Artikel : Bulein Annur - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

11 Pertanyaan dan Jawaban Seputar ‘Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-

Jumat, 24 Desember 21

‘Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-sosok yang sering ditanyakan oleh bayak orang. Dan, banyak pula ragam pertanyaan yang diajukan. Berikut ini 11 pertanyaan dan jawabannya. Semoga Anda-para pembaca yang budiman-dapat mengambil faedah darinya. Amin

Alasan ‘Isa Dinamakan al-Masih’

Pertanyaan 1 :
Mengapa Isa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-dinamakan dengan ‘al-Masih’ ?

Jawaban :
Tidak diragukan bahwa nama beliau adalah ‘Isa, nama tersebutlah nama yang banyak disebutkan di dalam al-Qur’an, seperti dalam firman-Nya,


æóÅöÐú ÞóÇáó ÚöíÓóì ÇÈúäõ ãóÑúíóãó íóÇ Èóäöí ÅöÓúÑóÇÆöíáó Åöäøöí ÑóÓõæáõ Çááøóåö Åöáóíúßõãú [ÇáÕÝ : 6]


Dan (ingatlah) ketika ‘Isa putra Maryam berkata, Wahai Bani Israil ! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu. (ash-Shaff : 6)
Dan firman-Nya,


Ðóáößó ÚöíÓóì ÇÈúäõ ãóÑúíóãó Þóæúáó ÇáúÍóÞøö ÇáøóÐöí Ýöíåö íóãúÊóÑõæäó [ãÑíã : 34]


Itulah Isa putra Maryam, (yang mengatakan) perkataan yang benar, yang mereka ragukan kebenarannya (Maryam : 34)
Dan firman-Nya,


æóÒóßóÑöíøóÇ æóíóÍúíóì æóÚöíÓóì æóÅöáúíóÇÓó ßõáøñ ãöäó ÇáÕøóÇáöÍöíäó [ÇáÃäÚÇã : 85]


Dan Zakaria, Yahya, ‘Isa dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang saleh (al-An’am : 85)
Dan firman-Nya,


ÅöÐú ÞóÇáó Çááøóåõ íóÇ ÚöíÓóì ÇÈúäó ãóÑúíóãó ÇÐúßõÑú äöÚúãóÊöí Úóáóíúßó [ÇáãÇÆÏÉ : 110]


Dan ingatlah, ketika Allah berfirman, “Wahai ‘Isa putra Maryam ! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu ... (al-Maidah : 110)
Dan di tempat lainnya di dalam al-Qur’an.

Adapun nama beliau ‘al-Masih’ disebutkan di beberapa tempat di dalam al-Qur’an, antara lain di dalam firman-Nya,


Åöäøó Çááøóåó íõÈóÔøöÑõßö ÈößóáöãóÉò ãöäúåõ ÇÓúãõåõ ÇáúãóÓöíÍõ ÚöíÓóì ÇÈúäõ ãóÑúíóãó [Âá ÚãÑÇä : 45]


Sesungguhnya Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu tentang sebuah kalimat (firman) dari-Nya (yaitu seorang putra) namanya Al-Masih Isa putra Maryam...(Ali Imran : 45)


áóäú íóÓúÊóäúßöÝó ÇáúãóÓöíÍõ Ãóäú íóßõæäó ÚóÈúÏðÇ áöáøóåö [ÇáäÓÇÁ : 172]


Al-Masih sama sekali tidak enggan menjadi hamba Allah...(an-Nisa : 172)
Dan firman-Nya,


ÅöäøóãóÇ ÇáúãóÓöíÍõ ÚöíÓóì ÇÈúäõ ãóÑúíóãó ÑóÓõæáõ Çááøóåö [ÇáäÓÇÁ : 171]


Sungguh, Al-Masih ‘Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah ... (an-Nisa : 171)

Sebagian salaf-semoga Allah merahmati mereka- mengatakan, ‘Beliau dinamakan dengan ‘Al-Masih’ karena banyak berkelana. Ada juga yang mengatakan, ‘Karena beliau adalah mengusap kedua telapak kakinya. Ada juga yang mengatakan, ‘Karena, bila beliau mengusap orang yang tengah menderita gangguan fisik niscaya orang tersebut sembuh dengan izin Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Dan, Abu Ubaid dan al-Laits berpendapat bahwa nama aslinya dalam bahasa Ibrani adalah ãóÔöíúÍ (masyih) dengan titik tiga pada huruf sin. Lalu, orang-orang Arab menerjemahkan kedalam bahasa Arab dan mengubah lafazhnya (menjadi ãóÓöíúÍ, masih). Atas dasar ini, maka kata tersebut tidak mempunyai turunan. Sementara Jumhur berpendapat bahwa kata tersebut memiliki turunan kata. Ada juga yang berpendapat bahwa al-Masih berarti ash-Shiddiq (jujur). Ada juga yang berpendapat,’Beliau bernama al-Masih karena Zakariya mengusapnya. Ada juga yang berpendapat, ‘Karena tindakan beliau mengusap bumi, yakni, berkelana di atasnya. Ada juga yang berpendapat, ‘Karena beliau keluar dari perut ibunya diusap dengan minyak. Ada juga yang berpendapat, ‘Karena beliau diusap dengan keberkahan ketika dilahirkan. Ada juga yang berpendapat, ‘Karena Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mengusapnya, yakni, menciptakannya dengan rupa yang sangat bagus. Ada juga yang berpendapat selain itu, sebagaimana disebutkan oleh imam an-Nawawi di dalam Syarah Muslim [1]. Wallahu A’lam

Bantahan Terhadap Orang yang Berdalil bahwa ‘Isa adalah Anak Allah

Pertanyaan 2 :
Apa bantahan Anda-semoga Allah menjaga Anda-terhadap orang yang berdalil dengan ayat ini,


ÝóäóÝóÎúäóÇ Ýöíåö ãöäú ÑõæÍöäóÇ


maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami
Bahwa ‘Isa itu adalah anak Allah ? Mahatinggi Allah terhadap apa yang dikatakan orang-orang Zhalim.

Jawaban :
Penggalan ayat ini terdapat di dalam surat at-Tahrim. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


æóãóÑúíóãó ÇÈúäóÊó ÚöãúÑóÇäó ÇáøóÊöí ÃóÍúÕóäóÊú ÝóÑúÌóåóÇ ÝóäóÝóÎúäóÇ Ýöíåö ãöäú ÑõæÍöäóÇ [ÇáÊÍÑíã : 12]


Dan Maryam putri ‘Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sabagian dari roh (ciptaan) Kami ... (at-Tahrim : 12)
Dan, di dalam surat al-Anbiya, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


æóÇáøóÊöí ÃóÍúÕóäóÊú ÝóÑúÌóåóÇ ÝóäóÝóÎúäóÇ ÝöíåóÇ ãöäú ÑõæÍöäóÇ [ÇáÃäÈíÇÁ : 91]


Dan (ingatlah kisah Maryam) yang memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan (roh) dari Kami kedalam (tubuh)nya...(al-Anbiya : 91)

Pernyataan dalam ayat tersebut jelas bahwa peniupan itu pada diri Maryam dan bahwasanya peniupan tersebut sampai ke farjinya lalu ia mengandung ‘Isa. Dan, Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman di dalam surat Maryam,


ÝóÃóÑúÓóáúäóÇ ÅöáóíúåóÇ ÑõæÍóäóÇ ÝóÊóãóËøóáó áóåóÇ ÈóÔóÑðÇ ÓóæöíøðÇ [ãÑíã : 17]


lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna. (Maryam : 17)
Dan dia (Jibril) adalah Malaikat yang telah berkata,


ÅöäøóãóÇ ÃóäóÇ ÑóÓõæáõ ÑóÈøößö áöÃóåóÈó áóßö ÛõáóÇãðÇ ÒóßöíøðÇ [ãÑíã : 19]


Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci (Maryam : 19)

Disebutkan di dalam tafsir bahwa Malaikat tersebut meniupkan pada lobang kerah baju Maryam, hingga sampailah tiupan itu ke rahimnya, lalu rahim tersebut melekatkan ‘Isa.

