| Konsultasi | Bulletin | Do'a | Fatwa | Hadits | Khutbah | Kisah | Mu'jizat | Qur'an | Sakinah | Tarikh | Tokoh | Aqidah | Fiqih | Sastra | Resensi |
| Dunia Islam | Berita Kegiatan | Kajian | Kaset | Kegiatan | Materi KIT | Firqah | Ekonomi Islam | Analisa | Senyum | Download |
 
Menu Utama
·Home
·Tentang Kami
·Buku Tamu
·Produk Kami
·Formulir
·Jadwal Shalat
·Kontak Kami
·Download Artikel
·Download Murattal

Aqidah
· Termasuk Kesyirikan atau Termasuk Sarana Kesyirikan (1)
· Menghina Sesuatu yang Mengandung Dzikrullah

Firqah (Aliran-aliran)
· JAMAAH ISLAMIYAH MESIR 5
· JAMAAH ISLAMIYAH MESIR 4

Analisa
· Kerancauan Ilmu Hisab Dalam Penentuan Awal & Akhir Ramadhan
· Studi Kritis Seputar Puasa Hari Sabtu

Ekonomi Islam
· KPR Bank Syariah Ternyata Penuh Dengan Riba
· Produk Al-Mudharabah (Bagi Hasil) Dalam Islam Sebagai Solusi Perekonomian Islam

Produk Kami

Informasi!
·Serial Buku Dakwah Al-Sofwa 2021
·Tebar Serial Buku Tauhid
·Tebar Buku Risalah Puasa Nabi dan Panduan Praktis Ramadhan

Liputan Kegiatan
·Konsultasi Islam
·Penyaluran Hewan Qurban
·Santunan Yatim

Konsultasi Online

Ust.Husnul Yaqin, Lc

Ust.Amar Abdullah

Ust.Saed As-Saedy, Lc

Fatwa Seputar Sholat

Berangkatnya Wanita Muslimah ke Masjid

Apa Hukum Shalat Wanita di Masjid

Haruskah Wanita Melaksanakan Shalat Lima Waktu di Dalam Masjid

Wanita di Rumah Berma'mum Kepada Imam di Masjid

Apakah Shalatnya Seorang Wanita di rumah Lebih Utama Ataukah di Masjidil Haram

Manakah yang Lebih Utama Bagi Wanita Pada Bulan Ramadhan, Melaksanakan Shalat di Masjidil Haram atau di Rumah

Shalatnya Kaum Wanita yang Sedang Umrah di Bulan Ramadhan

Apakah Shalat Seseorang di Masjidil Haram Bisa Batal Ketika Ia Ikut Berjama'ah Dengan Imam atau Shalat Sendirian Karena Ada Wanita yang Melintas di Hadapannya?

Bila Terdapat Pembatas (Tabir) Antara Kaum Pria dan Kaum Wanita, Maka Masih Berlakukah Hadits Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam (sebaik-baik shaf wanita adalah yang paling akhir dan seburuk-buruknya adalah yang paling depan)

Apakah Kaum Wanita Harus Meluruskan Shafnya Dalam Shalat

Benarkah Shaf yang Paling Utama Bagi Wanita Dalam Shalat Adalah Shaf yang Paling Belakang

Benarkah Shalat Jum'at Sebagai Pengganti Shalat Zhuhur

Hukum Shalat Jum'at Bagi Wanita

Hanya Membaca Surat Al-Ikhlas

Hukum Meninggalkan Shalat

Hukum Menangis Dalam Shalat Jama'ah

Jika seorang musafir masuk masjid di saat orang sedang shalat jama'ah Isya' dan ia belum shalat maghrib.

Bolehkah bagi kaum wanita untuk berkunjung ke rumah orang yang sedang terkena musibah kematian, kemudian melakukan shalat jenazah berjama'ah dirumah tersebut ?

Apabila seseorang tidak melakukan shalat fardlu selama 3 tahun tanpa uzur, kemudian bertaubat , apakah dia harus mengqodha shalat tersebut ?

Apabila suatu jama'ah melakukan shalat tidak menghadap qiblah, bagaimanakah hukumnya ?

Membangunkan Tamu Untuk Shalat Shubuh

Doa-Doa Menjelang Azan Shubuh

Bacaan Sebelum Imam Naik Mimbar Pada Hari Jum'at

Shalat Tasbih

Hukum Wirid Secara Jama'ah/Bersama-sama Setelah Setiap Shalat Fardhu

Hukum Meninggalkan Shalat Karena Sakit

Jika Telah Suci Saat Shalat Ashar atau Isya, Apakah Wajib Melaksanakan Shalat Zhuhur dan Maghrib

Jika Wanita Mendapatkan Kesuciannya di waktu Ashar Apakah Ia Harus Melaksanakan Shalat Zhuhur

Mendapatkan Haidh Beberapa Saat Setelah Masuk Waktu Shalat, Wajibkah Mengqadha Shalat Tersebut Setelah Suci

Urutan Shalat yang Diqadha

Seorang Wanita Mendapatkan Kesuciannya Beberapa Saat Sebelum Terbenamnya Matahari, Wajibkah Ia Melaksanakan Shalat Zhuhur dan Ashar?

Keutamaan Shaf Wanita Dalam Shalat Berjama'ah

Berkumpulnya Wanita Untuk Shalat Tarawih

Bolehkah Seorang Wanita Shalat Sendiri dibelakang Shaf

Bolehkah kaum Wanita Menetapkan Seorang Wanita Untuk Mengimami Mereka Dalam Melakukan Shalat di Bulan Ramadhan

Wajibkah Kaum Wanita Melaksanakan Shalat Berjama'ah di Rumah

Apa hukum Shalat Berjama'ah Bagi Kaum Wanita

Apakah Ada Niat Khusus Bagi Imam Yg Mengimami Shalat Kaum Pria & Wanita

Shalatnya Piket Penjaga ( Satpam )

Gerakan Dalam Shalat

Hukum Gerakan Sia-Sia Di Dalam Shalat

Hukum Gerakan Sia-Sia Di Dalam Shalat

Keengganan Para Sopir Untuk Shalat Jama’ah

Hukum Menangguhkan Shalat Hingga Malam Hari

Hukum Meremehkan Shalat

Hukum Menangguhkan Shalat Subuh Dari Waktunya

Dampak Hukum Bagi yang Meninggalkan Shalat

Hukum Shalat Seorang Imam Tanpa Wudhu Karena Lupa

Hukum Orang yang Tayammum Menjadi Imam Para Makmum yang Berwudhu

Posisi Kedua Kaki Ketika Berdiri Dalam Shalat

Hukum Meninggalkan Salah Satu Rukun Shalat

Jika Ketika Shalat Ragu Apakah Ia Meninggalkan Salah Satu Rukun

Shalat Bersama Imam, Tapi Lupa Berapa Rakaat Yang Telah Dikerjakan

Hukum Shalat di Belakang Orang yang Menulis Tamimah Untuk Orang Lain

Hukum Shalat di Belakang Orang yang Berinteraksi Dengan Tamimah dan Sihir

Mengumumkan Barang Hilang Di Dalam Masjid, Bolehkah?

Seputar Posisi Makam Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam Di Masjid Nabawi

Shalatnya Penjaga Piket/Satpam

Hukum Membaca Al-Qur'an Dalam Shalat Secara Berurutan

Haruskah Imam Menunggu Makmum Masbuk Ketika Ruku

Shalat Dengan Mengenakan Pakaian Transparan

Hukum Pergi Ke Masjid Yang Jauh Agar Bisa Shalat Di Belakang Imam Yang Bagus Bacaannya

Sahkah Shalat Di Belakang Imam Yang Bacaanya Tidak Bagus?

HUKUM BACAAN AL-QUR'AN SEBELUM ADZAN JUM'AT

Meluruskan Barisan Hukumnya Sunat

Shalatnya Piket Penjaga / Satpam

Shalat Fardhu Berma’mum Kepada Orang Yang Shalat Sunnat

Keengganan Para Sopir Untuk Shalat Berjama'ah

Bacaan Al-Qur’an Dengan Pengeras Suara Sebelum Shalat Subuh

Hukum Menangguhkan Shalat Hingga Malam Hari

Imam Menunggu Para Ma’mum Ketika Ruku’

Mendengar Adzan Tetapi Tidak Datang Ke Masjid

Menempatkan Dupa Di Depan Orang-Orang Yang Sedang Shalat

Kapan Dibacakannya Do’a Istikharah

Shalat Dengan Mengenakan Pakaian Bergambar

TATA CARA SHALAT DI PESAWAT

Menjama’ Shalat Dalam Kondisi Dingin

Menghadap Kiblat Ketika Buang Air

Hukum Shalat Bergeser Dari Arah Kiblat

Mendapatkan Najis Di Pakaian Setelah Melaksanakan Shalat

Sahkah Shalat Di Masjid Yang Ada Kuburan Di Dalamnya?

Doa Atau Dzikir Sebelum Adzan

Hukum Membaca Shalawat Kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam Secara Berjama’ah Di Setiap Akhir Shalat

Mana Yang Harus Didahulukan Mendengarkan Ta'lim Atau Tahiyatul Masjid?

Hukum Menahan Buang Angin Ketika Melaksanakan Shalat

Sahkah Shalat Seseorang Yang Terbuka Sebagian Kecil Dari Auratnya?

Beberapa Masalah Mengenai Sujud Syukur

Hukum Mengakhirkan Shalat Shubuh Hingga Terbit Matahari

Beberapa Masalah Tentang Shalat Jum'at Bagi Musafir

Aurat Terbuka Ketika Shalat

Wajibkah Mengqadha Puasa yang Tertinggal?

Do'a Qunut

Sunnah Sebelum Melaksanakan Shalat 'Ied

Membaca al-Qur'an di Rumah Selepas Shalat Subuh Sampai Terbit Matahari

Shalat Dua Rekaat Antara Adzan dan Iqamah

Shalatnya Piket Penjaga/Satpam

Gerakan dalam Shalat

Hukum Gerakan Sia-Sia di Dalam Shalat

Kacaunya Pikiran Ketika Shalat

Hukum Menangguhkan Shalat Hingga Malam Hari

Hukum Menangguhkan Shalat Shubuh dari Waktunya

Hukum Meremehkan Shalat

Bersalaman (Berjabat tangan) setelah shalat

Shalat dengan Mengenakan Pakaian Transparan

Shalat Fardhu Bermakmum Kepada Orang yang Shalat Sunnah

Hukum Mengambil Mushaf dari Masjid, Memanjangkan Punggung Ketika Sujud dan Melakukan Gerakan Sia-Sia di Dalam Shalat

Masbuq Pada Saat Tahiyat Akhir

Tata Cara Melaksanakan Shalat di Dalam Pesawat

Shalat Di Dalam Pesawat

Imam Menunggu Para Makmum Ketika Rukuk

Hikmah Dimasukkannya Kuburan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam Ke Dalam Masjid

Hukum Shalat di Masjid yang Ada Kuburannya 1

Hukum Shalat Di Masjid Yang Ada Kuburannya 2

Mendengar Adzan Tapi Tidak Datang ke Masjid

Hukum Menyepelekan Shalat Berjamaah

Waktu Mustajab pada Hari Jum'at

Memakan Bawang Putih Atau Bawang Merah Sebelum Shalat

Hukum Memakan Kuras (Daun Bawang), Bawang Putih atau Bawang Merah dan Datang ke Masjid

Kapan Dibacakannya Doa Istikharah

Shalat di Waktu Terlarang

Merubah Nada Suara Saat Doa Qunut

Merubah Nada Suara Saat Doa Qunut

Hukum Pergi ke Masjid yang Jauh Agar Bisa Shalat di Belakang Imam yang Bagus Bacaannya

Shalat Tarawih

Pembacaan al-Qur`an pada Hari Jum'at dan Bacaan-Bacaan Lainnya Sebelum Shubuh dengan Pengeras Suara

Memberi Kode kepada Imam Agar Menunggu

Berpindah Tempat untuk Melakukan Shalat Sunnah

Menempatkan Dupa di Depan Orang-Orang yang Shalat

Shalat Seorang Wanita Berjama’ah dengan Suaminya

Standar Panjang dan Pendeknya Shalat adalah Sunnah, Bukan Selera

Batasan Medapatkan Keutamaan Berjama’ah

Meluruskan Barisan Hukumnya Sunnah

Bermakmum kepada Orang yang Mencukur Jenggot dan Musbil

Memanjangkan Doa

Memanjangkan Doa

Berganti-ganti dalam Bermakmum

Menirukan Bacaan Orang Lain dalam Shalat Tarawih

Shalat Jamaah dan Mengakhirkan Shalat

Shalat jamaah dan mengakhirkan shalat

Shalat dengan Mengenakan Pakaian Bergambar

Musafir Selama Dua Tahun, Apakah Boleh Mengqashar Shalat?

