Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Ketika Shalawat Dipanjatkan oleh Khatib
Jumat, 25 Februari 22

Soal :
Apabila sang khatib dalam khutbah Jum’at ketika menyebut ‘Rasulullah’, ia mengucapkan (shalawat),


Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó æóÚóáóì Âáöåö æóÕóÍúÈöåö ÃóÌúãóÚöíúäó


Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada beliau, beserta keluarganya dan para sahabatnya semuanya.

Begitu pula seorang penceramah atau dalam suatu acara, apakah yang disyariatkan adalah hendaknya kita (orang yang mendengar ucapan shalawat tersebut-pen) mengucapkan, ‘Amin’, ataukah kita mengucapkan seperti yang dikatakan orang yang bershalawat tersebut. Dan, demikian pula dalam kasus shalawat dan salam atas nabi, keluarga dan para sahabatnya secara umum ?

Jawab :
Kita mengucapkan, ‘Amin’ selagi kita mendengarnya; karena doanya adalah untuk kita dan untuknya. Karena itu, kita mengucapkan, ‘Amin’.

Adapun jika kita mendengar seseorang membaca dalam suatu hadis, dan ia mengucapkan, ‘Nabi- Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÚóáóì Âáöåö æóÓóáøóãó- ‘ , maka orang ini membaca (shalawat tersebut) bukan untuk kita, maka, kita mengucapkan, “ Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÚóáóì Âáöåö æóÓóáøóãó”

(Ibnu Utsimin, ‘Maa-yaquu-luhu al-Mustami’ ‘Inda ash-Shalat ‘Ala an-Nabiy Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam ’, al-Fatawa ats-Tsulatsiyah, 1/12)

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatfatwa&id=1805