Dan yang dimaksud dengan ruh adalah sesuatu yang Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- ciptakan berupa nyawa yang dengannya diperoleh kehidupan, sebagaimana yang terjadi pada Adam-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ- , Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-telah berfirman,


ÝóÅöÐóÇ ÓóæøóíúÊõåõ æóäóÝóÎúÊõ Ýöíåö ãöäú ÑõæÍöí ÝóÞóÚõæÇ áóåõ ÓóÇÌöÏöíäó [ÇáÍÌÑ : 29]


Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud (al-Hijr : 29)

Maka, Adam, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-telah meniupkan roh padanya dan demikian pula ‘Isa, ia diciptakan dengan roh ini yang merupakan ciptaan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Jadi, ‘Isa tercipta dari tiupan ini yang merupakan roh ciptaan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, yakni, tercipta dari nyawa yang Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- ciptakan dan Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menciptakan seluruh manusia dengannnya. Manusia yang pertama kali diciptakannya adalah Adam-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-yang Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-telah berfirman tentangnya,


Ëõãøó ÓóæøóÇåõ æóäóÝóÎó Ýöíåö ãöäú ÑõæÍöåö æóÌóÚóáó áóßõãõ ÇáÓøóãúÚó æóÇáúÃóÈúÕóÇÑó [ÇáÓÌÏÉ : 9]


Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagimu. (As-Sajdah : 9)

Atas dasar ini maka tidak ada kekhususan bagi ‘Isa dengan roh ini. Bahkan, ‘Isa sama seperti makhluk-makhluk yang lainnya, yang terdiri dari ruh dan jasad yang bergerak dan berbolak-balik dalam kehidupan ini. Wallahu A’lam

Wafatnya ‘Isa, Benar-benar Terjadi Ataukah Tidak ?

Pertanyaan 3 :
Apa maksud dari firman Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- ,


ÅöÐú ÞóÇáó Çááøóåõ íóÇ ÚöíÓóì Åöäøöí ãõÊóæóÝøöíßó æóÑóÇÝöÚõßó Åöáóíøó [Âá ÚãÑÇä : 55]


(Ingatlah), ketika Allah berfirman, “Wahai ‘Isa ! Aku mewafatkanmu dan mengangkatmu kepada-Ku ... (Ali Imran : 55).

Wafat tersebut benar-benar terjadi ataukah tidak ? Kami berharap Anda berkenan memberikan penjelasan tentang hal tersebut. Semoga Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-memberikan pahala kepada Anda.

Jawaban :
Yang benar bahwa makna ‘wafat’ di sini adalah ‘tidur’, yakni, bahwa Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mengangkat ‘Isa kepada-Nya saat ia dalam keadaan tidur, karena ‘tidur’ itu benar dikatakan sebagai wafat, yakni, menyerupai wafat. Seperti Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


Çááåõ íóÊóæóÝøóì ÇáúÃóäúÝõÓó Íöíäó ãóæúÊöåóÇ æóÇáøóÊöí áóãú ÊóãõÊú Ýöí ãóäóÇãöåóÇ [ÇáÒãÑ : 42]


Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur...(Az-Zumar : 42)

Yakni, mewafatkan orang-orang yang masih hidup saat tidur di mana nyawa-nyawa mereka berpisah dengan mereka dengan perpisahan yang khusus pada mereka (orang yang tengah tidur itu) di mana mereka kehilangan perasaan, kehilangan kemampuan menangkap suara dan gerakan yang diusahakan, kemudian nyawa-nyawa itu kembali kepada mereka ketika mereka terbangun dari tidurnya.
Dan disebutkan dalam hadis bahwa Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- biasa mengucapkan ketika hendak tidur,


ÈöÇÓúãößó ÑóÈøöí æóÖóÚúÊõ ÌóäúÈöí æóÈößó ÃóÑúÝóÚõåõº ÝóÅöäú ÃóãúÓóßúÊó äóÝúÓöí ÝóÇÑúÍóãúåóÇ¡ æóÅöäú ÃóÑúÓóáúÊóåóÇ ÝóÇÍúÝöÙúåóÇ ÈöãóÇ ÊóÍúÝóÙõ Èöåö ÚöÈóÇÏóßó ÇáÕøóÇáöÍöíúäó


Dengan menyebut nama-Mu wahai Rabb-ku aku letakkan sisi tubuhku dan dengan menyebut nama-Mu pula aku akan mengangkatnya ; namun jika Engkau memegang nyawaku maka rahmatilah ia dan jika Engkau melepaskannya kembali maka jagalah ia dengan sesuatu yang Engkau gunakan untuk menjaga hamba-hamba-Mu yang shaleh. [2]

Dan, adalah Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- pada saat bangun tidur, beliau mengucapkan,


ÇóáúÍóãúÏõ áöáøóåö ÇáøóÐöí ÃóÍúíóÇäóÇ ÈóÚúÏó ãóÇ ÃóãóÇÊóäóÇ æóÅöáóíúåö ÇáäøõÔõæúÑö


Segala puji bagi Allah Dzat yang telah menghidupkan kami kembali setelah mematikan kami dan kepadaNyalah tempat kembali [3]


ÇóáúÍóãúÏõ áöáøóåö ÇáøóÐöí ÑóÏøó Úóáóíø ÑõæúÍöí æóÚóÇÝóÇäöí Ýöí ÌóÓóÏöí


Segala puji bagi Allah Dzat yang telah mengembalikan kepadaku ruhku dan memberikan ‘afiyat pada jasadku [4]

Atas dasar ini, maka makna ayat di atas adalah, ‘Sesungguhnya Aku mewafatkanmu seperti wafatnya orang yang tengah tidur di mana kamu tidak merasa saat diangkat ke langit. Yakni, bahwa ‘Isa tidur nyenyak, kemudian dalam keadaan tidurnya Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mengangkatnya seperti yang Dia kehendaki, ‘Isa tidak bangun kecuali setelah dirinya diangkat ke langit.

