Artikel : Bulein Annur - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Adab Masuk dan Keluar Masjid

Selasa, 24 April 12


Pada jumat yang lalu telah kami ketengahkan beberapa adab pergi ke masjid, kali ini kami akan membahas beberapa adab masuk masjid,ketika berada di dalam masjid dan saat keluar dari masjid. Selamat membaca


Kesatu:
Bershalawat dan berdoa saat masuk dan keluar masjid

Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam bersabda, “Bila salah seorang di antara kalian hendak masuk masjid hendaknya ia bershalawat atas Nabi dan membaca doa, ‘Yaa Allah, bukalah untukku pintu-pintu rahmatmu.’ Dan, bila keluar hendaknya ia bersalam kepada Nabi lalu mengucapkan, ‘Yaa Allah, sungguh aku mohon karunia-Mu’” (HR. al-Baihaqi dalam Sunan al-Kubra bersumber dari Abu Humaid atau Abu Usaid)

Kedua:
Shalat dua rakaat

Dari Abu Qatadah, sahabat Rasulullah, ia mengatakan, “Aku pernah masuk masjid sementara saat itu Rasulullah tengah duduk di hadapan khalayak, lalu aku pun kemudian duduk. Beliau pun berkomentar seraya mengatakan (kepadaku),


ãóÇ ãóäóÚóßó Ãóäú ÊóÑúßóÚó ÑóßúÚóÊóíúäö ÞóÈúáó Ãóäú ÊóÌúáöÓó

“Apakah gerangan yang menghalangimu untuk melakukan shalat dua rakaat sebelum engkau beranjak duduk?”

Aku pun menanggapi komentar beliau tersebut seraya mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, aku melihat engkau sedang duduk dan demikian pula orang-orang yang berada di sekitarmu, mereka sedang duduk. Beliau kemudian bersabda,


ÝóÅöÐóÇ ÏóÎóáó ÃóÍóÏõßõãõ ÇáúãóÓúÌöÏó ÝóáÇó íóÌúáöÓú ÍóÊøóì íóÑúßóÚó ÑóßúÚóÊóíúäö

“öApabila salah seorang di antara kalian masuk masjid janganlah ia langsung duduk sebelum ia shalat dua rakaat” (HR. Muslim, no.1688)

Namun, jika iqamat telah dikumandangkan atau shalat wajib sedang dilakukan, maka hal tersebut tidak disunnahkan, tetapi yang dituntunkan oleh beliau adalah segera bergabung bersama jamaah untuk melakukan shalat wajib bersama sang imam. Rasulullah bersabda,


ÅöÐóÇ ÃõÞöíãóÊö ÇáÕøóáÇóÉõ ÝóáÇó ÕóáÇóÉó ÅöáÇøó ÇáúãóßúÊõæÈóÉõ

“Bila iqamat untuk shalat telah dikumandangkan, maka tak ada shalat selain shalat Wajib” (HR. Muslim, no.1678 bersumber dari Abu Hurairah)

Ketiga:
Menyibukkan diri dengan hal-hal yang akan mendatangkan pahala, seperti shalat sunnah dan berdoa.

Dari Abdullah bin Mughafal, dari Nabi bersabda,


Èóíúäó ßõáøö ÃóÐóÇäóíúäö ÕóáóÇÉñ áöãóäú ÔóÇÁó

“Antara dua adzan ada waktu untuk melakukan shalat bagi yang ingin melakukannya” (HR. at-Tirmidzi, No.185 bersumber dari Abdullah bin Mughaffal)

Syaikh Muhammad Abdurrahman bin Abdurrahim al-Mubarakfuri Abul Ala saat memberikan penjelasan hadits ini dalam kitabnya “Tuhfatul Ahwadzi bi Syarh Jami’ at-Tirmidzi”, beliau mengatakan, sabda beliau, “Antara dua adzan,” yakni: ‘Waktu antara adzan dan iqamah. Sedangkan yang dimaksud shalat yaitu shalat sunnah, seperti yang dikatakan oleh al-Hafizd (Ibnu Hajar al-Atsqalani-ed)’


ÇáÏøõÚóÇÁõ áÇó íõÑóÏøõ Èóíúäó ÇáÃóÐóÇäö æóÇáÅöÞóÇãóÉö

“Doa antara adzan dan iqamah itu tidak akan tertolak” (HR. Ahmad di dalam Musnad, no. 12529 bersumber dari Anas bin Malik)

Keempat:
Bersegera bangkit bila iqamat untuk shalat telah dikumandangkan dan sang imam telah terlihat

Rasulullah bersabda,


ÅöÐóÇ ÃõÞöíãóÊö ÇáÕøóáÇóÉõ ÝóáÇó ÊóÞõæãõæÇ ÍóÊøóì ÊóÑóæúäöì

“Bila iqamat untuk shalat telah dikumandangkan, maka janganlah kalian berdiri hingga kalian melihat diriku” (HR. Muslim, no. 1395 bersumber dari Abu Qatadah)

