Artikel : Bulein Annur - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Kiat Meraih Rahmat Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-

Jumat, 18 Nopember 22

**

Segala puji bagi Allah yang tidak ada sesembahan yang hak selain Dia, Dzat yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Aku memuji-Nya. Rahmat dan ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Aku pun memuji-Nya. Nikmat dan karunia-Nya telah meliputi seluruh makhluk-Nya.

Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah semata. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku pun bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Makhluk terbaik yang menjadi pilihan-Nya. Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mengutusnya mendekati tibanya hari Kiamat, sebagai pembawa berita gembira dan ancaman. Dan untuk menjadi penyeru kepada (agama) Allah dengan izin-Nya dan sebagai cahaya yang menerangi. Allah mengutusnya sebagai rahmat bagi alam semesta. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada beliau, beserta segenap keluarganya dan para sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti sunnah dan jejaknya dengan baik sampai datangnya hari pembalasan. Amma ba’du

Bertakwalah kepada Allah, wahai hamba-hamba Allah !

Karena sesungguhnya bertakwa kepada Allah–ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-termasuk sebab terbesar keberuntungan dengan meraih rahmat-Nya, dan meraih pula pemberian-pemberian-Nya dan karunia-karunia-Nya. Allah –ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- berfirman,


æóåóÐóÇ ßöÊóÇÈñ ÃóäúÒóáúäóÇåõ ãõÈóÇÑóßñ ÝóÇÊøóÈöÚõæåõ æóÇÊøóÞõæÇ áóÚóáøóßõãú ÊõÑúÍóãõæäó [ÇáÃäÚÇã : 155]


Dan ini adalah Kitab (al-Qur’an) yang Kami turunkan dengan penuh berkah. Ikutilah, dan bertakwalah agar kamu mendapat rahmat. (al-An’am : 155)
Dan Allah–ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- juga berfirman,


æóÇÊøóÞõæÇ Çááøóåó áóÚóáøóßõãú ÊõÑúÍóãõæäó [ÇáÍÌÑÇÊ : 10]


Dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat (al-Hujurat : 10)

Wahai orang-orang yang beriman !

Sesungguhnya rabb kalian Allah–ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- Dzat yang tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, rahmat dan ilmu-Nya telah meliputi segala sesuatu. Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- telah mengkhabarkan tentang luasnya rahmat-Nya, agar kalian menyambut rahmat tersebut dengan melakukan sebab-sebabnya.
Allah -ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- berfirman,


æóÑóÍúãóÊöí æóÓöÚóÊú ßõáøó ÔóíúÁò [ÇáÃÚÑÇÝ : 156]


Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu…(al-A’raf : 156)
Dan Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- juga berfirman,


ÑóÈøóäóÇ æóÓöÚúÊó ßõáøó ÔóíúÁò ÑóÍúãóÉð æóÚöáúãðÇ [ÛÇÝÑ : 7]


Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu (Ghafir/al-Mukmin : 7)

Maka, rahmat Allah–ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-itu meliputi segala sesuatu, tidak dapat diliputi oleh akal, tidak dapat dibatasi oleh hitungan, dan tidak dapat dicapai oleh pemikiran. Maka, Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- adalah pemilik rahmat nan luas.
Dia -Dzat yang Maha Agung dalam ketinggian-Nya- berfirman,


ÝóÅöäú ßóÐøóÈõæßó ÝóÞõáú ÑóÈøõßõãú Ðõæ ÑóÍúãóÉò æóÇÓöÚóÉò æóáóÇ íõÑóÏøõ ÈóÃúÓõåõ Úóäö ÇáúÞóæúãö ÇáúãõÌúÑöãöíäó [ÇáÃäÚÇã : 147]


Maka jika mereka mendustakan kamu, katakanlah “Tuhanmu mempunyai rahmat yang luas, dan siksa-Nya kepada orang-orang yang berdosa tidak dapat dielakkan.” (al-An’am : 147)
Dan, Dia–ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-hakim yang paling adil berfirman,


Þõáú áóæú ÃóäúÊõãú Êóãúáößõæäó ÎóÒóÇÆöäó ÑóÍúãóÉö ÑóÈøöí ÅöÐðÇ áóÃóãúÓóßúÊõãú ÎóÔúíóÉó ÇáúÅöäúÝóÇÞö æóßóÇäó ÇáúÅöäúÓóÇäõ ÞóÊõæÑðÇ [ÇáÅÓÑÇÁ : 100]