Tergesa-Gesa untuk Shalat

Duduk Istirahat Tidak Wajib

Bermakmum kepada Orang yang Sedang Shalat Sendirian

Tidak Sah Shalat Sendirian di Belakang Shaf

Shalat Jahr dan Adzan Bagi yang Shalat Sendirian

Shalat Jamaah dan Mengakhirkan Shalat

Pembatas Di Depan Orang Yang Shalat

Mengikuti Dan Mendahului Imam

Mengikuti Dan Mendahului Imam

Bel Pintu Rumah Berbunyi Ketika Sedang Shalat

Bagusnya Suara Imam Memotivasi Para Makmum

Imam Tidak Bagus Bacaannya

Makmum yang Masbuq Berarti Shalat Sendirian Setelah Imam Salam, maka Tidak Boleh Membiarkan Orang Lain Lewat Di Depannya

Mengurutkan Surat dalam Membaca al-Qur`an

Melakukan yang Makruh dan Hukum Pelakunya

Shalat Berjamaah di Dalam Bangunan yang Terpisah dari Imam

Meninggalkan Shalat dengan Alasan yang Dibuat-Buat


Info Khusus

Cinta Rasul

Ada Apa Dengan Valentine's Day ?

Manisnya Iman

Hukum Merayakan Hari Valentine

Adakah Amalan Khusus di Bulan Rajab?

Asyura' Dalam Perspektif Islam, Syi'ah & Kejawen..!!

Ada Apa Dengan Valentine’s Day?


Kajian Islam
· Ada Apa Dengan Valentine's Day..??
· Mutiara Fiqih Islam
· KITAB TAUHID 3
· Untuk Diketahui Setiap Muslim

SMS Dakwah Hari Ini

áóíúÓó ßóãöËúáöåö ÔóíúÁñ æóåõæó ÇáÓóøãöíÚõ ÇáúÈóÕöíÑõ Allah berfirman,yang artinya, Tidak ada yang serupa dengan Dia dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.(QS.Asy-Syura:11)

( Index SMS Dakwah )

   


Telah Hadir & Terbit Kembali… SERIAL BUKU DAKWAH AL-SOFWA :: Telah Hadir & Terbit Kembali… SERIAL BUKU TAUHID :: Tebar Buku Risalah Puasa & Panduan Praktis Bulan Ramadhan ::

Artikel Buletin An-Nur :

7 Sarana Pendukung Sikap Sabar
Senin, 04 Oktober 21

Sabar adalah akhlak yang amat nyata dan paling banyak disebutkan dalam Al-Qur’an, bahkan telah disebutkan lebih dari seratus kali. Hal itu tidak lain karena sabar merupakan poros sekaligus asas dari segala macam akhlak baik, karena itulah setiap kali anda menelusuri kebaikan atau keutamaan maka anda akan menemukan bahwa asas dan landasannya adalah sabar; ‘Iffah (menjaga kesucian diri), adalah sabar untuk menahan diri dari syahwat kemaluan dan menahan pandangan dari sesuatu yang diharamkan. Kemuliaan jiwa adalah sikap sabar dengan menahan diri dari syahwat perut. Menyimpan rahasia adalah sabar dengan menahan diri dalam menampakkan sesuatu yang tidak baik untuk ditampakkan yang berupa pembicaraan. Zuhud (tidak suka pada keduniawian) adalah sabar untuk menahan diri terhadap kehidupan yang berlebihan. Qana’ah (merasa puas dengan apa yang dimiliki) adalah sabar dengan menahan diri untuk merasa puas dengan apa yang dimiliki, dan seterusnya.

Pertanyaannya, ‘Apa sarana yang mendukung sikap sabar ini ?’. Berikut tujuh hal di antaranya.

1-Mengenal Tabiat Kehidupan Duniawi

Sesungguhnya orang yang telah mengenal tabiat kehidupan duniawi setelah mengenal apa yang terkandung dalam kehidupan itu berupa kesulitan dan kepayahan, maka hal tersebut akan mempermudah bagi dirinya untuk lebih bisa bersabar ketika menghadapi cobaan dan ujian dalam kehidupan ini, karena ia mengalami pada suatu keadaan yang memang telah ia duga terjadinya, dan sesuatu yang telah diketahui sumbernya bukanlah suatu hal yang mengejutkan, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- telah memberi tahu kita tentang hakekat ini, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- berfirman,


áóÞóÏú ÎóáóÞúäóÇ ÇáúÅöäúÓóÇäó Ýöí ßóÈóÏò


“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” (Qs. Al-Balad: 4).

Dan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- juga berfirman,


íóÇ ÃóíõøåóÇ ÇáÅöäúÓóÇäõ Åöäóøßó ßóÇÏöÍñ Åöáóì ÑóÈöøßó ßóÏúÍðÇ ÝóãõáÇÞöíåö


“Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja sungguh-sungguhmenuju Rabbmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya.” (Qs. Al-Insyiqaq : 6)

Lalu, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menerangkan bahwa kesusahan itu tidak terus-menerus di setiap keadaan, akan tetapi hari ini adalah hari kebahagiaan bagimu dan esok adalah hari duka untukmu, sebagaimana firman-Nya,


Åöäú íóãúÓóÓúßõãú ÞóÑúÍñ ÝóÞóÏú ãóÓóø ÇáúÞóæúãó ÞóÑúÍñ ãöËúáõåõ æóÊöáúßó ÇáÃóíóøÇãõ äõÏóÇæöáõåóÇ Èóíúäó ÇáäóøÇÓö


“Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)” (Ali-Imran: 140).
Dalam sebuah sya’ir disebutkan:
Dunia diciptakan di atas kekeruhan dan engkau menginginkannya jernih dari sesuatu yang menyakitkan dan menyedihkan.
Dan orang yang menuntut hari-hari bertentangan dengan tabi’atnya bagaikan orang yang mencari perapian di dalam air.


Sesungguhnya orang yang tidak mengenal hakekat hidup ini akan dikejutkan dengan berbagai macam keadaan, bagaikan seorang yang disirami air secara tiba-tiba di atas kepalanya, lalu ia menduga bahwa dialah satu-satunya di dunia ini orang yang paling menderita karena derita yang ia alami. Maka tidak jarang kita temukan bahwa sebagian manusia mengambil jalan yang menurutnya cara paling cepat untuk mengatasi problematika hidup yaitu dengan melakukan bunuh diri, hal itu dilakukan karena ia tidak mengetahui bahwa setiap ada kesedihan maka akan ada kebahagiaan, dan tidak ada tawa kecuali akan disusul dengan tangisan. Rumah yang dipenuhi dengan keceriaan pada suatu hari, maka akan datang hari yang lain yang memenuhi rumah itu dengan kedukaan. Sesungguhnya jika ia meneliti kehidupan dunia ini maka ia akan melihat bahwa tidak sedikit manusia yang ditimpa dengan berbagai macam cobaan dan ujian kehidupan: baik karena ditinggalkan oleh orang yang paling ia cintai, atau mengalami sesuatu yang ia tidak sukai. Kebahagiaan di dunia ini hanyalah mimpi dalam tidur, atau bagaikan bayangan yang pasti akan hilang. Jika kehidupan dunia ini menjadikan dirinya tertawa sejenak, maka suatu saat kehidupan dunia akan menjadikannya bersedih, kenikmatan yang sekejap akan mendatangkan kedukaan yang panjang.

2-Anda harus tahu bahwa Anda dan apa yang ada di tangan Anda semuanya adalah milik Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, dan kepada-Nya lah Anda akan kembali
Allah -ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- berfirman,


æóãóÇ Èößõãú ãöäú äöÚúãóÉò Ýóãöäó Çááóøåö


“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allahlah (datangnya)” (Qs. An-Nahl : 53).

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-telah mengajari kita dalam kitab-Nya, hendaknya ketika kita tertimpa musibah kita mengucapkan,


ÅöäóøÇ áöáóøåö æóÅöäóøÇ Åöáóíúåö ÑóÇÌöÚõæäó


“Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesunguhnya kepada-Nyalah kami kembali.” (Qs. Al-Baqarah: 156).

Ibnul Qayyim-ÑóÍöãóåõ Çááåõ-berkata bahwa ucapan ini merupakan formula yang paling manjur untuk mengatasi orang yang tertimpa musibah, dan kalimat ini adalah kalimat yang paling bermanfaat bagi orang yang tertimpa musibah untuk kehidupan di dunia saat ini dan untuk kehidupan akhirat kelak, karena ucapan itu mengandung dua hal yang amat penting, yang mana jika seseorang mengetahui kedua hal penting tersebut dalam kehidupannya, maka ia akan terhibur hatinya, dua hal terpenting itu adalah :

Satu di antaranya adalah : bahwa seseorang beserta keluarga dan hartanya adalah milik Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, manusia diciptakan dalam keadaan telanjang bulat dan tidak memiliki suatu apa pun, juga keberadaannya di dunia ini dipagari oleh dua ketiadaan, yaitu: tidak ada sebelumnya dan tidak ada sesudahnya, hingga pada akhirnya dia hanyalah milik Allah yang sebenarnya, Allahlah yang melindungi dan menjaganya dari berbagai macam kelalaian manusia setelah ia berada di bumi ini, dan keberadaan manusia di kehidupan dunia ini tidaklah kekal, kemudian pada akhirnya ia tidak memiliki pengaruh apa pun dan tidak memiliki suatu apa pun yang hakiki.

Kemudian yang kedua adalah: bahwa sesungguhnya perjalanan seorang anak manusia yang penghabisan dan tempat kembalinya yang terakhir adalah Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, sang Pemilik Yang Hakiki. Pada saatnya manusia harus meninggalkan kehidupan duniawi untuk datang kepada Tuhannya sebagaimana ia diciptakan pada saat pertama kalinya, ia datang menemui Tuhannya seorang diri tanpa keluarganya, tanpa harta dan pendamping kecuali seluruh perbuatannya selama di dunia, yang baik maupun yang buruk. Jika demikian awal dan akhir perjalanan anak manusia, maka untuk apa ia bergembira pada apa yang ada dan bersedih pada apa yang telah tiada? Maka dengan bertafakurnya manusia pada permulaan hidupnya dan pada akhir hidupnya adalah formula obat yang paling manjur untuk mengobati penyakit ini. Dari itu dianjurkan kepada kita saat berta’ziyah untuk mengucapkan:


Åöäøó áöáøóåö ãóÇ ÃóÎóÐó æóáóåõ ãóÇ ÃóÚúØóì æóßõáøõ ÔóìúÁò ÚöäúÏóåõ ÈöÃóÌóáò ãõÓóãøðì


“Sesungguhnya milik Allah lah apa yang Dia ambil dan apa yang Ia berikan, dan sesungguhnya segala sesuatu itu di sisi Allah mempunyai ketetapan yang telah ditetapkan”.

