Artikel : Kajian Islam - Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits - ,

Pendidikan Anak Dalam Islam
oleh :

Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam telah menutup segala pintu yang mengakibatkan kepada kemusyrikan serta memperingatkan dari padanya dengan peringatan yang sangat keras. Di antaranya adalah masalah kuburan. Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam telah menetapkan beberapa ketentuan untuk menjaga agar kuburan tidak disembah dan agar orang-orang tidak berlebihan terhadap mereka yang dikuburkan, di antaranya adalah:

1. Bahwasanya Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam telah memperingatkan agar kita tidak berlebihan terhadap para wali dan orang-orang shalih, sebab hal itu menyebabkan penyembahan kepada mereka. Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,


ÅöíóøÇßõãú æóÇáúÛõáõæóø ÝóÅöäóøãóÇ Ãóåúáóßó ãóäú ßóÇäó ÞóÈúáóßõãú ÇáúÛõáõæõø.

"Jauhilah oleh kalian sikap berlebih-lebihan, karena sesungguhnya sikap berlebihan itulah yang telah menghancurkan umat-umat sebelum kamu." (HR. Imam Ahmad, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbasradiyallaahu ‘anhumaa ).


áÇó ÊõØúÑõæúäöíú ßóãóÇ ÃóØúÑóÊö ÇáäóøÕóÇÑóì ÇÈúäó ãóÑúíóãó¡ ÅöäóøãóÇ ÃóäóÇ ÚóÈúÏñ ÝóÞõæúáõæúÇ ÚóÈúÏõ Çááóøåö æóÑóÓõæúáõåõ.

"Janganlah kamu berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani telah berlebih-lebihan dalam memuji (Isa) putra Maryam. Aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah, 'Abdullah wa Rasuluh (hamba Allah dan RasulNya)'." (HR. al-Bukhari).

2. Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam melarang membangun bangunan di atas kuburan, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu al-Hayyaj al-Asadi, ia berkata, Ali bin Abi Thalib radiyallallaahu ‘anhu berkata kepadaku,


ÃóáÇó ÃóÈúÚóËõßó Úóáóì ãóÇ ÈóÚóËóäöíú Úóáóíúåö ÑóÓõæúáõ Çááóøåö Ãóäú áÇó ÊóÏóÚó ÊöãúËóÇáðÇ ÅöáóøÇ ØóãóÓúÊóåõ¡ æóáÇó ÞóÈúÑðÇ ãõÔúÑöÝðÇ ÅöáÇóø ÓóæóøíúÊóåõ.

"Ketahuilah sesungguhnya aku mengutusmu sebagaimana dulu Rasulullahshallallaahu ‘alaihi wasallam mengutusku yaitu, jangan engkau tinggalkan patung-patung melainkan engkau hancurkan, tidak pula kuburan yang ditinggikan kecuali engkau ratakan (dengan tanah)." (HR. Muslim).
Beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam juga melarang mengapur dan mendirikan bangunan di atasnya. Dari Jabir radiyallaahu ‘anhu, ia berkata,


äóåóì ÑóÓõæúáõ Çááóøåö Úóäú ÊóÌúÕöíúÕö ÇáúÞóÈúÑö¡ æóÃóäú íõÞúÚóÏó Úóáóíúåö¡ æóÃóäú íõÈúäóì Úóáóíúåö ÈöäóÇÁñ.

"Rasulullahshallallaahu ‘alaihi wasallam melarang mengapur kuburan, duduk di atasnya dan membangun bangunan di atasnya." (HR. Muslim).

3. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam juga memperingatkan dari shalat di kuburan. Dari Aisyah radiyallaahu ‘anhaa, dia berkata, "Tatkala Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam hendak diambil nyawanya, beliau pun segera menutup kain di atas mukanya, lalu beliau buka lagi kain di atas mukanya, lalu beliau buka lagi kain itu tatkala terasa menyesakkan nafas. Ketika beliau dalam keadaan demikian itulah, beliau bersabda,


áóÚúäóÉõ Çááóøåö Úóáìó ÇáúíóåõæúÏö æóÇáäóøÕóÇÑóì ÇÊóøÎóÐõæúÇ ÞõÈõæúÑó ÃóäúÈöíóÇÆöåöãú ãóÓóÇÌöÏó.