Kelima:
Meluruskan dan merapatkan barisan

Rasulullah bersabda,


ÓóæøõæÇ ÕõÝõæÝóßõãú ÝóÅöäøó ÊóÓúæöíóÉó ÇáÕøóÝøö ãöäú ÊóãóÇãö ÇáÕøóáÇóÉö

“Lurus dan rapatkanlah barisan kalian karena sesungguhnya lurus dan rapatnya barisan termasuk kesempurnaan shalat (shalat berjama’ah-ed)” (HR. Muslim, no. 1003 bersumber dari Anas bin Malik)

Keenam:
Segera mengikuti gerakan imam

Rasulullah bersabda,


ÅöäøóãóÇ ÌõÚöáó ÇáÅöãóÇãõ áöíõÄúÊóãøó Èöåö ÝóÅöÐóÇ ßóÈøóÑó ÝóßóÈøöÑõæÇ æóÅöÐóÇ ÑóßóÚó ÝóÇÑúßóÚõæÇ æóÅöÐóÇ ÞóÇáó ÓóãöÚó Çááøóåõ áöãóäú ÍóãöÏóåõ. ÝóÞõæáõæÇ Çááøóåõãøó ÑóÈøóäóÇ áóßó ÇáúÍóãúÏõ. æóÅöÐóÇ Õóáøóì ÞóÇÆöãðÇ ÝóÕóáøõæÇ ÞöíóÇãðÇ æóÅöÐóÇ Õóáøóì ÞóÇÚöÏðÇ ÝóÕóáøõæÇ ÞõÚõæÏðÇ ÃóÌúãóÚõæäó

“Seorang imam itu dijadikan supaya diikuti. Oleh karena itu, bila ia bertakbir maka hendaklah kalian bertakbir, bila ia ruku maka hendaknya kalian rukuk, bila ia mengucapkan,


ÓóãöÚó Çááøóåõ áöãóäú ÍóãöÏóåõ

“Allah mendengar orang yang memuji-Nya” maka ucapkanlah,


Çááøóåõãøó ÑóÈøóäóÇ áóßó ÇáúÍóãúÏõ

“Yaa Allah, Tuhan kami bagi-Mu segala puji. Bila ia shalat dengan berdiri, maka shalatlah dengan berdiri, bila ia shalat dengan duduk maka shalatlah kalian dengan duduk semuanya.” (HR. Muslim, no.962 bersumber dari Abu Hurairah)

Ketujuh:
Berdzikir seusai shalat

Dari Tsauban, ia mengatakan, “Adalah Rasulullah bila usai shalat beliau beristighfar sebanyak 3x lantas membaca,


Çááøóåõãøó ÃóäúÊó ÇáÓøóáÇóãõ æóãöäúßó ÇáÓøóáÇóãõ ÊóÈóÇÑóßúÊó ÐóÇ ÇáúÌóáÇóáö æóÇáÅößúÑóÇãö

“Yaa Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan, Maha suci Engkau, Tuhan Pemilik keagungan dan kemuliaan.”
Al-Walid berkata, “Aku bertanya kepada imam al-Auza’i, ‘Bagaimanakah istighfarnya?’, ia menjawab,”


ÊóÞõæáõ ÃóÓúÊóÛúÝöÑõ Çááøóåó ÃóÓúÊóÛúÝöÑõ Çááøóåó

“Engkau mengatakan, ‘Astaghfirullah, astaghfirullah.’” ( HR. Muslim, no. 1362)

Kedelapan:
Menggunakan jari jemari tangan kanan saat berdzikir

Dari Abdullah bin Amr, ia berkata, “Aku melihat Rasulullah menghitung bacaan tasbih (dengan jari-jari) tangan kanannya.” (HR. Abu Dawud, no.1502)

Kesembilan:
Memakai sandal/sepatu dimulai dengan bagian yang kanan terlebih dahulu

Aisyah mengatakan,


ßóÇäó íõÍöÈøõ ÇáÊøóíóÇãõäó ãóÇ ÇÓúÊóØóÇÚó Ýöí ØõåõæÑöåö æóÊóäóÚõáöøåö æóÊóÑóÌøõáöåö æó Ýöí ÔóÃúäöåö ßõáøöåö

“Adalah Rasulullah suka mendahulukan yang kanan sebisa yang beliau lakukan dalam bersuci, memakai sandal, bersisiran dan dalam segala urusannya.”(HR. an-Nasa’i, no.112)

Saudaraku…Itulah beberapa langkah yang bisa kami sampaikan, semoga bermanfaat. Akhirnya, kita mohon taufiq kepada Allah. (Redaksi)
[Sumber:
Dirangkum dari berbagi sumber]


Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatannur&id=674