Ummu Sulaim istri dari Abu Thalhah telah memahami makna kalimat di atas dengan tepat saat putra tercintanya meninggal dunia, dan ketika suaminya pulang dari suatu perjalanan ia bertanya kepada istrinya tentang putranya, lalu Ummu Sulaim menjawab: “Dirinya sedang tenang dan saya harap dia sedang tidur (maksud sang istri anak itu tidur untuk selama-lamanya),” Sementara Abu Thalhah menduga bahwa anaknya itu tidur sebagaimana biasanya, dan pada saat itu Ummu Sulaim sudah mempercantik diri dan berdandan untuk suaminya sehingga Abu Thalhah menggaulinya, lalu ketika Abu Thalhah hendak keluar rumah untuk melaksanakan shalat Shubuh, berkata istrinya kepadanya: “Wahai Abu Thalhah, bagaimana pendapatmu jika seseorang menitipkan suatu titipan pada penghuni suatu rumah, kemudian orang yang menitipkan itu meminta kembali titipannya, berhakkah penghuni rumah itu untuk mencegahnya mengambil titipan itu?”, Abu Thalhah menjawab: “Tidak, karena sesungguhnya titipan itu harus dikembalikan kepada yang berhak yaitu yang menitipkannya”, maka Ummu Sulaim berkata: “Sesungguhnya Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-telah menitipkan putra kita dan kini Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-telah mengambil titipan-Nya itu dari kita”, lalu Abu Thalhah mengucapkan kalimat istirja’ yaitu Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rajiuun.... sampai akhir kisah. (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari 3/124 kitab Jenazah Bab Sabda Nabi--Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó“Mayit disiksa akibat tangisan keluarganya terhadapnya”, dan Muslim No. 923)

3. Berkeyakinan dengan adanya ganjaran baik (pahala) di sisi Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-
Di antara beberapa hal yang memotivasi manusia untuk melakukan suatu pekerjaan dan dapat menambah kemantapannya dalam melakukan pekerjaan itu adalah; ia mengetahui akan adanya ganjaran yang baik (pahala) bagi dirinya di akhirat kelak. Dan kita tidak akan menemukan suatu perbuatan yang ganjaran kebaikannya melebih ganjaran kebaikan kesabaran, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman,


äöÚúãó ÃóÌúÑõ ÇáúÚóÇãöáöíäó . ÇáóøÐöíäó ÕóÈóÑõæÇ æóÚóáóì ÑóÈöøåöãú íóÊóæóßóøáõæäó


“Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal, (yaitu) yang bersabar dan bertawakkal kepada Rabbnya.” (Qs. Al-Ankabut : 58-59).

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-juga telah menerangkan bahwa orang-orang yang bersabar akan diberi balasan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.


ãóÇ ÚöäúÏóßõãú íóäúÝóÏõ æóãóÇ ÚöäúÏó Çááóøåö ÈóÇÞò æóáóäóÌúÒöíóäóø ÇáóøÐöíäó ÕóÈóÑõæÇ ÃóÌúÑóåõãú ÈöÃóÍúÓóäö ãóÇ ßóÇäõæÇ íóÚúãóáõæä


“Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Qs.An-Nahl : 96).

Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-menerangkan pula bahwa pahala bagi orang-orang yang bersabar adalah tidak terbatas dan tidak terhitung.


ÅöäóøãóÇ íõæóÝóøì ÇáÕóøÇÈöÑõæäó ÃóÌúÑóåõãú ÈöÛóíúÑö ÍöÓóÇÈò


“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas.” (Qs.Az-Zumar: 10).

Kaum Mu’minin telah diingatkan pada hakekat semua ini dalam kalimat istirja’ yang Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-perintahkan kepada mereka untuk mengucapkannya pada saat mengalami musibah, yaitu: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali” dengan mengucapkan ini mereka ingat dan sadar bahwa mereka akan kembali kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-lalu mereka akan mendapatkan balasan karena perbuatan mereka dan karena kesabaran mereka dengan sebaik-baiknya balasan di sisi Allah.

Berkata Abu Thalib Al-Makky dalam kitabnya Quutul Qulub: “Sedikitnya kesabaran pada diri seseorang disebabkan karena lemahnya keyakinan akan adanya ganjaran baik (pahala) di sisi Allah dari sikap sabar yang ia lakukan, karena jika keyakinan mereka itu kuat maka sesuatu yang dijanjikan itu akan cepat datang jika yang mempunyai janji itu adalah jujur, sementara Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-tidak akan mengingkari janjinya itu. Maka dengan demikian kesabaran seseorang akan menjadi kuat karena kuatnya keyakinan akan adanya ganjaran yang baik (pahala) di sisi Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-”.

4. Yakin akan tercapainya kelegaan
Sesungguhnya keyakinan seorang hamba Allah bahwa kemenangan dapat dicapai dengan sikap sabar, bahwa setelah penderitaan akan datang kebahagiaan, bahwa setelah kesulitan akan datang kemudahan, akan menambah kekuatan sikap sabar pada dirinya dalam menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan. Banyak sekali ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang mengandung arti seperti ini, yang mana keyakinan seperti ini memiliki pengaruh yang amat besar untuk menambah kemantapan jiwa dalam menghadapi kehidupan duniawi, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- berfirman,


ÝóÅöäóø ãóÚó ÇáúÚõÓúÑö íõÓúÑðÇ . Åöäóø ãóÚó ÇáúÚõÓúÑö íõÓúÑðÇ


“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Qs. Asy-Syarh : 5-6).

Sebagian ulama berpendapat : “Satu kesulitan tidak akan mengalahkan dua kemudahan”, maksudnya adalah : kata “kesulitan” dalam kedua ayat ini diungkapkan dengan menggunakan huruf alif dan laam (lam ta’rif) yang dalam istilah tata bahasa Arab disebut kata “ma’rifah”, yaitu menunjukkan pada sesuatu yang telah diketahui, dengan demikian jika kata “ma’rifah” disebut berulang-ulang maka yang dimaksud dengan kata itu adalah satu. Lain halnya dengan kata “kemudahan” yang dalam kedua ayat ini diungkapkan tanpa menggunakan huruf alif dan laam yang dalam istilah ilmu tata bahasa Arab disebut kata “nakirah” yaitu kata yang menunjukkan pada sesuatu yang belum diketahui, dengan demikian jika kata “nakirah” itu disebut berulang-ulang maka yang dimaksud dengan kata itu adalah sebanyak pengulangan kata itu. Jika dalam kedua ayat ini diungkapkan kata “kemudahan” dengan ungkapan “nakirah” dua kali, maka maksudnya adalah dua kemudahan, sementara kata “kesulitan” diungkapkan dengan “marifah” dua kali, maka maksudnya adalah satu kesulitan.
Dalam kedua ayat ini disebutkan, bahwa :


ÝóÅöäóø ãóÚó ÇáúÚõÓúÑö íõÓúÑðÇ


(Sesungguhnya “bersama” kesulitan itu terdapat kemudahan),
dan tidak diungkapkan dengan ungkapan;
(Sesungguhnya “sesudah” kesulitan itu terdapat kemudahan), jadi yang digunakan kedua ayat ini adalah kata ma’a (bersama) dan bukan kata ba’da (sesudah), ungkapan ini bertujuan untuk menyatakan bahwa kemudahan akan datang sesudah itu dalam waktu yang amat dekat hingga seakan-akan kemudahan itu datang bersamaan dengan kesulitan itu sendiri. Juga merupakan suatu pernyataan bahwa setiap kesulitan akan disusul dengan kemudahan yang lebih banyak.

Al-Qur’an telah berulang-ulang menyebutkan perintah untuk bersabar yang disertai dengan pernyataan bahwa janji-janji Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- adalah benar dan tidak pernah mengingkari janji-Nya, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- berfirman,


æóÚúÏó Çááóøåö áóÇ íõÎúáöÝõ Çááóøåõ ÇáúãöíúÚóÇÏó


“Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya.” (Qs. Az-Zumar : 20)

Dan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman pula,


ÝóÇÕúÈöÑú Åöäóø æóÚúÏó Çááóøåö ÍóÞñø æóáóÇ íóÓúÊóÎöÝóøäóøßó ÇáóøÐöíäó áóÇ íõæÞöäõæäó


“Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.” (Qs. Ar-Ruum: 60).

Sunnatullah telah mengajari kita bahwa ketika penderitaan telah sampai pada puncaknya, maka hal itu akan mengisyaratkan bahwa telah mendekatnya kemenangan dan pertolongan. Oleh karena itu kita dapati bahwa Nabi Ayub-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-harapannya untuk bertemu dengan Yusuf lebih besar saat anaknya yang kedua hilang, saat itu ia berkata sebagaimana dikisahkan dalam Al-Qur’an,


ÝóÕóÈúÑñ Ìóãöíáñ ÚóÓóì Çááøóåõ Ãóäú íóÃúÊöíóäöí Èöåöãú ÌóãöíÚðÇ


“Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku.” (Qs. Yusuf : 83)
Kemudian ia berkata kepada anak-anaknya yang lain,


íóÇ Èóäöíøó ÇÐúåóÈõæÇ ÝóÊóÍóÓøóÓõæÇ ãöäú íõæÓõÝó æóÃóÎöíåö æóáóÇ ÊóíúÃóÓõæÇ ãöäú ÑóæúÍö Çááøóåö Åöäøóåõ áóÇ íóíúÃóÓõ ãöäú ÑóæúÍö Çááøóåö ÅöáøóÇ ÇáúÞóæúãõ ÇáúßóÇÝöÑõæäó


“Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (Qs. Yusuf : 87).
5. Memohon pertolongan kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-
Di antara sikap yang dapat membantu orang yang tertimpa musibah untuk bersabar adalah memohon pertolongan kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, berlindung di bawah naungan-Nya dan dalam pengawasan-Nya. Barangsiapa yang berada dalam perlindungan Tuhannya maka ia tidak akan teraniaya, oleh karena itu Musa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-berkata kepada umatnya setelah Fir’aun mengancam Musa-Úóáóíúåö ÇáÓøóáóÇãõ-beserta para pengikutnya,


ÞóÇáó ãõæÓóì áöÞóæúãöåö ÇÓúÊóÚöíäõæÇ ÈöÇááóøåö æóÇÕúÈöÑõæÇ Åöäóø ÇáÃóÑúÖó áöáóøåö íõæÑöËõåóÇ ãóäú íóÔóÇÁõ ãöäú ÚöÈóÇÏöåö æóÇáúÚóÇÞöÈóÉõ áöáúãõÊóøÞöíäó


“Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi ini milik Allah, dipusakakan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Al-A’raf : 128).