Yang lain berpendapat bahwa ‘Isa benar-benar diwafatkan sebagaimana orang yang mati dalam jangka waktu yang sebentar di mana dirinya diangkat ke langit, kemudian ia dibangkitkan dan hidup kembali [5]

Al-Warraq mengatakan, Åöäøöí ãõÊóæóÝøöíßó Aku mewafatkanmu, dari dunia dan bukan wafatnya orang yang mati. Dan begitu pula kata Ibnu Jarir-ÑóÍöãóåõ Çááåõ- bahwa wafatnya ‘Isa bermakna pengangkatannya dari dunia sehingga ia tidak menjadi bagian dari penduduk bumi, ia tidak membutuhkan apa yang dibutuhkan oleh penduduk bumi berupa makan, minum, tidur, bangun, dan yang lainnya. Banyak hadis menyebutkan bahwa nantinya ‘Isa akan turun di akhir zaman dan berhukum dengan syariat ini (syariat Muhammad-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó), menghancurkan salib, membunuh babi, membatalkan praktek membayar jizyah, maka tidak diterima selain Islam. Ia berdalil dengan firman Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-,


æóÅöäú ãöäú Ãóåúáö ÇáúßöÊóÇÈö ÅöáøóÇ áóíõÄúãöäóäøó Èöåö ÞóÈúáó ãóæúÊöåö [ÇáäÓÇÁ : 159]


Tidak ada seorang pun di antara Ahli Kitab yang tidak beriman kepadanya (‘Isa) menjelang kematiannya (an-Nisa : 159). Yakni, sebelum kematian ‘Isa. Wallahu A’lam

Kehormatan yang Diberikan kepada ‘Isa

Pertanyaan 4 :
Semoga Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-membalas Anda dengan pahala yang besar, apa yang dimasud dengan ‘ ßóáöãóÉò ‘di dalam firman-Nya,


ÅöÐú ÞóÇáóÊö ÇáúãóáóÇÆößóÉõ íóÇ ãóÑúíóãõ Åöäøó Çááøóåó íõÈóÔøöÑõßö ÈößóáöãóÉò ãöäúåõ ÇÓúãõåõ ÇáúãóÓöíÍõ ÚöíÓóì ÇÈúäõ ãóÑúíóãó æóÌöíåðÇ Ýöí ÇáÏøõäúíóÇ æóÇáúÂÎöÑóÉö æóãöäó ÇáúãõÞóÑøóÈöíäó [Âá ÚãÑÇä : 45]


(Ingatlah), ketika para malaikat berkata, “Wahai Maryam ! Sesungguhnya Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu tentang sebuah kalimat (firman) dari-Nya (yaitu seorang putra) namanya Al-Masih ‘Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah) (Ali Imran : 45), apa kehormatan yang diberikan kepada ‘Isa sehingga menjadi seorang yang terkemuka ? dan apa pula yang dimaksud dengan ‘orang yang didekatkan’ ?

Jawaban :
ÇóáúßóáöãóÉõ merupakan bentuk tunggal, jamaknya adalah ßóáöãóÇÊñ. Dan, yang dimaksud dengannya di dalam ayat ini adalah kalimat yang Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-gunakan untuk menciptakan ‘Isa. Sehingga dimutlakan kepada ‘Isa ungkapan, ‘Isa kalimatullah’ karena Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menciptakan dan mengadakannya dengan kalimat tersebut, yaitu, kalimat ‘ßõäú’ (yang berarti, ‘jadilah’ !), oleh karena ini Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman tentang Yahya,


Ãóäøó Çááøóåó íõÈóÔøöÑõßó ÈöíóÍúíóì ãõÕóÏøöÞðÇ ÈößóáöãóÉò ãöäó Çááøóåö [Âá ÚãÑÇä : 39]


Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu (Zakariya) dengan (kelahiran) Yahya, yang membenarkan sebuah kalimat dari Allah...(Ali Imran : 39)

Yakni, ia (Yahya) membenarkan ‘Isa yang diciptakan dengan sebuah kalimat dari Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-.

Sehingga maknanya di sini, bahwa Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran) seorang anak yang keberadaannya dengan kalimat dari Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, yakni, Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mengatakan kepadanya, ‘ßõäú (jadilah !)’, maka jadilah. Sebagaimana Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


ÅöäøóãóÇ ÇáúãóÓöíÍõ ÚöíÓóì ÇÈúäõ ãóÑúíóãó ÑóÓõæáõ Çááøóåö æóßóáöãóÊõåõ ÃóáúÞóÇåóÇ Åöáóì ãóÑúíóãó [ÇáäÓÇÁ : 171]


Sungguh, Al-Masih ‘Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya, yang disampaikan-Nya kepada Maryam...(an-Nisa : 171)

Yakni, ia diciptakan dengan kalimat yang dikirimkan oleh Jibril kepada Maryam, lalu Jibril meniupkan padanya dari ruh (ciptaan)Nya dengan seizin Rabbnya. Di mana peniupan itu terjadi pada lobang kerah bajunya, lalu tiupan itu turun hingga masuk ke kemaluannya seperti halnya perkawinan antara ayah dan ibu. Oleh karena ini dikatakan,’Isa kalimatullah’ ; karena ia tercipta dari kalimat, yaitu, ßõäú (yang berarti, ‘jadilah !) sebagaimana Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


Åöäøó ãóËóáó ÚöíÓóì ÚöäúÏó Çááøóåö ßóãóËóáö ÂÏóãó ÎóáóÞóåõ ãöäú ÊõÑóÇÈò Ëõãøó ÞóÇáó áóåõ ßõäú Ýóíóßõæäõ [Âá ÚãÑÇä : 59]


Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) ‘Isa bagi Allah, seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya, “Jadilah !” Maka jadilah sesuatu itu. (Ali Imran : 59)

Kalangan Jahmiyyah mengatakan, ‘kalimatullah’ adalah makhluk, sementara menurut kalangan Nasrani bahwa kalimatullah adalah dari Dzat Allah. Yang benar adalah pendapat kalangan Ahlus Sunnah bahwa kalam Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-merupakan sifat dari sifat-sifatNya, bukan makhluk, dan bahwa ‘Isa diciptakan dengan kalimat itu, dan ‘Isa bukanlah kalimat itu sendiri sebagaimana pendapat yang diyakini oleh kalangan orang-orang Nasrani.

Adapun makud dari firman-Nya,


æóÌöíåðÇ Ýöí ÇáÏøõäúíóÇ æóÇáúÂÎöÑóÉö


seorang terkemuka di dunia dan di akhirat
Yakni, beliau (‘Isa putra Maryam) memiliki jah (kedudukan terhormat), keutamaan, dan kemuliaan di sisi Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, sebagaimana hal itu disebutkan pula tentang Nabiyullah Musa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-di dalam firman-Nya,


íóÇ ÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÂãóäõæÇ áóÇ ÊóßõæäõæÇ ßóÇáøóÐöíäó ÂÐóæúÇ ãõæÓóì ÝóÈóÑøóÃóåõ Çááøóåõ ãöãøóÇ ÞóÇáõæÇ æóßóÇäó ÚöäúÏó Çááøóåö æóÌöíåðÇ [ÇáÃÍÒÇÈ : 69]


Wahai orang-orang yang beriman ! Janganlah kamu seperti orang-orang yang menyakiti Musa, maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka lontarkan. Dan dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah. (al-Ahzab : 69)

Di antara bekas dari kedudukan yang terhormat ini adalah bahwa Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menguatkannya dengan memberikan kepadanya beberapa mukjizat, menguatkannya dalam perdebatan-perdebatan yang terjadi antara dirinya dan orang yang mendebatnya dari kalangan kaumnya.
Termasuk bekasnya pula adalah diijabahnya doanya, ditolong, dijaga dan dilindungi dari musuh-musuh Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-yang berupaya melakukan makar dan tipu daya, karena itu Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-telah mejaga ‘Isa dan melindunginya dari makar dan tipu daya orang-orang Yahudi. Akan tetapi hal ini tidak berarti membolehakan seseorang berdoa kepadanya, selain kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, atau memberikan kepadanya sebagian dari hak Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-.

