Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits
Aqidah KHAWARIJ, Ciri-Ciri & Doktrinnya Dulu & Kini
Selasa, 09 Desember 14

DATA BUKU

Judul asli : Al-Khawarij Awwalu al-Firaq Fi Tarikh al-Islam; Manahijuhum wa Ushuluhum wa Simatuhum Qadiman wa Haditsan wa Mauqif as-Salaf Minhum
Judul edisi terjemah : Ciri-Ciri dan Doktrin Akidah KHAWARIJ Dulu dan Kini
Penulis : Syaikh Dr. Nashir bin Abdul Karim al-Aql
Muraja'ah terjemah : Editor ilmiah DARUL HAQ
Tebal buku : 142 Halaman
Ukuran buku : 14,5 cm x 20,5 cm
Harga : Rp. 20.000,-

TENTANG TEMA

Sekte Khawarij adalah golongan yang mengkafirkan kaum muslimin karena perbuatan dosa besar yang dilakukan, dan mereka juga membangkang terhadap pemerintah, serta menyempal dari jamaah kaum Muslimin. Maka, termasuk Khawarij adalah setiap individu yang menganut doktrin mereka ini, baik perorangan maupun kelompok.

Cikap bakal dan benih-benih Khawarij telah mulai muncul di masa Nabi masih hidup, yaitu dalam kasus pembagian harta ghanimah Perang Hunain, di mana tiba-tiba muncullah seseorang yang berkata, "Adillah wahai Muhammad; karena sesungguhnya engkau tidak adil!" Maka Nabi menjawab, "Siapa yang bisa berbuat adil, jika saya tidak bisa adil. Engkau pasti gagal dan rugi, jika aku tidak lagi adil". Maka Umar berkata, "Wahai Rasulullah, izinkan aku, biar aku memenggal lehernya". Beliau bersabda, "Biarkan dia, dia akan memiliki para pengikut (yang sangat kuat beribadah, hingga) salah seorang di antara kalian akan menganggap remeh shalatnya di banding shalat mereka dan puasanya dibanding puasa mereka. Mereka juga orang yang gemar membaca al-Qur`an, akan tetapi bacaan mereka tidak sampai melewati kerongkongan mereka. Mereka menyempal dari Agama sebagaimana anak panah melesat dari busur." (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dan dikutip di sini secara ringkas dan adaptif).

Dalam hadits lain, Nabi bersabda tentang mereka,

"Akan muncul di akhir zaman suatu kaum, mereka adalah anak-anak muda, berpikiran picik, mereka mengatakan sebaik-baik ucapan manusia, (tetapi) keimanan mereka tidak melewati tenggorokan mereka, mereka menyempal dari Agama seperti anak panah melesat dari busurnya. Maka, di mana saja kalian menjumpai mereka, bunuhlah mereka, karena membunuh mereka ada (nilai) pahalanya pada Hari Kiamat bagi orang yang telah membunuh mereka." (Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 6930).

Ini menunjukkan bahwa Khawarij akan tetap ada hingga akhir zaman, dan tidak ada keraguan bahwa kita ini hidup di akhir zaman.

Menyempalnya Khawarij dan Syi'ah dari tubuh umat Islam dipicu oleh satu orang, yaitu Ibnu Saba`, seorang Yahudi yang berpura-pura masuk Islam, yang bergerak dalam kegelapan masa, menghimpun berbagai kekuatan untuk merongrong kekuatan dan kesatuan kaum muslimin.

Dalam hal ini, orang-orang yang menjadi cikal bakal Khawarij belum terdengar ada yang mengkafirkan seorang pun dari kaum Muslimin. Bahkan ketika mereka ikut mengepung Khalifah Utsman , mengikuti hasutan si Yahudi terlaknat itu, mereka melakukannya karena terpengaruh oleh isu dusta tentang ketidakadilan Utsman, sehingga mereka bergabung dengan para pengepung Utsman, dalam keyakinan mereka, perbuatan tersebut dilakukan dalam rangka menegakkan amar ma'ruf dan nahi mungkar.