Katakanlah (Muhammad), “Sekiranya kamu menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya (perbendaharaan) itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya.’ Dan manusia itu memang sangat kikir. (al-Isra’ : 100)

Maka, rahmat Allah–ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-itu agung. Datang di dalam ash-Shahihain bahwa Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-bersabda,


«ÌóÚóáó Çááøóåõ ÇáÑøóÍúãóÉó ãÇÆóÉó ÌõÒúÁò¡ ÝóÃóãúÓóßó ÚöäúÏóåõ ÊöÓúÚóÉð æÊöÓúÚöíäó¡ æóÃóäúÒóáó Ýí ÇáÃóÑúÖö ÌõÒúÁðÇ æÇÍöÏðÇ»


Allah menjadikan rahmat itu 100 bagian. Dia menahan 99 (bagian) di sisi-Nya, dan Dia telah menurunkan satu bagian (rahmat-Nya) di bumi.

(yakni, Dia–ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-telah menurunkan satu bagian dari 100 bagian rahmat-Nya)


«Ýóãöäú Ðóáößó ÇáÌõÒúÁö íóÊóÑÇÍóãõ ÇáÎóáÇÆöÞõ ÍóÊøóì ÊóÑúÝóÚó ÇáÏøóÇÈøóÉõ ÍóÇÝöÑóåóÇ Úóäú æáóÏöåóÇ ÎóÔúíóÉó Ãóäú ÊõÕöíÈóåõ»


Maka, disebabkan hal tersebut (satu bagian dari rahmat yang Allah–ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- turunkan tersebut) para makhluk saling berkasih sayang sampai-sampai hewan mengangkat kuku (kaki)nya dari anaknya karena takut akan mengenai anaknya tersebut. (HR. al-Bukhari, 6469 dan Muslim, 2752)

Wahai orang-orang yang beriman !

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- lebih kasih sayang terhadap para hamba-Nya. Maka, Dia–ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, Dzat yang Maha Agung dalam ketinggian-Nya, lebih kasih sayang terhadap kita daripada kita sendiri terhadap diri kita sendiri, lebih kasih sayang terhadap kita daripada kedua orang tua kita.

Datang di dalam ash-Shahihain dari hadis Umar bin Khaththab- ÑóÖöíó Çááåõ ÊóÚóÇáóì Úóäúåõ- bahwa Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó – melihat seorang wanita tengah mencari seorang anak kecil. Wanita tersebut pun menemukan anak kecil itu, lalu memeluknya dan menyusuinya. Maka, Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-mengatakan kepada para sahabatnya sementara mereka melihat kepada wanita ini yang mencari-cari anaknya,


«ÃóÊóÑóæúäó åóÐöåö ÇáúãóÑúÃóÉó ØóÇÑöÍóÉð æóáóÏóåóÇ Ýöí ÇáäøóÇÑö¿»


Apakah kalian berpendapat wanita ini akan melemparkan anaknya ke dalam api ?

Yakni, apakah kalian mengira atau berkeyakinan bahwa wanita ini akan tega untuk melemparkan anaknya ke dalam api ?
Para sahabat menjawab,


«ÞõáúäóÇ: áÇó æóÇááøóåö æóåöí ÊóÞúÏöÑõ Úóáóì Ãóäú áÇó ÊóØúÑóÍóåõ»


‘Kami pun mengatakan (kepada Nabi-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-) , ‘Tidak-Demi Allah- sementara ia mampu untuk tidak melemparkan anaknya tersebut.’

(Yakni, wanita tersebut tidak akan melakukan hal itu sementara ia mampu untuk tidak melakukannya)

Lantas, Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- mengatakan (kepada mereka, para sahabatnya)


«áóáøóåõ ÃóÑúÍóãõ ÈöÚöÈóÇÏöåö ãöäú åóÐöåö ÈöæóáóÏöåóÇ»


Sungguh Allah lebih kasih sayang terhadap para hamba-Nya daripada (wanita) ini terhadap anaknya. (HR. al-Bukhari, 5999 dan Muslim, 2754)

Wahai orang-orang yang beriman, para hamba Allah !