Bisa jadi kebutuhan orang-orang bersabar untuk meminta pertolongan kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- dan tawakkal kepada-Nya adalah merupakan sebagian dari rahasia disandingkannya sikap sabar dengan tawakkal kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-pada beberapa ayat dalam Al-Qur’an, seperti firman Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- yang berbunyi,


äöÚúãó ÃóÌúÑõ ÇáúÚóÇãöáöíäó . ÇáóøÐöíäó ÕóÈóÑõæÇ æóÚóáóì ÑóÈöøåöãú íóÊóæóßóøáõæäó


“Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal, (yaitu) yang bersabar dan bertawakkal kepada Rabbnya.” (Qs. Al-Ankabut : 58-59)

Dan firman-Nya tentang apa yang diucapkan para Rasul-Nya,


æóãóÇ áóäóÇ ÃóáøóÇ äóÊóæóßóøáó Úóáóì Çááóøåö æóÞóÏú åóÏóÇäóÇ ÓõÈõáóäóÇ æóáóäóÕúÈöÑóäóø Úóáóì ãóÇ ÂÐóíúÊõãõæäóÇ æóÚóáóì Çááóøåö ÝóáúíóÊóæóßóøáö ÇáúãõÊóæóßöøáõæäó


“Dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu berserah diri.” (Qs. Ibrahim: 12)

6. Meneladani orang-orang yang sabar
Dengan memperhatikan perjalanan hidup orang-orang sabar akan menimbulkan dorongan yang sangat kuat dalam diri kita untuk bersikap sabar, dari sini kita dapat mengetahui rahasia yang tersembunyi dalam ayat-ayat yang menganjurkan untuk bersabar dengan menyebutkan kesabaran para nabi dalam menghadapi halangan dan rintangan yang datang dari kaumnya, inilah yang telah Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-nyatakan dalam firman-Nya yang berbunyi,


æóßõáÇ äóÞõÕõø Úóáóíúßó ãöäú ÃóäúÈóÇÁö ÇáÑõøÓõáö ãóÇ äõËóÈöøÊõ Èöåö ÝõÄóÇÏóßó æóÌóÇÁóßó Ýöí åóÐöåö ÇáúÍóÞõø æóãóæúÚöÙóÉñ æóÐößúÑóì áöáúãõÄúãöäöíä


“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (Qs. Huud : 120)

Dan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman pula,


æóáóÞóÏú ßõÐöøÈóÊú ÑõÓõáñ ãöäú ÞóÈúáößó ÝóÕóÈóÑõæÇ Úóáóì ãóÇ ßõÐöøÈõæÇ æóÃõæÐõæÇ ÍóÊóøì ÃóÊóÇåõãú äóÕúÑõäóÇ æóáÇ ãõÈóÏöøáó áößóáöãóÇÊö Çááóøåö æóáóÞóÏú ÌóÇÁóßó ãöäú äóÈóÅö ÇáúãõÑúÓóáöíäó


“Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami terhadap mereka. Tak ada seorang pun yang dapat mengubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebagian dari berita rasul-rasul itu.” (Qs.Al-An’am: 34).

Lalu datang perintah Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- secara jelas kepada Rasulullah-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- untuk meneladani orang-orang yang bersabar sebelum beliau,


ÝóÇÕúÈöÑú ßóãóÇ ÕóÈóÑó Ãõæáõæ ÇáúÚóÒúãö ãöäó ÇáÑõøÓõáö æóáÇ ÊóÓúÊóÚúÌöáú áóåõãú


“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul yang telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (adzab) bagi mereka.” (Qs. Al-Ahqaf: 35).

Dan ketika para sahabat Rasulullah -Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-tertimpa musibah, maka Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-mengingatkan mereka tentang musibah yang juga menimpa orang-orang sebelum mereka dengan firman-Nya,


ÃóÍóÓöÈó ÇáäóøÇÓõ Ãóäú íõÊúÑóßõæÇ Ãóäú íóÞõæáõæÇ ÂãóäóøÇ æóåõãú áÇ íõÝúÊóäõæäó . æóáóÞóÏú ÝóÊóäóøÇ ÇáóøÐöíäó ãöäú ÞóÈúáöåöãú ÝóáóíóÚúáóãóäóø Çááóøåõ ÇáóøÐöíäó ÕóÏóÞõæÇ æóáóíóÚúáóãóäóø ÇáúßóÇÐöÈöíäó


“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Qs. Al-Ankabut: 2-3)

Dan juga Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman kepada mereka,


Ãóãú ÍóÓöÈúÊõãú Ãóäú ÊóÏúÎõáõæÇ ÇáúÌóäóøÉó æóáóãóøÇ íóÃúÊößõãú ãóËóáõ ÇáóøÐöíäó ÎóáóæúÇ ãöäú ÞóÈúáößõãú ãóÓóøÊúåõãõ ÇáúÈóÃúÓóÇÁõ æóÇáÖóøÑóøÇÁõ æóÒõáúÒöáõæÇ ÍóÊóøì íóÞõæáó ÇáÑóøÓõæáõ æóÇáóøÐöíäó ÂãóäõæÇ ãóÚóåõ ãóÊóì äóÕúÑõ Çááåö ÃóáóÇ Åöäóø äóÕúÑó Çááóøåö ÞóÑöíÈñ


“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk Surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah”. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (Qs. Al-Baqarah : 214).

7. Percaya kepada Taqdir Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-
Sesungguhnya kepercayaan seorang hamba kepada taqdir Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- serta menyerahkan ketetapan taqdir itu kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- merupakan pertolongan yang paling besar untuk mengatasi berbagai macam musibah, juga pengetahuan seorang hamba Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- bahwa kebaikan dan keburukan yang dialaminya adalah merupakan taqdir Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-yang telah ditetapkan kepadanya, pemahamannya yang seperti ini adalah buah dari keyakinannya kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-yang dapat menyejukkan hatinya, Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- berfirman,


ãóÇ ÃóÕóÇÈó ãöäú ãõÕöíÈóÉò Ýöí ÇáúÃóÑúÖö æóáóÇ Ýöí ÃóäúÝõÓößõãú ÅöáøóÇ Ýöí ßöÊóÇÈò ãöäú ÞóÈúáö Ãóäú äóÈúÑóÃóåóÇ Åöäóø Ðóáößó Úóáóì Çááóøåö íóÓöíÑñ . áößóíúáóÇ ÊóÃúÓóæúÇ Úóáóì ãóÇ ÝóÇÊóßõãú æóáÇ ÊóÝúÑóÍõæÇ ÈöãóÇ ÂÊóÇßõãú æóÇááóøåõ áóÇ íõÍöÈõø ßõáóø ãõÎúÊóÇáò ÝóÎõæÑò


“Tiada sesuatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Luhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepada-mu.” (Qs. Al-Hadiid : 22-23).

Keyakinan seorang Mu’min terhadap taqdir yang seperti ini adalah sikap yang amat mendukung untuk timbulnya sikap sabar dalam dirinya, karena merubah taqdir yang telah Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-tetapkan kepada seorang hamba adalah suatu hal yang mustahil.

Dan perlu diketahui bahwa kesedihan, kegelisahan dan kejemuan serta perasaan tertekan tidak dapat merubah taqdir Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- sedikitpun, maka langkah pertama yang harus dilakukan oleh seorang Mu’min yang tertimpa musibah adalah bersabar agar pahalanya tidak hilang. Sebabnya jika ia tidak bersabar pada benturan pertama itu maka pada benturan-benturan selanjutnya ia pasti tidak akan bersabar, namun celakanya kesabarannya itu tidak mendatangkan pahala baginya. Orang bijak berkata: “Orang yang berakal akan bersikap sabar pada hari pertama saat musibah datang, sedangkan orang bodoh akan bersikap sabar pada hari ketujuh setelah musibah itu terjadi.”

Sesungguhnya berlebih-lebihan dalam kesedihan tidak dapat merubah musibah yang telah terjadi sedikit pun, bahkan sebaliknya akan menambah kesedihan dan kedukaan itu sendiri, maka dari itulah Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman kepada Muhammad-Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó-Nya,


ÞóÏú äóÚúáóãõ Åöäóøåõ áóíóÍúÒõäõßó ÇáóøÐöí íóÞõæáõæäó ÝóÅöäóøåõãú áÇ íõßóÐöøÈõæäóßó æóáóßöäóø ÇáÙóøÇáöãöíäó ÈöÂíóÇÊö Çááóøåö íóÌúÍóÏõæäó . æóáóÞóÏú ßõÐöøÈóÊú ÑõÓõáñ ãöäú ÞóÈúáößó ÝóÕóÈóÑõæÇ Úóáóì ãóÇ ßõÐöøÈõæÇ æóÃõæÐõæÇ ÍóÊóøì ÃóÊóÇåõãú äóÕúÑõäóÇ æóáÇ ãõÈóÏöøáó áößóáöãóÇÊö Çááóøåö æóáóÞóÏú ÌóÇÁóßó ãöäú äóÈóÅö ÇáúãõÑúÓóáöíäó . æóÅöäú ßóÇäó ßóÈõÑó Úóáóíúßó ÅöÚúÑóÇÖõåõãú ÝóÅöäö ÇÓúÊóØóÚúÊó Ãóäú ÊóÈúÊóÛöíó äóÝóÞðÇ Ýöí ÇáÃóÑúÖö Ãóæú ÓõáóøãðÇ Ýöí ÇáÓóøãóÇÁö ÝóÊóÃúÊöíóåõãú ÈöÂíóÉò æóáóæú ÔóÇÁó Çááóøåõ áóÌóãóÚóåõãú Úóáóì ÇáúåõÏóì ÝóáÇ Êóßõæäóäóø ãöäó ÇáúÌóÇåöáöíäó


“Sesungguhnya, Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hati-mu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zhalim itu mengingkari ayat-ayat Allah. Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami terhadap mereka. Tak ada seorang pun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebagian dari berita rasul-rasul itu. Dan jika perpalingan mereka (darimu) terasa amat berat bagimu, maka jika kamu dapat melihat lobang di bumi atau tangga ke langit lalu kamu dapat mendatangkan mu’jizat kepada mereka, (maka buatlah). Kalau Allah menghendaki tentu saja Allah menjadikan mereka semua dalam petunjuk, sebab itu janganlah kamu sekali-kali termasuk orang-orang yang jahil.” (Qs. Al-An’am : 33-35).

Pada ayat pertama Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-telah menghapuskan duka yang berada dalam hati utusan-Nya dengan menyatakan bahwa dusta orang-orang kafir itu bukan ditujukan kepada utusan-Nya melainkan ditujukan kepada Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-, kemudian pada ayat-ayat selanjutnya Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- menghiburkan hati Nabi-Nya, Muhammad -Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó- dengan memberitakan kepada beliau bahwa para utusan Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì- yang sebelumnya juga telah bersabar, kemudian pada ayat selanjutnya Allah-ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì-berfirman kepada beliau: “Jika keberpalingan mereka darimu menimbulkan kesedihan yang mendalam di hatimu maka tidak ada jalan bagimu wahai Muhammad kecuali bersabar, dan jika kamu tidak mau bersabar maka lakukanlah apa yang dapat kamu sanggupi, jika kamu sanggup membuat lobang di bukit atau tangga ke langit untuk membuat mu’jizat kepada mereka maka lakukanlah dan kamu tidak akan sanggup melaksanakan hal itu”.

Wallahu A’lam
(Redaksi)

Sumber :
“Waqafat Ma’a Ayatis Shabr” , Dr. Muhammad bin Abdul Aziz Al Khudhairy. Dengan ringkasan



Hit : 2712 | Index Annur | kirim ke teman | versi cetak | Bagikan

| Index Tazkiyatunnufus dan Dzikir

 
   
Statistik Situs
Jum'at,19-4-2024 M 26:44:0 
Hijri: 10 Syawal 1445 H
Hits ...: 311360714
Online : 85 users

Pencarian

cari di  

 

Iklan

















Jajak Pendapat
Rubrik apa yang paling anda sukai di situs ini ?

Analisa
Buletin
Fatwa
Kajian
Khutbah
Kisah
Konsultasi
Nama Islami
Quran
Tarikh
Tokoh
Doa
Hadits
Mu'jizat
Sakinah
Akidah
Fiqih
Sastra
Resensi
Dunia Islam
Berita Kegiatan
Kaset
Kegiatan
Materi KIT
Firqah
Ekonomi Islam
Senyum
Download


Hasil Jajak Pendapat

Mutiara Hikmah

Mathraf bin Abdullah ibnusy Syakhir menulis surat balasan kepada sang Khalifah Umar bin Abdul Aziz, "Kepada hamba Allah, Umar, Amirul Mukminin, dari Mathraf bin Abdullah. Salamullah 'alaik, ya Amiral Mukminin, wa Rahmatullah wa Barakatuh. Sesungguhnya, aku mengajakmu memuji kepada Allah yang tidak ada tuhan yang hak selain Dia. Amma ba'du. "Jadikanlah rasa tenangmu bersama Allah ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì dan perhatian penuhmu kepada-Nya. Sesungguhnya, kaum yang merasa damai dengan Allah ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì dan sepenuhnya memberikan perhatiannya kepada-Nya, mereka merasa lebih damai bersama Allah ÓõÈúÍóÇäóåõ æóÊóÚóÇáóì dalam kesendirian daripada beramai-ramai dengan jumlah yang banyak, mereka mematikan apa saja di dunia yang mereka khawatirkan akan mematikan hati mereka, mereka meninggalkan apa saja di dunia yang mereka ketahui bakal meninggalkannya, mereka menjadi musuh terhadap apa yang diterima manusia dari dunia. Semoga Allah menjadikan kita semua bagian dari mereka karena mereka sedikit jumlahnya di dunia. Wassalam." (Abdullah bin Abdul Hakam, al-Khalifah al-'Adil Umar bin Abdil Aziz, hal.182)

( Index Mutiara )


Fiqh Wanita

Benarkah Kaum Wanita Tidak Boleh Masuk Masjid Karena Mereka Adalah Najis

Jika Mendapat Kesucian Setelah Shubuh

Haid Datang Beberapa Saat Sebelum Matahari Terbenam

Merasa Ada Darah Tapi Belum Keluar Sebelum Matahari Terbenam

Hukum Wanita Yang Mandi Setelah Jima', Kemudian Keluar Cairan Dari Kemaluannya

Hukum Orang Yang Kentut Terus Menerus.