Kemudian, ketika Ali bin Abi Thalib yang menjadi khalifah dan terjadi pertikaian antara beliau dengan kubu Syam ketika itu; terjadilah peristiwa tahkim (arbitrasi), di mana khalifah Ali mengutus Abu Musa al-Asy'ari dan Mu'awiyah mengutus Amr bin al-Ash ; sebagai juru runding dan mencari jalan tengah, demi untuk menghentikan pertikaian yang begitu pelik dan telah banyak menelan jiwa kaum Muslimin.

Dari situlah sikap munafik kelompok Khawarij ini mulai terlihat, karena mereka pada mulanya setuju dengan adanya tahkim. Akan tetapi setelah tahkim dilaksanakan, mereka justru menarik diri dari kesatuan kaum Muslimin, yaitu dari pasukan khalifah Ali , dan menyebarkan slogan, "Keputusan hukum itu hanya milik Allah".

Dari titik itulah, maka sedikit demi sedikit tetapi pasti, mereka mulai menyebarkan isu bahwa semua orang yang setuju dengan tahkim itu; yaitu mengangkat manusia sebagai juru penengah dalam sengketa, adalah kafir, termasuk semua sahabat Nabi yang mulia dari kedua belah pihak.

Waktu terus bergulir, bersamaan dengan itu, doktrin mereka semakin melebar ke sana ke mari tak terkendali, semakin rumit, sehingga mereka juga semakin menyempal dari jamaah kaum Muslimin, serta semakin jauh dari aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Dan semua doktrin dan ciri khas mereka terpusat pada dua hal besar:

Pertama: Mengkafirkan orang yang melakukan dosa besar dari kaum Muslimin. Artinya, menyatakannya murtad dari Islam dan gugur semua haknya sebagai Muslim.

Kedua: Membangkang dan tidak taat kepada pemerintah yang telah mereka kafirkan, karena telah melakukan dosa besar dengan berhukum dengan selain hukum Allah.

Kedua poin inilah yang merupakan bom waktu yang siap meledak kapan saja di tengah umat Islam, dan merusak tatanan jamaah kaum Muslimin.

Dan buku ini adalah hasil penelitian penulis yang berhasil mengungkap berbagai segi sekte yang ekstrim ini.

ISI BUKU SECERA UMUM

Buku Ciri-Ciri dan Doktrin Akidah Khawarij ini, terbagi menjadi tiga bagian:

Bagian pertama: Mengulas sejarah kemunculan Khawarij, berikut ciri khas generasi awal mereka yang sangat jauh berbeda dengan yang kita kenal dewasa ini. Begitu juga mengulas nama-nama sebutan dan gelar mereka berdasarkan hasil penelitian penulis, Syaikh Dr. Nashir al-aql, mencakup 9 nama dan gelar.

Di antara yang menarik dalam bagian pertama ini adalah kenyataan bahwa Khawarij generasi awal sama sekali jauh dari kecenderungan kepada ilmu kalam; dan belakangan muncul di antara mereka kecenderungan untuk mempertahankan syubhat mereka dengan argumentasi logis, menurut asumsi mereka, sehingga satu-satunya jalan adalah menggunakan metodologi ilmu kalam. Ini sangat aneh pada sekte ini, karena mereka sebenarnya adalah orang-orang yang kukuh membela al-Qur`an dan as-Sunnah, tetapi salah jalan dan salah langkah. Dan buku ini berhasil membuktikan bahwa kecenderungan mereka kepada ilmu kalam benar-benar ada dan tidak mengada-ada.