Sesungguhnya rahmat Allah–ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-itu mengenai semua makhluk-Nya, meliputi seluruh ciptaan-Nya, hanya saja rahmat yang mengenai mereka itu bertingkat-tingkat. Maka, semakin bertambah sebab-sebab mendapatkan rahmat-Nya itu pada diri Anda niscaya bagian Anda dari rahmat-Nya itu akan lebih tinggi. Oleh karena itu, Allah–ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mengingatkan di dalam kitab-Nya tentang jalan yang dengannya akan diperoleh rahmat-Nya. Yang dengan didapatkannya rahmat-Nya ini seorang insan akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan kesuksesan akhirat. Surga (yang barang siapa dimasukkan ke dalamnya, maka ia telah mendapatkan kesuksesan akhirat) merupakan rahmat Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- sebagaimana Dia-Dzat yang Maha Agung dalam ketinggian-Nya-berfirman (kepada Surga),


«ÃóäúÊö ÑóÍúãóÊöí ÃóÑúÍóãõ Èößö ãóäú ÃóÔóÇÁõ ãöäú ÚöÈóÇÏöí»


Engkau adalah rahmat-Ku, Aku mengasihi denganmu terhadap siapa saja orang-orang yang Aku kehendaki di antara para hamba-Ku. (HR. al-Bukhari, 4850 dan Muslim, 2846)

Wahai orang-orang yang beriman, para hamba Allah !

Apabila Allah–ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-membukakan pintu-pintu rahmat-Nya untuk hamba-Nya, niscaya ia bakal mendapatkan segala bentuk kebaikan, dengannya ia akan memperoleh segala bentuk ragam kebaikan. (Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- berfirman)


ãóÇ íóÝúÊóÍö Çááøóåõ áöáäøóÇÓö ãöäú ÑóÍúãóÉò ÝóáóÇ ãõãúÓößó áóåóÇ æóãóÇ íõãúÓößú ÝóáóÇ ãõÑúÓöáó áóåõ ãöäú ÈóÚúÏöåö æóåõæó ÇáúÚóÒöíÒõ ÇáúÍóßöíãõ [ÝÇØÑ : 2]


Apa saja di antara rahmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, maka tidak ada yang dapat menahannya ; dan apa saja yang ditahan-Nya maka tidak ada yang sanggup untuk melepaskannya setelah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Mahabijaksana. (Fathir : 2)

Karena itu, maka hendaklah kalian bersemangat untuk menyambut rahmat Allah–ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- Dzat Yang Maha Agung dalam ketinggian-Nya. Mintalah kalian kepada-Nya dari karunia-Nya. Ambillah oleh kalian sebab-sebab keberuntungan dengan memperoleh rahmat-Nya. Sungguh Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- telah menjelaskan sebab-sebab tersebut kepada kalian di dalam kitab-Nya. Demikian pula Rasul-Nya telah menjelaskannya pula kepada kalian di dalam sunahnya. Sejauh mana sebab-sebab rahmat itu bersama Anda, niscaya sejauh itu pula bagian Anda dari rahmat Allah -ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-. Ada di antara manusia yang mengambil sebab-sebab rahmat-Nya itu dalam kadar yang sedikit, ada pula di antara mereka yang mengambil sebab-sebab rahmat-Nya itu dalam kadar yang banyak. Allah -ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- berfirman,


æóÑóÍúãóÊöí æóÓöÚóÊú ßõáøó ÔóíúÁò [ÇáÃÚÑÇÝ : 156]


Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu…(al-A’raf : 156)

Kemudian, Dia -ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- berfirman tentang jalan atau cara mendapatkannya –hitunglah oleh kalian perkara-perkara tersebut-.


ÝóÓóÃóßúÊõÈõåóÇ áöáøóÐöíäó íóÊøóÞõæäó æóíõÄúÊõæäó ÇáÒøóßóÇÉó æóÇáøóÐöíäó åõãú ÈöÂíóÇÊöäóÇ íõÄúãöäõæäó (156) ÇáøóÐöíäó íóÊøóÈöÚõæäó ÇáÑøóÓõæáó ÇáäøóÈöíøó ÇáúÃõãøöíøó ÇáøóÐöí íóÌöÏõæäóåõ ãóßúÊõæÈðÇ ÚöäúÏóåõãú Ýöí ÇáÊøóæúÑóÇÉö æóÇáúÅöäúÌöíáö íóÃúãõÑõåõãú ÈöÇáúãóÚúÑõæÝö æóíóäúåóÇåõãú Úóäö ÇáúãõäúßóÑö æóíõÍöáøõ áóåõãõ ÇáØøóíøöÈóÇÊö æóíõÍóÑøöãõ Úóáóíúåöãõ ÇáúÎóÈóÇÆöËó æóíóÖóÚõ Úóäúåõãú ÅöÕúÑóåõãú æóÇáúÃóÛúáóÇáó ÇáøóÊöí ßóÇäóÊú Úóáóíúåöãú ÝóÇáøóÐöíäó ÂãóäõæÇ Èöåö æóÚóÒøóÑõæåõ æóäóÕóÑõæåõ æóÇÊøóÈóÚõæÇ ÇáäøõæÑó ÇáøóÐöí ÃõäúÒöáó ãóÚóåõ ÃõæáóÆößó åõãõ ÇáúãõÝúáöÍõæäó (157) [ÇáÃÚÑÇÝ : 156 ¡ 157]


Akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa dan menunaikan zakat serta bagi orang-orang yang beriman pada ayat-ayat Kami.”

(Yaitu,) orang-orang yang mengikuti Rasul (Muhammad), Nabi yang ummi (tidak pandai baca tulis) yang (namanya) mereka temukan tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka. Dia menyuruh mereka pada yang makruf, mencegah dari yang mungkar, menghalalkan segala yang baik bagi mereka, mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban serta belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya terang yang diturunkan bersamanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang beruntung.(al-A’raf : 156-157)

Ya Allah ! Jadikanlah kami termasuk golongan mereka. Wahai Dzat yang Memiliki keagungan dan kemuliaan.

Wahai hamba-hamba Allah !

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- berfirman di dalam ayat lain menjelaskan tentang orang-orang yang akan memperoleh rahmat-Nya di dunia dan di akhirat, seraya berfirman,


æóÇáúãõÄúãöäõæäó æóÇáúãõÄúãöäóÇÊõ ÈóÚúÖõåõãú ÃóæúáöíóÇÁõ ÈóÚúÖò íóÃúãõÑõæäó ÈöÇáúãóÚúÑõæÝö æóíóäúåóæúäó Úóäö ÇáúãõäúßóÑö æóíõÞöíãõæäó ÇáÕøóáóÇÉó æóíõÄúÊõæäó ÇáÒøóßóÇÉó æóíõØöíÚõæäó Çááøóåó æóÑóÓõæáóåõ ÃõæáóÆößó ÓóíóÑúÍóãõåõãõ Çááøóåõ Åöäøó Çááøóåó ÚóÒöíÒñ Íóßöíãñ [ÇáÊæÈÉ : 71]


Orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) makruf dan mencegah (berbuat) mungkar, menegakkan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

-itu adalah hal-hal yang mulia nan tinggi-

(Lantas Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì – berfirman) ‘Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.’ (at-Taubah : 71)

Wahai hamba-hamba Allah !

Rahmat Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì – akan didapatkan dengan mentaati-Nya dan mentaati rasul-Nya. Adapun taat kepada Allah–ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- adalah engkau mengerjakan apa yang Dia–ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- perintahkan kepadamu dan engkau pun meninggalkan apa-apa yang dilarang-Nya. Demikian pula taat kepada rasul-Nya, yaitu dengan engkau mengerjakan apa-apa yang beliau –Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó –perintahkan kepadamu dan engkau pun meninggalkan apa-apa yang dilarangnya. Ketika itu, maka bergembiralah, karena Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì – telah berfirman,


æóÃóØöíÚõæÇ Çááøóåó æóÇáÑøóÓõæáó áóÚóáøóßõãú ÊõÑúÍóãõæäó [Âá ÚãÑÇä : 132]


Taatilah Allah dan Rasul (Nabi Muhammad) agar kamu diberi rahmat. (Ali Imran : 132)

Wahai orang-orang yang beriman !

Rahmat Allah–ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-akan didapatkan dengan bertakwa kepada-Nya, sebagaimana Dia Dzat yang Maha Agung dalam ketinggian-Nya menyebutkan,


æóáöÊóÊøóÞõæÇ æóáóÚóáøóßõãú ÊõÑúÍóãõæäó [ÇáÃÚÑÇÝ : 63]


dan agar kalian bertakwa, sehingga kalian mendapat rahmat (al-A’raf : 63)
dan sebagaimana pula Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –berfirman,


æóÇÊøóÞõæÇ Çááøóåó áóÚóáøóßõãú ÊõÑúÍóãõæäó [ÇáÍÌÑÇÊ : 10]


dan bertakwalah kepada Allah agar kalian dirahmati. (al-Hujurat : 10)