Adapun maksud dari firman-Nya,


æóãöäó ÇáúãõÞóÑøóÈöíäó [Âá ÚãÑÇä : 45]


dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah) (Ali Imran : 45)

Yakni, termasuk golongan orang-orang yang berbahagia yang beruntung memperoleh kedekatan dan kedudukan yang tinggi di dalam Surga yang Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-sebutkan balasan mereka di dalam firman-Nya,


ÝóÃóãøóÇ Åöäú ßóÇäó ãöäó ÇáúãõÞóÑøóÈöíäó (88) ÝóÑóæúÍñ æóÑóíúÍóÇäñ æóÌóäøóÊõ äóÚöíãò (89) [ÇáæÇÞÚÉ : 88 ¡ 89]


Jika dia (orang yang mati) itu termasuk yang didekatkan (kepada Allah), Maka dia memperoleh ketentraman dan rezeki serta Surga (yang penuh) kenikmatan (al-Waqi’ah : 88-89)

Dan, kedekatan di sisi Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-merupakan tingkatan kedudukan yang paling mulia, itu adalah kedudukan para nabi, siddiqin, para syuhada dan orang-orang shaleh, orang-orang yang Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-sebutkan pahalanya dengan firman-Nya,


ÚóíúäðÇ íóÔúÑóÈõ ÈöåóÇ ÇáúãõÞóÑøóÈõæäó [ÇáãØÝÝíä : 28]


(yaitu) mata air yang diminum oleh mereka yang dekat (kepada Allah) (al-Muthaffifin : 28). Wallahu A’lam

Ayat yang Didatangkan oleh ‘Isa

Pertanyaan : 5
Apakah ayat yang didatangkan oleh ‘Isa dalam firman Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-,


æóÌöÆúÊõßõãú ÈöÂíóÉò ãöäú ÑóÈøößõãú ÝóÇÊøóÞõæÇ Çááøóåó æóÃóØöíÚõæäö [Âá ÚãÑÇä : 50]


...Dan aku datang kepadamu membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu ...(Ali Imran : 50)

Jawaban :
Yakni, aku datang kepadamu membawa hujjah dan petunjuk yang menunjukkan akan kebenaranku dalam apa-apa yang aku katakan kepada kalian. Yakni, ayat (tanda) yang dimaksudkan adalah beberapa jenis ayat-ayat (tanda-tanda) dan mukjizat yang telah disebutkan pada firman-Nya,


æóÑóÓõæáðÇ Åöáóì Èóäöí ÅöÓúÑóÇÆöíáó Ãóäøöí ÞóÏú ÌöÆúÊõßõãú ÈöÂíóÉò ãöäú ÑóÈøößõãú Ãóäøöí ÃóÎúáõÞõ áóßõãú ãöäó ÇáØøöíäö ßóåóíúÆóÉö ÇáØøóíúÑö ÝóÃóäúÝõÎõ Ýöíåö Ýóíóßõæäõ ØóíúÑðÇ ÈöÅöÐúäö Çááøóåö æóÃõÈúÑöÆõ ÇáúÃóßúãóåó æóÇáúÃóÈúÑóÕó æóÃõÍúíöí ÇáúãóæúÊóì ÈöÅöÐúäö Çááøóåö æóÃõäóÈøöÆõßõãú ÈöãóÇ ÊóÃúßõáõæäó æóãóÇ ÊóÏøóÎöÑõæäó Ýöí ÈõíõæÊößõãú Åöäøó Ýöí Ðóáößó áóÂíóÉð áóßõãú Åöäú ßõäúÊõãú ãõÄúãöäöíäó [Âá ÚãÑÇä : 49]


Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil (dia berkata), ‘Aku telah datang kepada kamu dengan sebuah ayat (tanda, mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah...(Ali Imran : 49)

Maka, pembuatan bentuk burung dan peniupan padanya merupakan ayat dan mukjizat. Penyembuhan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit kusta, di mana ‘Isa mengusapnya hingga orang tersebut sembuh juga merupakan ayat dan mukjizat dari Rabbnya. Demikian pula pemberitahuannya kepada mereka tentang apa-apa yang mereka simpan di rumah-rumah mereka dan apa-apa yang mereka sembunyikan berupa rahasia-rahasia mereka. Demikian pula menghidupkan orang yang sudah mati dengan izin Allah, dan ayat-ayat yang lainnya yang menunjukkan bahwa dirinya merupakan utusan dari Rabbnya. Dan karena ayat-ayat itulah orang-orang Nasrani-semoga Allah melaknat mereka-berkeyakinan bahwasanya ‘Isa dialah Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, sehingga karena itulah mereka dicap oleh Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- bahwa mereka telah kafir,


áóÞóÏú ßóÝóÑó ÇáøóÐöíäó ÞóÇáõæÇ Åöäøó Çááøóåó åõæó ÇáúãóÓöíÍõ ÇÈúäõ ãóÑúíóãó æóÞóÇáó ÇáúãóÓöíÍõ íóÇ Èóäöí ÅöÓúÑóÇÆöíáó ÇÚúÈõÏõæÇ Çááøóåó ÑóÈøöí æóÑóÈøóßõãú [ÇáãÇÆÏÉ : 72]


Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu adalah Al-Masih putra Maryam.” Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Wahai Bani Israil ! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.” ... (al-Maidah : 72)

Padahal, aya-ayat dan mukjizat yang didatangkan ‘Isa itu hanyalah untuk menunjukkan kepada kebenaran (ucapan)nya dan bahwasanya dirinya hanyalah sebagai seorang utusan dari Rabbnya.

Istidlal Bahwa ‘Isa Manusia dan Seorang Utusan

Pertanyaan 6 :
Apa komentar Anda tentang orang yang berdalil dengan firman Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-,


Åöäøó ãóËóáó ÚöíÓóì ÚöäúÏó Çááøóåö ßóãóËóáö ÂÏóãó ÎóáóÞóåõ ãöäú ÊõÑóÇÈò Ëõãøó ÞóÇáó áóåõ ßõäú Ýóíóßõæäõ [Âá ÚãÑÇä : 59]


Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) ‘Isa bagi Allah, seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya, “Jadilah !” Maka jadilah sesuatu itu. (Ali Imran : 59) bahwa ‘Isa itu manusia dan seorang utusan, dan tidak seperti yang diklaim oleh orang-orang Nasrani bahwa ‘Isa itu adalah anak Allah ?

