versi cetak |
Bagikan
| Index Aliran dan Agama |
|