Yang juga sangat menarik dalam bagian pertama ini adalah perbandingan paralel antara Khawarij dan Syi'ah. Penulis, Syaikh Dr. Nashir al-aql, menyuguhkan perbandingan yang sangat bagus antara sekte Khawarij dengan Syi'ah; di mana ada tempat-tempat mereka sama atau mirip, dan ada pula tempat dan masalah di mana mereka berbeda secara tajam dan mendasar. Sebagai contoh di mana mereka sama:

1. Khawarij dan Syi'ah sama-sama memiliki sikap ekstrim dan berlebihan dalam beragama. Hanya saja, sikap ekstrim sekte Khawarij tercermin dalam sikap membangkang kepada pemerintah, menyempal, dan mengkafirkan kaum muslimin yang tidak sepaham dengan mereka. Sedangkan sikap ekstrim Syi'ah tercermin dalam kultus para imam yang mereka klaim, sehingga bagaikan setengah tuhan dan juga mereka mengkafirkan Ahlus Sunnah.

2. Berpandangan sempit. Bukti yang paling jelas mengenai hal ini adalah bahwa baik Khawarij maupun Syi'ah sama-sama mengkafirkan para sahabat. Ini adalah kebodohan yang paling sulit dipahami dari kedua kelompok ini.

3. Minim ilmu syar'i dan dangkal pemahaman dalam Agama. Khawarij dan Syi'ah sama-sama pembual dengan ilmu sedikit yang ada pada mereka sekalipun dengan latar belakang yang berbeda.

4. … dan masih ada masalah-masalah lain, yang bisa Anda kaji dalam buku ini.

Dan contoh-contoh masalah di mana di antara Khawarij dengan Syi'ah berbeda secara mendasar:

1. Syi'ah berlebih-lebihan terhadap Ahlul Bait dan bahkan mengkultuskan mereka, sedangkan Khawarij generasi awal sangat membenci Ahlul bait bahkan menyatakan permusuhan terhadap mereka, sehingga Khawarij inilah yang dikenal dengan golongan Nashibah yang berarti: yang menyatakan kebencian kepada Ahlul bait.

2. Syi'ah bersandar pada kedustaan dalam meriwayatkan hadits dan atsar, sedangkan Khawarij mengharamkan berdusta dalam agama, dalam meriwayatkan bahkan dalam bersikap terhadap lawan. Dan itulah sebabnya, para ulama Ahlus Sunnah juga menerima riwayat hadits dari orang-orang Khawarij. Dan ini juga membuktikan bahwa riwayat-riwayat yang dibawa oleh orang-orang Syi'ah adalah sampah dan tidak tidak memiliki nilai.

3. Sebagai ekses dari perbedaan di atas, Khawarij mengungkapkan pemikiran, kecenderungan dan keyakinan mereka secara terbuka dan terang-terangan, sedangkan Syi'ah bermuka dua, ketika bersama setan-setan mereka dari bangsa jin dan manusia, mereka terang-terangan, tetapi ketika berada berada di tengah kaum muslimin, mereka menggunakan taqiyah atau kewajiban berbohong; karena kaum muslimin mereka anggap sebagai musuh.

4. Juga sebagai ekses dari perbedaan di atas, syi'ah adalah para pengkhianat yang menikam kaum Muslimin dari dalam selimut; Syi'ah adalah pecundang dan konspiratif. Sedangkan Khawarij memiliki sikap tegas dan terang-terangan, sekalipun ngawur dan dalam artian negatif.

5, … dan masih ada sejumlah perbedaan mendasar, yang bisa Anda kaji satu persatu di dalam buku kita ini, "Ciri-ciri dan Doktrin Khawarij Dulu dan Kini".

Sub lain dalam bagian pertama ini yang juga mendapatkan sorotan tajam dari penulis adalah terpecah-belahnya Khawarij menjadi berbagai sekte dan kecenderungan, sebagaimana halnya golongan-golongan sempalan lain dalam Islam. Diikuti dengan ulasan bagaimana proses transformasi doktrin, sehingga cenderung ke arah ilmu kalam, juga disorot secara apik oleh penulis.