Jawaban :
Tidak ada keraguan pada apa yang ditunjukkan oleh ayat tersebut bahwa ‘Isa adalah makhluk, dan bahwa Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-Dialah sendiri yang telah menciptakan ‘Isa, maka sebagaimana Adam-Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- diciptakan oleh Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-dari tanah, tanpa seorang ayah dan seorang ibu. Adam tercipta dari tanah dan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman kepadanya, ßõäú (Jadilah !), maka jadilah seperti yang dikehendaki Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, maka demikian pula halnya ‘Isa, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menciptakannya dari seorang ibu tanpa seorang bapak, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman padanya, ßõäú (Jadilah !), maka jadilah, terbentuklah ia di dalam perut ibunya lalu keluarlah ia darinya sebagai sosok manusia yang sempurna. Dan, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-ciptakan pada dirinya beberapa tanda yang membedakannya dari seluruh manusia di mana ia dapat berbicara saat ia masih dalam ayunan, dan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-sebutkan di antara sejumlah ucapannya, dalam firman-Nya,


ÞóÇáó Åöäøöí ÚóÈúÏõ Çááøóåö ÂÊóÇäöíó ÇáúßöÊóÇÈó æóÌóÚóáóäöí äóÈöíøðÇ [ãÑíã : 30]


Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi (Maryam : 30)

Dakwah Para Rasul Semuanya Sepakat dalam Masalah Pokok Agama

Pertanyaan 7 :
Apakah makna firman-Nya,


æóÞóÝøóíúäóÇ Úóáóì ÂËóÇÑöåöãú ÈöÚöíÓóì ÇÈúäö ãóÑúíóãó ãõÕóÏøöÞðÇ áöãóÇ Èóíúäó íóÏóíúåö ãöäó ÇáÊøóæúÑóÇÉö æóÂÊóíúäóÇåõ ÇáúÅöäúÌöíáó Ýöíåö åõÏðì æóäõæÑñ æóãõÕóÏøöÞðÇ áöãóÇ Èóíúäó íóÏóíúåö ãöäó ÇáÊøóæúÑóÇÉö æóåõÏðì æóãóæúÚöÙóÉð áöáúãõÊøóÞöíäó [ÇáãÇÆÏÉ : 46]


Dan kami teruskan jejak mereka dengan mengutus ‘Isa putra Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan Kitab yang sebelumnya yaitu Taurat, dan sebagai petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa (al-Maidah : 46) bahwa ‘Isa datang untuk menyempurnakan dakwah Musa ?
Dan, apa komentar Anda tentang orang yang mengatakan,’Sesunggguhnya Injil tidaklah diubah berdasarkan nash firman-Nya,


æóÂÊóíúäóÇåõ ÇáúÅöäúÌöíáó Ýöíåö åõÏðì æóäõæÑñ


Dan Kami menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya ?
Dan apa makna firman-Nya,


æóãõÕóÏøöÞðÇ áöãóÇ Èóíúäó íóÏóíúåö ãöäó ÇáÊøóæúÑóÇÉö


dan membenarkan Kitab yang sebelumnya yaitu Taurat ?

Jawaban :
Tidak diragukan bahwa dakwah semua para Rasul itu sepakat dalam persoalan pokok agama, yaitu, tauhid dan memurnikan ibadah kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Itulah makna sabda Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-,


ÇáÃóäúÈöíóÇÁõ ÅöÎúæóÉñ ãöäú ÚóáÇøóÊò æóÃõãøóåóÇÊõåõãú ÔóÊøóì æóÏöíäõåõãú æóÇÍöÏñ


Para Nabi itu saudara satu bapak dan ibu-ibu mereka berbeda-beda, sementara agama mereka satu (HR. Muslim)

Yakni, seperti kedudukan anak-anak yang berasal dari ibu-ibu yang berbeda sementara ayah mereka satu.Yakni, mereka sepakat dalam persoalan aqidah disertai adanya perbedaan dalam persoalan syariat. Sekalipun demikian, setiap Nabi membenarkan orang yang datang sebelumnya dari kalangan para Nabi dan Rasul. Dengan demikian, maka firman-Nya,


æóÞóÝøóíúäóÇ Úóáóì ÂËóÇÑöåöãú ÈöÚöíÓóì ÇÈúäö ãóÑúíóãó ãõÕóÏøöÞðÇ áöãóÇ Èóíúäó íóÏóíúåö ãöäó ÇáÊøóæúÑóÇÉö æóÂÊóíúäóÇåõ ÇáúÅöäúÌöíáó... [ÇáãÇÆÏÉ : 46]


Dan kami teruskan jejak mereka dengan mengutus ‘Isa putra Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami menurunkan Injil kepadanya, ... (al-Maidah : 46) menunjukkan bahwa ‘Isa membenarkan apa yang terdapat di dalam Taurat berupa ilmu, mengamalkannya, menganjurkan untuk mempraktekkan hal itu dan berhukum dengan apa-apa yang terkandung di dalamnya.
Dan tidak diragukan pula bahwasanya ia diberi Injil dan di dalam Injil tersebut terdapat petunjuk dan cahaya, dan berisikan pula hukum-hukum yang tidak ada di dalam Taurat; oleh karena ini, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


æóãõÕóÏøöÞðÇ áöãóÇ Èóíúäó íóÏóíøó ãöäó ÇáÊøóæúÑóÇÉö æóáöÃõÍöáøó áóßõãú ÈóÚúÖó ÇáøóÐöí ÍõÑøöãó Úóáóíúßõãú [Âá ÚãÑÇä : 50]


Dan sebagai seorang yang membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan agar aku menghalalkan bagi kamu sebagian dari yang telah diharamkan untukmu... (Ali Imran : 50)

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menyebutkan bahwasanya dia (‘Isa) menghalalkan bagi mereka sebagian hal yang dulunya diharamkan dalam syariat Musa, sebagai bentuk pemberian keringanan hukum.

Dan tidak diragukan pula bahwa Injil yang diturunkan kepada Nabi ‘Isa di dalamnya terkandung petunjuk dan cahaya, akan tetapi setelah ‘Isa diangkat (ke langit) mereka berselisih tentangnya, oleh karena itu terdapat sejumlah Injil (seperti, Injil Matius, Injil Yohanes, dst.[6] dan bahwasanya di antara Injil-Injil tersebut terdapat perbedaan sebagaimana hal itu dapat disaksikan. Sementara Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-hanya menyebutkan satu kitab saja. Maka, adanya beberapa Injil setelah ‘Isa merupakan dalil yang menunjukkan adanya perubahan dan pemalsuannya. Adapun Injil yang asli, maka itulah yang Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- sebutkan,


Ýöíåö åõÏðì æóäõæÑñ


di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya.
Adapun Injil-Injil ini, telah diubah dan dipalsukan dari kitab yang diturunkan yang turun untuk membenarkan kitab Taurat kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjelaskan apa-apa yang terdapat di dalamnya. Wallahu A’lam

Mendebat Ahli Kitab dengan Injil dalam Hal Penetapan Kenabian ‘Isa

Pertanyaan 8 :
Apa hukum syar’i perihal yang dilakukan sebagian juru dakwah ketika mendebat kalangan ahli kitab dengan berdalil dengan Injil dalam hal menetapkan kenabian ‘Isa dan bahwasanya ‘Isa seorang manusia, apakah dalam hal ini terdapat kontradiksi dalam hal bahwa al-Qur’an merupakan penghapus kitab-kitab samawi yang telah lalu ?

Jawaban :
Boleh mendebat kalangan orang-orang Nasrani dengan menggunakan apa-apa yang disebutkan di dalam kitab-kitab mereka dan Injil-Injil mereka yang mereka akui dan mengklaim benarnya apa-apa yang terkandung di dalamnya [7]. Maka, hal itu boleh dijadikan argumentasi untuk menetapkan risalah ‘Isa dan bahwasanya ‘Isa adalah manusia yang diciptakan, yang dengan itu dapat membatalkan atau mematahkan klaim mereka bahwa ‘Isa itu adalah anak Allah. Dan, boleh juga berdalil dengan apa yang terdapat di dalam kitab tersebut berupa penyebutan Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó – dan kabar gembira akan kedatangannya yang menunjukkan kebenaran kerasulannya, dan bahwa setiap orang yeng menjumpainya harus mengikutinya. Hal demikian itu karena bahwa Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-telah mengambil perjanjian atas setiap Nabi untuk mengikuti nabi yang datang setelahnya, dan jika Muhammad diutus sementara Nabi tersebut masih hidup maka hendaknya ia mengikutinya dan memerintahkan ummatnya agar mereka juga mengikutinya, karena agama beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- merupakan agama yang terakhir dan syariatnya menghapus syariat-syariat sebelumnya. Dan tidak ada pertentangan antara absahnya berdalil dengan menggunakan kitab-kitab yang telah lalu dan keadaan al-Qur’an sebagai penghapus bagi kitab-kitab tersebut, yakni, kembali kepada apa-apa yang terkandung di dalamnya, karena di dalam kitab-kitab bersebut terdapat sesuatu yang menunjukkan bahwa pengamalannya terbatasi oleh waktu sampai keluarnya atau diutusnya Nabi Muhamamad-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-.