Shalat Dengan Pakaian Terkena Najis

Hukum Orang Haidh Berdiam di Masjid

Hukum air kencing anak yang mengenai pakaian wanita

Menggunakan air laut untuk berwudlu

Hukum Operasi Cesar

Menyentuh wanita dalam keadaan berwudhu'

Menyentuh wanita asing(selain isteri) dalam keadaan berwudhu'

Hukum membawa Mushaf ke dalam WC

Bersuci dari Air Kencing Bayi

Hukum Wudhunya Orang yang Menggunakan Kutek

Hukum Wudhunya Orang yang Menggunakan Inai (Pacar)

Hukum Wudhunya Wanita yang Tidak Menghilangkan Kutek

Membasuh Kepala Bagi Wanita

Hukum Mengusap Rambut yang Disanggul (dikepang)

Sifat Mandi Junub dan Perbedaan dengan Mandi Haidh

Melepaskan Ikatan Rambut Untuk Mandi Haidh

Haruskah Meresapkan Air ke Dalam Kulit Kepala Dalam Mandi Junub?

Samakah Wanita yang Memiliki Rambut Panjang yang Tidak Digulung dengan yang Digulung

Hukum Mengusap Kain Penutup Kepala Saat Mandi Junub

Haruskah Dua Kali Bersuci Karena Dua Hadats

Wajib Mandikah Wanita Yang Bermimpi (Mimpi Basah)

Jika Seorang Wanita Bermimpi dan Mengeluarkan Cairan yang Tidak Mengenai Pakaiannya, Apakah Ia Wajib Mandi

Wajib Mandikah Bila Keluarnya Mani Karena Syahwat Tanpa Bersetubuh

Berdosakah Seorang Wanita yang Mimpi Bersetubuh Dengan Seorang Pria

Wajib Mandikah Jika Seorang Wanita Memasukkan Tangannya ke Dalam Kemaluannya atau Jika Seorang Dokter Memasukkan Tangannya ke Dalam Kemaluannya

Jika Seorang Ragu Tentang Junubnya

Bolehkah Menunda Mandi Wajib Hingga Terbit Fajar

Bolehkah Orang yang Junub Tidur Sebelum Berwudhu

Mandi Junub Merangkap Mandi Jum'at, atau Merangkap Mandi Haidh dan Mandi Nifas

Apakah Penggunaan Inai Pada Masa Haidh Akan Mempengaruhi Sahnya Mandi Setelah Masa Haidh?

Apakah Tubuh Orang yang Sedang Junub Itu Najis Sebelum Ia Mandi Junub

Masa di Mana Para Wanita yang Sedang Nifas Tidak Boleh Melaksanakan Shalat

Pendapat yang Kuat Tentang Masa Nifas

Nifas, Suci Sebelum Empat Puluh Hari Lalu Berpuasa

Apakah Wanita Nifas yang Suci Sebelum Genap Empat Puluh Hari Tetap Wajib Melaksanakan Ibadah

Nifas, Jika Darah Terus Mengalir Setelah Empat Puluh Hari

Darah Nifas Berhenti Sebelum Empat Puluh Hari, Apakah Hal Ini Membolehkan Shalat Walaupun Darah Itu Kembali Lagi Pada Hari Keempat Puluh

Apakah Masa Nifas Itu Dapat Lebih dari Empat Puluh Hari?

Tidak Mengeluarkan Darah Setelah Melahirkan, Bolehkah Suaminya Mencampurinya?

Jika Wanita Hamil Keluar Darah Banyak Tapi Bayi yang Dikandungnya Tidak Keluar ( Keguguran )

Bila Seorang Wanita Hamil Mengalami Goncangan Namun Ia Tidak Tahu Apakah Kandungannya Keguguran atau Tidak, Dalam Keadaan Ia Mengalami Haidh

Hukum Darah yang Menyertai Keguguran Prematur Sebelum Sempurnanya Bentuk Janin dan Setelah Sempurnanya Janin

Hukum Darah yang Mengalir Terus Menerus Dalam Waktu yang Lama Setelah Keguguran

Keguguran Pada Umur Tiga Bulan Kehamilan, Apakah Tetap Wajib Shalat

Hukum Darah yang Keluar Setelah Keluarnya Janin ( Keguguran )

Keguguran Sebelum dan Setelah Terbentuknya Janin

Banyak Mengeluarkan Darah Saat Keguguran

Keguguran Pada Bulan Ketiga dari Masa Kehamilan, Kemudian Setelah Lima Hari Melaksanakan Puasa dan Shalat

Wajibkah Puasa dan Shalat Bagi Wanita yang Mengalami Keguguran

Kapankah Darah Keguguran Prematur Dianggap Darah Nifas

Mengeluarkan Darah Lebih dari Tiga Hari Sebelum Persalinan

Mengeluarkan Darah Lima Hari Sebelum Datangnya Masa Nifas

Mengeluarkan Darah Satu atau Dua Hari Sebelum Persalinan

Kewajiban Wanita Nifas Pada Akhir Masa Nifas

Darah Nifas Mengalir Kembali Setelah Empat Puluh Hari

Hukum Darah Nifas yang Keluar Lagi

Hal-hal yang Mewajibkan Mandi

Hukum Berhadats Kecil Dan Menyentuh Mushaf

Mencium Istri Tidak Membatalkan Wudhu’

Darah Nifas Berhenti Kemudian Kembali Lagi Setelah Empat Puluh Hari

Yang Dibolehkan Bagi Suami Terhadap Istrinya yang Sedang Nifas

Apakah Disyaratkan Empat Puluh Hari untuk Dibolehkannya Mencampuri Istri Setelah Melahirkan

Hukum Membaca Al-Qur’an Tanpa Wudhu’

Boleh Menyentuh Kaset Rekaman Al-Qur’an Bagi Yang Sedang Junub

Bersetubuh Setelah Tiga Puluh Hari Melahirkan

Darah yang Keluar dari Wanita yang Melahirkan Melalui Operasi

Apakah Tubuh Wanita Nifas Menjadi Najis

Apakah Tubuh Wanita Nifas Menjadi Najis

Cara Shalat Wanita yang Terus Mengeluarkan Darah

Seorang Wanita Meninggalkan Shalat Karena Mengeluarkan Darah, Lalu Beberapa Hari Kemudian Ia Mengeluarkan Da-rah Haidh yang Sebenarnya

Setelah Operasi dan Sebelum Masa Haidh Mengeluarkan Darah Hitam, Kemudian Setelah Itu Masa Haidh Datang

Seorang Wanita Telah Berhenti Masa Haidhnya Karena Usianya yang Sudah Lanjut Kemudian Dalam Suatu Perjalanan Ia Mengeluarkan Darah Terus Menerus

Wanita Mengeluarkan Darah yang Bukan Darah Haidh dan Bukan Pula Darah Nifas

Setelah Bersuci dari Haidh yang Biasanya Selama Sem-bilan atau Sepuluh Hari, Keluar Lagi Darah Pada Waktu-waktu yang Tidak Tentu

Di Bulan Ramadhan Mengeluarkan Darah Sedikit yang Terus Berlanjut Sepanjang Bulan

Setelah Nifas Mengeluarkan Darah Sedikit yang Bukan di Masa Haidh

Cara Bersucinya Wanita Mustahadhah

Perbedaan Antara Darah Haidh dan Darah Istihadhah

Penjelasan Tentang Cairan Berwarna Kuning dan Cairan Keruh Serta Hukumnya, Juga Tentang Cairan Putih (Keputihan)

Penggunaan Pil-pil Pencegah Kehamilan Mengakibatkan Timbulnya Cairan Keruh yang Merusak Haidh

Mengeluarkan Cairan Keruh Sehari atau Dua Hari Sebelum Datangnya Masa Haidh

Hukum Cairan Kuning yang Keluar Sehari atau Dua Hari Sebelum Masa Haidh

Meninggalkan Shalat Karena Mengeluarkan Cairan Keruh Sebelum Haidh

Hukum Cairan Kuning yang Keluar dari Wanita Setelah Suci

Mengeluarkan Tetasan Bening yang Berwarna Agak Kuning di Luar Waktu Haidh

Apakah Cairan yang Keluar dari Wanita Itu Najis dan Membatalkan Wudhu

Hukum Orang yang Yakin Bahwa Cairan-cairan Itu Tidak Membatalkan Wudhu

Jika Wanita yang Mengeluarkan Cairan Terus Menerus Itu Berwudhu, Bolehkah Ia Melakukan Shalat Sunat dan Membaca Al-Qur'an

Jika Wanita yang Mengeluarkan Cairan Terus Menerus Itu Berwudhu, Tapi Kemudian Setelah Berwudhu Itu dan Sebelum Shalat Cairan Itu Keluar Lagi

Bolehkah Wanita yang Terus Mengeluarkan Cairan Melakukan Shalat Dhuha Dengan Wudhu Shalat Shubuh

Bolehkah Melakukan Shalat Tahajud Dengan Wudhu Shalat Isya Bagi Wanita yang Terus Mengeluarkan Cairan?

Cukupkah Membasuh Anggota Wudhu Bagi Wanita Yang Terus Mengeluarkan Cairan?

Bagaimana Hukumnya Jika Cairan Itu Mengenai Bagian Tubuh

Tidak Berwudhu Saat Mengeluarkan Cairan Itu Karena Tidak Tahu

Mengapa Tidak Ada Riwayat dari Rasulullah SAW yang Menyatakan Bahwa Cairan yang Keluar dari Wanita Dapat Membatalkan Wudhu, Sementara Para Shahabiyah Sangat Menjaga Cairan yang Keluar ?

Apa Betul Syaikh Ibnu Utsaimin Berpendapat Bahwa Cairan Tidak Membatalkan Wudhu ?

Mengeluarkan Cairan Setelah Mandi Junub dan Setelah Bangun Tidur

Wanita Hamil Mengeluarkan Cairan Sejak Satu Bulan

Cairan Kuning yang Keluar dari Wanita Perawan dan Janda Tanpa Mimpi

Keluarnya Mani Beserta Air Kencing Kemudian Setelah Itu Keluar Mani Tanpa Syahwat

Saya Mengeluarkan Cairan Putih dan Terkadang Cairan Itu Keluar Ketika Saya Sedang Shalat

Hukum Cairan yang Keluar Setetes Demi Setetes

Hukum Membaca Kitab Tafsir Bagi Wanita Haidh

Bagaimana Shalat Orang Yang Mengidap Penyakit Kencing Netes?

Hukum Kencing Berdiri

Panas Matahari Tidak Menghilangkan Najis

Terkena Najis Setelah Berwudhu

Doa Membasuh Muka Pada Saat Berwudhu.