Salah satu sub yang sangat penting kita kaji adalah bahwa memerangi mereka, sebagaimana yang diperintahkan oleh Nabi, tidak berarti bahwa kita (Ahlus Sunnah) mengkafirkan mereka. Sama sekali tidak; karena mengkafirkan atau memvonis kafir seorang atau sekelompok Muslim, adalah perbuatan yang amat berbahaya dan sama sekali bukan cara beragama yang diajarkan oleh as-Salaf ash-Shalih secara khusus, dan Ulama-ulama Ahlus Sunnah secara umum.

Kemudian bagian ini diakhiri dengan dua sub penting: kantong-kantong tempat domisili Khawarij, serta benih-benih, dan cikal bakal Khawarij dengan berbagai kelompoknya di masa kini.

Bagian kedua, fokus mengetengahkan sekte Abadhiyah. Hal itu karena Abadhiyah ini adalah satu-satunya sekte Khawarij yang masih eksis secara komunitas hingga saat ini. Bahkan sekte ini sempat berkuasa di sejumlah negara, yang semuanya diungkap oleh penulis secara faktual.

Ada banyak sub yang diketengahkan penulis mengenai Abadhiyah, sejak dari asal usul penamaannya dengan Abadhiyah, sejarah lahir berikut perkembangannya, hingga zaman kita ini.

Di antara yang menarik adalah bahwa salah satu sebab bisa eksisnya sekte ini sampai saat ini, yaitu karena Abadhiyah merupakan sekte Khawarij yang paling minim sikap ekstrimnya, dan paling bisa hidup berdampingan dengan kaum Muslimin pada umumnya. Sekalipun demikian, dari satu sisi, Abadhiyah sama dengan sekte sekte Khawarij lainnya dari segi keyakinan mereka bahwa orang Muslim yang melakukan dosa besar adalah kafir dan kekal dalam neraka, juga mencaci sebagian sahabat Nabi, mengingkari syafa'at, dan lain sebagainya. Dan dari sisi yang lain, kelompok ini kental dengan unsur-unsur doktrin Mu'tazilah.

Masalah lain yang sangat menarik yang diungkap oleh penulis adalah bahwa banyak pengikut sekte Abadhiyah ini yang mulai terbuka, berbaik sangka kepada kaum Muslimin Ahlus Sunnah, dan memiliki kesiapan yang baik untuk mengubah sikap dan kebijakan praktis mereka, bahkan juga memiliki kesiapan untuk berdialog dengan para ulama. Bahkan kata penulis, banyak dari penganut sekte Abadhiyah kontemporer telah rujuk dan meninggalkan keyakinan-keyakinan mereka yang memang menyimpang.

Bagian ketiga, penulis mengulas ciri khas dan kecendrungan Khawarij di abad modern.

Bagian ini penting, karena bersentuhan langsung dengan zaman di mana kita hidup. Khawarij tetap Khawarij, mereka dapat menipu jutaan mata kaum Muslimin dengan jubah, seruan jihad, jenggot, peduli dengan kaum muslimin yang tertindas, penampilan nyunnah, dan berbagai atribut lainnya, tetapi dua ciri khas mendasar mereka tetap tak berubah.

Dengan ringkasan ketiga bagian ini, tampak jelas bahwa buku ini sangat penting, karena hingga saat ini, sekte radikal ini, masih saja menjadi bumerang bagi kaum Muslimin, merusak potret Islam yang damai dan santun.

KESAN DAN REKOMENDASI

Di akhir buku Ciri-ciri dan Doktrin akidah Khawarij ini, Syaikh Dr. Nashir al-aql, menyuguhkan beberapa nasihat dan arahan yang sangat berharga, yang patut didengar semua pihak. Di antaranya beliau berkata:

"Berdasarkan uraian di atas, penulis menyarankan dibuatnya saluran atau jalan antara kita dengan mereka untuk berdialog, berdiskusi dengan bersandar kepada nash-nash syari'at, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah, dan juga dalam rangka saling nasihat-menasihati. Hal itu bisa dilakukan melalui seminar-seminar, konferensi-konferensi, majelis-majelis dialog dan tulisan-tulisan yang sejuk, jauh dari sikap fanatik, sikap menyerang dan mencela, dengan berpegang kepada etika agama kita yang suci ini.