Rahmat Allah–ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- juga akan didapatkan dengan mengikuti apa-apa yang dibawa oleh Rasulullah–Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó –berupa petunjuk dan agama yang benar. (Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –berfirman)


ÝóÇÊøóÈöÚõæåõ æóÇÊøóÞõæÇ áóÚóáøóßõãú ÊõÑúÍóãõæäó [ÇáÃäÚÇã : 155]


Maka, ikutilah ia dan bertakwalah agar kalian dirahmati. (al-An’am : 155)

Maka dari itu, ikutilah oleh kalian rasul-Nya (dan apa-apa yang dibawanya berupa petuntuk dan agama yang benar) niscaya kalian memperoleh rahmat rabb kalian Dzat yang Maha Agung dalam ketinggian-Nya.

Rahmat Allah–ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-juga dapat diperoleh dengan (mengerjakan dan mendirikan) shalat, (menunaikan) zakat, dan mentaati rasul-Nya–Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó –. Maka, sungguh demi Allah, betapa banyak rahmat-rahmat yang akan turun kepada orang-orang yang mengerjakan dan mendirikan shalat, saat mereka berada di hadapan rabb mereka seraya membaca kitab-Nya, rukuk kepada-Nya, sujud kepada-Nya, dan bertasbih menyucikan-Nya dengan ucapan-ucapan mereka, hati-hati mereka, dan tindakan-tindakan mereka. Sungguh, demi Allah, betapa banyak rahmat-rahmat itu yang akan turun kepada mereka.

Sungguh sebuah kerugian yang akan didapatkan oleh mereka orang-orang yang meninggalkan tempat nan agung ini dimana rahmat-rahmat Allah–ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-akan turun. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –berfirman,


æóÃóÞöíãõæÇ ÇáÕøóáóÇÉó æóÂÊõæÇ ÇáÒøóßóÇÉó æóÃóØöíÚõæÇ ÇáÑøóÓõæáó áóÚóáøóßõãú ÊõÑúÍóãõæäó [ÇáäæÑ : 56]


Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Rasul (Nabi Muhammad) agar kalian dirahmati. (an-Nur : 56)

Karena itu, bertakwalah kalian kepada Allah–ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, wahai hamba-hamba Allah ! Bersungguh-sungguhlah dalam upaya mendapatkan rahmat-Nya.

Dan, sesungguhnya di antara sebab terbesar diperolehnya rahmat-Nya adalah hendaknya kalian memperbanyak istighfar (memohon ampun kepada Allah Dzat yang Maha Agung dalam ketinggian-Nya) dan bertaubat (kepada-Nya). Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –berfirman,


ÞóÇáó íóÇ Þóæúãö áöãó ÊóÓúÊóÚúÌöáõæäó ÈöÇáÓøóíøöÆóÉö ÞóÈúáó ÇáúÍóÓóäóÉö áóæúáóÇ ÊóÓúÊóÛúÝöÑõæäó Çááøóåó áóÚóáøóßõãú ÊõÑúÍóãõæäó [Çáäãá : 46]


Dia (Saleh) berkata, “Wahai kaumku ! Mengapa kalian meminta disegerakan keburukan sebelum (kalian meminta) kebaikan ? Mengapa kalian tidak memohon ampunan kepada Allah, agar kalian mendapat rahmat ? “ (an-Naml : 46)

Aku memohon ampunan kepada Allah -Dzat Maha Agung, Dzat yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Dzat yang Maha Hidup, yang senantiasa mengurusi makhluk-Nya- dari semua dosa, baik dosa yang kecil maupun dosa yang besar.

Ya Allah ! Ampunilah kami, dan orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, yang masih hidup di antara mereka dan yang telah meninggal dunia. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.
***

Bertakwalah kepada Allah, wahai hamba-hamba Allah !

Lakukanlah sebab-sebab yang dengannya kalian bakal mendapatkan rahmat Allah Dzat Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun. Dzat Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Dzat Yang Maha Agung dalam ketinggian-Nya.

Maka, rahmat Allah -ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì – itu alangkah dekatnya untuk diperoleh bagi siapa saja yang jujur dan benar dalam mencarinya. Sementara Allah -ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì – tidak akan pernah menyalahi janji-Nya. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –tidak akan pernah menyelisihi janji, apabila Dia -ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –berjanji menepatinya, dan apabila berfirman, maka benar (firman-Nya).