Doa Mandi Junub

Terkena Najis Setelah Berwudhu

Apakah Menyentuh Wanita Membatalkan Wudhu?

Hukum Mimpi (junub) Namun Tidak Keluar Mani

Menyisir Rambut dan Memotong Kuku Saat Haidh

Hukum Berhadats Kecil dan Menyentuh Mushaf


Senyum
Tes Kecerdasan !
Jawablah pertanyaan dibawah ini tanpa melihat kunci jawaban terlebih dahulu !

Pertanyaan pertama: jika anda sedang mengikuti lomba lari, kamudian anda bisa mendahului pelari yang kedua, maka pada urutan berapakah anda sekarang?????

Jawaban !
jika anda menjawab bahwa anda diurutan pertama
Maka jawaban anda salah
Sebab jika anda mendahului pelari kedua maka anda hanya menggantikan posisinya diurutan kedua tidak menggantikan posisi pelari urutan pertama.

Sekarang soal kedua: tapi jawablah dengan cepat gak pake lama, oke ?

Pertanyaan: jika anda mendahului pelari terakhir, maka anda diurutan …… ????

Jawaban:
Jika jawaban anda adalah terakhir atau sebelum akhir, maka jawaban anda salah

Karena bagaimana mungkin anda mendahului pelari terakhir padahal yang terakhir itu adalah anda !!!?


Fatwa Puasa

Kapan Remaja Putri Diwajibkan untuk Berpuasa?

Remaja Putri Berusia Dua Belas atau Tiga Belas Tahun Tidak Berpuasa di Bulan Ramadhan

Tidak Berpuasa Selama Masa Haidh, dan Setiap Kali Tidak Berpuasa Ia Memberi Makan, Apakah Wajib Qadha Baginya

Istri Saya Hamil dan Mengeluarkan Darah Pada Permulaan Ramadhan

Mendapat Kesucian dari Haidh atau dari Nifas Sebelum Fajar dan Tidak Mandi Kecuali Setelah Fajar

Seorang Wanita Mendapat Kesuciannya dari Nifas Dalam Satu Pekan, Kemudian Ia Berpuasa Bersama Kaum Muslimin, Setelah Itu Darah Tersebut Datang Lagi

Mendapat Kesucian Setelah Tujuh Hari Melahirkan Lalu Berpuasa di Bulan Ramadhan

Setelah Empat Puluh Hari Sejak Melahirkan, Darah yang Keluar Berubah, Apakah Saya Harus Shalat dan Puasa

Melahirkan di Bulan Ramadhan dan Tidak Mengqadha Setelah Bulan Ramadhan Karena Ada Kekhawatiran Pada Bayi, Kemudian Pada Bulan Ramadhan Selanjutnya Ia Melahirkan Lagi

Bagaimana Hukumnya Wanita Hamil Dan Menyusui Jika Tidak Berpuasa Pada Bulan Ramadhan

Bagaimana Hukumnya Jika Wanita Menyusui Tidak Berpuasa Pada Bulan Ramadhan

Bolehkah Wanita Hamil Tidak Berpuasa

Bagaimana Hukumnya Wanita Hamil yang Tidak Puasa Karena Khawatir Terhadap Janinnya

Meninggalkan Puasa Dengan Sengaja Selama Enam Hari di Bulan Ramadhan Karena Ujian Sekolah

Memaksa Isteri untuk Tidak Berpuasa Dengan Cara Mencampurinya

Memaksa Istri untuk Tidak Berpuasa

Seorang Pria Musafir Tiba di Rumahnya Pada Siang Hari Ramadhan Lalu Ingin Menggauli Istrinya

Apakah Keluar Darah dari yang Hamil Termasuk yang Membatalkan Shaum

Suami Mencium dan Mencumbui Istrinya di Siang Hari Ramadhan

Mencampuri Istri di Siang Hari Ramadhan -1

Mencampuri Istri di Siang Hari Ramadhan -2

Mencampuri Istri di Siang Hari Ramadhan - 3

Hukum Menggunakan Celak Mata dan Perlengkapan Kecantikan Lainnya di Siang Hari Ramadhan -1

Hukum Menggunakan Celak Mata dan Perlengkapan Kecantikan Lainnya di Siang Hari Ramadhan -2

Hukum Menggunakan Celak Mata dan Perlengkapan Kecantikan Lainnya di Siang Hari Ramadhan -3

Menggunakan Inai Pada Rambut Saat Berpuasa

Mengobati Pilek dengan Obat yang Dihirup Melalui Hidung

Apakah Keluarnya Air Ketuban Dapat Membatalkan Puasa

Mengqadha Puasa Bagi yang Tidak Puasa Karena Hamil

Tidak Mampu Mengqadha Puasa

Tidak Berpuasa Karena Sakit Lalu Meninggal Beberapa Hari Setelah Ramadhan

Orang Meninggal yang Mempunyai Tanggungan Puasa

Sekarang Berusia Lima Puluh Tahun, Dua Puluh Tujuh Tahun yang Lalu Tidak Menjalankan Puasa Ramadhan Selama Lima Belas Hari

Beberapa Tahun yang Lalu Tidak Berpuasa Ramadhan Karena Haidh dan Belum Mengqadhanya

Mempunyai Utang Puasa Selama Dua Ratus Hari Karena Ketidaktahuannya dan Sekarang Sedang Sakit

Minum Obat Beberapa Saat Setelah Fajar

Di Depan Keluarganya Ia Berpuasa, Namun Sebenarnya Dengan Cara Sembunyi-sembunyi Ia Tidak Berpuasa Selama Tiga Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan Kedua Telah Datang Tapi Ia Belum Mengqadha Puasa Ramadhan yang Lalu

Tidak Pernah Mengqadha Puasa yang Ditinggalkannya Karena Haidh Sejak Diwajibkan Baginya Berpuasa

Tidak Berpuasa Karena Menyusui Anaknya Dan Belum Mengqadhanya, Kini Anak Itu Telah Berusia Dua Puluh Empat Tahun

Belum Mengqadha Puasa yang Ditinggalkan Pada Dua Tahun Pertama Sejak Menjalankan Puasa Wajib

Menunda Qadha Puasa Hingga

Hikmah dari Diwajibkannya Mengqadha Puasa Tanpa Mengqadha Shalat Bagi Wanita Haidh

Tidak Berpuasa Selama Dua Ramadhan Karena Sakit, Kemudian Pada Ramadhan Ketiga Ia Berpuasa, Apa yang Harus Dilakukan untuk Dua Ramadhan yang Telah Lewat

Meninggalkan Puasa Ramadhan Selama Empat Tahun Karena Gangguan Kejiwaan

Ibu Saya Telah Lanjut Usia, Ia Berpuasa Selama Lima Belas Hari Kemudian Tidak Berpuasa Karena Tak Sanggup Puasa

Mencegah Haidh Agar Bisa Berpuasa

Saya Pernah Bertanya Kepada Seorang Dokter, Ia Mengatakan, Bahwa Pil Pencegah Haidh Itu Tidak Berbahaya

Mengkonsumsi Pil Pencegah Haidh Agar Bisa Berpuasa Bersama Orang-Orang Lainnya

Hukum Mencicipi Makanan Ketika Berpuasa

Mengeluarkan Darah Selama Tiga Tahun, Apa yang Harus Dilakukan di Bulan Ramadhan

Bernadzar untuk Berpuasa Selama Satu Tahun

Hukum Mengisi Bulan Ramadhan Dengan Begadang, Berjalan-jalan di Pasar dan Tidur

Faktor-faktor yang Mendukung Wanita di Bulan Ramadhan

Apa Hukum Berbicara Dengan Seorang Wanita atau Menyentuh Tangannya di Siang Hari Ramadhan

Mengakhirkan Qadha Puasa Ramadhan Hingga Datang Ramadhan Berikutnya.

Berlebihan Dalam Hidangan Buka Puasa

Nilai Sosial Puasa

Apa Yang Lazim Dan Yang Wajib Dilakukan Orang Yang Berpuasa?

Tetesan Obat Mata Tidak Merusak Puasa

Menelan Pil Pencegah Haid

Mencampuri Isteri Pada Hari yang Diragukan

Memberi Makan Kaum Miskin Sebagai Pengganti Puasa Orang Lanjut Usia

Orang yang Tidak Mampu Berpuasa

Terapi di Bulan Ramadhan

Berbukanya Musafir

Berbukanya Wanita Hamil dan Wanita yang Menyusui

Onani/Masturbasi dan Bersetubuh di Siang Bulan Ramadhan

Hukum Darah yang Keluar dari Orang yang Sedang Berpuasa

Masih makan dan minum saat fajar karena ia tidak tahu.

Menonton Televisi Bagi yang Berpuasa

Seorang Musafir Tidak Berpuasa Lalu Ia Memaksa Isterinya yang Sedang Berpuasa untuk Berhubungan Badan

Wajib Puasa Bagi Wanita yang Telah Haidh

Bila Seorang Wanita Melanjutkan Puasanya Kendatipun Keluar Darah Haidh

Mengqadha’ Puasa Beberapa Tahun

Menyepelekan Puasa Sejak Pertama Kali Mengalami Haidh

Berbuka Karena Kesibukannya Dalam Bangunan dan Persiapan Nikah

Orang yang Meninggal di Bulan Ramadhan Tidak Wajib Mengqadha Sisa Harinya

Puasa dan Terapi

Sekitar Nadzar Puasa

Bertekad Puasa Tiga Hari (Tgl 13, 14, 15)

Puasa Pada Hari Sabtu

Hukum Puasanya Orang Yang Tidak Shalat Tarawih

Hukum Mencium Bagi yang Berpuasa

Darah yang Merusak Puasa

Hukum Berbekam Bagi yang Berpuasa dan Hukum Keluarnya Darah

Meninggal Pada Bulan Ramadhan

Terlihatnya Hilal (Bulan) Ramadhan Atau Syawwal di Suatu Negara Tidak Mengharuskan Negara-Negara Lain Mengikutinya

Tidur Sepanjang Hari Ketika Puasa

Berkumur Sampai Airnya Masuk ke Tenggorokan

Hukum Menggunakan Minyak Wangi di Siang Bulan Ramadhan

Makan Karena Lupa Ketika Puasa

Banyak Mandi Ketika Puasa

Tidak Mengqadha Puasa Karena Menghawatirkan Bayinya

Laksanakan Puasa Qadha Lebih Dulu

Panjangnya Malam dan Siang Saat Ramadhan

Negara yang Terlambat Terbenamnya Matahari

Anak Kecil Tidak Wajib Puasa Tapi Disuruh Melaksanakannya

Berbuka Berdasarkan Pemberitahuan Penyiar

Puasa Wishal

Hukum “Hidangan Orang Tua”

I’tikaf dan Syaratnya

Hukum Makan Sahur Ketika Adzan Subuh Atau Beberapa Saat Setelahnya

Tanda Subuh Adalah Terbitnya Fajar

Berpedoman Pada Ru’yat (Penglihatan) Biasa

Puasa Berdasarkan Satu Ru’yat (Penglihatan)

Minum Karena Tidak Tahu Sudah Subuh

Menggunakan Pasta Gigi Saat Berpuasa

Penderita Mag Dan Puasa

Jika Seorang Wanita Suci Setelah Subuh, Maka Ia Harus Berpuasa Dan Mengqadha’

Puasa Dan Junub

Puasanya Orang Yang Meninggalkan Shalat. Berpuasa Tapi Tidak Shalat

Bersetubuh Di Siang Hari Ramadhan Ketika Safar

Sahur Setelah Subuh

Minum Setelah Adzan Subuh

Minum Ketika Adzan Subuh

Suntikan Di Siang Hari Ramadhan

Hukum Mengeluarkan Darah Dari Orang Yang Sedang Berpuasa

Hukum Cuci Darah Bagi Yang Berpuasa

Hukum Menggunakan Krim Kulit

Hukum Menggunakan Inhaler Bagi Yang Berpuasa

Apakah Debu Membatalkan Puasa?