Apakah Isa Sekarang di Surga Seperti yang Diklaim oleh Orang-orang Nasrani ?

Pertanyaan 9 :
Apakah ‘Isa Sekarang di Surga seperti yang diklaim oleh orang-orang Nasrani ?

Jawaban :
Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menyebutkan bahwa Dia mengangkat ‘Isa kepadaNya dalam firman-Nya,


ÅöÐú ÞóÇáó Çááøóåõ íóÇ ÚöíÓóì Åöäøöí ãõÊóæóÝøöíßó æóÑóÇÝöÚõßó Åöáóíøó [Âá ÚãÑÇä : 55]


(Ingatlah), ketika Allah berfirman, “Wahai Isa ! Aku mengambilmu dan mengangkatmu kepada-Ku... (Ali Imran : 55)
Dan dalam firman-Nya,

Èóáú ÑóÝóÚóåõ Çááøóåõ Åöáóíúåö æóßóÇäó Çááøóåõ ÚóÒöíÒðÇ ÍóßöíãðÇ [ÇáäÓÇÁ : 158]

Tetapi Allah telah mengangkat ‘Isa kehadirat-Nya. Allah Maha perkasa, Mahabijaksana (an-Nisa : 158)

Dan, dia (‘Isa) berada di langit kedua, ia bersama dengan Yahya bin Zakariya, sebagaimana disebutkan dalam hadis tentang Isra yang disebutkan oleh imam al-Bukhari di dalam shahihnya dari Anas bin Malik. Kemudian, sesungguhnya ‘Isa setelah diangkat ke langit menjadi seperti yang lainnya dari kalangan para Nabi yang diangkat, dan Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-mendapati mereka kala dimi’rajkan ke langit. Beliau-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- bertemu dengan Adam di langit pertama, Yahya dan Isa di langit kedua, Yusuf di langit ketiga, Idris di langit keempat, Harun di langit kelima, Musa di langit keenam, dan Ibrahim di langit ketujuh. Dan beliau tidak menyebutkan nabi-nabi yang lainnya.[8] Dan, al-Hafizh menyebutkan di dalam al-Fath bahwa yang dimaksud adalah arwah mereka, karena jasad-jasad mereka telah dikubur di dunia. Dan tidak diragukan bahwa ‘Isa diangkat jasadnya ke langit [9]

Barangkali setelah diangkat beliau-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-tinggal seperti para Malaikat yang tidak membutuhkan kepada makan, tidak pula membutuhkan minum, tahun-tahun yang dilewatinya tidak diperhitungkan dari umurnya, lalu bila ia diturunkan, ia kembali kepada kehidupannya sebelum ia diangkat (ke langit), yakni, menjadi seperti bani Adam yang membutuhkan makan dan lain sebagainya.

Adapun klaim orang-orang Nasrani ‘bahwa ‘Isa berada di Surga’, maka hal ini didustakan oleh apa yang disebutkan dalam hadis al-Mi’raj yang telah disebutkan dan yang lainnya, yaitu bahwa ‘Isa di langit kedua, dan tidak diragukan bahwa Surga itu di tingkatan langit yang tertinggi atau di atasnya. Wallahu A’lam

Iman kepada ‘Isa Bagian dari Salah Satu Rukun-rukun Iman

Pertanyaan 10 :
Apakah beriman kepada ‘Isa cukup untuk mendapatkan ridha Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, keberuntungan berupa Surga dan keselamatan dari Neraka ?

Jawaban :
Beriman kepada ‘Isa merupakan bagian dari salah satu rukun-rukun Iman (yang enam), yaitu, beriman kepada Allah, para MalaikatNya, kitab-kitabNya, para RasulNya,... dst. Iman kepada para Rasul bersifat global, masuk di dalam cakupan iman kepada para RasulNya adalah iman kepada ‘Isa, maka wajib beriman dengan apa-apa yang disebut oleh al-Qur’an dan sunnah berupa rincian yang menjelaskan perihal ‘Isa, seperti bahwa ‘Isa adalah putra Maryam, bahwa ‘Isa diciptakan dengan kalimatullah, bahwasanya ‘Isa adalah roh dari roh-roh yang Allah ciptakan, bahwa ‘Isa diberi mukjizat yang sebagiannya disebutkan di dalam al-Qur’an, dan demikian juga yang disebutkan di dalam as-Sunnah seperti hadis Ubadah yang marfu’, di dalamnya disebutkan,

æóÅöäøó ÚöíúÓóì ÚóÈúÏõ Çááåö æóÑóÓõæúáõåõ¡ æóßóáöãóÊõåõ ÃóáúÞóÇåóÇ Åöáóì ãóÑúíóãó æóÑõæúÍñ ãöäúåõ

Dan bahwa ‘Isa adalah hamba Allah dan utusanNya, dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya.[10]

Dan bila mana iman kepada ‘Isa dan risalahnya merupakan salah satu rukun-rukun Iman, maka iman kepadanya tidaklah mencukupi dari sisa rukun-rukun iman yang lainnya yang enam. Dan tidak mencukupi pula dari rukun-rukun Islam dan sisa syariat-syariat agama. Karena itu, hanya beriman kepada ‘Isa semata tidak akan menjadikan seseorang meraih ridha Allah ta’ala, dan meraih keberuntungan berupa Surga dan selamat dari Neraka. Hal-hal tersebut akan didapatkan dengan keimanan yang sempurna dan mengamalkan syariat-syariat agama, diiringi dengan pembenaran terhadap para rasul seluruhnya, dan membenarkan pula akan kebenaran apa-apa yang Allah sebutkan tentang mereka berupa kisah-kisah dan berita-berita, disertai pula dengan iman akan adanya hari kebangkitan dan hari pembalasan, dibarengi pula dengan melakukan amal shaleh dan meningalkan kesyirikan, kebid’ahan dan hal-hal yang diharamkan. Wallahu A’lam

Nasehat untuk Kalangan Nasrani

Pertanyaan 11 :
Apa nasehat Anda untuk kalangan Nasrani Arab khususnya yang berbicara dengan bahasa al-Qur’an al-Karim dan begitu juga nasehat Anda untuk kalangan Nasrani pada umumnya yang mengangkat ‘Isa ke kedudukan sebagai Tuhan yang disembah ? Dan, apa buku-buku yang Anda nasehatkan kepada mereka untuk membacanya hingga jelas bagi mereka akidah orang-orang Nasrani itu.

