Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Seorang Muslim Harus Menunaikan Amanat
Kamis, 07 Oktober 21

Pertanyaan:
Sebagian karyawan dan pekerja tidak menunjukkan etos kerja yang lazim, kami dapati sebagian mereka selama setahun atau lebih tidak mengajak kepada kebaikan dan tidak mencegah kemungkaran, bahkan kadang terlambat bekerja dan mengatakan, "Saya diizinkan oleh atasan sehingga tidak apa-apa terhadapnya." Apakah orang yang seperti itu berdosa selama ia tetap seperti itu? Kami mohon fatwanya, semoga Allah memberi anda kebaikan.

Jawaban:
Pertama; Disyariatkan atas setiap Muslim dan Muslimah menyampaikan dari Allah subhanahu wa ta’ala ketika mendengar kebaikan, sebagaimana ditunjukkan oleh Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam,


äóÖøóÑó Çááåõ ÇãúÑóÃð ÓóãöÚó ãóÞóÇáóÊöíú ÝóæóÚóÇåóÇ Ëõãøó ÃóÏøóÇåóÇ ßóãóÇ ÓóãöÚóåóÇ.


"Allah mengelokkan wajah seseorang yang mendengar ucapanku lalu menghayatinya dan menyampaikannya (kepada orang lain) sebagaimana yang didengarnya." (HR. at-Tirmidzi bab al-'Ilm, no. 2657; Ibnu Majah dalam al-Muqaddimah, no. 232.)

Dan sabda beliau,

ÈóáöøÛõæúÇ Úóäöøíú æóáóæú ÂíóÉð.


"Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat." (HR. al-Bukhari, kitab al-anbiya, no. 3461.)

Adalah beliau, apabila memberi wejangan dan peringatan, beliau mengatakan,


ÝóáúíõÈóáöøÛö ÇáÔøóÇåöÏõ ÇáúÛóÇÆöÈó ÝóÑõÈøó ãõÈóáøóÛò ÃóæúÚóì ãöäú ÓóÇãöÚò.


"Hendaklah yang menyaksikan (ini) menyampaikan kepada yang tidak hadir, sebab, betapa banyak orang yang disampaikan berita kepadanya lebih mengerti daripada yang mendengar (langsung)." (HR. al-Bukhari, kitab al-Hajj, no. 1741; Muslim, kitab al-Qisamah, no. 1679.)

Saya nasehatkan kepada anda semua untuk menyampaikan kebaikan yang anda dengar berdasarkan ilmu dan validitas berita. Maka setiap orang yang mendengar ilmu dan menghafalnya, hendaklah menyampaikannya kepada keluarganya, saudara-saudara dan teman-temannya selama itu mengandung kebaikan yang dibarengi dengan menjaga orisinalitas dan tidak membacakan sesuatu yang tidak dikuasainya. Sehingga dengan demikian termasuk golongan yang saling menasehati dengan kebenaran dan mengajak kepada kebaikan.
Adapun para karyawan yang tidak melaksanakan tugas dan tidak loyal, tentunya anda telah mendengar bahwa di antara karakter keimanan adalah menunaikan amanat dan menjaganya, sebagaimana Firman Allah ‘azza wa jalla,


Åöäøó Çááåó íóÃúãõÑõßõãú Ãóäú ÊõÄóÏøõæÇ ÇáúÃóãóÇäóÇÊö Åöáóì ÃóåúáöåóÇ (58)


"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya." (An-Nisa`: 58).

Penunaian amanat termasuk karakter yang paling agung, sementara khianat termasuk karakter kemunafikan, sebagaimana Firman Allah subhanahu wa ta’ala ketika menandai orang-orang yang beriman,

æóÇáøóÐöíäó åõãú áöÃóãóÇäóÇÊöåöãú æóÚóåúÏöåöãú ÑóÇÚõæäó (8)


"Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya." (Al-Mukminun: 8).

Tentang khianat dalam ayat lain disebutkan,

íóÇÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÂãóäõæÇ áóÇ ÊóÎõæäõæÇ Çááåó æóÇáÑøóÓõæáó æóÊóÎõæäõæÇ ÃóãóÇäóÇÊößõãú æóÃóäúÊõãú ÊóÚúáóãõæäó (27)


"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (Al-Anfal: 27).

Maka kewajiban seorang karyawan adalah melaksanakan amanat dengan jujur dan ikhlas serta penuh perhatian dan senantiasa memelihara waktu sehingga terlepas dari beban tanggung jawab, pekerjaannya menjadi baik dan diridhai Allah serta loyal terhadap negaranya dalam hal ini atau terhadap perusahaan atau lembaga lainnya tempat ia bekerja. Itulah yang wajib atas setiap karyawan, yaitu bertakwa kepada Allah dan menunaikan amanat dengan seksama dan penuh loyalitas dengan mengharap pahala Allah dan takut terhadap siksaNya serta mengamalkan Firman Allah ‘azza wa jalla,


Åöäøó Çááåó íóÃúãõÑõßõãú Ãóäú ÊõÄóÏøõæÇ ÇáúÃóãóÇäóÇÊö Åöáóì ÃóåúáöåóÇ (58)


"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya." (An-Nisa`: 58).
Di antara kriteria kemunafikan ialah berkhianat terhadap amanat, sebagaimana sabda Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam,


ÂíóÉõ ÇáúãõäóÇÝöÞö ËóáóÇËñ: ÅöÐóÇ ÍóÏøóËó ßóÐóÈó¡ æóÅöÐóÇ æóÚóÏó ÃóÎúáóÝó¡ æóÅöÐóÇ ÇÄúÊõãöäó ÎóÇäó.


"Tanda orang munafik ada tiga: Apabila berbicara ia dusta; Apabila berjanji ia ingkar; Dan apabila dipercaya ia berkhianat." (Muttafaq 'Alaih. al-Bukhari, kitab al-Aiman, no. 33; Muslim, kitab al-Iman, no. 59.)

Hendaknya seorang Muslim tidak menyerupai orang-orang munafik, tapi ia harus menjauhi sifat-sifat mereka, senantiasa menjaga amanat dan melaksanakan tugasnya dengan tekun serta memelihara waktu kerja walaupun atasannya kurang perhatian atau tidak memerintahkannya seperti itu. Hendaknya ia tidak meninggalkan pekerjaan dan menyepelekannya, bahkan seharusnya ia bekerja keras sehingga lebih baik dari atasannya dalam melaksanakan tugas dan dalam loyalitas terhadap amanat sehingga ia menjadi teladan yang baik bagi yang lainnya.


Fatawa lil Muwazhzhafin wal ‘Ummal, Syaikh Ibnu Baz, hal. 7-9.

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatkonsultasi&id=4165