Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Hukum Orang yang Secara Lahiriyah Kelihatan Istiqamah Akan Tetapi Dia Memiliki Kelompok Pengajian yang Diisi dengan Doa (Permohonan) kepada Rasulullah dan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani
Senin, 06 September 21

Pertanyaan:

Syaikh Ibnu Utsaimin ditanya tentang seorang yang komitmen terhadap shalat dan puasa serta secara lahiriyah kelihatan istiqamah, hanya saja dia memiliki kelompok pengajian yang diisi dengan acara doa (permohonan) kepada Rasulullah -Õáì Çááå Úáíå æÓáã- dan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani; Apa hukum perbuatan seperti ini?

Jawaban:

Informasi yang disampaikan oleh si penanya sungguh menyedihkan hati kita, sebab orang tersebut, yang disebutkan sebagai orang yang komitmen terhadap shalat dan puasa serta kondisinya kelihatan istiqamah, telah dipermainkan oleh setan dan telah menjadikannya keluar dari Islam dengan kesyirikan tersebut, baik dia menyadari hal itu atau tidak. Doa (permohonan)nya kepada selain Allah -ÓÈÍÇäå æÊÚÇáì- adalah perbuatan syirik akbar yang mengeluarkannya dari dien ini, baik dia berdoa (memohon) kepada Rasulullah -Õáì Çááå Úáíå æÓáã- ataupun kepada selain beliau. Tentunya, orang selain beliau lebih rendah kedudukan dan martabatnya di sisi Allah -ÓÈÍÇäå æÊÚÇáì-, karenanya berdoa kepada orang seperti Syaikh Abdul Qadir atau selainnya adalah lebih buruk dan sangat buruk lagi sebab jangankan berdoa kepada mereka, berdoa kepada Rasulullah saja merupakan perbuatan syirik. Rasulullah sendiri tidak dapat memberikan manfaat ataupun menimpakan mudharat kepada seorang pun. Dalam hal ini, Allah -ÓÈÍÇäå æÊÚÇáì-berfirman seraya memerintahKan kepada beliau dalam Firman-firmanNya:

Þõáú Åöäøöí áóÇ Ãóãúáößõ áóßõãú ÖóÑøðÇ æóáóÇ ÑóÔóÏðÇ (21)


"Katakanlah, 'Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatan pun kepadamu dan tidak (pula) sesuatu kemanfaatan." (Al-Jinn: 21).

Þõáú áóÇ ÃóÞõæáõ áóßõãú ÚöäúÏöí ÎóÒóÇÆöäõ Çááåö æóáóÇ ÃóÚúáóãõ ÇáúÛóíúÈó æóáóÇ ÃóÞõæáõ áóßõãú Åöäøöí ãóáóßñ Åöäú ÃóÊøóÈöÚõ ÅöáøóÇ ãóÇ íõæÍóì Åöáóíøó


"Katakanlah, 'Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku ini malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang telah diwahyukan kepadaku." (Al-An'am: 50).

Þõáú áóÇ Ãóãúáößõ áöäóÝúÓöí äóÝúÚðÇ æóáóÇ ÖóÑøðÇ ÅöáøóÇ ãóÇ ÔóÇÁó Çááøóåõ æóáóæú ßõäúÊõ ÃóÚúáóãõ ÇáúÛóíúÈó áóÇÓúÊóßúËóÑúÊõ ãöäó ÇáúÎóíúÑö æóãóÇ ãóÓøóäöíó ÇáÓøõæÁõ Åöäú ÃóäóÇ ÅöáøóÇ äóÐöíÑñ æóÈóÔöíÑñ áöÞóæúãò íõÄúãöäõæäó (188)


"Katakanlah, 'Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman." (Al-A'raf: 188).

Þõáú Åöäøöí áóäú íõÌöíÑóäöí ãöäó Çááøóåö ÃóÍóÏñ æóáóäú ÃóÌöÏó ãöäú Ïõæäöåö ãõáúÊóÍóÏðÇ (22)


"Katakanlah, 'Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorang pun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali tiada akan memperoleh tempat berlindung selain dariNya." (Al-Jinn: 22).

Jadi, manakala Rasulullah sendiri tidak ada seorang pun yang dapat melindunginya dari Allah, apalagi manusia selain beliau tentunya. Berdoa kepada selain Allah adalah perbuatan syirik yang mengeluarkan pelakunya dari dien ini. Syirik adalah perbuatan yang tidak akan diampuni oleh Allah kecuali si hamba yang melakukannya itu bertaubat berdasarkan FirmanNya,

Åöäøó Çááøóåó áóÇ íóÛúÝöÑõ Ãóäú íõÔúÑóßó Èöåö æóíóÛúÝöÑõ ãóÇ Ïõæäó Ðóáößó áöãóäú íóÔóÇÁõ


"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya." (An-Nisa`: 48).

Dan pelakunya ini masuk neraka berdasarkan FirmanNya pula,

Åöäøóåõ ãóäú íõÔúÑößú ÈöÇááøóåö ÝóÞóÏú ÍóÑøóãó Çááøóåõ Úóáóíúåö ÇáúÌóäøóÉó æóãóÃúæóÇåõ ÇáäøóÇÑõ æóãóÇ áöáÙøóÇáöãöíäó ãöäú ÃóäúÕóÇÑò (72)


"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun." (Al-Ma`idah: 72).

Nasehat saya buat orang ini agar dia bertaubat kepada Allah dari perbuatan yang menggugurkan nilai amal tersebut sebab syirik menggugurkan amal berdasarkan Firman Allah,

æóáóÞóÏú ÃõæÍöíó Åöáóíúßó æóÅöáóì ÇáøóÐöíäó ãöäú ÞóÈúáößó áóÆöäú ÃóÔúÑóßúÊó áóíóÍúÈóØóäøó Úóãóáõßó æóáóÊóßõæäóäøó ãöäó ÇáúÎóÇÓöÑöíäó (65)


"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu, Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." (Az-Zumar: 65).

Oleh karena itu, hendaklah dia bertaubat kepada Allah dari perbuatan ini dan beribadahlah kepada Allah dengan berzikir dan ibadah-ibadah yang lain sesuai dengan apa yang disyariatkanNya serta janganlah dia melampauinya dengan melakukan perbuatan-perbuatan syirik ini. Hendaknya dia selalu memikirkan Firman Allah ini,

æóÞóÇáó ÑóÈøõßõãõ ÇÏúÚõæäöí ÃóÓúÊóÌöÈú áóßõãú Åöäøó ÇáøóÐöíäó íóÓúÊóßúÈöÑõæäó Úóäú ÚöÈóÇÏóÊöí ÓóíóÏúÎõáõæäó Ìóåóäøóãó ÏóÇÎöÑöíäó (60)


"Dan Rabbmu berfirman, 'Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (Ghafir: 60).


Kumpulan Fatwa Tentang Aqidah, Syaikh Ibnu Utsaimin, hal. 394-395

Sumber: 'al-Fatawa asy-Syar'iyyah Fi al-Masail al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama al-Balad al-Haram,'
(Fatwa-Fatwa Syar'i Terhadap Permasalahan Kontemporer Oleh Para Ulama Kota Suci dari syaikh Khalid bin Abdurrahman al-Juraisiy).
Diposting oleh: Abdul ðWakhid
Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatfatwa&id=1704