Jawaban :
Tidak diragukan bahwa orang-orang Arab yang menjadi orang-orang Nasrani dan mereka mengerti bahasa Arab dan dapat memahami petunjuk-petunjuk yang ditunjukkan oleh al-Qur’an dan argumentasi-argumentasinya telah tertipu dan menyelisihi hal yang masuk akal dan yang disebutkan dalam teks-teks ayat al-Qur’an, dan telah tegak hujjah atas mereka. Maka, nasehat kami untuk mereka adalah hendaklah mereka memikirkan tentang keyakinan dan kepercayaan mereka serta agama mereka. Karena sesungguhnya perkataan orang-orang Nasrani bahwa ‘Isa dialah Allah atau dia adalah anak Allah merupakan perkataan yang dingkari oleh akal sehat dan fithrah yang lurus. Sungguh Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì – telah berfirman,


ãóÇ ÇáúãóÓöíÍõ ÇÈúäõ ãóÑúíóãó ÅöáøóÇ ÑóÓõæáñ ÞóÏú ÎóáóÊú ãöäú ÞóÈúáöåö ÇáÑøõÓõáõ æóÃõãøõåõ ÕöÏøöíÞóÉñ ßóÇäóÇ íóÃúßõáóÇäö ÇáØøóÚóÇãó [ÇáãÇÆÏÉ : 75]


Al-Masih putra Maryam hanyalah seorang Rasul. Sebelumnya pun sudah berlalu beberapa rasul. Dan ibunya seorang yang berpegang teguh pada kebenaran. Keduanya biasa memakan makanan…(al-Maidah : 75)

Ini merupakan penjelasan bahwa ‘Isa adalah makhluk yang telah dikandung oleh ibunya sebagaimana halnya kaum wanita mengandung. Ibunya melahirkannya setelah merasakan sakitnya akan melahirkan seorang anak. Sebagaimana Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


ÝóÃóÌóÇÁóåóÇ ÇáúãóÎóÇÖõ Åöáóì ÌöÐúÚö ÇáäøóÎúáóÉö ÞóÇáóÊú íóÇ áóíúÊóäöí ãöÊøõ ÞóÈúáó åóÐóÇ æóßõäúÊõ äóÓúíðÇ ãóäúÓöíøðÇ [ãÑíã : 23]


Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, “Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan.” (Maryam : 23)

Kemudian, sesunggungguhnya ‘Isa butuh kepada ayunan saat kecilnya seperti halnya para anak kecil, dan Allah menjadikannya termasuk bagian dari ayat (tanda) kekuasaanNya, Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


æóíõßóáøöãõ ÇáäøóÇÓó Ýöí ÇáúãóåúÏö [Âá ÚãÑÇä : 46]


Dan dia berbicara dengan manusia (sewaktu) dalam buaian...(Ali Imran : 46)

Dan tidak diragukan bahwa adanya tindakan makan dan minum yang dilakukannya akan menjadikannya membutuhkan untuk membuang kotoran berupa tinja, urin dan keringat, sebagaimana terjadi pada yang lainnya, dan hal-hal lainnya dari sifat manusia. Lalu, bagaimana kemudian, dikatakan, ‘‘Isa anak Allah.” Mahasuci Allah dari apa-apa yang dikatakan oleh orang-orang Zhalim itu.

Kemudian, sesungguhnya orang-orang Nasrani mengaku bahwa orang-orang Yahudi telah menangkap ‘Isa, membunuhnya dan menyalibnya. Karena ini, orang-orang Yahudi sedemikian mengagungkan salib, karena salib itu merupakan tempat disalibnya Tuhan mereka. Anggapan seperti ini merupakan anggapan yang sangat tidak masuk akal. Karena, sangat mungkin salib tersebut dihancurkan dan dilenyapkan, maka bagaimana ia akan tetap ada. Begitu pula andai kata mereka mau berfikir tentang dalil-dalil yang menetapkan bahwa ‘Isa merupakan makhluk yang terlahir dari seorang wanita niscaya mereka tahu bahwasanya ‘Isa tidak berhak untuk disembah atau diyakini bahwa ia adalah anak Allah. namun ‘Isa hanya diistimewakan dengan beberapa mukjizat yang dijadikan oleh Allah sebagai tanda-tanda yang menunjukkan bahwasanya ia seorang Rasul (utusan) dari Rabbnya, seperti seluruh para Rasul.

Dan, kami nasehatkan kepada kalangan Nasrani untuk membaca buku :
1- ‘al-Jawab ash-Shahih Li Man Baddala Dinal Masih’ karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
2- ‘Hidayatu al-Hiyara Fi Ajwibati al-Yahud Wa an-Nashara’ dan ‘Ighatsatu al-Lahfani Fi Mashaid asy-Syaithani’ karya Ibnul Qayyim,
3- ‘Minahu al-Qarib Fi ar-Raddi ‘Ala ‘Ubbad ash-Shalib’ karya Ibnu Ma’mar,
4- Ash-Shara’ Baina al-Islam Wa an-Nashraniyah, karya ash-Sha’idiy
Dan, buku-buku klasik dan kontenporer lainnya.

Pembaca yang budiman...
Itulah 11 pertanyaan dan jawabannya seputar Nabi ‘Isa-Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-. Mudah-mudahan ragam pertanyaan lainnya beserta jawabannya dapat kami sajikan kembali pada kesempatan lainnya. Amin

Wallahu A’lam

(Redaksi)

Sumber :
Fatawa Wa Ahkam Fii Nabiyillah ‘Isa ‘Alaihis Salam, Syaikh Dr. Abdullah bin Abdurrahman bin Jibrin-ÑóÍöãóåõ Çááåõ-.