Hukum Orang Yang Puasa Dan Shalat Hanya Pada Bulan Ramadhan

Hukum Orang Yang Puasa Tapi Tidak Shalat

Menggunakan Siwak Di Bulan Ramadhan

Hukum Bersiwak Bagi Yang Berpuasa Setelah Tergelincirnya Matahari

Apakah Tanggalnya Gigi Geraham Orang Yang Sedang Berpuasa Membatalkan Puasanya?

Hukum Berenang Bagi Orang Yang Sedang Berpuasa

Mencicipi Makanan Oleh Orang Yang Sedang Berpuasa

Menunda Qadha’ Puasa Hingga Tiba Ramadhan Berikutnya

Menghadiahkan Pahala Puasa Untuk Orang Yang Sudah Meninggal

Orang Yang Meninggal Dengan Menanggung Qadha’ Puasa

Apakah orang yang meninggal dengan menanggung utang qadha’ puasa boleh dipuasakan untuknya (diqadha’kan)?

Hukum Mengqadha Enam Hari Puasa Syawwal

Mengqadha Enam Hari Puasa Ramadhan di Bulan Syawwal, Apakah Mendapat Pahala Puasa Syawwal Enam Hari

Apakah Suami Berhak untuk Melarang Istrinya Berpuasa Sunat

Hukum Puasa Sunnah Bagi Wanita Bersuami

Hukum Zakat Yang Diserahkan Ke Lembaga Zakat Atau Instansi Pemerintah

Wajibnya Zakat Pada Perhiasan Wanita Yang Digunakan Sebagai Pehiasan Atau Dipinjamkan, Baik Berupa Emas Maupun Perak

Wajibnya Zakat Pada Perhiasan Wanita Jika Mencapai Nishab Dan Tidak Diproyeksikan Untuk Perdagangan

Apakah Seorang Wanita Harus Menggabungkan Perhiasan Putri-Putrinya Ketika Hendak Mengeluarkan Zakat Perhiasannya?

Apa Hukum Zakat Perhiasan Yang Dikenakan

Hukum Buka Warung Di Siang Hari Bulan Ramadhan

Lupa Meniatkan Puasa Bulan Syawwal Dari Sejak Malam Hari, Sah Tidak?

BAGAIMANA MENENTUKAN AWAL PUASA

HIKMAH DIWAJIBKAN MENGQADHA PUASA TETAPI TIDAK MENGQADHA SHALAT

BAGAIMANA PUASA YANG BENAR?

NIAT BERBUKA,TAPI BELUM MAKAN DAN MINUM APAKAH MEMBATALKAN PUASA?

beberapa tanda Lailatul Qadr

Puasa Muharram dan 'Asyura

Nilai Sosial Puasa

Apa Yang Lazim Dan Yang Wajib Dilakukan Orang Yang Berpuasa

Tetesan Air Mata Tidak Merusak Puasa

Menelan Pil Pencegah Haid

Berlebihan Dalam Hidangan Buka Puasa

Hukum Makan Sahur Ketika Adzan Subuh Atau Beberapa Saat Setelahnya

Menggunakan Pasta Gigi Saat Berpuasa

Penderita Mag Dan Puasa

Bersetubuh Di Siang Hari Ramadhan Ketika Safar

Suntikan Di Siang Hari Ramadhan

Hukum Mengeluarkan Darah Dari Orang Yang Sedang Berpuasa

Hukum Berenang Bagi Orang Yang Sedang Berpuasa

Mencicipi Makanan Oleh Orang Yang Sedang Berpuasa

HUKUM ORANG YANG PUASA TETAPI TIDAK SHOLAT

Meninggal Pada Bulan Ramadhan

Hukum Orang Yang Mengakhirkan Qadha Puasa Hingga Datang Ramadhan Berikutnya

Perbedaan Ru-yah

Shaum (Berpuasa) Berdasarkan Hisab.

Hukum Puasa Bagi Orang Yang Melanjutkan Makan Sahurnya Setelah Adzan?

Hukum Shiam (Puasa) Yang Dilakukan Pada Masa Nifas.

Mengqadha Shiyam (Puasa) Yang Telah Terlupakan Selama Sepuluh Tahun

Bolehkah Membatalkan Shiyam (Puasa) Yang Diqhadha?

Kafarat Bagi Orang Yang Mengumpuli Istrinya Di Siang Hari Bulan Ramadhan

Mengqadha Shiyam Yang Terlupakan Jumlahnya

Beberapa Permasalahan Wanita Dalam Melakukan Shiyam.

Penentuan Hari dan Shiyam (Puasa) Arafah Pada Tiap Negara

Bid’ahkah Puasa 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah ?

Hisab Dijadikan Acuan Dalam Menentukan Awal dan Akhir Ramadhan

Masalah-Masalah Yang Berkaitan Dengan Niat Dalam Melaksanakan Shiyam (Puasa)

Makan Sahur Ketika Fajar Terbit Tanpa Disadari

Air Yang Masuk Ke Tenggorokan Tanpa Sengaja Ketika Berwudhu

KADAR FIDYAH BAGI ORANG YANG TIDAK MAMPU BERPUASA KARENA TUA ATAU SAKIT

Memakai Obat Mata Dan Telinga Ketika Berpuasa

Permasalahan-Permasalahan Yang Berkaitan Dengan I'tikaf

Apakah Ada Perselisihan Pendapat Tentang Dianjurkannya Puasa Di Sembilan Hari Awal Bulan Dzulhijah

Menyikapi Dua Hadits Yang Bertentanggan Dalam Masalah Puasa 1-9 Dzulhijjah

Hukum Tidak Berpuasa Karena Alasan Pekerjaan

Hukum tetap berpuasa selama masa haidh karena tidak tahu

Menelan Pil Pencegah Haid

Apakah malam lailatul qadar jatuh pada malam ke-27 dari bulan Ramadhan

Hukum mengakhirkan qadha puasa Ramadhan sebelumnya sampai memasuki bulan Ramadhan yang baru?

Orang Yang Meninggal Dengan Menanggung Qadha' Puasa

Antara Berbuka atau Berpuasa Saat Safar (Bepergian)

Jika Terjadi Perbedaan Hari Arafah

Jika Puasa Arafah Jatuh Pada Hari Sabtu..?

Berpuasa Tapi Meninggalkan Shalat

Antusias Ibadah Saat Ramadhan Saja

Kesalahan Sebagian Muda-Mudi Saat Puasa

Apa yang Lazim dan yang Wajib Dilakukan Orang yang Berpuasa?

Tetesan Obat Mata Tidak Merusak Puasa

Menelan Pil Pencegah Haid

Hukum Makan Sahur Ketika Adzan Subuh atau Beberapa Saat Setelahnya

Tanda Subuh adalah Terbitnya Fajar

Berpedoman pada Ru'yah [Penglihatan] Semata

Puasa Berdasarkan Satu Ru'yah [Penglihatan]

Minum Karena Tidak Tahu Sudah Subuh

Menggunakan Pasta Gigi Saat Berpuasa

Penderita Maag dan Puasa

Jika Seorang Wanita Suci Setelah Shubuh, maka Ia Harus Berpuasa dan Mengqadha'

Puasa dan Junub

Puasanya Orang yang Meninggalkan Shalat. Berpuasa Tapi Tidak Shalat

Bersetubuh di Siang Hari Ramadhan ketika Safar

Sahur Setelah Subuh

Minum Setelah Adzan Subuh

Minum ketika Adzan Subuh

Suntikan di Siang Hari Ramadhan

Hukum Mengeluarkan Darah dari Orang yang Sedang Berpuasa

Hukum Cuci Darah bagi yang Berpuasa

Hukum Menggunakan Krim Kulit

Hukum Menggunakan Inhaler bagi yang Berpuasa

Apakah Debu Membatalkan Puasa?

Hukum Orang yang Puasa dan Shalat Hanya pada Bulan Ramadhan

Hukum Orang yang Puasa Tapi Tidak Shalat

Menggunakan Siwak di Bulan Ramadhan

Hukum Bersiwak bagi yang Berpuasa Setelah Tergelincirnya Matahari

Apakah Tanggalnya Gigi Geraham Orang yang Sedang Berpuasa Membatalkan Puasanya?

Hukum Berenang bagi Orang yang Sedang Berpuasa

Mencicipi Makanan oleh Orang yang Sedang Berpuasa

Menunda Qadha Puasa Hingga Tiba Ramadhan Berikutnya

Menghadiahkan Pahala Puasa untuk Orang yang Sudah Meninggal

Orang yang Meninggal dengan Menanggung Qadha Puasa

Apa Petunjuk Rasul dan Para Sahabat di Bulan Ramadhan ?

Keadaan Para Sahabat di Musim-musim Kebaikan

Makna Berpuasa Karena Iman dan Mengharap Pahala

Hal-hal yang Hendaknya Dilakukan Orang yang Berpuasa

Sebelum Rakaat Terakhir Shalat Witir Berniat Puasa

Banyak Berbicara Saat Berpuasa


Puasa Asyura Terlewatkan Karena Lupa


Kajian Ramadhan

Menyambut Bulan Ramadhan

Keutamaan Bulan Ramadhan

Penentuan Awal dan Akhir Ramadhan

Kiat-Kiat Menghidupkan Bulan Ramadhan...!

Panduan Ringkas Puasa Ramadhan

Hikmah dan Manfa'at Puasa

Qiyam Ramadhan

Adab Shalat Tarawih Bagi Wanita

Nuzulul Qur'an Sebagai Peringatan atau Pelajaran

I'tikaf Hukum dan Keutamaanya

Menggapai Lailatul Qadar

Ramadhan Bersama al-Qur'an

Kesalahan-Kesalahan Dalam Bulan Ramadhan (1)

Kesalahan-Kesalahan Dalam Bulan Ramadhan (2)

Zakat Fitrah

Kebahagiaan Bersama Iedul Fithri

Ramadhan Telah Berlalu

Keutamaan Puasa Enam Hari Syawal

Waspada Terhadap Hadits-Hadits Dha'if (Lemah) Seputar Ramadhan


Fatwa Haji & Qurban

Apa hikmah thawaf(disekitar Ka'bah)? Apakah hikmah mencium Hajar Aswad adalah tabarruk (memohon barakah) kepadanya?

Disyari'atkannya menyembelih hewan qurban

Hukum menyembelih hewan qurban dan cara membagikan dagingnya

Mana yang lebih utama, berqurban dengan menyembelih sapi atau domba?