æóÚúÏó Çááøóåö ÍóÞøðÇ æóãóäú ÃóÕúÏóÞõ ãöäó Çááøóåö ÞöíáðÇ [ÇáäÓÇÁ : 122]


Dan janji Allah itu benar. Siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah ? (an-Nisa : 122)

Ambillah sebab-sebab rahmat itu agar kalian mendapatkannya pada diri kalian, pada keluarga kalian, pada harta kalian, dan pada segala keadaan dan kondisi kalian dalam urusan dunia kalian, kemudian kalian mendapatkan kesuksesan dengan mendapatkan rahmat yang agung di kehidupan akhirat kalian, di dalam Surga yang telah Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –siapkan untuk para hamba-Nya yang shaleh. Di mana di dalamnya terdapat sesuatu yang belum pernah mata melihatnya, belum pernah telinga mendengarnya dan belum pernah pula terbetik dalam hati manusia.

Rahmat Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –memiliki sebab-sebab (untuk mendapatkannya). Dan, termasuk sebabnya yang paling agung adalah al-Ihsan (berbuat baik). (Allah -ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –berfirman),


æóÃóÍúÓöäõæÇ Åöäøó Çááøóåó íõÍöÈøõ ÇáúãõÍúÓöäöíäó [ÇáÈÞÑÉ : 195]


Dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik (al-Baqarah : 195)

‘Berbuat baiklah’ bermakna umum, mencakup segala bentuk ihsan, tidak hanya sekedar berderma dengan harta benda. Maka, berbuat baiklah dalam beribadah kepada Allah –Dzat yang Maha Mulia dan Maha Agung- dengan cara kalian menyembah-Nya seakan-akan kalian melihat-Nya, maka jika kalian tidak dapat melihat-Nya, sesungguhnya Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –melihat kalian. Maka, ihsan (berbuat baik) (dalam beribadah kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –) adalah hendaknya Anda menyembah atau beribadah kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –seakan-akan Anda melihat-Nya, jika Anda tidak dapat melihat-Nya maka sesungguhnya Dia-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –melihat Anda.

‘Berbuat baiklah’ dengan menegakkan syariat-Nya -ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì – pada diri kalian sendiri, dengan menjaga dan memelihara diri kalian dari segala keburukan dan (dengan) bersegera kepada segala bentuk ketaatan, karena sesungguhnya hal tersebut termasuk hal yang akan menjadikan kalian dibukakan perbendaharaan rahmat-Nya. Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –berfirman,


ãóÇ íóÝúÊóÍö Çááøóåõ áöáäøóÇÓö ãöäú ÑóÍúãóÉò ÝóáóÇ ãõãúÓößó áóåóÇ [ÝÇØÑ : 2]


Apa saja di antara rahmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, maka tidak ada yang dapat menahannya ;... (Fathir : 2)

Allah-Dzat yang Maha Agung dalam ketinggian-Nya- tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi apa yang diberikan-Nya, dan tidak ada pula yang dapat memberikan apa yang ditahan-Nya. Karena itu, sambutlah rahmat Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –. Sungguh, rabb Anda telah berfirman,


Åöäøó ÑóÍúãóÊó Çááøóåö ÞóÑöíÈñ ãöäó ÇáúãõÍúÓöäöíäó [ÇáÃÚÑÇÝ : 56]


Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat baik (al-A’raf : 56)

Oleh karena itu, apabila Anda menginginkan rahmat itu, maka jadilah Anda bagian dari golongan mereka (orang-orang yang berbuat baik).


Åöäøó ÑóÍúãóÊó Çááøóåö ÞóÑöíÈñ ãöäó ÇáúãõÍúÓöäöíäó [ÇáÃÚÑÇÝ : 56]


Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat baik (al-A’raf : 56)

Orang-orang yang berbuat baik dalam beribadah kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –. Orang-orang yang berbuat baik terhadap ciptaan-Nya dengan segala bentuk berbuat baik, perkataan, perbuatan, dan derma dan semua bentuk berbuat baik, sampai pun terhadap binatang. Sungguh, seorang wanita masuk Surga karena seekor anjing yang sedemikian kehausan lalu diberi minum olehnya. Dan, ada pula seorang wanita yang masuk Neraka karena sikap buruknya terhadap seekor kuncing yang dikurungnya, ia tidak memberinya makan dan tidak juga membiarkannya mencari makan.