"Semoga laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani, mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah." (Muttafaq 'alaih)

Beliau memperingatkan agar dijauhi perbuatan mereka, dan seandainya bukan karena hal itu, niscaya kuburan beliau akan ditampakkan, hanya saja dikhawatirkan akan dijadikan sebagai tempat ibadah.
Nabishallallaahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,


ÃóáÇó æóÅöäóø ãóäú ßóÇäó ÞóÈúáóßõãú ßóÇäõæúÇ íóÊóøÎöÐõæúäó ÞõÈõæúÑó ÃóäúÈöíóÇÆöåöãú ãóÓóÇÌöÏó¡ ÃóáÇó ÝóáÇó ÊóÊóøÎöÐõæúÇ ÇáúÞõÈõæúÑó ãóÓóÇÌöÏó¡ ÝóÅöäöøíú ÃóäúåóÇßõãú Úóäú Ðóáößó.

"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya umat-umat sebelum kamu telah menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah, janganlah kamu sekalian menjadikan kuburan sebagai tempat Ibadah, karena aku benar-benar melarang kamu dari perbuatan itu." (HR. Muslim).

Menjadikan sebagai tempat ibadah maknanya adalah shalat di kuburan, meskipun tidak dibangun tempat ibadah (masjid) di atasnya. Sebab setiap tempat yang dituju untuk shalat di dalamnya, maka ia adalah tempat ibadah, sebagaimana sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam,


ÌõÚöáóÊú áöíó ÇúáÃóÑúÖõ ãóÓúÌöÏðÇ æóØóåõæúÑðÇ.

"Dan dijadikan untukku tanah sebagai tempat sujud dan alat bersuci." (HR. al-Bukhari).

Dan jika dibangun masjid di atasnya, maka tentu persoalan menjadi lebih besar.

Adapun mempersembahkan nadzar dan kubur untuk tempat-tempat yang diziarahi, maka ia adalah syirik besar. Sebab ia menyelisihi petunjuk Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam dalam hal yang wajib dilakukan terhadap kuburan, yakni hendaknya tidak dibangun suatu bangunan di atasnya, juga tidak didirikan masjid di atasnya. Karena, ketika di atasnya dibangunkan kubah dan di sekelilingnya didirikan tempat ibadah serta tempat-tempat ziarah, maka orang-orang bodoh akan menyangka bahwa orang-orang yang dikubur di dalamnya bisa memberikan manfaat atau mudharat, dan bahkan mereka bisa menolong orang yang meminta pertolongan kepada mereka, serta bisa memenuhi hajat orang yang bersandar kepada mereka. Karena itu mereka mempersembahkan nadzar dan kurban kepada mereka, sehingga pada akhirnya menjadi berhala-berhala yang disembah selain Allah Subhanahu waTala, padahal Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,


Çóááøåõãóø áÇó ÊóÌúÚóáú ÞóÈúÑöíú æóËóäððÇ íõÚúÈóÏõ.

"Ya Allah, janganlah engkau jadikan kuburanku sebagai berhala yang disembah." (HR. Malik dan Ahmad).

Dan tidaklah beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam berdoa dengan doa ini kecuali karena bakal terjadi tindakan seperti itu, selain terhadap kuburan Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam dan ini benar-benar terjadi di banyak negara-negara Islam. Adapun kuburan beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam, maka ia dijaga oleh Allah Subhanahu waTala berkat doa Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam sebab kuburan beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam berada di dalam rumahnya, dan tidak berada di dalam masjid, serta ia dikelilingi dengan tembok-tembok. Sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullaah dalam Qashidah Nuniyahnya,


ÝóÇÓÜÜÊóÌóÇÈó ÑóÈõø ÇáúÚóÜÇáóãöíúäó ÏõÚóÜÇÁóåõ æóÃóÍóÇØóÜåõ ÈöËóáÇóËóÜÜÉö ÇáúÌõÏúÑóÇäö

"Maka Rabb semesta alam mengabulkan doanya (Nabi), dan kuburannya dikeliling oleh tiga tembok.

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=indexkajian&id=1§ion=kj001