Menyembelih seekor sapi untuk tujuh orang

Seekor unta untuk satu orang

Umur hewan qurban

Hewan Yang Tidak Sah Dijadikan Hewan Qurban

Berqurban dengan harga hewan qurban

Penerima daging hewan qurban

Membagikan hewan qurban kepada orang kafir

Menyembelih sebelum Imam menyembelih

Barang siapa ingin berqurban, maka janganlah mengambil(memotong) rambut dan kukunya

Hukum wanita yang melakukan haji tanpa mahram

Hukum orang yang ingin melakukan haji namun masih memiliki hutang

Mahram Tidak Sanggup Mendampingi Dalam Ibadah Haji

Wanita Yang Mengaku Islam Ingin Menunaikan Haji

Apakah Suami Seorang Perempuan Bisa Menjadi Mahram Bagi Bibi Perempuan Tersebut

Wanita Ingin Haji Didampingi Anak Laki-Lakinya Yang Belum Baligh

Pergi Haji Hanya Ditemani Wanita Yang Dipercaya

Mahram Wanita Meninggal Pada Saat Ibadah Haji

Izin Suami Untuk Pergi Haji

Hukum Haji Bagi Wanita Tidak Mendapat Izin Dari Suaminya

Biaya Haji Ditanggung Wanita

Mengganti Haji Wanita Tua Lagi Buta

Wanita Haji Bersama Lelaki Yang Bukan Mahram

Wanita Pergi Haji Bersama Lelaki Shalih Yang Disertai Keluarganya

Seorang Wanita Mendatangkan Ibunya Untuk Diajak Pergi Haji

Anak Laki-Laki Yang Sudah Mumayyiz Menjadi Mahram

Wanita Pergi Haji Dengan Harta Suaminya

Wanita Haid Melewati Miqat Dengan Tidak Ihram

Puasa di Jeddah Lalu Berihram Haji Tanggal Delapan

Wanita Niat Haji Tamattu', Kemudian Tidak Memungkinkan Thawaf Dan Sa'i Kemudian Dia Menuju Ke Mina Dan Arafah

Mencium Hajar Aswad Pada Waktu Mulai Thawaf

Wanita Shalat di Belakang Maqam Ibrahim

Wanita Mendaki Shafa dan Marwah

Apakah lari-lari kecil pada tiga putaran pertama dari thawaf qudum khusus bagi laki-laki saja

Apakah Wanita Mempercepat Sa'i Tatkala Berada

Wanita Menyesal Karena Berumrah, Tapi Tidak Men-ziarahi Makam Rasul

Wanita Mencium Hajar Aswad

Wanita Keluar Dari Muzdalifah

Wanita Mencukur Rambut Pada Saat Haji Dan Umrah

Bentuk Pakaian Ihram Bagi Wanita

Wanita Telah Menyelesaikan Semua Manasik Haji Kecuali Melempar Jumrah Karena Punya Anak Kecil

Wakil Dalam Melempar Jumrah

Wanita Telah Selesai Dari Seluruh Manasik Kecuali Menggunting Rambut

Thawaf Ifadhah Diganti Dengan Thawaf Wada'

Hikmah Dilarang Mengenakan Pakaian Berjahit Saat Ihram

Melaksanakan Ibadah Haji Tanpa Ihram

Menggauli Istri Disaat Ibadah Haji

Menggauli Istri Setelah Tahallul Awal

Wanita Haid Tinggal di Jeddah Sebelum Thawaf Ifadhah dan Thawaf Wada' Setelah Suci Digauli Suaminya

Wanita Meletakkan Kayu atau Pengikat Untuk Mengangkat Jilbab Dari Wajahnya

Rambut Kepala Rontok Dengan Sendirinya

Wanita Pulang ke Negerinya Sebelum Thawaf Ifadhah

Pakaian Ihram Wanita Dan Hukum Mengenakan Cadar dan Sarung Tangan

Hukum Sarung Tangan Dan Kaos Kaki Saat Ihram

Hukum Mengenakan Purdah Dan Masker Saat Ihram

Hukum Membuka Wajah Dan Telapak Tangan

Menggauli Istri Setelah Selesai Ihram

Hukum Ihram Disaat Haid

Wanita Berihram Dari Miqat Sebelum Suci

Wanita Ihram Bersama Suaminya Dalam Keadaan Haid dan Tatkala Ia Telah Suci, Ia Umrah Sendirian

Wanita Dalam Kondisi Haid Dan Nifas Saat Akan Ihram

Ihram Dari Sail Dalam Keadaan Haid Lalu Pergi ke Jeddah dan Setelah Suci Menyempurnakan Ibadah Haji

Pemalsuan Pasport Tidak Mempengaruhi Keshahan Ibadah Haji

Fadhilah Ibadah Haji Itu Sangat Besar

Tidak Wajib Melakukan Ibadah Haji Kecuali Orang Yang Mampu

Suatu Masalah Penting Bagi Orang Yang Thawaf

Setiap Orang Dari Anda Wajib Bayar Fidyah

Anda Mempunyai Dua Pilihan

Tidak Apa-Apa Istirahat Sejenak Di Waktu Thawaf

Shalat Sunnat Dua Rakaat Thawaf Boleh Di Lakukan Di Setiap Masjid

Hajinya Orang Yang Meninggalkan Shalat

Berihram Dengan Dua Haji Atau Dua Umrah Tidak Boleh?

Perempuan Haid Sebelum Melaksanakan Thawaf Ifadhah Dan Tidak Bisa Menunggu Hingga Suci

Hukum Melontar Dengan Kerikil Bekas Pakai

Apa Yang Sebaiknya Dilakukan Oleh Orang Yang Berkesempatan Menunaikan Ibadah Haji?

Ketaatan-Ketaatan Itu Mempunyai Ciri Yang Tampak Pada Pelakunya

Kewajiban Orang Yang Telah Kembali Ke Kampung Halamannya Terhadap Keluarganya Seusai Melaksanakan Ibadah Haji

Perempuan Telah Berniat Padahal Ia Sedang Haid Atau Nifas

Menghajikan Orang Tua (Ayah) Dengan Harta Yang Telah Diwasiatkan

Melaksanakan Haji Dibiayai Suatu Yayasan

Menunaikan Ibadah Haji Dengan Hutang Atau Kredit

Pakain Berjahit Yang Dilarang Adalah Jahitannya Yang Meliputi Seluruh Tubuh

Mendahulukan Sa’i Daripada Thawaf

Cukur Rambut Itu Gugur Bagi Orang Yang Berkepala Botak (Tidak Berambut)

Harus Melakukan Thawaf Wada’ (Perpisahan) Jika Kepulangannya Tertunda Di Mekkah

Hukum Melontar Jumroh Aqabah Di Malam Hari

Sanggahan Terhadap Orang Yang Berpendapat Bahwa Jeddah Adalah Miqat

Ini Termasuk Sunnah Yang Dilupakan

Tutuplah Kepala Anda... Anda Wajib Bayar Fidyah

Sa’i Itu Adalah Salah Satu Rukun Haji

Nabi Tidak Pernah Menentukan Do’a Khusus Untuk Thawaf

Tidak Ada Kewajiban Bagi Anda

Yang Wajib Adalah Tinggal Di Perkemahan Paling Akhir

Inilah Hari-Hari Tasyriq

Ini Adalah Maksiat Besar

Bagi Orang Yang Akan Menunaikan Ibadah Haji Atau Umrah Wajib Mempelajari Hukum-Hukumnya

Keteladanan Itu Ada Pada Rasulullah

Saat Thawaf atau Sa'i Afdhalnya Adalah Menyibukkan Diri Dengan Dzikir

Hukumnya Berbeda, Tergantung Kepada Perbedaan jenis Iddah

Anda Wajib Bertobat Kepada Allah Dan Mengulangi Thawaf

Anda Wajib Menundukkan Pandangan

Thawaf Wada’ Itu Adalah Nusuk Wajib

Tersentuh Tubuh Wanita Tidak Membatalkan Thawaf

Tidak Boleh Bagi Jama’ah Haji Keluar Ke Jeddah Pada Hari ‘Idul Adha

Bagi Orang Yang Sehat Tidak Boleh Mewakilkan Di Dalam Melontar Jumroh

Jama’ah Haji Pergi Ke Jeddah

Seputar Sa’i Dan Thawaf

Hukum Melontar Jumroh Pada Hari-Hari Tasyriq Sekaligus

Tidak Mabit Di Muzdalifah Apakah Mewajibkan Hadyu?

Waktu Melontar Jumroh ‘Aqabah

Menghadiahkan Pahala Amal Seperti Thawaf

Hak Allah Lebih Penting Daripada Hak Suami

Larangan-Larangan Ihram

Menggunakan Pil Pencegah Haid Untuk Ibadah Haji

Hikmah Di Balik Mencium Hajar Aswad

Hukum Meletakkan Surat Pada Kelambu Ka’bah Dan Menujukannya Kepada Rasulullah a Atau Selain Beliau

Kepergian Wanita Untuk Haji Atau Umrah Tanpa Didampingi Mahramnya

An-Nusuk dan Macam-macamnya

Kepergian Wanita Untuk Haji Atau Umrah Tanpa Didampingi Mahramnya

Hukum Ibadah Haji

Hukum Ibadah Umrah

Kewajiban Melaksanakan Ibadah Haji Itu Segera, Ataukah Dapat Ditunda

Syarat Wajib Haji dan Umrah

Syarat Ijza’ (Tertunaikannya Kewajiban) di Dalam Melaksanakan Ibadah Haji

Etika Bepergian untuk Menunaikan Haji

Apa yang Harus Dipersiapkan Oleh Seorang Muslim untuk Menunaikan Haji dan Umrah?

Mempersiapkan Diri Dengan Taqwa

Waktu Musim Haji

Hukum Melakukan Ihram Haji Sebelum Ketentuan Waktunya Tiba

Penjelasan Tentang Miqat Haji (Tempat-tempat Berihram)

Hukum Berihram Sebelum Sampai di Tempat Ihram (Miqat)

Hukum Orang yang Melalui Miqat Dengan Tidak Berihram

Perbedaan Antara Ihram Sebagai Kewajiban dan Ihram Sebagai Rukun Haji

Hukum Melafalkan Niat di Saat Berihram

Tata Cara Berihramnya Orang yang Datang ke Mekkah Melalui Udara

Tata Cara Melakukan Ibadah Haji

Rukun Umrah

Rukun Haji

Hukum Meninggalkan Salah Satu Rukun Haji atau Umrah

Kewajiban-kewajiban Haji

Hukum Mengabaikan Salah Satu dari Kewajiban Haji atau Umrah

Cara Menunaikan Haji Qiran

Hukum Melakukan Umrah Sesudah Beribadah Haji

Hukum Berpindah Niat dari Satu Bentuk Ibadah Haji ke Bentuk Ibdah Haji yang Lain

Hukum dan Ketentuan-ketentuan Mewakilkan Kepada Orang Lain di Dalam Menunaikan Haji

Syarat Seorang Pengganti Dalam Menunaikan Ibadah Haji

Mencari Uang Dengan Cara Menghajikan Orang Lain yang Niatnya Hanya Mencari Uang Semata

Apakah Orang yang Mengerjakan Haji untuk Orang Lain Mendapat Pahala Sebagian Amalan Haji?

Arti Mewakili Sebagian Amalan Haji

Mengkiaskan Perwakilan Dalam Melontar Kepada Amalan/ Manasik Haji Lainnya

Tidak Mampu Menyempurnakan Salah Satu Manasik, Apa yang Harus Dilakukan?

Hukum Orang yang Wafat di Saat Sedang Ihram Menunaikan Manasik

Cara Bersyarat Jika Tak mampu Menyempurnakan Amalan Haji

Kalimat Bersyarat

Pantangan Ihram

Hukum Meletakkan Sesuatu yang Menempel di Kepala Orang yang Sedang Ihram

Perbedaan Antara Niqab dengan Burqa’

Bagaimana Cara Wanita yang Sedang Berihram Menutup Wajahnya di Hadapan Laki-Laki

Haji Yang Bagaimana Yang Dapat Menghapus Dosa Itu?

Berkurban Untuk Mayit, Bolehkah?

Mengucapkan NIAT Ketika BERQURBAN

Menyembelih Kurban Bagi Seorang Yang Melaksanakan Haji Untuk Orang Lain

Tuntunan Melaksanakan Ibadah Haji

Manusia Berhaji Sebelum Kedatangan Islam

Hukum Berkurban dan Berserikat dalam Berkurban

Mengulangi Haji dan Umrah


Kurban Satu Ekor Kambing untuk Dua Orang Saudara Sekandung dalam Satu Rumah

Apabila Hari Arafah Berbeda

 
YAYASAN AL-SOFWA
Jl.Raya Lenteng Agung Barat No.35 PostCode:12810 Jakarta Selatan - Indonesia
Phone: 62-21-78836327. Fax: 62-21-78836326. e-mail: info@alsofwah.or.id | website: www.alsofwah.or.id | Member Info Al-Sofwa
Artikel yang dimuat di situs ini boleh dicopy & diperbanyak dengan syarat mencantumkan sumber: http://alsofwah.or.id serta tidak untuk komersil.