Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Bid'ah Di Seputar Surat-Surat al-Qur’an (I)
Jumat, 29 Nopember 13

I. Surat al-Fatihah

Di antara bid’ah-bid’ah yang terjadi adalah:

20. Ucapan mereka setelah shalat: Al-Fatihah untuk si Fulan. Akan dibahas dalam bab shalat.

21. Membaca al-Fatihah setelah salam pada shalat witir, sekali atau beberapa kali.

22. Membaca al-Fatihah dan surat mu’awidzatain tujuh kali setelah shalat jum’at. Akan dibahas dalam bab tashih adzkar al-Jum’ah.

23. Tidak membaca al-Fatihah pada shalat jenazah.

24. Membaca al-Fatihah diperuntukkan seluruh penduduk negeri ini dan wali tertentu.

25. Membaca al-Fatihah untuk orang-orang yang telah meninggal.

26. Membaca al-Fatihah dengan suara nyaring secara bersama-sama setelah salam shalat jenazah.

27. Ucapan mereka, “al-Fatihah untuk ruh si Fulan.” dalam berbagai acara.

28. Membaca al-Fatihah pada bagian kepala mayit dan awal surat al-Baqarah pada kedua kakinya.

29. Menyeru orang agar membaca al-Fatihah jika melewati kuburan.

30. Ucapan mereka, “al-Fatihah”, setelah makan disertai dengan perbuatan-perbuatan lain seperti mencium telapak tangan dan punggung tangan.

31. Ucapan al-Fatihah untuk yang dimasak dan diciduk.

32. Membaca al-Fatihah setelah shalat Subuh sebagai tambahan penghormatan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, setelah shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya’ untuk para khalifah secara berurutan. Dengan alasan bahwa orang yang melakukan hal itu menyebabkan mereka hadir di saat dia dimandikan, jika ia mati, dan pada saat ia berada di dalam kubur saat ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir.

33. Membaca al-Fatihah pada waktu menjelang tidur dengan niat untuk Syaikh.

34. Membaca al-Fatihah setelah bersin. Sebagai jawaban dari orang yang bersin dan membaca alhamdulillah.

35. Membacanya di dalam shalat dalam satu tarikan nafas, di mana hal itu bertentangan dengan petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, agar berhenti pada setiap penggalan atau ujung ayat.

Surat al-Baqarah

36. Membaca ayat-ayat pertama surat al-Baqarah pada kedua kaki mayit.

37. Membaca akhir ayat 153 surat al-Baqarah, “Innallaha ma’a ash-Shabiriin” setelah al-Fatihah pada raka’at pertama dalam shalat.

38. Ayat ke-20 surat al-Baqarah setelah al-Fatihah pada raka’at kedua.

Ayat Kursi (al-Baqarah: 255)

39. Menuliskannya di masjid adalah bid’ah. Akan dibahas Tashihu kitabati al-ad’iyah wa al-adzkar.

40. Membaca ayat kursi menghadap ke arah Syaikh Abdul Qodir Jailani untuk memenuhi hajatnya. Akan dibahas dalam bab Tashih adzkar al-Janaiz.

41. Membaca ayat kursi bersama-sama setelah shalat, baik oleh imam atau makmum. Di sini terdapat dua bid’ah; membaca dengan suara keras dan membaca secara bersama-sama.

42. Membaca ayat kursi oleh musafir di setiap rumah yang disinggahi satu kali, ditambah dengan firman Allah,


æóãóÇÞóÏóÑõæÇ Çááåó ÍóÞøó ÞóÏúÑöåö ...

Mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan semestinya.” (An’am: 91) sekali, dan surat al-Ikhlash sebelas kali.

43. Membaca ayat kursi saat mendengar imam membaca tak-biratul ihram. Atau membaca firman Allah,


ÓóãöÚúäóÇ æóÃóØóÚúäóÇ ÛõÝúÑóÇäóßó ÑóÈøóäóÇ æóÅöáóíúßó ÇáúãóÕöíÑõ

“Kami dengar dan kami ta'at.” (Mereka berdo`a): “Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” (al-Baqarah: 285).

44. Membaca ayat kursi saat melakukan hijamah (mengeluarkan darah dengan cara dibekam), dalam hal ini diriwayatkan dari hadîts Ali dengan riwayat marfu’: “Barangsiapa membaca ayat kursi saat hijamah, maka akan berguna bagi hijamahnya.” HR. Ibnu Sunni dengan sanad yang di dalamnya terdapat orang-orang yang tidak dikenal. Sehingga Ibnu Katsir menghukumi sebagai hadîts dha’if ketika menafsirkan ayat kursi dalam tafsirnya, 1/308.

[Sumber: Dinukil dari kitab Tashhîh ad-Du’â`, karya Syaikh Bakar bin Abdullah Abu Zaid, edisi bahasa Indonesia: Koreksi Doa dan Zikir, pent. Darul Haq Jakarta]
Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatdoa&id=519