Penulis memandang bahwa hubungan yang baik dan hidup berdampingan antara Ahlus Sunnah dengan Abadhiyah ini merupakan kesempatan emas bagi semua pihak untuk saling pengertian, tolong menolong, dan melakukan dialog sejuk yang efektif yang dapat dapat membuahkan hasil positif. Dan semua itu dilakukan oleh para ahli ilmu dari kedua belah pihak dengan syarat-syarat yang menjamin suasana saling pengertian, bebas dari penyimpangan terhadap jalannya dialog, dan menjamin tidak ada intervensi fanatisme dan pengkhianatan terhadap kebenaran.

Iklim-iklim paling baik untuk dijadikan tempat-tempat pelaksanaan hal seperti ini adalah perguruan-perguruan tinggi, yang dilakukan ulama-ulama senior dari Ahlus Sunnah dan mereka. Orang yang bersegera untuk mewujudkan pekerjaan ini, termasuk orang-orang bersegera kepada kebaikan dengan izin Allah." (Demikian nasihat, dengan sedikit adaptasi kalimat).

Benar, dialog sangat penting menjadi perhatian semua pihak; karena mereka menjadi radikal dan melakukan kerusakan di tengah kaum Muslimin, karena didasari oleh keyakinan bahwa itulah yang benar dalam pandangan mereka, dan mereka sangat yakin dengan itu. Mereka bukan pelaku kriminal, karena orang yang melakukan kriminalitas, sadar bahwa perbuatannya salah dan mungkar. Maka, sangatlah keliru bila cara mengatasi mereka itu dengan menggunakan senjata.

Karena itu, satu-satunya jalan untuk membongkar syubhat dalam jiwa dan pikiran mereka, adalah dengan merontokkan hujjah dan argumentasi mereka. Di sinilah pentingnya melibatkan para ulama, untuk menasihati mereka dan membimbing mereka kembali ke pangkuan jamaah kaum Muslimin. Hal itu, karena sebagaimana yang dikatakan oleh para ulama, bahwa tindakan ngawur mereka adalah karena adanya berbagai syubhat yang terpendam dalam benak mereka, ditambah dengan semangat kuat yang bergejolak hebat dalam kepribadian mereka, ditambah lagi dengan tindakan zhalim berbagai kekuatan kafir terhadap kaum Muslimin, membuat dada mereka bagai api dalam sekam, yang kapan saja bisa berkobar membakar sekitarnya. Dan buku ini membentangkan jalan ke arah perbaikan itu Insya allah.

Akhirnya, kami katakan bahwa buku ini membeberkan berbagai fakta yang mencengangkan, juga menyodorkan koreksi yang wajib diperhatikan semua Muslim, yaitu bahwasanya sebab yang menyeret mereka kepada sikap ektrim dan radikal adalah karena manhaj atau cara beragama mereka yang tidak sejalan dengan manhaj as-Salaf ash-shalih, dari satu sisi, dan cara mereka mencari ilmu juga tidak sebagaimana yang digariskan oleh para ulama, serta jauhnya mereka dari para ulama, di samping tentu saja ada sebab-sebab yang lain yang dapat Anda kaji dalam buku ini.

Ini adalah buku yang akan memandu setiap Muslim untuk membendung radikalisme, sebagai langkah antisipasi bagi semua pihak agar tidak terjerumus dalam sikap-sikap ekstrim dan berlebihan dalam beragama. Wallahu A'lam.

CONTACT PERSON

Pemesanan kitab dan informasi selengkapnya, silahkan hubungi Sdr. Ahmad Maulana: Telpon: (021) 84999585 Hp: (021) 93690244. Situs: www.darulhaq-online.com. Cara Pemesanan Kitab: Klik Pesan Kitab

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.php
Versi Online : index.php/?pilih=lihatresensi&id=43