Åöäøó ÑóÍúãóÊó Çááøóåö ÞóÑöíÈñ ãöäó ÇáúãõÍúÓöäöíäó [ÇáÃÚÑÇÝ : 56]


Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat baik (al-A’raf : 56)

Makmurkanlah hati kalian dengan rasa kasih sayang terhadap makhluk. Apabila Anda menginginkan rahmat Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –, maka kasih sayangilah makhluk-Nya. Ar-rahimun (orang-orang yang mengasihsayangi itu) akan dikasihsayangi oleh Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –. Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó -bersabda,


«ÇÑúÍóãõæÇ ãóäú Ýöí ÇáÃóÑúÖö íóÑúÍóãúßõãú ãóäú Ýöí ÇáÓøóãóÇÁö»


Kasihsayangilah (makhluk-makhluk) yang ada di bumi, niscaya yang ada di langit mengasihsayangi kalian (HR. at-Tirmidzi, 1924, dan beliau mengatakan, ‘hasan shahih.’ )
Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó -juga bersabda,


«æóÇáøóÐöí äóÝúÓöí ÈöíóÏöåö¡ áóÇ íóÖóÚõ Çááøóåõ ÑóÍúãóÊóåõ ÅöáøóÇ Úóáóì ÑóÍöíãò»


Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah Allah meletakkan rahmat-Nya melainkan pada orang yang penyayang (HR. Abu Ya’la, 4258, dan al-Hakim di dalam Mustadraknya, 7310. Dan, lihat, ash-Shahihah, 167)

Demikianlah Nabi kita -Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-yang jujur lagi terpercaya mengatakan. Tidaklah rahmat itu jauh dari orang yang mengambil sebab-sebabnya. Bahkan, tidaklah rahmat itu dicabut melainkan dari orang yang sengsara. Dan, siapa yang tidak mengasihsayangi, ia tidak dikasihsayangi. Karena itu, kasihsayangilah makhluk dan carilah pahala di sisi Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –. Janganlah kalian menunggu balasan, terima kasih, ganti, dan imbal baliknya (dari mereka). Berbuatlah karena Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì – dalam memperlakukan makhluk-Nya niscaya kalian akan selamat dari setiap hal yang menjadikan hati sempit yang mungkin kalian dapati dalam bermuamalah dengan mereka (para makhluk-Nya).


ÅöäøóãóÇ äõØúÚöãõßõãú áöæóÌúåö Çááøóåö áóÇ äõÑöíÏõ ãöäúßõãú ÌóÒóÇÁð æóáóÇ ÔõßõæÑðÇ [ÇáÅäÓÇä : 9]


Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu. (al-Insan : 9)

Mintalah kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –rahmat-Nya dengan jujur. Sungguh Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì –itu Dermawan, Maha Pemberi Karunia, tidak akan menolak orang yang meminta kepada-Nya dengan jujur. Maka, tak seorang hamba pun yang mengangkat kedua tangannya (memohon) kepada rabbnya dan kembali dalam keadaan kedua tangannya kosong. Bahkan, pastilah ia akan memperoleh dari pemberian-Nya yang akan melapangkan dadanya dan melindunginya dari keburukan yang ditakutkannya. Sungguh, Rasul-Nya-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- telah bersabda,


«Åöäøó Çááåó Íóíöíøñ ßóÑöíúãñ íóÓúÊóÍúíö ãöäú ÚóÈúÏöåö ÅöÐóÇ ÑóÝóÚó íóÏóíúåö Ãóäú íóÑõÏøóåõãóÇ ÕöÝúÑðÇ».


Sesungguhnya Allah Maha Pemalu, Maha Dermawan, Dia malu dari hamba-Nya apabila seorang hamba mengangkat kedua tangannya lalu menariknya dalam keadaan kosong (HR. Abu Dawud, 1488 dan at-Tirmidzi, 3556, dan ia mengatakan, ‘Ini hadis hasan gharib’) .

Ya Allah ! Penuhilah hati-hati kami dengan kecintaan kepada-Mu dan ramaikanlah hati-hati kami dengan pengagungan terhadap-Mu, serta jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mendapatkan rahmat-Mu. Wahai Dzat yang Maha Agung dan Maha Mulia.
Amin

Wallahu A’lam
(Redaksi)

Sumber :
Asbabu Rahmatillah, Prof. Dr. Khalid bin Abdullah al-Mushlih-ÍóÝöÙóåõ Çááåõ ÊóÚóÇáóì-





Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatannur&id=998