Artikel : Analisa Islam - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits - NULL,

Jajak Pendapat Tentang Poligami
oleh : Abu Muthiah

Kebahagiaan Yang Tersembunyi

Sampailah saya kepada apa yang telah saya janjikan untuk Anda tentang agungnya kerajaan yang dibentangkan oleh istri pertama seperti Anda, di mana di dalamnya terdapat ketegangan dan penderitaan, hingga Ia mampu membenahinya, dan dia rela dengan pembagian Allah Ta’ala dengan adanya wanita lain yang menyertai suaminya. Dadanya terasa sesak melawan pedihnya rasa sakit karena cinta pada suaminya . Jiwanya terbakar melihat kecenderungan suaminya kepada istri ke-duanya. Akan tetapi semua itu tidak merubah ketaatan kepada suaminya, berupa kebiasaanya dahulu yang semua menambah baiknya suasana. Ia pun tidak menunggu suaminya untuk membuatkan baginya kehidupan yang bahagia. Akan tetapi ia mulai semua itu dari dirinya. Dan dari sela-sela cintanya yang tulus, Ia mampu memiliki hati suaminya, pikirannya, hingga kata-katanya membuat suaminya tersipu-sipu, yang merupakan ungkapan apa yang di dalamnya, dan tidak engkau tinggalkan untuk istri ke-duanya cacat tubuh tanpa ruh.

Kalian semua mungkin mengira bahwa aku terlalu berlebih-lebihan dalam menggambarkan wanita ini. Oleh karena itu akan aku pindahkan Anda ke salah satu dari rumah-rumah itu, rumah yang jalannya tidak diliputi oleh pekatnya awan. Sungguh aku telah berbicara dengan salah satu pelaku dari mereka yang telah mengatakan:

“Sungguh penikahan suamiku membuat aku terkejutan, suatu hal yang membuatku mengaduh dan meratapi keadaan diriku. Saya mengingatkannya bahwa diriku tidak ada kekurangan baginya ditambah usaha-usahaku agar dia menceraikan istri ke-duanya, namun semuanya berakhir dengan kegagalan. Aku hilangkan segala rintangan yang aku temui, ia menjauh dariku hari demi hari. Hingga aku putuskan untuk mengerahkan diriku untuk berkhidmah kepada suami. Maka setiap suamiku pulang, aku cium tangannya yang telah memberiku banyak hal tanpa batas. Aku cuci kakinya yang telah lelah berjuang demi kami. Aku jadikan keberadaannya di antara anak-anaknya seperti tamu yang mulia, itulah jalan keluar yang kami tempuh. Tidak keluar dari mulutku kecuali apa-apa yang diridhoinya. Dan aku tidak ingin tertinggal untuk berkhidmat kepadanya, sekalipun pekerjaan menungguku. Dan aku jadikan keberadaannya di kamar seperti bayi yang dimanjakan. Dan yang lebih penting lagi dari hal itu, saya menjauh sejauh-jauhnya, selama-lamanya dari bertanya tentang segala sesuatu yang menyangkut kehidupan pribadinya dengan istrinya. Sampai aku mendapatkan diriku dan dirinya tanpa ada tekanan yang menekan sakunya setelah ia menceraikan istri ke-duanya.

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=indexanalisa&id=1§ion=an001