Catatan :
[1] Lihat Syarh Kitab al-Imam Muslim, karya an-Nawawiy (bab : Dzikru al-Masih Ibni Maryam-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ- wa al-Masih ad-Dajjal, 1/510. Dan, lihat pula Fathul Baariy Syarh Shahih al-Bukhari, karya : Ibnu Hajar al-‘Asqalani, Kitab Ahadits al-Anbiya, 6/544
[2] HR. al-Bukhari, no. 7393, kitab at-Tauhid, bab : as-Su-alu bi-asma-illahi ta’ala wa al-Isti’adzah biha, dari Abu Hurairah-ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-. Muslim, no. 714, kitab adz-Dzikr Wa ad-Du’a Wa at-Taubah Wa al-Istighfar, bab : Maa Yaqulu ‘Inda an-Naum Wa Akhdzi al-Madhja’, dari Abu Hurairah-ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-. Abu Dawud, no. 5050, kitab al-Adab, bab : Maa-Yuqalu ‘Inda an-Naum, dari Abu Hurairah-ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-. Ibnu Majah, no. 3874, kitab ad-Du-a, bab : Maa Yada-u Bihi Idza Awa Ila Firasyihi, dari Abu Hurairah-ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-. Ahmad di dalam al-Musnad 2/246, 422, 432, dari Abu Hurairah-ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-.
[3] HR. al-Bukhari, no. 7394, kitab at-Tauhid, bab : as-Sualu Bi-Asma-illah ta’ala Wal Isti’adzah Bi-ha, dari Hudzaefah -ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-.. Muslim, no. 2711, kitab adz-Dzikr Wa ad-Du-a Wa at-Taubah Wa al-Istighfar, bab : Ma Yaqulu ‘inda an-Naum Wa Akhdzi al-Madh-ja’, dari al-Bara -ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-.. Abu Dawud, no. 5049, kitab al-Adab, bab : Ma Yuqalu ‘Inda an-Naum, dari Hudzaefah -ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-.. Ibnu Majah, no. 3880, kitab ad-Du-a, bab : Yad-‘u Idza Intabaha Min al-Lail, dari Hudzaefah -ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-.. Ahmad di dalam al-Musnad (5/387, 385), dari hadis Hudzaefah -ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ-.
[4] HR. at-Tirmidzi, no. 3398, kitab ad-Da’awat, an-Nasa-i, no. 866 di dalam ‘Amal al-Yaum Wa al-Lailah, Ibnu as-Sunniy, no. 9, dan dishahihkan oleh an-Nawawi di dalam al-Adzkar, no. 28, dan dihasankan oleh al-Albaniy di dalam Shahih al-Kalim ath-Thayyib, no. 37
[5] Yang dirajihkan oleh Ibnu Jarir ath-Thabari-semoga Allah merahmatinya- di dalam tafsirnya, Jami’ al-Bayan 2/265, bahwa pendapat yang lebih mendekati kebenaran adalah pendapat orang yang mengatakan, Åöäøöí ÞóÇÈöÖõßó ãöäó ÇúáÃóÑúÖö æóÑóÇÝöÚõßó Åöáóíøó sesungguhnya Aku memegangmu dari bumi dan mengangkatmu kepada-Ku, karena banyaknya khabar yang mutawatir yang datang dari Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó, bahwa beliau bersabda, ‘Isa putra Maryam akan turun (ke dunia), ia akan membunh Dajjal, kemudian ia akan menetap di bumi beberapa waktu yang beliau sebutkan. Dan, asy-Syaukani-semoga Allah merahmatinya-di dalam tafsirnya, Fathul Qadir 1/344, mengatakan : Yang benar adalah bahwa Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mengangkatnya ke langit bukan dalam keadaan wafat, sebagaimana dirajihkan oleh banyak kalangan ahli tafsir dan dipilih oleh Ibnu Jarir ath-Thabari, dan sisi yang mengutkannya adalah bahwa telah shahih di dalam hadis-hadis dari NabiÕóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó--yang menjelaskan perihal turunya kembali ke bumi dan tindakannya membunuh Dajjal. Dan, ada yang mengatakan, bahwa Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- mewafatkannya selama 3 jam pada siang hari kemudian Dia mengangkatnya ke langit, namun di dalam pendapat ini terdapat kelemahan.
[6] Ibnul Qayyim-semoga Allah merahmatinya-mengatakan di dalam Hidayah al-Hiyara, hal. 211 : Injil ada 4: Markus, Lukas, -keduanya tidak melihat al-Masih-, Matius dan Yohanes-keduanya melihat ‘Isa dan keduanya berkumpul dengan ‘Isa. Lihat kitab Tuhfatul Arib Fi Raddi ‘Ala Ahli ash-Shalib karya Abu Muhammad Abdullah at-Turjuman al-Mayurufiy-fasal ketiga- bab pertama, hal. 94, dimana penulisnya menjelaskan keadaan 4 orang yang menulis Injil tersebut.
[7] Saya katakan : Hal tersebut telah dilakukan oleh banyak para ulama kaum Muslimin dan mereka membuat gelisah kalangan orang-orang Nasrani, di mana para ulama tersebut menjelaskan kepada mereka benarnya apa yang dibawa oleh agama Islam tentang keesaan Allah, syariat ‘Isa, dan penetapan risalah Muhammad-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-. Di antara para ulama tersebut adalah Ibnu Hazm, Ibnul Qayyim, Rahmatullah Ibnu Khalil al-Hindi, semoga Allah merahmati mereka semuanya. Dan, dari kalangan kontenporer adalah Syaikh Ahmad Dedat (dan muridnya, dr. Dzakir Naik) dan yang lainya cukup banyak.
[8] Diriwayatkan oleh al-Bukhari (349) kitab Shalat, bab : Kaifa Furidhatush shalawat fi al-Isra). Muslim (259) kitab al-Iman, bab : al-Isra bi-Rasulillah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-ila as-Samawaat Wa Fardhu ash-Shalawat. Ahmad di dalam al-Musnad 3/8, 149. Semuanya dari Anas bin Malik-semoga Allah meridhainya-.
[9] ‘Isa putra Maryam masih hidup belum meninggal sampai sekarang, tidak dibunuh oleh orang-orang Yahudi, tetapi Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mengangkatnya ke langit dengan jasad dan ruhnya, dan dia sekarang berada di langit (Lihat, Fatawa al-Lajnah ad-Daimah, KSA, 3/222)
[10] HR. al-Bukhari, no. 3435, kitab Ahadits al-Anbiya, bab :


íóÇ Ãóåúáó ÇáúßöÊóÇÈö áóÇ ÊóÛúáõæÇ Ýöí Ïöíäößõãú æóáóÇ ÊóÞõæáõæÇ Úóáóì Çááøóåö ÅöáøóÇ ÇáúÍóÞøó ÅöäøóãóÇ ÇáúãóÓöíÍõ ÚöíÓóì ÇÈúäõ ãóÑúíóãó ÑóÓõæáõ Çááøóåö æóßóáöãóÊõåõ ÃóáúÞóÇåóÇ Åöáóì ãóÑúíóãó æóÑõæÍñ ãöäúåõ ÝóÂãöäõæÇ ÈöÇááøóåö æóÑõÓõáöåö æóáóÇ ÊóÞõæáõæÇ ËóáóÇËóÉñ ÇäúÊóåõæÇ ÎóíúÑðÇ áóßõãú ÅöäøóãóÇ Çááøóåõ Åöáóåñ æóÇÍöÏñ ÓõÈúÍóÇäóåõ Ãóäú íóßõæäó áóåõ æóáóÏñ áóåõ ãóÇ Ýöí ÇáÓøóãóÇæóÇÊö æóãóÇ Ýöí ÇáúÃóÑúÖö æóßóÝóì ÈöÇááøóåö æóßöíáðÇ [ÇáäÓÇÁ : 171]


Wahai Ahli Kitab ! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sungguh, Al-Masih ‘Isa putra Maryam, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya, yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-rasulNya dan janganlah kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga,” berhentilah (dari ucapan itu). (itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Mahasuci Dia dari (anggapan) mempunyai anak. MilikNya-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung (an-Nisa : 171), dari Ubadah-semoga Allah meridhinya-, dan ini adalah bagian dari sabda beliau-shallallahu ‘alaihi wasallam-,


ãóäú ÔóåöÏó Ãóäú áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ Çááåõ æóÍúÏóåõ áóÇ ÔóÑöíúßó áóåõ¡ æóÃóäøó ãõÍóãøóÏðÇ ÚóÈúÏõåõ æóÑóÓõæúáõåõ¡ æóÃóäøó ÚöíúÓóì ÚóÈúÏõ Çááåö æóÑóÓõæúáõåõ æóßóáöãóÊõåõ...


Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya dan bahwa Muhammad itu adalah hambaNya dan utusanNya, dan bahwa ‘Isa adalah hamba Allah dan utusan-Nya dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya...dst.
Dan diriwayatkan Muslim, no. 28, kitab Iman, bab : ad-Dalil ‘Ala Anna Man Maa-ta ‘Ala at-Tauhid ... dan Ahmad di dalam al-Musnad, dari Ubadah bin Shamit-semoga Allah meridhainya-.


Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatannur&id=953